H -

H -

ch 1. H-40

Rara memperhatikan tumpukan contoh undangan pernikahan di depan nya. Lalu ia mengambil beberapa contoh yang mencuri perhatian nya,

"Yang ini bagus, saya suka. Tetapi tunggu beberapa menit lagi ya, calon suami saya sebentar lagi datang"

"Baik mbak"

Pemilik percetakan memisahkan beberapa lembar contoh undang yang Rara pilih. Lalu membereskan sisa contoh undangan yang tak terpilih dari atas meja tamu di kantornya.

Rara melirik jam tangan nya,

"Lama sekali sih"

Gumam Rara.

"Hai sayang, maaf aku terlambat. Tadi jalanan macet banget"

Setelah setengah jam Rara menunggu, akhirnya Andreas datang juga.

Andreas menghampiri Rara dengan terburu-buru, lalu mencium kening gadis manis itu.

"Iya tidak masalah kok"

Rara tersenyum kepada Andreas.

"Sayang, ini contoh undangan yang paling bagus menurut ku. Coba lihat deh, kamu mau memilih yang mana?"

Rara menjejerkan beberapa contoh kertas undangan itu di atas meja.

"Hmmmm, kamu suka yang mana?"

Tanya Andreas kepada Rara.

"Loh, kok bertanya sama aku? kan bentuk dan design undangan nya harus kesepakatan kita berdua sayang..

Kalau menurut ku sih, ini semua yang terbaik, tinggal kamu mau pilih yang mana?"

Andreas mengangguk angguk sambil memperhatikan lembaran demi lembaran kertas contoh tersebut.

"Aku bingung sayang"

Andreas menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Hmmm ya sudah, yang nomor tiga saja bagaimana?"

"ok"

Andreas langsung menyetujui pilihan Rara.

Rara tersenyum simpul kepada Andreas. Begitulah Andreas, lelaki yang sudah bersamanya selama tiga tahun ini. Andreas tipikal lelaki yang tidak mau ribet dengan pilihan-pilihan. Walaupun Rara tahu Andreas seperti itu, tetapi tetap dirinya sangat butuh apa pun yang menyangkut hubungan mereka, harus di putuskan secara bersama.

Tepat di ulang tahun Rara yang ke dua puluh enam, satu tahun yang lalu. Andreas melamar Rara tepat di depan semua orang yang hadir di acara ulang tahun Rara.

"Terima...! terima..! terima..!"

Semua orang serentak mensuport Rara agar menerima lamaran Andreas.

Andreas bertekuk lutut di hadapan Rara dengan sebuah cincin yang indah di tangan nya. Tatapan Andreas begitu berharap kepadanya.

"Yes..."

Ucap Rara, disambut sorak gembira dari semua tamu undangan.

Andreas langsung memeluk Rara dengan erat, lalu menyematkan cincin itu di jari manis Rara. Mereka pun tersenyum bahagia.

Seminggu kemudian Andreas datang bersama keluarganya untuk melamar Rara secara resmi.

Saat itu juga mereka pun resmi bertunangan. Pernikahan mereka memang di pilih akan dilaksanakan tahun depan. Saat itu Rara belum bisa menikah, karena baru saja memulai karirnya sebagai perancang busana.

Segudang aktivitas membuat nya tidak bisa melaksanakan pernikahan dengan segera. Untung nya, Andreas dan keluarganya setuju untuk dilaksanakan tahun depan saja.

Kesibukan Rara semenjak merintis karir sebagai perancang busana, membuat dirinya dan Andreas sangat jarang bertemu. Tetapi walaupun begitu, masing-masing dari mereka saling percaya dan selalu mencari waktu yang tepat untuk bertemu.

Rara dan Andreas jarang sekali berselisih paham. Mereka sangat cocok dalam hal apa saja. Kecuali film favorit, Rara suka sekali drama Korea, sedangkan Andreas paling suka film action dan perang.

"Setelah ini kita langsung ke Event organizer ya sayang, kita di tunggu jam dua siang".

Rara mengingatkan Andreas.

"Ok sayang"

Jawab Andreas sambil menggenggam tangan tunangan nya.

Setelah deal dan menyelesaikan Administrasi, Rara dan Andreas menuju kantor Event organizer yang akan membantu mereka mensukseskan acara pernikahan mereka.

"Eh, sayang.. nanti habis dari EO aku mau hangout sama best friends aku ya"

Rara menatap Andreas sambil mengedip-ngedipkan matanya. Memohon agar di izinkan untuk hangout bersama teman-teman nya.

"Iya boleh.....tapi jangan pulang malam ya.. kabari aku sering-sering"

"Ok bosss..!"

Ucap Rara dengan girang.

Rara mempunyai sahabat-sahabat yang sudah bersahabat dengan nya sejak duduk di kelas satu SMA. Hubungan Rara dengan sahabat-sahabat nya tetap terjaga karena kebetulan mereka di terima di kampus yang sama setelah lulus SMA. Persahabatan itu tetap berjalan hingga kini.

