~BAB 02~
Daffa dan mama nya sudah sampai di kediaman kakak nya di Bandung, suasana di rumah Ashila sudah sangat ramai karena nanti malam adalah acara ulang tahun Refan jadi semua kerabat berkumpul semua.
Refan berlari ke luar saat mendengar suara Om nya itu.
"Om Daffaaaaaaa." panggil Refan kegirangan. Dan langsung di bawa ke dalam gendongan Daffa.
"Duh, berat banget ni ponakan kesayangan Om, udah gak kuat deh Om gendong refan." ucap Daffa menggoda ponakan nya.
Refan cemberut dan seluruh keluarga yg berkumpul tertawa melihat raut muka Refan yang lucu.
"Jadi kenapa kalian berdua baru sampai hah? Sedangkan Roy sama Shafa udah dari tadi Nyampe." tanya Lastri, nenek Daffa.
"Abis ketemu calon mantu dulu mah, hihi." Jawab Retno sambil tertawa geli.
Daffa yang mendengar jawaban sang mama pun langsung melirik kesal ke arah mama nya itu.
"Mantu apaan sih ma! Kenal juga engga." ucap Daffa ketus
"Tak kenal maka tak sayang daf." tambah Retno.
"Siapa wanita itu? yang beruntung mendapatkan cucu nenek, kok gak di ajak kesini?." nenek Daffa bertanya.
"Entar mah, nanti pas acara ulang tahun pernikahan Retno sama mas Roy." Jawab Retno sangat yakin.
Daffa hanya memutar bola matanya jengah mendengar jawaban mama nya yg sangat yakin kalo dirinya dan gadis itu akan berjodoh.
Retno tau kalau putranya itu pernah tersakiti di masa lalu, hal itu yang membuat Retno berinisiatif mencari gadis baik untuk di jodohkan sama putranya. Retno memilih Dinda bukan tanpa alasan, gadis itu sangat baik,lembut,polos dan cantik. Keluarga Retno tidak pernah memandang orang dari derajat nya. Itu yang di ajarkan oleh Ibu dan Ayahnya dulu.
Gadis itu sifat nya sangat sopan, sejak pertama bertemu dulu Retno sudah menyukai Dinda, setiap dia datang ke salon pasti selalu mencari Dinda.
"Cieeeee punya pacar baru gak bilang bilang, cantik gak mas pacar mu?" tanya Shafa yg baru datang dari dapur.
"Berisik anak kecil! Pacar apaan sih. Engak ada!" tegas Daffa.
"Papa setuju dan percaya kan sama pilihan mama untuk Daffa?" tanya Retno lembut kepada Roy, suaminya yang sedari tadi hanya diam.
"Papa percaya, mama pasti melakukan yang terbaik untuk anak2 kita." jawab Roy santai.
"Papa please deh, jangan ikut ikutan kayak mama." kesal Daffa
Semua nya yang ada di ruang keluarga itu hanya tertawa melihat Daffa yang terpojok oleh kata kata mama dan papa nya itu.
\\\
Jam sudah menunjukan pukul 8 malam, sudah waktunya untuk Dinda pulang kerja, Gadis itu bersiap siap untuk pulang. Rasanya hari ini sangat melelahkan, Dinda ingin segera pulang dan istirahat.
Dinda teringat akan pertemuan nya tadi siang dengan anak nya tante Retno, sudut bibir Dinda terangkat saat mengingat lagi perkenalan singkat itu.
"Ngapa dah Lo senyum senyum sendiri kayak orang gila." ucap Gea. Dinda hanya mengedikan bahu nya acuh.
*******
Dinda telah sampai di kos sejak 1 jam yang lalu, sekarang gadis itu sedang berbaring sambil memikirkan jawaban siap2 kalo nanti tante Retno meminta jawaban. Daffa adalah pria mapan dan tampan, mana mau sama Dinda yg seorang gadis miskin dan biasa saja. Akan sangat menyakitkan kalo Dinda menerima permintaan Retno tapi di tolak oleh Daffa. Gadis itu merasa pusing memikirkannya dan memilih untuk tidur saja.
\\
Acara yang cukup meriah untuk ulang tahun seorang anak yang baru berusia 4 tahun. Bertema Avengers, dengan kue yang berbentuk topeng Iron Man. Acara sudah berakhir sejak 2 jam yang lalu, sang pemilik acara pun telah tidur karena kelelahan.
Seorang pria tampan masih betah berada di ruangan itu sambil memainkan ponsel nya. Dia tidak fokus melakukan apapun hari ini karena perkataan mama nya tadi siang. Bagaimana bisa mama nya mau menjodohkan dia dengan gadis itu, dilihat dari penampilan saja kelihatan kalau dia pasti masih berumur awal 20 an. Daffa tidak suka berhubungan dengan gadis muda pasti itu sangat merepotkan baginya.
Tapi setelah di ingat2, gadis itu lumayan cantik juga, pipi nya sedikit chubby, hidung nya tidak terlalu mancung, dan kulit nya putih. Daffa tanpa sadar tersenyum tipis mengingat tingkah polos gadis itu saat berkenalan tadi, hampir tidak terlihat kalo dia sedang tersenyum.
'Cih, mikir apa sih gue.' gumam Daffa.
"Daffa, kok belum tidur sayang?" ucap Retno menghampiri putranya itu.
"Belum ngantuk ma,"
"Ma, kenapa mama pilih gadis itu untuk mendampingi aku? Apa mama yakin sama gadis itu?" Lanjut daffa bertanya.
"Dinda adalah gadis yang baik sayang, mama yakin sekali akan hal itu, oleh karena itu mama mau kamu mengenal Dinda lebih dalam lagi. Kabulkan permintaan mama ya." Jawab Retno dengan lembut.
Daffa hanya diam, tidak menjawab permintaan mama nya itu. Dia butuh waktu untuk bisa menjalin hubungan lagi.
Melihat putra nya hanya diam, Retno menepuk pelan pundak Daffa dan pergi meninggalkan putranya.
TBC ❤❤
Jangan lupa Kritik dan saran nya guys:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments