Bab 2. Dimasukkan Kekapal

"Kau tau apa hah, kamu pikir aku takut, kalau kau tau semua, yang ada kamu tidak akan disini lagi." Nyonya Sera mencekik Cindy.

"Hei, lepaskan kau bisa membunuhnya." Cegah Brian melepaskan tangan Sera di leher Cindy.

Cindy terbatuk batuk, dia juga mencoba menghirup udara, Brian melihat leher Cindy merah, dia mengusap leher itu.

Leher Cindy terasa lembut, putih bersih, wajah Cindy juga cantik, hidung mancung, bulu mata lentik, bibir bagai bulan sabut, Cindy hampir sempurna.

Brian dikuasai nafsu, dia pikir dari pada Sera akan membunuh gadis ini lebih baik dia menikmatinya lebih dulu.

"Dari pada kamu ingin membunuhnya, lebih baik aku nikmati dulu dia." Brian langsung menggendong Cindy ketempat tidur.

Sedangkan Sera masih terduduk dilantai menahan sakit di bokongnya akibat dorongan Brian tadi.

"Ayo sayang, aku akan membuatmu merasakan kenikmatan." Brian langsung merobek lengan baju Cindy, dan hendak mencium Cindy.

Cindy berteriak, dia melawan Brian, namun apa daya, Cindy hanyalah remaja, tentu akan kalah dengan Brian, apa lagi Brian seorang lelaki.

"Lepaskan, jangan lakukan, aku mohon,"Cindy menangis dia terus mengelakkan wajahnya yang ingin dicium oleh Brian.

"Jangan mengelak sayang, kalau kamu sudah merasakannya, aku yakin kamu pasti minta lagi." Ujar Brian, dan sudah berhasil melumat bibir Cindy.

Namun Brian berteriak, dan segera melepaskan lumayan bibir Cindy, karena Cindy menggigitnya.

"Kurang ajar, aku akan membuatmu menangis." Brian merobek baju Cindy sehingga menampakkan benda kenyal Cindy.

Brian hendak mencicipi benda kenyal itu, tapi kepalanya sudah mendongak dan menjerit kesakitan.

"Aw, aww, sakit tau." Brian langsung bangun dari tubuh Cindy, kemudian dia menghadap Sera yang masih menarik rambutnya.

"Kalau kamu ingin memperkosanya silakan, aku jijik sama kamu, dan ingat kamu tidak akan mendapat apa-apa." Ujar Nyonya Sera.

Mendengar itu Brian langsung memohon dan merengek, seperti Anak kecil digunung kembar Sera.

Sedangkan Cindy masih ditempat tidur, nafasnya terengah-engah, tenaganya sudah habis, dia menangis, sembari telungkup.

"Maaf sayang, aku tadi khilaf, aku lupa kalau masih ada sayangku yang paling cantik dan paling bisa membuat aku puas." Brian langsung melumat bibir Sera, dan Sera juga membalasnya.

"Sayang, tapi bocah itu sudah mendengar pembicaraan kita, kita harus menyingkirkannya." Ujar Brian.

"Kamu tenang aja sayang, malam ini aku pastikan dia sudah tidak ada dirumah ini lagi. Hahaha." Tawa Sera.

"Gimana caranya ?" tanya Brian tidak mengerti apa maksud yang Sera katakan

"Kamu ingin membunuhnya ?" tanya Brian lagi, Brian tidak mau Sera membunuh Cindy, karena Brian takut kalau dia akan dipenjara.

"Tidak, aku tidak sebodoh itu, aku akan membawanya ke suatu tempat, sekarang kamu ikat dia, tutup mulutnya !" titah Sera.

Brian langsung ingin mengikat Cindy, Cindy berteriak, dia minta tolong, sehingga Bik Nuri datang kekamar itu.

"Nuri, masukkan beberapa pakaian kedalam tas Cindy !" titah Sera pada Bik Nuri saat sudah sampai di pintu.

