"BTW, si Farah kok tiba-tiba ada meeting ya, padahal dia bilang free loh"
Ucap Nia sambil melahap cup cake nya
"Gak tau tuh, yah namanya kerja sama pejabat mana kita tau jadwalnya"
Sahut Alin dengan wajah cuek nya.
"Yah.. positif aja, mungkin dia lagi punya pacar, jadi kita di nomor duakan. Sama kan kayak Rara dulu waktu pertama dekat sama Andreas"
Sindir Fathur dengan wajah jahilnya.
"Apaan sih... jealous ya sama kita-kita yang udah ada pasangan? nah lu kapan punya pasangan? dari jaman kita SMA gue gak pernah liat tuh lu jalan sama cewek!"
Rara balas menyindir Fathur.
"Gue itu laku keras tau.. cuma gue males aja ngomong sama kalian semua, cewek gue tuh banyak banget"
Ucap Fathur dengan sombong.
"Haizzzzzz"
Mereka semua tertawa meledek Fathur.
Tepat pukul sebelas malam, mereka membubarkan diri dan pulang kerumah masing-masing. Sedangkan Alin masih tinggal di cafe milik nya sambil ikut membantu pegawainya yang membereskan cafe yang mau tutup.
Setelah selesai, Alin melangkahkan kakinya menuju mobil milik nya. Baru saja ia masuk kedalam mobil, ia menerima panggilan telepon dari seseorang yang belakangan ini mengisi hari-harinya.
"Ya beb, Ok aku meluncur"
Alin mematikan ponselnya dan menyalakan mesin mobil, lalu pergi menuju ke suatu tempat untuk menemui seseorang.
....
Rara pulang di antar oleh Fathur. Saat Rara hendak memesan taxi online, Fathur mencegah nya dan menawarkan diri untuk mengantar Rara pulang. Karena kebetulan rumah mereka searah.
Seperti biasa, bila Rara di dalam mobil Fathur ia selalu menyetel lagu favorit nya kencang-kencang lalu ikut bernyanyi sambil berteriak-teriak.
Fathur sudah cukup paham dengan kelakuan sahabat nya itu. Ia hanya tersenyum melirik Rara.
"Berisik nih si chuby"
Ucap Fathur pura-pura kesal.
"Biarin.. wekkkk"
Rara menjulurkan lidah nya mengejek Fathur.
Fathur mengecilkan volume musik nya.
"Loh kok dikecilin, ah gak asik lu fat..."
Rara cemberut menatap Fathur seperti anak kecil.
"Bentar dulu, gue mau ngomong"
Ucap Fathur sambil melirik Rara dengan wajah sebal.
"Ngomong apaan?"
"Ra, lu bahagia gak?"
"maksudnya?"
"Iya lu bahagia gak, lu kan mau nikah. maksud gue lu bahagia gak bersama Andreas?"
Mendengar pertanyaan Fathur, Rara menggeser duduk nya hingga tubuh nya menghadap Fathur yang sedang menyetir mobil.
"Kok lu ngomong gitu?"
Tanya Rara dengan wajah yang serius.
"Ya nanya aja. Gue gak mau lu gak bahagia gitu maksudnya"
Fathur, menggigit sudut bibirnya pelan.
"Ih aneh ih.. ya bahagia lah, kan dia pilihan gue. Lagian nih ya, Andreas itu orang nya baik, pekerja keras, ganteng, cowok banget, dan yang penting dia setia.."
"Oh... syukurlah, gue doakan lu langgeng ya.."
Ucap Fathur dengan matanya yang sedang memperhatikan lalu lintas.
"Aamiin... makasih ya Fat..."
Rara tersenyum bahagia.
"Btw bisa gak jangan panggil gue Fat. jelek amat"
Protes Fathur.
"Lah terus gue kudu manggil apaan Fat?
Thur gitu?"
"Call me a'a"
"Ish.. najong.."
Rara tertawa sambil memukul lengan Fathur. Fathur hanya tersenyum kecil sambil melirik sahabat yang diam-diam ia cintai itu.
Rara merebahkan dirinya di atas ranjang di kamarnya. Ia meraih calendar di meja nakas disamping ranjang. Lalu ia mencoret tanggal di hari ini. Dan mencoret daftar persiapan pernikahan nya dengan andreas yang sudah selesai di urus. Lalu ia kembali menaruh calendar itu kembali ke posisinya.
