Pagi-pagi sekali Rara sudah sampai di boutique milik nya. Ia langsung ke ruang kerjanya sambil memperhatikan kebaya dan gaun pengantin milik nya.
Rara langsung menjahit beberapa kekurangan di gaun dan kebaya itu. Di bantu oleh beberapa asisten yang bekerja dengan nya.
Di sela kesibukan nya, ia menghubungi Andreas yang belum juga menghubunginya dari tadi pagi.
Tidak seperti biasanya, lelaki itu pasti menghubunginya sesaat setelah membuka matanya. Tetapi tidak pada hari ini.
Berkali-kali ia menghubungi Andreas, tetapi tetap tidak ada jawaban. Rasa penasaran pun menghantui pikiran Rara.
Rara langsung menyambar kunci mobilnya dan bergegas menuju apartemen Andreas. Ia khawatir kepada Andreas, mungkin saja terjadi sesuatu pada calon suaminya itu.
Rara memarkirkan mobilnya di basemen gedung itu, dengan cepat ia menuju lift yang berada di pintu masuk apartemen bawah.
Saat pintu lift terbuka ia melihat Farah hendak keluar dari lift tersebut.
"Farahhh..?"
"Hei.. kok lu ada di sini?"
Tanya Farah dan gadis itu langsung mengecup kedua pipi Rara.
"Iya disini kan tempat tinggal Andreas, lu ngapain disini?"
"Gue nginap disini tempat saudara gue, dia mau balik ke Aussie besok, jadi gue sempatin deh pulang meeting kemaren langsung kesini. Gue baru tau Andreas juga tinggal disini"
Farah menatap Rara dengan wajah yang tak percaya.
"Iya, dia baru dua bulan disini"
Rara tersenyum.
"Oh ya sudah gue buru-buru mau kekantor, gue tinggal dulu ya"
Farah kembali mengecup kedua pipi Rara.
"I... iya.. hati-hati Far.."
"Ok.. sweetie.. byeee.."
"Bye"
Farah keluar dari lift dan langsung menuju parkiran.
Sedangkan Rara langsung memencet tombol lantai yang ia tuju.
Kini Rara sudah berada di depan pintu kamar apartemen yang di sewa oleh Andreas. Ia langsung memencet tombol bell berkali-kali. Tetapi tetap tidak ada yang membukakan pintu.
Rara mulai putus asa. Baru saja ia ingin beranjak pergi, pintu apartemen Andreas pun terbuka.
"Eh kamu sayang"
Sapa Andreas yang terlihat baru saja bangun tidur.
"Loh.. kamu baru bangun tidur yank? kok bisa? semalam tidak tidur?"
Tanya Rara sambil menyentuh pipi kekasihnya itu.
"Iya semalam suntuk aku mengerjakan laporan. Jadi, baru tidur setelah sholat subuh"
Ucapnya.
Rara langsung masuk ke dalam apartemen Andreas. Lalu duduk di ruang tamunya.
"Kok berantakan sekali sih yank?"
"Iya belum sempat membereskan nya. kamu tidak ke boutique?"
Tanya Andreas sambil menuangkan kopi kedalam gelas nya.
"Tadi sudah, tapi aku khawatir sama kamu. Jadinya aku kesini deh"
Rara merengut sambil memandang Andreas dengan raut wajah yang sedih.
"Ya ampun.. maaf ya sayang, aku ngantuk banget soalnya"
"Iya gak papa kok"
Rara kembali tersenyum dan menerima segelas kopi yang di buatkan oleh Andreas.
"Ya sudah aku mandi dulu ya"
"ok"
Rara mengangguk lalu menyeruput kopinya dan menyetel televisi.
Sedangkan Andreas langsung menuju kamar mandi.
Setelah mandi dan memakai pakaiannya, Andreas menghampiri Rara yang sedang asik menyimak berita di televisi. Andreas pun duduk di samping Rara dan menyenderkan kepalanya di bahu Rara.
"Aku pusing banget nih"
Andreas merengek manja kepada Rara.
"Loh kenapa?"
Rara langsung memegang kening Andreas untuk mengecek suhu badan Andreas.
"Tidak panas kok"
"Pusing kan tidak ada hubungan nya sama suhu badan sayang"
Andreas tersenyum menatap Rara. Lalu
Rara membalas senyuman Andreas dengan malu.
Andreas pusing karena semalam terlalu mabuk. Sedangkan Rara tidak pernah tahu bahwa Andreas suka meminum minuman keras.
"Belum makan kan? mungkin pusing karena belum makan"
"Iya belum ya sudah kita keluar cari makan yuk"
Andreas langsung beranjak dari duduk nya dan hendak mengambil kunci mobilnya.
"Loh katanya pusing.. disini saja ya, biar aku order kan saja bagaimana?"
"Oh begitu, Ok lah"
Andreas kembali duduk di samping Rara. Andreas menatap Rara dengan seksama. Wajah cantik tunangan nya itu membuat dirinya tergoda.
Wangi parfume Rara seperti memanggil-manggil jiwa lelaki nya. Ia pun menggeser duduknya untuk lebih dekat dengan Rara.
Andreas mendekatkan wajahnya ke leher Rara dan menghirup dalam-dalam wangi tubuh wanita cantik itu.
