Episode 2 Bertemu

Tara!

Selamat Membaca

Semoga mendapatkan makna

Like, komen dan Vote yaa.

Ketika Priti masuk kantor pagi itu, orang kantor memberitahu bahwa dokter Jeriko mencarinya. Priti bertanya apakah dokter Jeriko berpesan untuknya? mba Isti administrasi kantor menjawab tidak ada. Priti sangat perduli dan ia memutuskan akan ke klinik dokter Jeriko.  Pasti ada sesuatu yang diinginkan sehingga datang mencarinya. Ia mendorong motornya dan agak susah mengenderainya keluar dari parkir. Namun akhirnya Priti meluncur di jalan. Tak lama ia memasuki halaman parkir klinik. Priti mengucapkan salam dan menemui asisten dokter yakni mba Tria. Ia sudah sering bertemu mba Tria.

"Dokter Jeriko dari pagi ada rapat di dinas Bun."

Mba Tria memberitahu sembari tersenyum ramah.

"Oh, berarti di kantor dinas ya mba? ok deh saya ke sana sekarang."

Priti bergegas ke tempat parkir, dan tak lama meluncur ke kantor pusat. Priti pikir ia bisa sambil bertemu dengan ibu Pipit di kantor dinas. Beberapa bulan yang lalu ia dan bu Pipit sedang membicarakan kerja sama. Dan mereka belum lagi menemukan kesepakatan. Priti harap ia bisa sekalian bertemu ibu Pipit dan menanyakan keputusannya.

Setelah memarkir motornya di bawah sebatang pohon, Priti memasuki kantor tersebut. Tidak ada penjaga seperti biasanya. Priti langsung ke ruangan ibu Pipit. Ia mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Seorang perempuan muda  membukakan pintu. Priti menanyakan ibu Pipit. Perempuan muda itu bilang bahwa ibu Pipit sedang ada tugas luar. Dan tidak tau jam berapa kembalinya. Oh, hanya itu jawaban Priti. Ia lantas menanyakan dokter Jeriko dan dijawab mungkin ada di atas. Tadi ia lihat sedang ada rapat.

Priti kemudian minta ijin menunggu di ruang tamu. Perempuan muda tersebut mengangguk dan menyilahkannya.

Dokter Jeriko agaknya masih di lantai atas. Priti menunggu dan berharap dokter Jeriko turun menemuinya. Priti mengambil dan memilih tempat duduk yang menurutnya nyaman. Ia menselonjorkan kakinya sembari menghembuskan napas. Priti mencoba mencari posisi yang enak. Ia memejamkan mata sejenak. Lelah sekali rasanya. Ia baru saja melakukan perjalanan yang jauh dan panjang. Pulang ke kampung halaman. Sudah sepuluh tahun  sejak yang terakhir sekali. Priti mendapatkan musibah yang berat. Tidak ada yang bakal bisa menolongnya. Hingga ia teringat tanah peninggalan ayah. Priti terpaksa pulang untuk menjual tanah pusaka tersebut.

Priti menghabiskan banyak uang untuk ongkos pesawat, oleh-oleh, serta persedian selama ia di kampung. Hampir dua minggu dan tidak ada hasil. Sangat sulit mencari orang yang memiliki uang ratusan juta. Semua saudaranya sudah dihubungi dan menanyakan apakah mereka bisa membeli tanah tersebut. Dari pada jatuh ke tangan orang lain. Namun lagi lagi tidak ada yang sanggup. Sementara kantor sudah menelpun dan mengabari bahwa ia harus mengurus mengenai proyek sebuah akademi. Priti berjanji minggu depan segera kembali. Nyatanya hingga ia kembali ke kota kecilnya tanah tersebut belum terjual. Dan ia tak bisa menebus mobilnya. Beruntung seorang teman mau meminjaminya kenderaan yang lama tidak pernah dipakai. Priti harus membawanya ke bengkel untuk memperbaiki dan memeriksa keadaan motor tersebut.

Aku merasa sangat gerah  sejak pagi hingga siang seperti ini terus menerus berada di ruangan kantor. Kuputuskan keluar untuk menghirup udara segar. Aku berharap bisa mencuci mata juga. Dan aku melihat makhluk manis itu sedang bersandar di sofa ruang tamu. Hembusan dari bunga dan pohon-pohon agaknya begitu sejuk hingga ia seperti mengantuk.

Hello!

Tak pikir panjang aku menyapa dan membuatnya sedikit terkejut.

Aku melebarkan bibirku yang sangat ****,  bukan aku yang bilang. Tapi teman-teman kencanku yang mengatakannya. Mereka bilang bibirku tipis menggoda.

