Bab 4. Nenek Mirna

Cindy melihat didepannya ada sebuah perahu. Cindy mendekat pada perahu itu, Cindy melihat perahu kecil itu yang terbuat dari sebatang kayu yang panjangnya hanya 2 meter.

Cindy bisa memastikan kalau perahu itu dibuat dengan dipahat hingga menjadi perahu.

Cindy melihat kesekitar, namun tidak ada jejak-jejak kehidupan, tapi Cindy bertanya dalam hatinya.

"Perahu siapa ini, apakah ada orang disini ?" Cindy kembali melihat perahu itu, Cindy mencoba mengangkat, namun perahu itu sangat berat sehingga tubuh Cindy jatuh terduduk.

Cindy kembali bangun, namun matanya tidak sengaja melihat dua kuburan yang tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.

Cindy berjalan menghampiri kuburan itu, buku kuduk Cindy mulai merinding, dia ketakutan.

"Disini ada kuburan, malam sudah hampir tiba, apakah--?" mulut Cindy tertutup saat suara raungan terdengar ditelinganya.

Pandangan mata Cindy tertuju pada suara raungan itu, yang ternyata seekor serigala sedang menatapnya tajam dan seakan akan memangsa dirinya.

Cindy ketakutan, jantungnya mulai berpacu, seluruh tubuhnya gemetar, dia ingin berlari namun kakinya terasa kelu.

Cindy mundur kebelakang dengan mata terus fokus pada serigala itu yang juga mendekat pada dirinya.

Serigala itu mulai berlari ingin menerkam Cindy, Cindy terus mundur tanpa sadar kakinya tersandung dengan kayu hingga membuat tubuhnya ambruk dipasir.

Cindy menutup kedua matanya dengan tangan, dia pasrah kalau hidupnya akan berakhir saat ini.

"BRUUK," terdengar seperti ada benda yang jatuh diatas pasir. Cindy mulai membuka tangan yang menutup kedua matanya dengan pelan.

Ternyata dia masih hidup, Cindy mencoba duduk, dia melihat serigala yang tadi hendak menerkamnya sudah tumbang tidak bernyawa diatas pasir yang jarak dengannya hanya beberapa meter saja.

Cindy bangun dan berjalan mendekati serigala itu karena melihat ada sesuatu yang menancap ditubuh serigala itu.

"Anak panah, siapa yang melakukan ini ?" tanyanya lirih pada dirinya sendiri.

Cindy melihat kesekeliling, dia tersentak saat melihat sosok perempuan tua yang berdiri tidak jauh dan sekarang sedang menatap dirinya.

Perempuan tua itu berdiri dengan busur ditangannya, ternyata perempuan itulah yang memanah serigala yang ingin menerkam Cindy hingga serigala itu tumbang dan mati.

perempuan tua itu berjalan pelan mendekati Cindy yang berdiri tegang. Cindy ketakutan, namun tubuhnya tidak mampu bergerak sama sekali.

Perempuan tua itu terus mendekat pada Cindy, dalam takut Cindy juga terus menatap perempuan tua itu.

Kerutan diwajah perempuan itu semakin jelas terlihat, baju yang usang dan robek-robek pun semakin terlihat jelas, seluruh rambut juga sudah memutih tidak ada sehelai pun yang hitam tersisa.

"Kenapa kamu berada disini ?" tanya wanita tua itu, heran kenapa gadis seusia Cindy berada dipulau yang sangat jauh dari daratan ini.

Tidak mungkin Cindy penghuni pulau ini, karena wanita tua yang bernama Mirna itu sudah sangat lama terdampar dipulau ini.

Cindy tidak menjawab, lidahnya terasa kelu untuk berbicara, takut, senang, sekarang ada dalam diri Cindy.

Cindy takut, karena dia tidak kenal siapa wanita tua yang berada didepannya sekarang ini.

Senang karena dipulau ini ternyata dia tidak sendiri, setidaknya ada orang lain walaupun hanya seorang perempuan tua.

"Apa kamu bisu ?" tanya wanita tua itu lagi karena tidak mendengar Cindy menjawab pertanyaannya.

Dengan perasaan takut dan was-was Cindy menggeleng pelan kepalanya.

"Lantas, kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan ku kalau kamu tidak bisu." Imbuh wanita tua itu lagi.

"A...ak...aku--" Cindy gelagapan.

"Sudahlah, ini sudah malam, disini banyak binatang buas, lebih baik ikut aku kalau kamu tidak mau terjadi seperti tadi." Ujar wanita tua itu mengingatkan Cindy pada serigala yang hendak menyerangnya tadi.

Cindy melihat ke serigala yang sudah mati tadi, kemudian dia kembali melihat pada wanita tua didepannya yang bernama Mirna itu.

"Bawa barang mu." Imbuh wanita tua itu dingin, dan wanita tua itu melanjutkan langkahnya, dia tidak kan mengulangi lagi perkataannya.

Cindy masih terdiam, pikirannya berkecamuk, tidak ada pilihan lain selain ikut dengan wanita tua itu, dari pada disini akan menjadi mangsa binatang buas seperti kata wanita tua itu lagi.

