----Benih-benih cinta mulai tumbuh---
🌻1 Agustus 2004🌻
Sebulan berlalu setelah masa OSPEK untuk para maba, pembagian jurusan dan kelas telah selesai. Registrasi mata kuliah dan juga pembelajaran telah kami lalu. Kami telah resmi menjadi mahasiswa dan mahasiswi di kampus ini. Betapa bahagianya kami setelah perjalanan panjang untuk semua itu.
Syukur alhamdulilah ku panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala penyertaanNya. Apalagi aku datang dari Nabire Papua setelah lulus SMA untuk meneruskan kuliah di Kota Surabaya ini.
Itupun di antrkan oleh Ibu dan juga Kakakku tertuaku yang berdinas di kota Sorong. Karena papaku sudah wafat, maka tanggung jawab terhadapku ada di pundaknya sebagai sulung di keluarga kami.
Aku bernama Mayang Trihapsari putri ketiga dari 3 bersaudara, dimana 2 saudaraku adalah laki-laki. Dan kami berasal dari keluarga militer. Ayah kami memiliki disiplin tinggi dalam kesehariannya, begitu pula Ibu kami, karena Kakek dan Kakaknya seorang TNI yang memiliki jiwa disiplin yang tinggi dalam kesehariannya. Alhasil aku pun tumbuh menjadi gadis tomboi dengan karakter yang keras dan disiplin.
Entah karena lingkungan dan keadaan di keluargaku atau memang sudah pembawaanku. Tak terasa sudah seharian aku duduk di teras rumah bulekku, tersadar aku dari lamunanku, ketika adzan maghrib mulai berkumandang. Bergegas aku masuk ke dalam rumah, mengambil wudhu untuk melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim.
💖💖💖💖💖
🌻5 agustus 2004🌻
Pagi ini aku bergegas bangun karena ada jam kuliah pagi, masih aku ingat pesan singkat semalam dari Restu bahwa dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan adalah dosen 'killer' yang sangat di segani di kampus kami. Semalam aku putuskan untuk bangun jam 04.30 Wib dan langsung mandi, kemudian sholat subuh. Setelah kelar sholat aku berkemas agar tidak ada yang ketinggalan. Karena cukup jauh jarak antara kampus dan rumah bulekku di Sidoarjo. Memakan waktu satu jam perjalanan menuju ke kampus itupun bila tidak terkena macet di jalan.
Singkat cerita aku telah sampai di kampus dengan menggunakan angkot. Seperti biasa sebelum masuk aku akan menunggu Restu dan Ika di taman kampus agar bisa masuk bersama ke kelas.
Saat aku menunggu teman-temanku tak sengaja aku melihat cowok yang merupakan panitia maba, cowok yang memberikanku hukuman 10 kali berlari mengelilingi taman kampus. Kuraba tasku, masih tersimpan kotak kecil tempat dimana aku menaruh sapu tangan pemberiannya.
Memang saat memberikannya, dia menyuruhku untuk tidak mengembalikannya, tapi untuk apa aku menyimpan barang yang bukan milikku, toh aku juga tidak ingin menyimpannya.
Bergegas aku berdiri dari tempatku menuju ke arahnya.
"Assalamu'alaikum, maaf Kak mengganggu waktunya sebentar," ucapku memecah keheningan saat itu.
Sambil menengadahkan wajahnya ke arahku dia pun berkata," wa'alaikumsalam, ada apa ya?
Belum sempat menjawab pertanyaannya suara serak dengan nada kasar memotong percakapan antara kami,"Pagi-pagi ganggu aja, mau minta sumbangan? Maaf ya, kita-kita lagi sibuk, gak ada waktu buat hal-hal yang gak penting!" jawab teman cewek yang duduk bersamanya.
Seketika itu darahku seakan mendidih, pengen rasanya ku tonjok mukannya, sok kecakepan banget deh cewek ini, bikin greget aja.
Kutarik nafas mencoba menahan rasa kesal di dadaku dan berkata," maaf kak saya ada perlu sama mas ini, saya mau mengembalikan pemberian mas ini waktu OPSEK.
"Maaf Mas. Saya hanya mau mengembalikan saputangan ini. Terima kasih sebelumnya tapi maaf saya tidak ingin menyimpannya," akupun memberikannya dan berlalu tanpa memperdulikan mereka.
Ternyata saat aku memberikan sapu tangan itu Restu dan Ika melihatnya dari tempat dimana tadi aku menunggu mereka. Terdengar langkah kaki menuju ke arahku, sempat aku berfikir cewek tadi mengejarku dan memarahiku karena sikapku yang aku rasa kurang sopan kepada senior. Tetapi ternyata itu langkah kaki Restu dan Ika yang mengejarku.
"May, tunggu donk," panggil Restu dengan nafas terengah-engah.
"Eh, kalian berdua di tungguin dari tadi gak nongol-nongol, ya udah aku tinggal aja, takut gak keburu. Bisa-bisa kita ketinggalan jam kuliahnya Ibu Sri yang killer itu," balasku tak memperdulikan keberadaan mereka berdua, sambil mempercepat langkah kakiku agar lekas sampai di kelas kami.
"Hei ... Aku masih penasaran sama kejadian tadi, cerita donk may!" ucap Restu sembari menarik tas ransel yang aku bawa namun ku tepis tangannya dan berlari memasuki kelas.
Tak berselang lama, dosenku pun memasuki kelas, karena posisi dudukku berada tepat di depan dosen karena aku adalah PK (Pemimpin kelas) wajib bagiku untuk duduk di depan agar dapat membantu dosen sewaktu-waktu bila di perlukan. Kulirik Restu, masih terlihat jelas raut wajahnya. Miss kepo, pasti sejuta tanya ada di benaknya melihat kejadian tadi.
...----------****"""****----------...
*Masih penasaran dengan kelanjutannya dan siapa sebenarnya sosok cowok yang ada di cerita ini?
*siapa sosok cewek jutek yang muncul di dalam cerita tadi????
*kedua identitas tersebut akan terungkap di part berikutnya, trimakasih sudah membaca dan memberi krisan ya teman-teman semua 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
semangat thor 👍🏻
2020-12-24
0
Nawa 01
may senin jadwalnya mat kul agama. kuliah bersama, Q ingat karena sering telat
2020-10-31
0
🦄Olong Long
uwuw sukak sukak sukak 😍😍😍
2020-10-10
1