"Tapi Nyonya." Kata-kata Bik Nuri tersangkut di lidah, Saat Sera membentaknya.

"Nuri lakukan yang aku suruh, kalau kamu ingin berkumpul lagi dengan keluargamu." Ancam Sera membuat Bik Nuri tidak punya pilihan.

Bik Nuri langsung memasukkan baju kedalam tas, Bik Nuri juga memasukkan korek, dan lilin, tidak lupa juga dia memasukkan pisau dan juga makanan kedalam tas itu.

Bik Nuri sudah punya firasat yang tidak baik, makanya dia menyiapkan semuanya untuk Cindy.

Setalah itu, Bik nur kembali kekamar Sera, dia memberitahu Sera kalau baju untuk Cindy sudah siap.

Cindy sudah tidak sadarkan diri, selain tubuhnya yang lelah, Brian juga memukul punggungnya hingga membuat Cindy pingsan.

"Masukkan kedalam mobilku !" titah Sera lagi. Mau tidak mau Bik Nuri harus melakukannya.

Bik Nuri segera memasukkan tas itu seperti yang disuruh oleh Sera.

"Brian, angkat, dan bawa dia ke mobil !'' Titah Sera lagi pada Brian.

Setelah Brian melepaskan Cindy ke mobil, Sera menghampiri Bik Nuri, ya g sedang menangis.

"Nanti kalau Oliv pulang katakan saja aku lagi ada urusan, dan ingat satu lagi,kejadian ini jangan ada seorangpun yang tau, kalau kamu ingin keluarga mu selamat." Setelah itu Sera langsung masuk kedalam mobil.

"Jalan !" Suruh Sera menjalankan mobilnya secepat mungkin pada Brian.

Bik Nuri masuk kedalam rumah, dia menangis sejadi-jadinya, dia juga minta maaf pada Cindy karena tidak bisa melindungi Cindy.

"Maafkan Bibi Non, Bibi tidak berdaya membela Non," Tangis Bik Nuri semakin pecah.

Brian langsung mengemudi dengan kecepatan tinggi, biar cepat sampai di pelabuhan.

Tidak butuh waktu lama, mobil yang dikemudikan oleh Brian tiba di pelabuhan kecil.

Disana sudah ada dua orang, yang menunggunya. Saat melihat mobil berhenti, kedua orang itu langsung menghampiri.

"Masukkan dia ke kapal kalian, buang dia ke pulau yang tidak berpenghuni, ambil bajunya juga!" titah Sera dan Brian pada kedua orang itu.

Kedua orang itu, tidak beraksi, dia menatap Sera dan Brian. Sera yang peka kenapa kedua orang itu hanya diam berdiri.

Dia langsung mengeluarkan uang cash didalam tasnya.

"Ini sepuluh juta dulu, saat kalian kembali aku akan kasih sisanya, tapi ingat kamu harus membuat video kalau kalian benar-benar membuangnya ke pulau." Ujar Sera pada kedua orang itu.

"Kamu tenang saja, kalau ada uang pasti beres, hahaha." Jawab kedua orang itu. Dan langsung membawa tubuh Cindy kedalam kapalnya.

"Sekarang kita bebas, kita akan kaya raya, rumah, restoran, butik, semuanya akan menjadi milikku. Huhuu..." sorak Sera penuh kemenangan.

Tapi tidak dengan Brian, dia tidak gembira, dia menatap Sera tajam, dia marah karena Sera mengatakan hanya dirinya yang kaya, dan semua harta peninggalan almarhumah Mama Cindy menjadi miliknya.

"Kamu kenapa sayang, kok kelihatannya kamu tidak senang ?" tanya Sera tidak mengerti dengan Brian.

Brian langsung mencekik, Sera dan menyandarkan tubuh Sera dimobil. "Tadi kamu bilang, semuanya akan menjadi milikmu, apa kamu ingin membohongi aku ?" marah Brian.