Aku berdiri di hadapannya yang serta merta memperbaiki duduknya. Saat ia bersandar tadi duduknya sudah bagus, sedikit merebahkan kepalanya saja. Sekarang ia  duduk tegak dan tersenyum membalasku.

Oh hello!

Aku yang sedang membawa berkas-berkas untuk diperiksa segera duduk di sebrangnya.

Mataku menelitinya. Hemmm dia emak-emak, sudah tidak terlalu muda, tapi juga tak terlihat tua. Raut wajahnya manis, dengan alis tebal serta bulu mata lentik. Tapi itu asli,  dia sama sekali tidak memakai bulu mata seperti kebanyakkan perempuan sekarang. Bibirnya tersaput samar warna merah muda, keseluruhan dia sederhana dan lugu. Itu pendapatku saat pertama melihatnya. Yang menarik ia memakai rok jins sepan, kemeja yang rapi dimasukkan dan hijab menjuntai yang menutupi dadanya. Sepatunya tidak terlalu tinggi, kelihatan dia sangat nyaman memakai sepatu tersebut. Kaki-kakinya terselubung kaos kaki. Begitulah mataku, aku langsung tahu dan melihat dengan cepat apa saja yang ada pada perempuan di dekatku. Bahkan aku bisa menebak ukuran pakaian dalamnya, ukuran tiga puluh enam. Aku mengigit pulpenku.

"Menunggu siapa ya mba?"

Aku menanyainya, melihat lebih jelas bentuk bibirnya, lebih tebal dari bibirku. Namun sangat sesuai dengan wajahnya. Terlihat manis, apa lagi saat dia tersenyum. Cantik juga.

"Menunggu dokter Jeriko, apakah ia ada di atas Dok?

Dok? pasti dia berpikir aku adalah teman dokter Jeriko.

"Dokter Jeriko? entah ya, saya tidak melihat seorang pun di lantai atas."

Jawabku, sembari menutup berkas-berkas yang kubawa.

"Katanya ada rapat di atas Dok, saya menunggu karena sebentar lagi jam istirahat."

"Oh, begitu ya. Mengenai apa ya kalau boleh tahu."

Dia mengangkat wajahnya dan menelitiku. Sorot matanya tajam, seperti mata seekor kucing.

Agaknya dia melihatku sebagai laki-laki yang bisa dipercaya, bibirnya kemudian bercerita bahwa ia baru saja pulang dari kampungnya. Ketika masuk kerja, orang di kantornya memberitahu bahwa dokter Jeriko datang mencarinya. Ia bilang bahwa dokter Jeriko telah mengambil program di perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mengerti kalau ia seorang penasehat keuangan. Segera aku bilang bahwa aku juga sedang mencari program yang bagus,  lengkap tapi tidak terlalu mahal. Setelah tahu aku tertarik dengan program yang dimiliki dokter Jeriko ia berubah menjadi antusias dengan pertemuan itu. Ia menanyakan dataku. Katanya untuk dibuatkan ilustrasi. Aku bilang akan mengirimnya ke whatsapp.

"Ok, baiklah."

Dia mendiktekan nomer handphonenya. Dan tidak meminta nomerku. Matanya kembali bersorot tak bisa mempercayaiku. Hal yang membuatku berjanji bahwa aku akan benar-benar mengirim dataku, lihat saja nanti.

Karena dokter Jeriko tak juga muncul, perempuan itu lantas pamit.

"Saya pamit saja, sepertinya dokter Jeriko tak ada."

Dia berdiri dan dengan santun dan beranjak keluar. Aku ikut berdiri untuk melihatnya. Tubuhnya tinggi, sedikit  gemuk, namun masih terlihat bentuknya. Masih seperti gitar spanyol. Ia mengenderai motor, dan agak malu saat mengetahui aku masih berdiri meregangkan tubuhku di depan teras kantor.

Sejak pertemuan itu aku memikirkannya. Aku terus mengingat sosoknya, cara dia bergerak, tatapan tajam yang meneliti, dan terakhir senyum di bibirnya yang menghilangkan kegalakkannya.

Aku langsung mengecek nomer handphonenya, dan menyapanya dengan " Hei!"

Namun hingga sore dia tak membukanya. Sudah pasti dia menganggapku tak serius, karena tadi tak segera memberikan data.

Aku menunggu hingga malam, namun tetap tak ada jawaban. Akhinrya aku mengirimkan ktp anak-anakku dan ktp istriku. Tolong buatkan ya. Pintaku.

Jam sembilan malam, aku masih menunggu perempuan itu membuka handphonenya dan membalas pesanku.