Alin, Naya, Farah, Nia dan Fathur.

itulah nama-nama sahabat Rara.

Alin kini mempunyai sebuah cafe yang cukup sukses ia kelola. Naya, kini menjadi seorang pengacara. Farah menjadi seorang sekretaris pejabat.

sedangkan Fathur, lelaki satu-satunya dalam geng mereka menjadi seorang arsitek.

Hubungan mereka semua sudah lebih dari sekedar sahabat. Lebih tepat nya sudah seperti kakak dan adik atau keluarga sendiri bagi Rara.

Semenjak mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing mereka menjadi jarang bertemu, tetapi hal itu tidak mempengaruhi hubungan baik mereka. Selalu ada waktu yang sengaja mereka tetap kan untuk bertemu.

Andreas menghentikan mobilnya tepat di depan pintu cafe milik Alin. Cafe milik Alin menjadi basecamp bagi Rara dan sahabat-sahabatnya.

"Hati-hati ya"

Andreas mencium lembut kening Rara.

"Iya, kamu tidak mampir dulu?"

"Tidak dulu deh sayang, aku ada urusan sedikit. Mau nganterin mama ke arisan nya. soalnya Pak Tejo tidak masuk hari ini. dia sakit"

"Oh begitu.. ya sudah deh, kamu juga hati-hati ya"

Rara turun dari mobil Andreas lalu melambaikan tangan nya kepada Andreas.

"Bye"

"Bye"

Lalu Andreas kembali melajukan kendaraan nya.

Rara membuka pintu cafe, lalu menghampiri Alin yang sedang sibuk di depan meja kasir.

"Boss mah beda ya, ngitung duit mulu"

Alin mengangkat kepalanya dan melihat Rara yang sedang tersenyum kepadanya.

"Hei.. udah datang aja, sama siapa?"

Alin turun dari kursinya dan menghampiri Rara. Mereka saling berpelukan dan mencium pipi kiri dan kanan. Hal yang selalu mereka lakukan bila bertemu sahabat-sahabat mereka. Tentu saja hal itu tidak berlaku untuk Fathur.

"Biasa supir pribadi"

Ucap Rara sambil melihat daftar menu di tangan nya.

"Andreas?"

Tanya Alin dengan menahan tawanya.

"Ya iya lah.. siapa lagi supir pribadi gue"

Jawab Rara dengan mimik wajah yang lucu. Mereka berdua pun tertawa geli.

Lima belas menit kemudian, Fathur, Naya dan Nia sampai di cafe Alin. Kecuali Farah yang tiba-tiba membatalkan pertemuan dengan sahabat-sahabat nya, karena ada meeting dadakan yang tidak bisa ia tinggalkan.

"Gimana persiapan pernikahan lu Ra?"

tanya Fathur kepada Rara.

"Sudah delapan puluh persenan deh"

"Oh, semoga lancar ya"

"Terimakasih ya"

Rara tersenyum kepada Fathur.

Fathur pun membalas senyuman Rara.

Lalu ia meraih gelas kopi milik nya lalu menyeruput kopi itu dengan perlahan.

Tanpa Rara tahu, sebenarnya Fathur mempunyai perasaan kepada Rara yang tak pernah Fathur ungkapan. Fathur tidak mau merusak persahabatan dirinya dengan Rara. ia sangat takut Rara menjauhinya karena perasaan nya kepada gadis itu.

Sejak pertama kali bertemu dengan Rara saat Masa orientasi siswa, Fathur sudah terpesona dengan wajah Rara yang manis.

Rara mempunyai alis yang rapi dan terlukis dengan tegas. senyum Rara yang manis, hidung Rara yang tidak begitu mancung dan pipi Rara yang sedikit chubby membuat Fathur tidak bisa melupakan gadis itu.

Sebelas tahun sudah Fathur menahan perasaan yang tidak sekali pun berubah terhadap Rara.

Walaupun ia mencoba beberapa kali memulai hubungan dengan gadis lain, tetapi ia tidak pernah merasakan perasaan yang sama saat ia bersama dengan Rara. Dan selama sebelas tahun juga Rara tidak pernah curiga kepada dirinya, bahwasanya ia sangat menyukai gadis itu. Karena setiap di dekat Rara, Fathur selalu berusaha bersikap cuek dan tengil.

Maka dari itu, tidak ada satu orang pun di antara para sahabat yang mengerti tentang perasaan Fathur kepada Rara.

Fathur melirik Rara yang sedang tertawa lepas membicarakan hal konyol yang ia alami waktu mengurus persiapan pernikahan nya.

Fathur ikut tersenyum melihat senyuman indah Rara.

"Andai aku yang menjadi calon mu Ra.."

Gumam Fathur.

Terpopuler

Comments

linamaulina18

linamaulina18

alasan basi

2023-04-28

1

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-03-10

0

Putri Nunggal

Putri Nunggal

alesan kliseu

2023-01-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!