Episode 5 Di kantor

Sebenarnya di usia sekarang tak pantas rasanya mengejar-ngejar wanita. Masanya sudah lewat. Tinggal kenangan dan nostalgia. Entah kenapa si Priti ini membuatku mabuk kepayang. Macam anak muda umur tiga puluhan. Setiap menit tergelitik ingin menulis pesan menanyakan sedang apa, lagi di mana atau sudah makan siang? jangan terlambat, jaga kesehatan. Kenapa lagi aku begitu perduli? bukan istri, bukan kekasih, bukan siapa-siapa, ahh membuat tak fokus bekerja.

Sedang melamunkan tiba-tiba jantung serasa copot oleh bunyi handphone. Hah! Dia!

"Hallo Bu Priti? gimana?"

"Bisa ketemu pak Berry siang ini atau sore? ilustrasinya saya bawa-bawa terus."

"Aduh, siang ini saya nggak bisa."

Aku menggaruk-garuk kepalaku dan memicingkan mata. Karena sedang memeriksa pekerjaan karyawanku.

"Kalau begitu sore saja ya Pak."

"Iya saya usahakan deh, di kantor ku saja ya, nanti aku kirim alamatnya."

"Ok, sore ini ya pak?"

Ia sekali lagi memastikan. Aku sudah tak bisa beralasan. Kasihan juga. Biarlah nanti sore

kutunggu dirinya di kantorku yang merangkap tempat tinggalku jika ke kota ini.

Kuingat-ingat dia mungkin perempuan ke lima belas yang mampu menawanku. Sudah sangat lama sejak pernikahanku yang masih berlangsung hingga sekarang. Perempuan pertama yang kusentuh dan memberiku dua anak laki-laki adalah pilihan orang tuaku. Aku masih sangat muda saat itu ketika ayah menikahkan aku dengannya. Bertahan empat tahun. Selanjutnya aku pergi meninggalkan keluarga kecilku itu untuk merantau.

Di perantauan itu aku mengenal Ekawati, Diana juga Ema. Aku menikahi mereka dan meninggalkan mereka.

Tiba di Jakarta dan berhasil menjadi mahasiswa di kampus terkenal. Aku bertekat menyelesaikan kuliahku agar mendapatkan pekerjaan yang terbaik. Menjelang kelulusan tiba-tiba seorang gadis cantik dan mungil  kulihat tinggal di  rumah ibu kost. Dibalik kecantikkannya ada sesuatu yang membuatnya murung.

Dengan berpura-pura bertamu aku menemui ibu kost. Lalu menanyakan siapa gadis itu, karena aku baru melihatnya. Ibu kost memanggil perempuan itu dan mengenalkannya padaku. Dia keponakkan ibu kost yang baru datang dari Sumatra.

Sejak perkenalan itu hampir setiap pulang dari kuliah aku mampir. Membawakan ibu kost martabak atau pisang goreng. Kami menikmatinya bersama. Dia membuatkan teh manis panas untukku.

Setelah sering membawakan oleh-oleh dan makanan, suattu ketika aku meminta ijin pada ibu kost mengajaknya menonton. Ibu kost mengijinkan, katanya pada keponakkannya itu, 'Pergilah sesekali keluar, biar tak suntuk kepala memikirkan persoalan itu.'

Aku merasakan bahwa perempuan ini adalah cintaku. Aku sangat bahagia berada di sampingnya. Mau melakukan apa saja untuknya. Aku berjuang hingga titik darah yang terakhir. Karena calon suaminya tiba-tiba datang meminta maaf dan mengajaknya menikah. Ia hampir kembali kepada laki-laki itu.

Aku memintanya untuk mempertimbangkan lagi. Laki-laki tunangannya telah menyakitinya. Dan itu pasti akan terulang.

Kenapa  tidak membuka lembaran baru?  dengan seseorang yang telah jatuh cinta padanya.