Akhirnya Cindy meraih kopernya dan segera menyusul langkah wanita tua itu.

Jujur sebenarnya Cindy sedikit takut pada wanita tua itu, tapi dia tidak punya pilihan, akan lebih baik dia ikut wanita tua itu, apa lagi wanita tua itu sudah menolongnya dari terkaman serigala.

Cindy terus mengikuti langkah wanita tua yang bernama Mirna itu, langit semakin gelap, bintang pun sudah bermunculan menghiasi langit malam.

Bulan juga sudah menerangi gelapnya malam dipulau kecil yang jauh dari daratan itu.

Tidak lama kemudian, sebuah gebuk kecil melihat didepan mata Cindy. Gebuk yang dibangun dengan kayu, dan atap yang rancang dengan daun kelapa.

Gebuk itu tidak besar, namun cukup untuk berteduh dan terlindung dari binatang buas dan gigitan nyamuk.

Mirna, wanita tua itu membuka pintu ketika sudah sampai digebuk miliknya, yang sudah dia huni selama 12 tahun.

Dua belas tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi Mirna, dia sudah melewati banyak hambatan dan rintangan dipulau ini, bahkan dia sudah beberapa kalau hampir mati oleh terkaman serigala.

Namun Tuhan masih melindunginya dan memberikannya umur panjang, hingga dia bertahan Samapi saat ini dan sekarang bertemu dengan Cindy, gadis yatim piatu yang dibuang oleh Ibu tirinya.

"Masuklah, apa kamu tetap ingin berdiri disitu ?" Ucap Mirna masih dengan nada dinginnya.

Tanpa menjawab, Cindy menarik kopernya dan masuk mengikuti Mirna wanita tua.

"Duduklah, Dino tidak ada sofa empuk, disini juga tidak ada nasi dan cemilan seperti dikota, disini hanya ada pisang dan buah-buahan lainnya untuk bertahan hidup." Ujar Mirna sembari meletakkan pisang didepan Cindy.

Cindy masih tidak mengeluarkan suaranya, dia masih diam sembari mengamati gebuk milik Mirna.

"Makanlah, kamu pasti lapar !" titah Mirna, sembari menuangkan air dari cangkang kerang untuk Cindy.

Cindy mengambil pisang yang tadi Mirna letakkan didepannya. Cindy mulai memakan beberapa pisang, perutnya memang dari tadi sudah lapar, dia hanya memakan sepotong roti saja tadi siang.

Didalam koper Cindy memang ada beberapa makanan, namun Cindy harus menghemat karena dia tidak tau sampai kapan dia berada disini.

setelah kenyang Cindy barulah mulai membuka suara. "Terimakasih, anda telah." ucapan Cindy berhenti karena Mirna menyahut.

"Panggil aja Nenek, Nenek Mirna." Sahut Mirna menyuruh Cindy memanggilnya dengan sebutan Nenek.

Cindy mengangguk, menyetujui apa yang diminta oleh Nenek Mirna. " Terimakasih Nenek sudah menolongku. Namaku Cindy." Cindy memperkenalkan dirinya pada Nenek Mirna.

Cindy dan Nenek Mirna mulai membuka obrolan, sikap dingin Nenek Mirna sekarang sudah hilang.

Namun disaat kedua wanita beda usia itu asyik mengobrol, Cindy dikejutkan dengan suara sesuatu yang menghantam dinding gebuk itu.

"Suara apa itu, Nek ?"

Bersambung.

Baca juga novel baru yang sedang ongoing, yang judulnya.

MERTUAKU PAHLAWANKU.

Terpopuler

Comments

Nyonya Gunawan

Nyonya Gunawan

Yach tebakan ku trnyta salah..😁😁
Siapa nenek mirna itu,,knp ada di pulau jga apa nenek mirna jga di buang..

2025-05-11

1

neng ade

neng ade

syukurlah ada yang menolong Cindy dari terkaman serigala itu .. siapa sebenarnya nenek Mirna itu yang udah lama disana sampai 12 tahun lamanya

2025-06-14

1

Siti Zaid

Siti Zaid

Siapa nenek Mirna? kesian bertahan dipulau terpencil seorang diri selama 12 tahun😢tapi sekarang ada cindy yang akan menemani nenek