"Hmmmmm harum"
Ucapnya.
Rara langsung menatap Andreas dengan wajah polosnya.
"Ngapain sih?"
Tanya Rara masih dengan wajah polosnya.
Andreas tersenyum penuh arti tersembunyi.
"Sebentar lagi kita kan menikah, gimana kalau kita....
"Kita apa?"
potong Rara
"Kita melakukan itu"
Bisik Andreas di kuping Rara.
Rara pun memandang Andreas tak percaya.
"Hah..? jangan ngawur lah.. tinggal tiga puluh sembilan hari lagi loh, sabar ya"
Ucap Rara. Tubuh Rara gemetar, ada perasaan takut yang hinggap di dirinya.
Ia tidak pernah melakukan hubungan suami-istri dengan lelaki mana pun. Alias, Rara masih perawan ting-ting
dan ia percaya bahwa Andreas pun sama dengan dirinya.
Tetapi kali ini ia merasa aneh saat Andreas membujuk nya untuk melakukan hal itu.
Selama berpacaran dengan Andreas lelaki itu cukup sopan. Tidak pernah melakukan hal-hal yang membuat Rara tidak nyaman.
"Ah.. mungkin Andreas cuma tidak sabar saja menunggu malam pertama kami"
Gumam Rara.
"Ya sudah.."
Ucap Andreas sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Aku ingin ke toilet dulu"
Ucap Rara. Dirinya pun langsung beranjak dari duduk nya dan langsung menuju toilet.
Rara terdiam di toilet, ia memandangi bayangan dirinya di cermin. Perasaan takut dan grogi menghinggapi dirinya.
Sebenarnya ia ingin sekali bercumbu dengan Andreas. Tetapi ia sudah berjanji pada dirinya sendiri. Bahwa keperawanan itu sakral dan hanya akan ia berikan kepada suaminya pada malam pertamanya kelak.
Rara tidak mau tergoda. Setelah sedikit merasa tenang, ia membuka keran di wastafel lalu mencuci tangannya. Lalu
ia mengambil tissue di samping kaca wastafel, lalu mengelap tangan nya dan meremas tissue tersebut dan membuangnya di tempat sampah.
Saat Rara hendak menutup tempat sampah, ia melihat tissue yang ada bekas lipstik nya.
Rara terdiam. lalu meraih tissue bekas itu dan melihat nya dengan seksama.
Jelas sekali itu adalah cap bibir seorang wanita.
Rara terkejut bukan main.
"Apakah Andreas berselingkuh? padahal tiga puluh sembilan hari lagi kami akan menikah"
Gumamnya, hatinya pun mulai terbakar cemburu. Dengan emosi, ia membawa tissue bekas itu ke hadapan Andreas.
Dan menaruhnya di atas meja tamu.
"Bisa jelaskan ini?"
Rara menatap Andreas dengan penuh amarah.
Andreas terkejut melihat tissue itu. Lalu memandang Rara dengan perasaan cemas.
"Apa kamu membawa wanita kedalam apartemen mu ini? apa kamu berselingkuh saat kita akan menikah?"
Tanya Rara lagi.
Andreas menelan saliva nya sendiri dan menatap Rara dengan salah tingkah.
"Oh.. itu... hahahhahaha.."
Andreas tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa tertawa? apa ini lucu? Mengapa tidak dijelaskan ini punya siapa? Tidak mungkin kan kamu yang memakai lipstik?"
Mata Rara mulai memerah menahan tangis.
"Ya ampun, calon istri ku ini cemburuan banget ternyata ya. Ini tuh paling punya Rania, Rania kemarin mampir kesini menjemput Mama. Kamu ingat kan aku gak ikut ngumpul di cafe nya Alin karena nganterin Mama? nah malamnya Rania kesini menjemput Mama. Dia numpang ke toilet, mungkin itu milik nya. Kalau tidak milik nya, ya paling punya Mama"
Terang Andreas panjang lebar dengan wajah nya yang sangat tenang dan sambil tersenyum geli.
Rara menghembuskan napas nya dengan lega.
lalu duduk di samping Andreas.
"Beneran?"
Tanyanya sambil menatap Andreas dengan mata yang cemburu.
"Ya iya lah sayang, mana berani aku bawa cewek lain ke sini. Bisa gagal nikah aku sama kamu, aku gak berani macam-macam kok sayang. Percaya deh"
Andreas menatap Rara dengan mata yang bersungguh-sungguh.
"Bener ya.."
Rara mengeluarkan tatapan sadisnya.
"Iyaaaaaa... tanya saja sama Rania kalo tidak percaya"
Tantang Andreas.
"Aku percaya kok sama kamu"
Ucap Rara sambil tersenyum.
Andreas membuang napas lega dan memeluk Rara dengan erat.
"Aku janji sama kamu, cuma kamu dan hanya kamu sampai akhir hayat ku"
Rara tersenyum lalu membalas pelukan Andreas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
ATAU FARAH YG SELINGKUH MA ANDREAS...
HAHHH LAKI2 BLM MNIKAH TPI UDH NGAJAK BERZINAH, ITU BKN LAKI2 BAIK..
2022-09-02
1
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
selingkuh di saat pacaran .....untung lom nikah
2021-08-27
1
Fitri Dhores
huh dasar buaya
2021-07-01
2