"Menurut lu gitu Fat?"
Rara menatap Fathur dengan wajah yang penasaran.
"I...i... itu gue juga nanya, gue gak nuduh loh"
Jawab Fathur dengan terbata-bata.
Rara kembali menatap wajah Farah. Ia mulai mengingat ucapan Nia tentang Farah yang kini memiliki pasangan.
Dan kebetulan Rara melihat Farah yang baru saja turun dari gedung apartemen Andreas. Apakah benar apa tebakan Nia.?
Rara melihat warna lipstik Farah. Warna lipstik Farah mirip dengan warna lipstik yang menempel di tissue yang ia temui di tempat sampah toilet Andreas.
"Arghhhhhh... gak mungkin ah.. "
Pikir Rara sambil menggelengkan kepalanya.
"Tapi.... Farah kemarin, juga tidak datang berkumpul disini"
Pikiran Rara kembali buruk kepada Farah.
Sedangkan Farah terlihat biasa saja.
"Far.. kabarnya elu punya pacar ya sekarang?"
Tanya Rara
"Hah...? kata siapa?"
Farah menatap Rara dan teman-temannya.
"Kata gue"
Sahut Nia sambil mengunyah French fries nya.
" Tahu dari mana lu?"
"Dari sepupu gue, si Bagas..lu kenal kan?"
Nia masih dengan sikap cuek nya, sambil terus mengunyah French fries milik nya.
"Gosip itu mah, sotoy emang si Bagas"
Ucap Farah, sewot.
"Bagas bilang begitu ke gue, mana gue tau bener apa enggak. Tapi bener apa enggak nih?"
Nia menatap Farah dengan tatapan ala penyidik nya.
Farah tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lu sama sepupu lu sama, tukang gosip..!"
Ucap Farah kesal.
"Kalau ada juga gak apa-apa kok Far, lu kenalin dong ke kita-kita"
Sambung Alin.
"Gak ada kaleusss.., kalo ada juga gue kenalin. Gue jomblo nih.. ada gak yang mau kalian hibahkan buat gue? Saudara mungkin, Adik? Kakak? atau Om kalian"
Wajah Farah terlihat kesal.
"Ada noh si Fathur"
sambung Naya sambil cengengesan.
"Dih gue..."
Fatur bersungut-sungut.
"Guys.. serius nih, menurut kalian bagaimana?"
Potong Rara masih dengan wajah risaunya.
"Menurut gue ya Ra, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, mana tahu si Andreas memang tidak berselingkuh. Tetapi dia cuma berbohong karena memang ada hal yang gak bisa dia bilang sama lu"
Alin mencoba menenangkan Rara.
"Contoh?"
Tanya Nia.
"Ya beli surprise buat calon istri mungkin. atau juga hangout sama teman-teman nya. Bisa jadi kan? dia gak mau bilang sama lu aja Ra"
Ucapan Alin sedikit membuat Rara tenang.
"Iya kali ya Lin"
Rara mengusap dadanya dengan pelan. berkali-kali.
"Iya... tenang aja sih.. santai.. memang gitu kalau mau nikah, sering ada masalah"
Sambung Fathur dengan gaya sok tahunya.
"Emang lu pernah nikah? kok tau?"
"Huuuuuu...!"
Nia, Alin, Naya dan Farah menyoraki dan melempar kulit kacang ke arah Fathur.
Dengan gesit Fathur menghindari kulit-kulit kacang yang menyerbu dirinya.
Sedangkan Rara hanya terdiam.
Walaupun ucapan Alin sangat masuk akal, tetapi hatinya masih risau.
Rara mencoba tersenyum melihat tingkah teman-teman nya.
.....
Rara pulang kerumahnya masih dengan hati yang risau.
Hatinya berusaha meyakinkan bahwa Andreas tidak akan melakukan hal yang tidak baik dibelakangnya. Ia cukup mengenal Andreas dengan baik.
Karena cukup mengenal pria itu dengan baik, makanya Rara bersedia menikah dengan Andreas.
Rara mencoba menghubungi Andreas pada malam itu.
"Halo sayang"
Suara Andreas terdengar ceria saat menerima telepon dari Rara.
"Kamu dimana? udah makan belum?"
Tanya Rara sambil mencoba mendengarkan suara lain selain suara Andreas dari sambungan telepon.
"Aku di apartemen kok sayang"
"Kok rame?"
Tanya Rara penuh curiga.
"Rame lah, aku lagi nonton film action baru nih"
Rara bernapas lega saat mengetahui Andreas tidak berbohong kepadanya. Rara memang mendengar ada suara film di putar dengan suara yang kencang.
"Sudah dulu ya sayang. Lagi seru nih..habis film nya aku langsung tidur deh.. aku janji.."