"Ti...ti...tidak, semua akan menjadi milik kita, kita akan menikah." Sera susah mengeluarkan suara karena Brian mencekik tenggorokannya.

Brian melepaskan tangannya pelan-pelan dari leher Sera.

"Jangan pernah membohongi aku, kalau kamu masih mau hidup lama." Ancam Brian.

Sementara didalam kapal, Cindy masih belum sadarkan diri, padahal kapal sudah berlayar lebih dua jam.

"Kenapa, Sera ingin membuang gadis ini ?" tanya orang yang memegang kemudi kapal.

"Tidak tau, tapi bagus, kita akan punya uang kalau seperti ini. Oh ya, apa gadis ini dibius, atau dia sudah mati," Ujar seorang lagi.

"Entahlah, mau mati kek, mau pingsan kek, bukan urusan kita, tugas kita hanya membuang gadis ini ,dan setelah itu kembali mengambil sisanya." Jawab kapten yang mengendalikan kemudi.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Siti Zaid

Siti Zaid

Jahat banget jadi orang..hanya kerana harta sanggup membuang nya sendirian semoga ada yang menolongnya satu hari nanti...dan membalas semua kejahatan sera dan Brain juga oliv...

2025-05-10

1

Nyonya Gunawan

Nyonya Gunawan

Kasian bget cindy,,semoga bik nur pintar mengamankan surat" berharga peninggalan ortunya cindy biar si mak lampir itu g' dpat..

2025-05-10

1

neng ade

neng ade

benar-benar biadab itu kelakuan nya Sera dan Brian. semoga cepat ketahuan
perbuatan nya itu