Apa sih yang dia kerjakan hingga tak sempat membuka handphone? aku sangat penasaran pada perempuan itu.

Hingga aku kembali ke rumah dan akhirnya tertidur karena kelelahan tidak ada pesan yang masuk.

Belakangan ia menceritakan padaku, bahwa ia memang tak berharap padaku. Ia tau dengan jelas bahwa aku seorang play boy. Mataku yang jelalatan jelas tertangkap matanya. Makanya ia tidak buru-buru membuka telpun. Dan sama sekali tak mengingatku setelah pertemuan itu.

Saat pulang kantor, teman-temannya mengajaknya kumpul di sebuah cafe.

Ada beberapa berkas yang harus di ganti dan diperbaharui. Disela meeting Priti menyempatkan sholat magrib tiga rakaat, berdoa memohon jalan keluar dari permasalahan yang membelitnya. Selesai sholat ia lihat teman temannya sedang menikmati minuman dan makanan. Seniornya ibu Grace menyilahkannya untuk pesan minuman dan makanan yang ia inginkan. Temannya ibu Niken dan ibu Yulia juga menyilahkannya. Memang haus dan lapar sekali, Priti memanggil pelayan dan memesan juece buah naga dan nasi goreng teri medan.

Wanita wanita tangguh itu menikmati makanan dan melanjutkan meeting hingga menjelang jam delapan. Setelah itu barulah mereka pulang ke rumah masing masing.

Sedih sekali, Priti harus berjalan sangat jauh untuk mengambil motornya.

Sementara ibu Grace mengenderai mobil  nissan livina warna hitam yang berkilau. Ibu Niken juga baru saja mengganti mobil atosnya dengan daihatsu  sigra. Sempat terpuruk hampir lebih dua tahun, sedikit demi sedikit ibu Niken bisa bangkit kembali. Sekarang gilirannya. Priti  menggigit bibir. Ia terlena selama ini. Tidak menyangka perubahan terjadi.  Pergantian pemerintahan ternyata mengubah juga bisnis. Barang menumpuk dan meski dijual murah tidak bisa menutup semuanya.

Priti sekarang terpuruk bahkan tertimpa tangga.

Cikidot, Makasih sudah selesai baca

Bersambung

Terpopuler

Comments

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

hadirrrrr lagiiiiii kak 😁

tinggalin jejak jg di Novelku yaa ASIYAH AKHIR ZAMAN 🥰

2021-09-22

0

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

aduh pakaian dalam bisa di ukur ya thor. numpang ninggalin jejak thor dukung juga novelku ya # ketika takdir menyatukan aku dan mereka.

