~**BAB 03**~
Daffa pagi pagi sekali sudah bersiap siap untuk kembali ke Jakarta, karna jam 1 nanti ada rapat penting di perusahaan nya. Setelah selesai bersiap siap Daffa segera menghampiri mamanya yang sedang berkutik dengan alat masak di dapur.
"Ma, aku pulang ke Jakarta duluan ya.. Ada rapat jam 1 nanti." Pamit Daffa.
"Enggak mau sarapan dulu nak? Mama masakin kamu nasi goreng nih." Ucap Retno.
"Ntar sarapan di kantor aja ma, yaudah aku pamit ma." pamit Daffa sambil mencium punggung tangan mama nya.
"Hati hati nak." ucap Retno lagi dan di balas anggukan kecil oleh Daffa.
Daffa menyetir mobil sport nya dengan kecepatan standar, sambil mendengarkan dan ikut menyanyi lagu Memories dari Maroon 5. Drrtt...Drrtt... ponsel Daffa bergetar tanda ada yang menelpon nya, ia langsung memakai earphone nya dan menjawab panggilan tersebut.
"Halo ga, ada apa? gue lagi di jalan nih, mau balik ke Jakarta. Lo udah nyiapin berkas2 yang gue minta semalem kan?" ucap Daffa kepada Angga, sahabat sekaligus sekretaris nya di kantor.
"Ya elahhh, nyantai napa boss, semua aman terkendali tinggal rapat doang, udah gue kerjain semuanya. Gue mau minta tolong nih sama Lo Daf." ucap Angga di sebrang sana.
"Tolong apaan dah?"
"Jemput gue dong, mobil gue di bengkel. Males banget kalo naik ojol, masa udah wangi dan rapi gini naik ojol." ucap Angga dengan nada memelas.
"Hm, iya." ucap Daffa malas.
"Thanks pak boss." ucap Angga dan langsung memutuskan sambungan telpon mereka.
'Dih, dia yang nelpon dia yg matiin.' gerutu Daffa.
#Di Kost'an
Dinda masih setia di atas kasur nya, tidak memperdulikan alarm yang setiap 5 menit sekali berbunyi. Gadis itu tidur sangat nyenyak, sampai suara teriakan dan gedoran pintu kamar nya mengagetkan Dinda dan membuat mata nya langsung terbuka.
"DINDAAAAAAAA!!!!! LO KOK BELOM BANGUN SIH, UDAH JAM 9 NIH, LO GAK KERJA YAAA????" teriak seorang gadis di depan pintu kamar Dinda.
Dinda langsung bangun dan membuka pintu kamarnya, ternyata yang menggedor pintu kamar nya adalah Kartika, teman satu kos nya.
"Makasih Tik udah bangunin gue." ucap Dinda dan langsung menutup pintu kembali dan berlari ke kamar mandi.
Kartika yang melihat hanya geleng geleng kepala.
Tak butuh waktu lama, Dinda pun selesai mandi dan cepat-cepat memakai baju, Dinda mengambil ponselnya dan memesan OJOL. Dinda merutuki kebodohannya, bagaimana bisa dia tidak mendengar alarm nya hari ini.
'Duh, mampus deh gue di marahin mbak Maya lagi' gumam Dinda sambil menuruni tangga.
Seperti biasa, bi Sari menyapa dan menyuruh untuk sarapan, tapi gadis itu sudah tidak sempat untuk sarapan, bahkan untuk minum susu pun sudah tidak sempat lagi. Dinda berlari kedepan gerbang, ternyata ojol yang di pesan nya belum sampai juga, jam sudah menunjukan pukul 10, Dinda pun semakin panik.
Drttt....Drrtttt... ponsel Dinda bergetar, dan benar saja tebakan Dinda, Maya menelpon nya. Ia langsung menjawab panggilan itu.
"Halo! dimana kamu? udah jam berapa ini? kenapa belum sampai? mau alasan apa lagi?" ucap Maya panjang lebar dengan sekali tarikan napas.
"Mbak maaf, aku kesiangan bangun nya."
"APAAA???" Dinda menjauhkan handphone nya dari telinga karena teriakan dari Maya.
"ENAK BANGET YA JAWAB NYA! KAMU PIKIR INI SALON BAPAK KAMU APA? JANGAN MENTANG2 BOSS LAGI GAK ADA DI TEMPAT KAMU SEENAK NYA AJA YA. POKOK NYA KALO SETENGAH JAM LAGI KAMU TIDAK SAMPAI JUGA, SAYA POTONG GAJI KAMU BULAN INI!!." Ucap Maya.
"Mbak, aku..." tutt..tutt sambungan telpon telah di putuskan oleh Maya. Dinda menarik napas panjang dan membuang nya dengan kasar, Maya tidak pernah main2 dengan ucapan nya.
"Muka nya kenapa? kok kusut gitu." tanya Angga yang tau2 sudah di samping nya. Ini orang kayak setan aja, tiba2 nongol, tiba2 ilang.
Dinda hanya menatap Angga dengan wajah melas nya. Tampak sebuah mobil sport berwarna hitam memasuki halaman rumah kost, mobil itu berhenti di depan Dinda dan Angga, ketika si empunya mobil keluar, mata Dinda melebar tak percaya dan langsung membalikan badan nya. Pria tampan yang keluar dari mobil itu berjalan menunju kearah Angga dan Dinda.
"Kita berangkat sekarang?"
Haahhh??? dia kesini mau jemput gue? pikir Dinda kegeeran. baru mau membalikkan badan, suara Angga menghentikan nya.
"Entar lah, Lo udah sarapan belum? nyokap gue bikin nasi goreng kesukaan Lo, tadi gue bilang kalo Lo mau mampir." ucap Angga.
Bang Angga dan Daffa saling kenal??? Dinda terkejut.
"Boleh, kebetulan gue belum sarapan." Jawab Daffa.
"Lo mau ikut sarapan gak dek? lo kan juga suka tu nasi goreng buatan nyokap." tanya Angga kpd Dinda.
Dinda membalikan badan nya. Dia melirik ke arah Daffa, pria itu mengangkat satu alis nya yang tebal saat melihat Dinda.
"Ternyata beneran kamu, kamu ngekost disini?" tanya Daffa ramah.
Dinda hanya mengangguk, Angga yang melihat interaksi antar dua orang ini pun kebingungan, darimana Dinda bisa kenal sama Daffa? pikir Angga.
"Kalian saling kenal?" tanya Angga.
"Iya" jawab Daffa.
"Kok bisa? Ketemu dimana kalian?" selidik Angga. Dia bingung kenapa Dinda bisa kenal dengan Daffa, karna Daffa bukanlah orang yang sembarangan kenal orang, Angga takut kalau mereka bertemu di club malam. Karena Daffa suka ke club malam, karena kalo mereka memang benar ketemu di club malam, Angga akan memarahi Dinda.
"Ojek online aku udah sampai, aku berangkat duluan, udah telat. Dadahh bang." ucap Dinda mengalihkan pembicaraan.
"Permisi, saya duluan." pamit Dinda kepada Daffa, yang di balas anggukan kecil oleh Daffa.
Dinda pun berangkat menuju tempatnya bekerja, waktu nya tinggal 10 menit lagi dan perjalanan nya masih jauh untuk sampai ke mall Indonesia Plaza.
'Pasrah deh gue kalo potong gaji' Dinda bicara dalam hati.
TBC❤❤
Jangan lupa kritik dan saran nya:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Dedeh Rohaeni
hemm bagus lanjut
2020-07-20
0
Ikoh Jenggung
lanjut
2020-06-03
0