Afrida, nama perempuan itu sempat terombang ambing. Dan aku memenangkan hatinya. Selesai wisuda aku melamarnya sebagai istriku. Bersama dirinya aku menghabiskan waktu hingga belasan tahun. Dan tiba-tiba cinta itu menguap seperti embun. Rumah kami sunyi selama  itu. Dia tak bisa memberikan aku seorang gadis kecil atau laki-laki kecil. Sementara aku merindukan tangan-tangan mungil yang menampari wajahku, memeluk dan menangis minta gendong.

Sangat menyakitkan. Aku meninggalkan semuanya dan mulai dari nol.

Dia tak mau berpisah denganku. Namun berbulan-bulan sebelumnya aku sudah menjalin cinta dengan seorang perempuan bertubuh langsing dan cantik. Ia juga memiliki karier yang bagus.

Kami sudah merencanakan menikah dan membeli rumah.

Aku sudah menemui orang tuanya. Seluruh keluarganya menyukaiku dan menyetujui pernikahan kami.

Ketika itu aku berjanji dia adalah wanita yang terakhir di kehidupanku.

Tidak akan ada yang lain lagi.

Bersamanya aku mendapatkan tiga anak yang cantik dan ganteng. Aku sangat membanggakan anak-anak dari istriku ini. Tidak ada kekurangannya lagi.

Tapi rencana tinggal rencana, aku bertemu perempuan manis yang kemudian memberiku seorang putra.

Jauh setelah pernikahan-pernikahan tersebut seorang gadis belia memasuki pula kehidupanku. Gadis belia yang memberiku dua anak perempuan yang cantik. Sebenarnya aku tak menginginkan hal tersebut. Tetapi terjadi begitu saja. Aku seorang pria yang biasa saja. Agak gendut dan tidak tinggi. Cara berpakaianku juga tak rapi. Yang  penting nyaman dan bersih. Sesekali saja aku tampil rapi serta berkharisma. Entah apa yang membuat perempuan-perempuan menyukaiku dan mau kunikahi. Aku dan hidupku urakkan, semauku sendiri.

Handphone berbunyi lagi. Oh Priti menelpunku, ternyata sudah sore.

"Saya otw ke kantor bapak."

"Oh, ok saya sebentar lagi pulang."

Tak terasa ternyata  sudah jam empat sore. Kusuruh supir  mengantarku pulang.

Pekerjaan proyek tersebut dilanjutkan besok lagi.

Supir memarkirkan mobil di bawah pohon mangga. Aku melihat motor yang biasa dipakai oleh Priti. Aku cilungukan mencari sosoknya.

"Pak, saya di sini!"

Ternyata ia sudah masuk ke teras kantor yang juga tempat tinggalku.

Aku berjalan menghampirinya, kemudian duduk bersebelahan dengannya. Di teras ada meja dan kursi-kursi untuk karyawan duduk.

"Mau minum apa?, sebentar ya kuambilkan minum."

Aku membuka pintu dan masuk ke dalam. Sempat terpikir bagaimana caranya agar ia masuk ke dalam?

Sudah lama sekali aku tak merasakan pelukkan wanita.

"Sini dong masuk, di dalam saja."

Aku berusaha semampuku.

"Di luar saja pak, di sini anginnya enak, sepoi sepoi."

Aku keluar membawa botol minum dingin.

Ia mengeluarkan ilustrasi dan mulai menjelaskannya. Mataku berusaha menembus ke balik hijabnya. Namun dia rapi sekali. Dan tertutup. Jadi yang bisa kupandangi adalah bibirnya yang komat kamit. Hidung serta lentik bulu matanya.

"Gimana Pak? apakah sudah jelas?"

"Sudah, berapa semua preminya?"

Dia cemberut, karena sudah berulang kali mengatakan jumlah totalnya.

Akhirnya dia menuliskannya di kertas.

"Jadi deal pak? tanda tangan ya.?

Aku pun menanda tangani aplikasi yang sudah ia siapkan, kudengar ia bergumam berkali. 'Alhamdulillah, alhamdulillah, pasti nanti rejekinya makin banyak pak.'