2025-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Hari Buruk Cindy
2 Bab 2. Dimasukkan Kekapal
3 Bab 3. Di Pulau
4 Bab 4. Nenek Mirna
5 Bab 5. Ketakutan Cindy
6 Bab 6. Hilang Kontak
7 Bab 7. Pencarian Ditunda
8 Bab 8. Pencarian Dihentikan
9 Bab 9. Menolong Devan
10 Bab 10. Membuat Devan Sadar
11 Bab 11. Rencana Mencari Devan lagi
12 Bab 12. Cerita Cindy
13 Bab 13. Permintaan Nenek Mirna
14 Bab 14. Tangisan Cindy
15 Bab 15. Penyesalan Devan
16 Bab 16.
17 Bab 17. Kemarahan Brian
18 Bab 18. Sera Ketakutan
19 Bab 19. Nyonya Reisa Pingsan
20 Bab 20. Mencari Nuri
21 Bab 21. Anak Haram
22 Bab 22. Perasaan Bik Nuri
23 Bab 23. Devan Diikat
24 Bab 24. Obat Laknat
25 Bab 25. Senang Dan Sedih
26 Bab 26. Niat Buruk Brian
27 Bab 27. Brian Dan Olivia
28 Bab 28. Kerumah Bik Nuri
29 Bab 29. Tiba Didarat
30 Bab 30. Menelepon Andi
31 Bab 31. Mengerjai Andi
32 Bab 32. Terbakar
33 Bab 33. Bertemu Andi
34 Bab 34. Belanja
35 Bab 35. Menjadi Ojek
36 Bab 36. Menjodohkan devan
37 Bab 37. Menolak
38 Bab 38. Menerima
39 Bab 39. Di Intai
40 Bab 40. Tertabrak
41 Bab 41. Kritis
42 Bab 42. Koma
43 Bab 43. Pindah
44 Bab 44. Mencari Cindy
45 Bab 45. Tidak Bertemu
46 Bab 46. Andi Frustasi
47 Bab 47. Sadar
48 Bab 48. Menyesal
49 Bab 49. Tertangkap
50 Bab 50. Membuat Kopi
51 Bab 51. Bertemu Cindy
52 Bab 52. Cindy Dibawa Kerumah Sakit
53 Bab 53. Kembali Kekantor
54 Bab 54. Kerumah Cindy
55 Bab 55. Menangkap Brian
56 Bab 56. Devan Bertemu Cindy
57 Bab 57. Dibawa Kerumah sakit
58 Bab 58. Cindy Sadar
59 Bab 59. Cerita Nyonya Raisa
60 Bab 60. Syarat
61 Bab 61. Bertemu Dangan Bik Nuri
62 Bab 62. Masuk Kerja Lagi
63 Bab 63. Pak Ramon
64 Bab 64. Kejutan
65 Bab 65. Hukuman
66 Bab 66. Ke Pulau
67 Bab 67. Gara-gara Kopi
68 Bab 68. Tuduhan
69 Bab 69. Memecat
70 Bab 70. End
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. Hari Buruk Cindy
2
Bab 2. Dimasukkan Kekapal
3
Bab 3. Di Pulau
4
Bab 4. Nenek Mirna
5
Bab 5. Ketakutan Cindy
6
Bab 6. Hilang Kontak
7
Bab 7. Pencarian Ditunda
8
Bab 8. Pencarian Dihentikan
9
Bab 9. Menolong Devan
10
Bab 10. Membuat Devan Sadar
11
Bab 11. Rencana Mencari Devan lagi
12
Bab 12. Cerita Cindy
13
Bab 13. Permintaan Nenek Mirna
14
Bab 14. Tangisan Cindy
15
Bab 15. Penyesalan Devan
16
Bab 16.
17
Bab 17. Kemarahan Brian
18
Bab 18. Sera Ketakutan
19
Bab 19. Nyonya Reisa Pingsan
20
Bab 20. Mencari Nuri
21
Bab 21. Anak Haram
22
Bab 22. Perasaan Bik Nuri
23
Bab 23. Devan Diikat
24
Bab 24. Obat Laknat
25
Bab 25. Senang Dan Sedih
26
Bab 26. Niat Buruk Brian
27
Bab 27. Brian Dan Olivia
28
Bab 28. Kerumah Bik Nuri
29
Bab 29. Tiba Didarat
30
Bab 30. Menelepon Andi
31
Bab 31. Mengerjai Andi
32
Bab 32. Terbakar
33
Bab 33. Bertemu Andi
34
Bab 34. Belanja
35
Bab 35. Menjadi Ojek
36
Bab 36. Menjodohkan devan
37
Bab 37. Menolak
38
Bab 38. Menerima
39
Bab 39. Di Intai
40
Bab 40. Tertabrak
41
Bab 41. Kritis
42
Bab 42. Koma
43
Bab 43. Pindah
44
Bab 44. Mencari Cindy
45
Bab 45. Tidak Bertemu
46
Bab 46. Andi Frustasi
47
Bab 47. Sadar
48
Bab 48. Menyesal
49
Bab 49. Tertangkap
50
Bab 50. Membuat Kopi
51
Bab 51. Bertemu Cindy
52
Bab 52. Cindy Dibawa Kerumah Sakit
53
Bab 53. Kembali Kekantor
54
Bab 54. Kerumah Cindy
55
Bab 55. Menangkap Brian
56
Bab 56. Devan Bertemu Cindy
57
Bab 57. Dibawa Kerumah sakit
58
Bab 58. Cindy Sadar
59
Bab 59. Cerita Nyonya Raisa
60
Bab 60. Syarat
61
Bab 61. Bertemu Dangan Bik Nuri
62
Bab 62. Masuk Kerja Lagi
63
Bab 63. Pak Ramon
64
Bab 64. Kejutan
65
Bab 65. Hukuman
66
Bab 66. Ke Pulau
67
Bab 67. Gara-gara Kopi
68
Bab 68. Tuduhan
69
Bab 69. Memecat
70
Bab 70. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!