3. rumah

Beberapa saat kemudian mobil milik Alkana sudah sampai di rumah mereka , rumah yang di tempati keduanya selama dua tahun ini

Neva langsung turun duluan dan membuat Alkana menghelan nafas kesal

" Kenapa sih wanita selalu saja marah , padahal aku udah minta maaf , bahkan karyawan itu juga udah aku pecat , tapi masih aja ngambek ", kesal AlKana dan langsung keluar dari mobilnya dan mengejar Neva

Neva terlihat berjalan dengan cepat dan langsung naik ke atas tangga , Alkana yang tidak mau memperpanjang urusan nya dengan Neva akhinya dia mengejar Neva

Karena Alkana takut jika dia emosi pasti dia akan bersikap kasar sama Neva

" Grep "

suara pintu di tutup oleh Neva , bukan tutup sih lebih di banting , karena Neva memang menutup pintunya Sedikit keras

Alkana yang baru saja sampai di lantai atas langsung menghentikan langkah kakinya dan memegang dadanya

" Kenapa sih harus marah , Heran aku ", kesal Alkana lagi dan langsung menyusul Neva masuk ke dalam kamar

Saat Alkana masuk ke dalam kamar nya , dia tidak menemukan Neva di dalamnya , Alkana masuk kedalam dan melihat pintu balkon yang terbuka dan langsung ikut keluar dan sudah dipastikan Neva ada di sana

Alkana terseyum saat melihat Neva berdiri di balkon dan Alkana langsung memeluk Neva dari belakang dan menaruh dagunya di pundak Neva

" Kenapa harus marah-marah , aku kan udan minta maaf loh ", ucap Alkana tapi Neva masih terdiam

Memang tadi di mall salah satu karyawan Alkana dan Neva memang terlihat sengaja menjatuhkan diri supaya ditangkap oleh Alkana

Bodohnya Alkana malah masuk kedalam perangkap wanita itu, karena Neva melihat wanita itu terseyum sinis kepada Neva

Dan tadi juga banyak media yang meliput , itu juga yang membuat Neva sedikit Kesal , ya walaupun Alkana sudah mengancam media , untuk tidak menyebarluaskan foto tersebut , karena Alkana akan membuat media itu langsung bangkrut dan ancaman Alkana juga langsung membuat media ketakutan dan menghapus foto mereka

" Awas Mas aku mau sendiri ", ucap Neva yang berusaha menyingkirkan dagu Alkana dari bahu nya

" Kenapa malah mau sendiri sih , sedangkan aku mau menemani kamu di sini , aku sudah bilang kan menemani kamu tidur sore ", ucap Alkana dengan nada manja

" Aku nggak pernah tidur sore , dan aku nggak tertarik dengan ucapan kamu juga , Awas minggir ", ucap Neva dan menarik dirinya dari Alkana

Neva langsung berjalan ke arah kamar dan meniggalkan Alkana di balkon , Alkana langsung kesal dan emosi

Alkana langsung ikut masuk kedalam , dan menarik tangan Neva , keduanya langsung saling berhadapan

Dan tanpa aba aba Alkana langsung menampar pipih Neva dengan keras

" Plak "

Neva langsung memejamkan mata saat satu tamparan sukses mengenai wajah mulusnya , Neva memegang pipi nya yang di tampar oleh Alkana

" Hentikan ini semua Neva , Saya tidak suka wanita yang Pencemburu dan juga pemarah , Kamu sudah tahu saya kan ", ucap Alkana

Neva langsung menggenggam tangannya dan menatap Alkana dengan kesal

" Apa kamu mau balas saya , sini balas ini pipi di sini , atau di tangan atau lengan aku sini ", tantang Alkana

Neva langsung keluar dari kamar mereka dan menutup kembali pintu dengan sangat kencang

" Grep "

Alkana kembali di buat kaget oleh bantingan pintu yang di tutup oleh Neva

" huh ", kesal Alkana dan langsung meninju udara karena kesal dengan sikap Neva

Mungkin Alkana memang salah , tapi setidaknya Neva tidak bisa berbuat seperti itu kepada Alkana , Neva memutuskan masuk ke dalam kamar mandi dan mandi

beberapa jam kemudian sore berhenti malam , Alkana langsung melihat jam yang ada di ruang kerjanya