Aamiin yra, sahutku.

"Besok jangan lupa transfer sejumlah yang saya tulis ya pak."

"Ok, hadiahnya apa nih?"

Aku mencuri pandang dan tersenyum.

"Iya, nanti ada di kantor, termos air panas ya."

Hemmm. Aku bergumam.

"Dah selesai, saya pulang dulu, biar pak Berry juga bisa istirahat."

Dia membereskan berkas-berkas dan memasukkannya ke dalam tas. Lalu bergegas ke tempat parkirnya.

Aku mengikutinya di belakang.

"Nggak usah diantar pak Berry, berani kok."

Dia menghindariku yang begitu dekat dengannya.

"Ngantar di sini aja kok." sahutku.

Dia menaiki motornya, aku naik ke belakangnya dan memeluk pinggangnya.

Auuu! ich! ich pak Berry lepasin!

Priti panik dan hampir jatuh motornya, aku tertawa dan melepasnya.

"Gila ya pak Berry!"

Kemudian ia ngebut meninggalkanku yang berdiri dengan masih tersenyum.

Wangi tubuhnya masih tertinggal di bajuku. Hemmm.

 

Bersambung

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Christian Lenny Elisabeth

Christian Lenny Elisabeth

berapa kali kawin? bingung

2021-06-03

0

Caramelatte

Caramelatte

so far so good

2020-11-29

1

Manhattan Queen

Manhattan Queen

Si Berry ini banyak juga anak dan mantan istrinya 😁😁

2020-11-23

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2 Bertemu
3 Episode 3 Kehidupan Priti
4 Episode 4 Kejar Aku
5 Episode 5 Di kantor
6 Episode 6. Terkenang Pada Mantan
7 Episode 7. Doa Ibunda
8 Episode 8.Kebahagianku
9 Episode 9.Sentimentil
10 Episode 10.Pendekatan Yang Halus
11 Episode 11.Bersama Keluarga
12 Episode 12. Ketahuan
13 Episode 13.Ditarik Ke Pusat
14 Episode 14. Tante Jessy
15 Episode 15. Persahabatan Atau Cinta
16 Episode 16.Menikahi Pria urakan
17 Episode 17. Cerita Tentang Priti dan Larie
18 Episode 18. Priti Liburan Ke Bangkok.
19 Episode 19. Tersesat Di Mall Asiatique
20 Episode 20. Cabaret Show Lady Boy.
21 Episode 21.Pulang
22 Episode 22.Pristi Menjauh
23 Episode 23.Kebahagian Priti
24 Episode 24. Tragedi Keberangkatan
25 Episode 25.Bali
26 Episode 26. Seminggu Di Bali
27 Episode 27.Setulus Cintaku
28 Episode 28.Bimbang
29 Episode 29. Menikahi Pria Urakan
30 Kebersamaan Yang Indah
31 Sibuk
32 Episode 32. Aku Masih Sibuk
33 Episode 33.Raja Aman
34 Episode 34.Kangen Berat
35 Episode 35. Sekarat
36 Episode 36.Dendam Dewi Lestari
37 Episode 37. Beri Mereka Kesempatan
38 Episode 38. Menjadi Pencuri Di Pasar
39 Episode 39.Menyendiri
40 Episode 40.Waktuku
41 Episode. 41. Pria Urakan Kembali
42 Episode 42. Rehat
43 Episode 43.Kebersamaan Keluarga
44 Episode 44
45 Episode 45.Ngemall Keluarga
46 Episode 146. Ngemall II
47 Episode 47.Selalu Indah
48 Episode 48. Meninggalkan Berry Dan Anak-Anak
49 Episode 49. Menjaga Anak-Anak
50 Episode 50. Kebersamaan
51 Episode 51. Berkemah
52 Episode 52. Kisah Chelsia
53 Episode 53. Saat Hujan Lebat