Rara memejamkan matanya dan membayangkan pesta pernikahan nya kelak bersama Andreas.
Ia akan memakai baju yang ia rancang sendiri dalam acara akad dan resepsi.
Ia juga membayangkan malam pertamanya dengan Andreas sambil kadang sesekali tersenyum.
Lalu ia membayangkan dirinya pindah ke rumah baru milik nya dan Andreas. Rara membayangkan dirinya akan hamil dan melahirkan anak dari Andreas. Lalu ia juga membayangkan sepasang anak kembar yang ia miliki bersama Andreas.
Rara tertawa sambil mengangkat kedua kakinya dan menggerak gerakannya.
Lalu ia membenamkan wajahnya di atas bantal.
Rara sangat bahagia membayangkan impian-impian nya bersama Andreas.
"Oh iya, lagi apa sih calon suamiku?"
Rara meraih ponselnya, lalu menghubungi Andreas. Tetapi ponsel lelaki itu tidak aktif.
Akhirnya Rara mengirimkan pesan text saja kepada Andreas.
"Hi calon imam, aku sudah dirumah. kamu pasti sudah tidur ya..? ya sudah selamat tidur ya sayangku. Semoga mimpi indah. Ingat, hubungi aku besok ya... dan jangan lupa sarapan saat kamu membaca pesan ini"
Rara tidak marah saat ponsel Andreas mati bila malam hari. Karena memang sejak beberapa bulan ini setiap malam ponsel Andreas selalu dimatikan, karena Andreas takut terganggu dengan ponselnya saat tidur.
Belakangan ini Andreas kesulitan tidur, karena dirinya capek dengan pekerjaan dan stress menghadapi pernikahan yang semakin hari semakin dekat.
Rara mencoba memahami alasan Andreas. Karena ia sangat mempercayai lelaki itu. Lagi pula selama ini Andreas tidak pernah berbohong sekali pun kepadanya.
Setelah mengirim pesan, Rara menaruh ponselnya, lalu segera beranjak tidur. Karena esok hari ia harus menyelesaikan gaun pengantin rancangan nya yang sudah hampir selesai.
..........
Ditengah hingar bingar musik di salah satu club di ibukota.
"Bro... tambah civas lagi brooo... cewek gue minta lagi nih brooo"
Setengah mabuk Andreas meminta bartender menyediakan beberapa sloki lagi minuman keras untuk wanita yang sedang ia peluk.
"Sip Boss"
Ucap bartender itu, lalu segera menyajikan minuman keras itu di meja bartender.
"Hajar Bosss"
Ucap bartender itu.
Andreas tertawa, lalu meraih minuman keras itu dan menenggaknya setelah cheers bersama wanita yang sedang ia rangkul.
Wanita itu tertawa setelah menenggak minuman keras itu. Lalu menatap Andreas dengan senyuman penuh cinta.
"I Love You"
Ucap wanita itu.
"I Love You Too"
Bisik Andreas ke telinga wanita itu,
lalu mereka tersenyum dan kembali ke lantai dansa.
Pukul tiga pagi, dengan terhuyung-huyung Andreas keluar dari club malam tersebut. Lalu masuk kedalam sebuah taxi yang biasa mangkal di depan club itu.
"Pak.. apartemen X ya jalan S"
Ucap Andreas kepada supir taxi.
"Siap Boss"
Jawab supir taxi sambil membukakan pintu untuk Andreas dan wanita yang sedang bersamanya.
Andreas pulang ke apartemen milik nya dengan wanita yang selalu ia gandeng itu.
"Terimakasih ayank ku, aku senang banget"
Ucap wanita itu dengan suara yang terdengar sangat mabuk.
"Iya bebihhh ku.. malam ini kamu bobo sama aku ya"
Andreas mencium bibir wanita itu, wanita itu pun membalas ciuman Andreas dengan liar.
Mereka tidak lagi menghiraukan supir taxi yang beberapa kali melirik lewat spion tengah melihat tingkah mereka.
Pemandangan seperti itu sudah biasa bagi supir taxi yang setiap hari mangkal di depan club.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Lina ciello
dan fatur udh tau
2023-04-09
1
Lina ciello
lha iki selengki sama farah lahh
2023-04-09
1
Sulaiman Efendy
KAYAKNYA ANDREAS YG SELINGKUH MA ALIN... SAHABAT MNIKUNG SAHABAT
2022-09-02
1