"Oh.. i..iya.. yank.. jangan malam-malam ya tidurnya"
Pesan Rara kepada Andreas.
"Ok sayang ku. bye..!"
"bye..!"
Rara menutup panggilan nya. Lalu beranjak naik ke atas ranjangnya.
"Hmmmm... semoga kamu memang yang terbaik yank..."
Gumam Rara lalu ia mencoba memejamkan matanya.
........
"Siapa? Rara?"
Terdengar suara wanita dari kamar tidur Andreas.
"Iya"
Jawab Andreas dengan singkat.
"Kamu yakin menikah dengan nya?"
Tanya wanita itu sambil berjalan menghampiri Andreas.
Wanita itu yang hanya menggunakan Bra dan Celana dalamnya saja itu memunguti bajunya yang teronggok di lantai ruang tamu.
"Aku harus ngomong apa?"
Andreas balik bertanya dengan wanita itu. Wanita itu menghembuskan napasnya dengan berat. Lalu meraih kotak rokok di depan nya. Mengambilnya sebatang lalu membakar rokok tersebut dan menghisap nya dalam-dalam.
"Andaikan kita bertemu lebih awal, mungkin tidak begini kejadian nya"
Wanita itu menatap Andreas dengan matanya yang mulai memerah menahan tangis.
Andreas pun langsung membelai lembut rambut indah wanita itu dengan lembut.
"Kalau kamu menikah, apa kamu memikirkan perasaan ku saat aku menghadiri pernikahan kalian? rasanya aku tidak sanggup beb.."
Wanita itu mulai menangis terisak.
Andreas merasa bersalah lalu memeluk wanita itu dengan erat.
"Sayang maafkan aku.."
Ucapnya lalu mengecup lembut kening wanita itu.
Wanita itu pun menenggelamkan wajahnya di pelukan Andreas.
"Sebenarnya hatiku sakit, melihat kamu dengan Rara. Tapi apa daya, aku cuma pacar rahasia mu Dre. Kalau kalian menikah, apakah hubungan kita masih lanjut? atau berakhir begitu saja setelah satu tahun kita jalani ini semua? jawab Dre.. jawab..!"
Wanita itu terus menangis dan memukuli dada Andreas dengan kepalan tangan nya.
Andreas tidak bisa berkata-kata. Ia hanya terdiam saja.
"Jawab Dre..! aku butuh kepastian Dre.. ayok kita kabur saja Dre.. Kita menikah di kota lain atau luar Negeri.. biar aku yang menjadi istrimu bukan dia..!"
Sambung wanita itu lagi, sambil terus menangis frustasi.
"Beb...aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Hanya satu yang mau aku bilang, cinta ku padamu juga bukan main-main beb... aku serius. Tetapi aku sudah bertunangan sama Rara!"
Wanita itu menatap Andreas dengan tajam.
"Kalau kamu serius dengan ku..., tinggalkan Rara...!"
Wanita itu beranjak dari duduk nya. Lalu masuk ke kamar Andreas. Ia mengenakan kembali pakaian nya dengan terburu-buru.
"Beb... please jangan begini.."
Andreas mencegah wanita itu saat wanita itu hendak pergi dari apartemen Andreas.
"Jadi aku harus gimana? aku juga makan hati begini terus. Sedangkan pernikahan kalian sudah sangat dekat.
Saatnya kamu memilih sebelum kamu menikahi dia..!"
Ancam wanita itu lalu melepaskan tangan Andreas dari bahunya.
Lalu ia membanting pintu apartemen Andreas.
Andreas hanya bisa terdiam dan kembali duduk di sofa nya.
"Arghhhhhhh... "
Teriak nya lalu membanting bantal sofa ke lantai.
Wanita itu menangis di dalam mobilnya. Ia menyalakan mesin mobilnya lalu meninggalkan apartemen Andreas dengan perasaan risau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Salminah Burhanuddin
Naya apa yg lain gank ce lebih byk
2023-01-27
1
Nur Ain
setahun sudah selibgkuh
2022-10-15
1
Sulaiman Efendy
MMG AWALNYA KN MMG KUMPUL SEMUA, TPI STELAH KUMPUL SLESAIKN SMUANYA KN PULANG, NH DIANTARA SAHABAT RARA KN PSTI ADA YG LGSUNG NYUSUL ANDREAS, FARAH ATAU ALIN...??? NAYA DN NIA TDK MGKIN..
TAPI RARA GK KPIKIRAN KSITU..
ANDREAS MMG BAJINGN, YAA LEPASKNLH RARA,, INI ANDREAS PENGEN MNCICIPI SEMUA SAHABAT2 RARA, KCUALI FATHUR..
2022-09-02
1