Hari Pertama

Elda melangkahkan kakinya memasuki gerbang kosannya. Hati elda terasa berbunga bunga. Elda mengeluarkan kunci dari dalam tas gendongnya, dia memasukan kunci kemudian perlahan elda membuka pintu kamarnya.

Elda berjalan memasuki kamar kosnya, di langsung menjatuhkan diri di kasur yang letaknya di bawah dan tak memakai ranjang.

Elda memilih kosan dengan harga yang murah, jadi wajar saja kosan yang dia tempati jauh dari kata mewah, bagi elda sudah bisa untuk tidur dan belajar dengan nyaman itu lebih dari cukup.

Elda merebahkan badannya yang terasa pegal pegal, dia merogoh ponsel jadul dari tasnya, dia mencari nomor ibunya. Elda ingin memberi tahu kabar gembira ini kepada ibunya.

Panggilan elda pun terhubung namun belum ada jawaban. Elda kembali menekan nomor ibunya, panggilan kedua ternyata di angkat oleh ibunya.

Elda menanyakan kabar ibunya di kampung sana. Mereka berbincang bincang melepas rindu, elda tak lupa menceritakan bahwa mulai besok elda akan bekerja paruh waktu.

Awalnya ibunya melarang elda, ibunya takut kuliah elda akan terganggu, tapi berkat elda yang menyakinkan bahwa kuliahnya tidak akan terganggu, akhirnya ibu elda menyetujui elda kerja paruh waktu.

Setelah cukup lama berbincang bincang, elda menutup panggilan ponselnya.

Setelah meletakkan ponselnya di kasur, dan menggantung tas gendongnya di tembok kamar, elda memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Tak butuh waktu lama elda sudah selesai mandi. Elda mengambil mie instan dari dalam lemari kecil di kamarnya, elda menyalakan kompor portabel dan meletakkan panci kecil di atasnya, dia memasak mie instan untuk mengganjal perutnya yang lapar.

Tak butuh waktu lama, mie instan sudah tersedia di mangkuk, elda yang sudah sangat lapar langsung meniup mie yang masih panas dan memakannya.

Satu demi satu suap mie instan masuk ke dalam mulut elda, tak butuh waktu lama mie di dalam mangkok sudah ludes termakan oleh elda. Elda sudah sangat kenyang, elda membawa mangkuk untuk di cuci di kamar mandi, setelah selesai mencuci elda meletakkan mangkuk di kranjang plastik yang berada tak jauh dari kasurnya.

Elda kemudian mengambil buku dan mulai aktivitas belajarnya. Rutinitas yang selalu elda lakukan setiap malam.

Cukup lama elda membaca, matanya tak kuat lagi untuk menahan rasa kantuknya. Elda menutup bukunya dan menyimpan di dalam tas kemudian elda beringsut menuju kasurnya, tak butuh waktu lama elda sudah terlelap kedalam alam mimpinya.

***

Suara adzan subuh membangunkan elda dari tidurnya, elda segera bangkit menuju kamar mandi untuk mandi dan sholat subuh. Ritual pagi yang selalu elda lakukan.

Setelah solat subuh, elda mencari sarapan pagi untuk mengisi perutnya yang lapar.

Elda memilih menu kupat tahu khas bandung, selain harganya murah, rasanya juga enak.

Setelah perut terasa kenyang elda, meraih tas yang menggantung di balik pintu, elda keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kampusnya, hari ini ada mata kuliah pagi yang harus elda ikuti.

Elda melangkah dengan penuh semangat dan riang, senyum di bibirnya selalu tersungging di mulutnya.

Elda melangkahkan kakinya memasuki gerbang kampus, kampus masih terlihat sepi. Hanya terlihat beberapa mahasiswa yang terlihat berlalu lalang di dalam kampus. Elda berjalan menuju kelasnya.

"el, lu udah datang" suara melan mengejutkan elda

"iya mel, kan hari ini ada kelas pagi"

Satu persatu mahasiswa mulai memasuki kelas, tak berselang lama dosen pun juga masuk ke dalam kelas.