54 Episode 54. Akibat Dendam Membara
55 Episode 55. Dendam Yang Tak Berkesudahan
56 Episode 56. Pulih
57 Episode 57 Sebuah Janji
58 Episode 58 Perjalanan Religi
59 Episode 59 Perjalanan Religi 2
60 Episode 60. Perjalanan Religi 3
61 Episode 61.Perjalanan Religi 4
62 Episode 62. Test Pack
63 Episode 63. Keluarga
64 Episode 64.Menyambut Sang Baby
65 Episode 65. Tegang Menunggu Kelahiran
66 Episode 66. Tegang Menunggu Kelahiran
67 Episode 67. Ada Yang Jealous
68 Episode 68. Malam-Malam Yang Melelahkan
69 Episode 69. Bayi Urakan
70 Episode 70. Pergi
71 Episode 71.
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2 Bertemu
3
Episode 3 Kehidupan Priti
4
Episode 4 Kejar Aku
5
Episode 5 Di kantor
6
Episode 6. Terkenang Pada Mantan
7
Episode 7. Doa Ibunda
8
Episode 8.Kebahagianku
9
Episode 9.Sentimentil
10
Episode 10.Pendekatan Yang Halus
11
Episode 11.Bersama Keluarga
12
Episode 12. Ketahuan
13
Episode 13.Ditarik Ke Pusat
14
Episode 14. Tante Jessy
15
Episode 15. Persahabatan Atau Cinta
16
Episode 16.Menikahi Pria urakan
17
Episode 17. Cerita Tentang Priti dan Larie
18
Episode 18. Priti Liburan Ke Bangkok.
19
Episode 19. Tersesat Di Mall Asiatique
20
Episode 20. Cabaret Show Lady Boy.
21
Episode 21.Pulang
22
Episode 22.Pristi Menjauh
23
Episode 23.Kebahagian Priti
24
Episode 24. Tragedi Keberangkatan
25
Episode 25.Bali
26
Episode 26. Seminggu Di Bali
27
Episode 27.Setulus Cintaku
28
Episode 28.Bimbang
29
Episode 29. Menikahi Pria Urakan
30
Kebersamaan Yang Indah
31
Sibuk
32
Episode 32. Aku Masih Sibuk
33
Episode 33.Raja Aman
34
Episode 34.Kangen Berat
35
Episode 35. Sekarat
36
Episode 36.Dendam Dewi Lestari
37
Episode 37. Beri Mereka Kesempatan
38
Episode 38. Menjadi Pencuri Di Pasar
39
Episode 39.Menyendiri
40
Episode 40.Waktuku
41
Episode. 41. Pria Urakan Kembali
42
Episode 42. Rehat
43
Episode 43.Kebersamaan Keluarga
44
Episode 44
45
Episode 45.Ngemall Keluarga
46
Episode 146. Ngemall II
47
Episode 47.Selalu Indah
48
Episode 48. Meninggalkan Berry Dan Anak-Anak
49
Episode 49. Menjaga Anak-Anak
50
Episode 50. Kebersamaan
51
Episode 51. Berkemah
52
Episode 52. Kisah Chelsia
53
Episode 53. Saat Hujan Lebat
54
Episode 54. Akibat Dendam Membara
55
Episode 55. Dendam Yang Tak Berkesudahan
56
Episode 56. Pulih
57
Episode 57 Sebuah Janji
58
Episode 58 Perjalanan Religi
59
Episode 59 Perjalanan Religi 2
60
Episode 60. Perjalanan Religi 3
61
Episode 61.Perjalanan Religi 4
62
Episode 62. Test Pack
63
Episode 63. Keluarga
64
Episode 64.Menyambut Sang Baby
65
Episode 65. Tegang Menunggu Kelahiran
66
Episode 66. Tegang Menunggu Kelahiran
67
Episode 67. Ada Yang Jealous
68
Episode 68. Malam-Malam Yang Melelahkan
69
Episode 69. Bayi Urakan
70
Episode 70. Pergi
71
Episode 71.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!