Kebetulan ruang kerja Alkana ini berada di satu ruangan bersama kamar Alkana dan Neva,

" Huh , tiba-tiba saja udah jam tujuh malam oh ya , Neva udah masuk kamar belum ya , Perasaan dari tadi kayak nggak ada suara dari kamar mandi atau pun pintu terbuka ", ucap Alkana lirih

Alkana memutuskan untuk keluar dari ruang kerjanya dan menyudahi pekerjaannya , karena Alkana ini selalu menyempatkan dan memberikan waktu Serta perhatian kepada Neva

Tapi terkadang Neva ini memang sangat susah untuk dimengerti dan Alkana yang tidak sabaran selalu melampiaskan dengan cara kasar kepada Neva

Alkana membuka pintu terusan antara ruang kerjanya dan juga kamar Mereka , Alkana tampak celingukan di kamarnya yang masih rapi dan Alkana mengerutkan kening

" Pasti Neva belum mandi , bisa-bisanya wanita itu jorok sekali ", kesal Alkana dan memutuskan untuk mencari Neva

Alkana lalu keluar dari kamarnya dan turun ke bawah, di lantai bawah lagi lagi Alkana celingukan mencari Neva yang tidak terlihat sama sekali

" CK , keaman sih Neva ", kesal Alkana

Beruntung Alkana melihat Bibi yang baru saja masuk dari pintu utama dan masuk kedalam rumah

Bibi langsung menghentikan langkah kakinya saat melihat Alkana

" Selamat malam Tuan Alkana ", ucap Bibi

" Malam juga bik ", jawab Alkana

" Saya permisi masuk tuan ", ucap bibik

" Sebentar bik, saya mau tanya ", ucap Alkana

" Maaf mau tanya apa ya tuan ? ", ucap Bibi lagi kepada Alkana

" Kamu lihat Neva nggak bik ? ", tanya Alkana

" Nyonya Neva tadi sore sih saya lihat ada di taman belakang di samping kolam renang Tuan ", jawab bibi

" Terus dia masih di sana ? ", tanya Alkana lagi

" Saya kurang tahu Tuan , karena saya baru saja kirim makanan ke Pak satpam saya lihatnya tadi sore ", jawab Bibi lagi

" Ya sudah bik , saya ke sana saja deh , Makanan udah siap ? ", tanya Alkana lagi

" Sudah Tuan ", jawab Bibi

" Ya sudah bi , saya permisi ", jawab Alkana

Alkana langsung berjalan dan menuju ke ruang samping rumah , rumah Alkana ini memang besar dan Alkana juga memperkerjakan sepuluh pembantu , tiga satpam dan juga lima sopir

Alkana membuka pintu kaca dan melihat Neva yang duduk di taman dekat kolam renang dan masih memakai baju yang tadi dipakai

Alkana menghela nafas , jujur Alkana memang merasa bersalah , tapi setidaknya Neva harus masuk dan ganti baju atau mandi

Alkana memutuskan berjalan dan kembali memeluk Neva dari belakang , rupanya pelukan Alkana membuat Neva sedikit merajuk dan alkana merasa bersalah

" cup "

Alkana mencium kening Neva dengan sangat sayang pastinya

" Kenapa masih marah ? , maafin aku dan tamparan tadi juga ", ucap Alkana dan mengelus pipi Neva

" Enggak aku tadi ketiduran saja ", jawab Neva

" his bisa-bisanya kamu ketiduran Ayo ke kamar Mau gendong atau jalan sendiri ? ", tanya Alkana yang seolah menyakiti Neva adalah hal yang biasa

" Gendong tapi aku nggak mau makan malam ", ucap Neva

" Nggak boleh , kamu harus makan malam dulu ", ucap Alkana

" Nggak usah gendong , aku jalan sendiri ", tolak Neva

Alkana yang melihat Neva Kemabli ngambek akhirnya mengalah

" Iya boleh ", jawab Alkana langsung dan menggendong Neva ala bridal style

Alkana sejujurnya menyayangi Neva , tapi Alkana juga tidak tahu perasaan Neva kepada Alkana , karena dua tahun menikah dan dua tahun pacaran mereka memang tidak saling mengenal