2025-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Hari Buruk Cindy
2 Bab 2. Dimasukkan Kekapal
3 Bab 3. Di Pulau
4 Bab 4. Nenek Mirna
5 Bab 5. Ketakutan Cindy
6 Bab 6. Hilang Kontak
7 Bab 7. Pencarian Ditunda
8 Bab 8. Pencarian Dihentikan
9 Bab 9. Menolong Devan
10 Bab 10. Membuat Devan Sadar
11 Bab 11. Rencana Mencari Devan lagi
12 Bab 12. Cerita Cindy
13 Bab 13. Permintaan Nenek Mirna
14 Bab 14. Tangisan Cindy
15 Bab 15. Penyesalan Devan
16 Bab 16.
17 Bab 17. Kemarahan Brian
18 Bab 18. Sera Ketakutan
19 Bab 19. Nyonya Reisa Pingsan
20 Bab 20. Mencari Nuri
21 Bab 21. Anak Haram
22 Bab 22. Perasaan Bik Nuri
23 Bab 23. Devan Diikat
24 Bab 24. Obat Laknat
25 Bab 25. Senang Dan Sedih
26 Bab 26. Niat Buruk Brian
27 Bab 27. Brian Dan Olivia
28 Bab 28. Kerumah Bik Nuri
29 Bab 29. Tiba Didarat
30 Bab 30. Menelepon Andi
31 Bab 31. Mengerjai Andi
32 Bab 32. Terbakar
33 Bab 33. Bertemu Andi
34 Bab 34. Belanja
35 Bab 35. Menjadi Ojek
36 Bab 36. Menjodohkan devan
37 Bab 37. Menolak
38 Bab 38. Menerima
39 Bab 39. Di Intai
40 Bab 40. Tertabrak
41 Bab 41. Kritis
42 Bab 42. Koma
43 Bab 43. Pindah
44 Bab 44. Mencari Cindy
45 Bab 45. Tidak Bertemu
46 Bab 46. Andi Frustasi
47 Bab 47. Sadar
48 Bab 48. Menyesal
49 Bab 49. Tertangkap
50 Bab 50. Membuat Kopi
51 Bab 51. Bertemu Cindy
52 Bab 52. Cindy Dibawa Kerumah Sakit
53 Bab 53. Kembali Kekantor
54 Bab 54. Kerumah Cindy
55 Bab 55. Menangkap Brian
56 Bab 56. Devan Bertemu Cindy
57 Bab 57. Dibawa Kerumah sakit
58 Bab 58. Cindy Sadar
59 Bab 59. Cerita Nyonya Raisa
60 Bab 60. Syarat
61 Bab 61. Bertemu Dangan Bik Nuri
62 Bab 62. Masuk Kerja Lagi
63 Bab 63. Pak Ramon
64 Bab 64. Kejutan
65 Bab 65. Hukuman
66 Bab 66. Ke Pulau
67 Bab 67. Gara-gara Kopi
68 Bab 68. Tuduhan
69 Bab 69. Memecat
70 Bab 70. End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. Hari Buruk Cindy
2
Bab 2. Dimasukkan Kekapal
3
Bab 3. Di Pulau
4
Bab 4. Nenek Mirna
5
Bab 5. Ketakutan Cindy
6
Bab 6. Hilang Kontak
7
Bab 7. Pencarian Ditunda
8
Bab 8. Pencarian Dihentikan
9
Bab 9. Menolong Devan
10
Bab 10. Membuat Devan Sadar
11
Bab 11. Rencana Mencari Devan lagi
12
Bab 12. Cerita Cindy
13
Bab 13. Permintaan Nenek Mirna
14
Bab 14. Tangisan Cindy
15
Bab 15. Penyesalan Devan
16
Bab 16.
17
Bab 17. Kemarahan Brian
18
Bab 18. Sera Ketakutan
19
Bab 19. Nyonya Reisa Pingsan
20
Bab 20. Mencari Nuri
21
Bab 21. Anak Haram
22
Bab 22. Perasaan Bik Nuri
23
Bab 23. Devan Diikat
24
Bab 24. Obat Laknat
25
Bab 25. Senang Dan Sedih
26
Bab 26. Niat Buruk Brian
27
Bab 27. Brian Dan Olivia
28
Bab 28. Kerumah Bik Nuri
29
Bab 29. Tiba Didarat
30
Bab 30. Menelepon Andi
31
Bab 31. Mengerjai Andi
32
Bab 32. Terbakar
33
Bab 33. Bertemu Andi
34
Bab 34. Belanja
35
Bab 35. Menjadi Ojek
36
Bab 36. Menjodohkan devan
37
Bab 37. Menolak
38
Bab 38. Menerima
39
Bab 39. Di Intai
40
Bab 40. Tertabrak
41
Bab 41. Kritis
42
Bab 42. Koma
43
Bab 43. Pindah
44
Bab 44. Mencari Cindy
45
Bab 45. Tidak Bertemu
46
Bab 46. Andi Frustasi
47
Bab 47. Sadar
48
Bab 48. Menyesal
49
Bab 49. Tertangkap
50
Bab 50. Membuat Kopi
51
Bab 51. Bertemu Cindy
52
Bab 52. Cindy Dibawa Kerumah Sakit
53
Bab 53. Kembali Kekantor
54
Bab 54. Kerumah Cindy
55
Bab 55. Menangkap Brian
56
Bab 56. Devan Bertemu Cindy
57
Bab 57. Dibawa Kerumah sakit
58
Bab 58. Cindy Sadar
59
Bab 59. Cerita Nyonya Raisa
60
Bab 60. Syarat
61
Bab 61. Bertemu Dangan Bik Nuri
62
Bab 62. Masuk Kerja Lagi
63
Bab 63. Pak Ramon
64
Bab 64. Kejutan
65
Bab 65. Hukuman
66
Bab 66. Ke Pulau
67
Bab 67. Gara-gara Kopi
68
Bab 68. Tuduhan
69
Bab 69. Memecat
70
Bab 70. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!