2021-04-09

0

Mommy_Asya

Mommy_Asya

Semangat kak.
Salam hangat dari
-Aku(tetap)Milikmu
-Kemelut Cinta Diana

2021-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2 Bertemu
3 Episode 3 Kehidupan Priti
4 Episode 4 Kejar Aku
5 Episode 5 Di kantor
6 Episode 6. Terkenang Pada Mantan
7 Episode 7. Doa Ibunda
8 Episode 8.Kebahagianku
9 Episode 9.Sentimentil
10 Episode 10.Pendekatan Yang Halus
11 Episode 11.Bersama Keluarga
12 Episode 12. Ketahuan
13 Episode 13.Ditarik Ke Pusat
14 Episode 14. Tante Jessy
15 Episode 15. Persahabatan Atau Cinta
16 Episode 16.Menikahi Pria urakan
17 Episode 17. Cerita Tentang Priti dan Larie
18 Episode 18. Priti Liburan Ke Bangkok.
19 Episode 19. Tersesat Di Mall Asiatique
20 Episode 20. Cabaret Show Lady Boy.
21 Episode 21.Pulang
22 Episode 22.Pristi Menjauh
23 Episode 23.Kebahagian Priti
24 Episode 24. Tragedi Keberangkatan
25 Episode 25.Bali
26 Episode 26. Seminggu Di Bali
27 Episode 27.Setulus Cintaku
28 Episode 28.Bimbang
29 Episode 29. Menikahi Pria Urakan
30 Kebersamaan Yang Indah
31 Sibuk
32 Episode 32. Aku Masih Sibuk
33 Episode 33.Raja Aman
34 Episode 34.Kangen Berat
35 Episode 35. Sekarat
36 Episode 36.Dendam Dewi Lestari
37 Episode 37. Beri Mereka Kesempatan
38 Episode 38. Menjadi Pencuri Di Pasar
39 Episode 39.Menyendiri
40 Episode 40.Waktuku
41 Episode. 41. Pria Urakan Kembali
42 Episode 42. Rehat
43 Episode 43.Kebersamaan Keluarga
44 Episode 44
45 Episode 45.Ngemall Keluarga
46 Episode 146. Ngemall II
47 Episode 47.Selalu Indah
48 Episode 48. Meninggalkan Berry Dan Anak-Anak
49 Episode 49. Menjaga Anak-Anak
50 Episode 50. Kebersamaan
51 Episode 51. Berkemah
52 Episode 52. Kisah Chelsia
53 Episode 53. Saat Hujan Lebat
54 Episode 54. Akibat Dendam Membara
55 Episode 55. Dendam Yang Tak Berkesudahan
56 Episode 56. Pulih
57 Episode 57 Sebuah Janji
58 Episode 58 Perjalanan Religi
59 Episode 59 Perjalanan Religi 2
60 Episode 60. Perjalanan Religi 3
61 Episode 61.Perjalanan Religi 4
62 Episode 62. Test Pack
63 Episode 63. Keluarga
64 Episode 64.Menyambut Sang Baby
65 Episode 65. Tegang Menunggu Kelahiran
66 Episode 66. Tegang Menunggu Kelahiran
67 Episode 67. Ada Yang Jealous
68 Episode 68. Malam-Malam Yang Melelahkan
69 Episode 69. Bayi Urakan
70 Episode 70. Pergi
71 Episode 71.
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2 Bertemu
3
Episode 3 Kehidupan Priti
4
Episode 4 Kejar Aku
5
Episode 5 Di kantor
6
Episode 6. Terkenang Pada Mantan
7
Episode 7. Doa Ibunda
8
Episode 8.Kebahagianku
9
Episode 9.Sentimentil
10
Episode 10.Pendekatan Yang Halus
11
Episode 11.Bersama Keluarga
12
Episode 12. Ketahuan
13
Episode 13.Ditarik Ke Pusat
14
Episode 14. Tante Jessy
15
Episode 15. Persahabatan Atau Cinta
16
Episode 16.Menikahi Pria urakan
17
Episode 17. Cerita Tentang Priti dan Larie
18
Episode 18. Priti Liburan Ke Bangkok.
19
Episode 19. Tersesat Di Mall Asiatique
20
Episode 20. Cabaret Show Lady Boy.
21
Episode 21.Pulang
22
Episode 22.Pristi Menjauh
23
Episode 23.Kebahagian Priti
24
Episode 24. Tragedi Keberangkatan
25
Episode 25.Bali
26
Episode 26. Seminggu Di Bali
27
Episode 27.Setulus Cintaku
28
Episode 28.Bimbang
29
Episode 29. Menikahi Pria Urakan
30
Kebersamaan Yang Indah
31
Sibuk
32
Episode 32. Aku Masih Sibuk
33
Episode 33.Raja Aman
34
Episode 34.Kangen Berat
35
Episode 35. Sekarat
36
Episode 36.Dendam Dewi Lestari
37
Episode 37. Beri Mereka Kesempatan
38
Episode 38. Menjadi Pencuri Di Pasar
39
Episode 39.Menyendiri
40
Episode 40.Waktuku
41
Episode. 41. Pria Urakan Kembali
42
Episode 42. Rehat
43
Episode 43.Kebersamaan Keluarga
44
Episode 44
45
Episode 45.Ngemall Keluarga
46
Episode 146. Ngemall II
47
Episode 47.Selalu Indah
48
Episode 48. Meninggalkan Berry Dan Anak-Anak
49
Episode 49. Menjaga Anak-Anak
50
Episode 50. Kebersamaan
51
Episode 51. Berkemah
52
Episode 52. Kisah Chelsia
53
Episode 53. Saat Hujan Lebat
54
Episode 54. Akibat Dendam Membara
55
Episode 55. Dendam Yang Tak Berkesudahan
56
Episode 56. Pulih
57
Episode 57 Sebuah Janji
58
Episode 58 Perjalanan Religi
59
Episode 59 Perjalanan Religi 2
60
Episode 60. Perjalanan Religi 3
61
Episode 61.Perjalanan Religi 4
62
Episode 62. Test Pack
63
Episode 63. Keluarga
64
Episode 64.Menyambut Sang Baby
65
Episode 65. Tegang Menunggu Kelahiran
66
Episode 66. Tegang Menunggu Kelahiran
67
Episode 67. Ada Yang Jealous
68
Episode 68. Malam-Malam Yang Melelahkan
69
Episode 69. Bayi Urakan
70
Episode 70. Pergi
71
Episode 71.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!