Proses belajar mengajar akhirnya di mulai, elda selalu serius mendengarkan setiap yang dosen katakan.

****

Waktu sudah menunjukan pukul 15.00 seluruh mata kuliah sudah selesai. Elda ingin pulang terlebih dahulu untuk mandi dan nantinya akan berangkat bekerja.

Elda memasuki kamar kosnya dan meletakkan tasnya. Elda maraih handuk menuju kamar mandi.

Tak butuh waktu lama, elda sudah selesai mandi dan berganti pakaian, elda keluar kamarnya untuk bekerja.

Elda memutuskan untuk berjalan kaki, karena tempat kerjanya juga tidak terlalu jauh dari kosnya.

Setelah sampai di tempat kerja, elda terlebih dahulu berganti pakaian dengan seragam kerjanya.

Hari ini adalah hari pertama elda bekerja di karaoke. Elda berusaha seramah mungkin dengan para pengunjung karaoke.

"El kamu antar minuman ini ke sana" ani menunjuk salah satu ruang karaoke yang terletak di ujung koridor.

Elda hanya mengangguk dengan patuh menuruti ani. Elda membawa nampan berisi 3 jus jeruk.

Setelah sampai di depan pintu, elda terlebih dahulu mengetuk pintunya, karena lama tak mendapat respon, elda memutuskan untuk membuka pintu itu. Saat pintu terbuka bola mata elda melebar, dia tak menyangkan akan melihat hal yang di anggap olehnya tabu. Di dalamnya ternyata ada tiga orang pria dan satu pemandu karaoke yang sedang di cumbu oleh tiga pria.

Tangan elda begitu gemetar, tanpa di sadari nampan yang elda bawa jatuh ke lantai, sontak tiga pria itu menoleh ke arah elda.

Elda hanya bisa tersenyum pelik.

"Maaf" elda hendak berjalan keluar dari ruangan namun tangan elda di tarik oleh salah satu pria itu, dan pria itu menendang pintu hingga pintunya tertutup.

Elda di tarik paksa untuk duduk dan hendak di lecehkan. Elda meronta dan meminta tolong.

Bulir air matanya sudah membasahi pipinya.

Tangan elda masih terus melawan, namun tenaganya mulai habis, elda masih berusaha meminta tolong.

Elda mulai pasrah karena tenaganya sudah mulai habis, terdengar robekan dari baju yang elda kenakan.

Elda kembali menjerit, tak di sangka karena jeritannya, pintu ruangan itu di dobrak paksa oleh seseorang.

Munculah ardi, nanda dan riyan. Ardi langsung menarik lelaki yang merobek baju elda,kemudian ardi menghajar dengan membabi buta pria tersebut.

Setelah pria itu tak berdaya, kedua temannya lari dari ruangan itu.

Elda masih terus menangis dan memegang kedua lututnya.

Ardian melangkahkan kaki meninggalkan elda yang masih menangis. Riyan juga ikut mengekor di belakang ardi.

Nanda memandang iba ke arah elda, kemudian nanda melepaskan jaket yang dia kenakan dan meletakkan di bahu elda "pakailah"

Kemudian nanda meninggalkan elda yang masih menangis.

Ardi tak menyangka akan di suguhi pemandangan menjijikan seperti ini, niat awalnya ardi datang ke tempat ini untuk bersenang senang sekaligus mengecek bisnis yang dia dirikan, tak di sangka tempat bisnisnya sekarang terdapat praktek prostitusi.

Ardi mengepalkan kedua tangannya dan berjalan menuju ruang manager karaoke.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Purwanti

Purwanti

lanjutttttt.....

2019-12-31

0

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

thor pict mereka satu persatu donk.

2019-12-30

0

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

ah thor,mulai seru nh ceritanya,please Thor up nya.ternyata karaoke tempat Elda kerja milik Ardy

2019-12-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!