Episodes
1 1. terlihat baik baik saja
2 2. pertengkaran
3 3. rumah
4 4. Pagi hari
5 5. tidak di percaya
6 6. Arisan
7 Menyendiri
8 pulang
9 sakit
10 kedatangan mama mertua
11 keluarganya hangat
12 Tulus atau tipuan
13 Langsung terasa sepi
14 Pagi Hari
15 Hotel
16 Siapa ? ,
17 Sahabat lama
18 Bingung
19 Ngobrol samtai
20 masih bersama Andro
21 Cemburu buta
22 sisi lain Alkana
23 Manja
24 Pegal , sepergi bayi
25 Kantor
26 ke toko
27 tidak sengaja bertemu
28 Malah debat
29 Kesal
30 Si Dilan
31 moment
32 Kangen katanya
33 Pagi Hari
34 Alkana yang tahu Neva
35 Dua hari kemudian
36 Terasa bebas
37 Acara
38 sebuah makna di kisah di balik liontin
39 Usaha tidak mengkhianati hasil
40 perayaan
41 Dua hari tanpa Alkana
42 sahabat
43 KEJUTAN
44 Sangat tidak percaya
45 kesal
46 khawatir
47 Cemburu
48 Sopan
49 Definisi Perempuan
50 Tumbang nya Neva
51 Video call mama Neva dan papanya
52 Dua hari kemudian
53 menemui
54 Sebuah diagnosa
55 Kabar buruk
56 Bicara berdua
57 Satu ranjang
58 psikiater
59 Meyakinkan diri
60 kita perlu saling mengenal
61 Keluarga Neva
62 Tamu yang tidak diinginkan Alkana
63 Kekerasan
64 Siuman
65 Keadaan Alkana
66 Pilihan
67 Menyendiri
68 Keputusan
69 Akhirnya pergi
70 Satu setengah tahun kemudian
71 Aktivitas
72 Apartment
73 Indonesia
74 Sesempit ini dunia
75 Dilan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
1. terlihat baik baik saja
2
2. pertengkaran
3
3. rumah
4
4. Pagi hari
5
5. tidak di percaya
6
6. Arisan
7
Menyendiri
8
pulang
9
sakit
10
kedatangan mama mertua
11
keluarganya hangat
12
Tulus atau tipuan
13
Langsung terasa sepi
14
Pagi Hari
15
Hotel
16
Siapa ? ,
17
Sahabat lama
18
Bingung
19
Ngobrol samtai
20
masih bersama Andro
21
Cemburu buta
22
sisi lain Alkana
23
Manja
24
Pegal , sepergi bayi
25
Kantor
26
ke toko
27
tidak sengaja bertemu
28
Malah debat
29
Kesal
30
Si Dilan
31
moment
32
Kangen katanya
33
Pagi Hari
34
Alkana yang tahu Neva
35
Dua hari kemudian
36
Terasa bebas
37
Acara
38
sebuah makna di kisah di balik liontin
39
Usaha tidak mengkhianati hasil
40
perayaan
41
Dua hari tanpa Alkana
42
sahabat
43
KEJUTAN
44
Sangat tidak percaya
45
kesal
46
khawatir
47
Cemburu
48
Sopan
49
Definisi Perempuan
50
Tumbang nya Neva
51
Video call mama Neva dan papanya
52
Dua hari kemudian
53
menemui
54
Sebuah diagnosa
55
Kabar buruk
56
Bicara berdua
57
Satu ranjang
58
psikiater
59
Meyakinkan diri
60
kita perlu saling mengenal
61
Keluarga Neva
62
Tamu yang tidak diinginkan Alkana
63
Kekerasan
64
Siuman
65
Keadaan Alkana
66
Pilihan
67
Menyendiri
68
Keputusan
69
Akhirnya pergi
70
Satu setengah tahun kemudian
71
Aktivitas
72
Apartment
73
Indonesia
74
Sesempit ini dunia
75
Dilan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!