Pagi ini jam 8 pagi, mobil yang di tumpangi fania tiba di halaman parkir rumah sakit, siska turun terlebih dahulu sambil menggendong cinta di susul ricko.
"nia, ayo turun", ajak ricko yang melihat adikknya termenung di dalam mobil.
jantung fania berdetak tidak karuan, gadis itu membuang nafas pelan lalu turun dari mobil.
"jangan gugup, kakak tau ini tidak mudah" ucap ricko tapi tidak di jawab oleh fania.
kalau kakak tau ini tidak mudah untuk hidupku kenapa kakak lakukan ini padaku.
"bibi nia cantik, cantik,, aku mau kayak bibi nia" ucap cinta, gadis kecil itu sungguh menggemaskan, hingga membuat fania yang tadinya sedih membuat bibir gadis itu mengeluarkan senyumannya.
"knpa masih panggil bibi" fania sedikit cemberut lalu mencium gemas pipi bulat cinta yang sedang di gendong siska.
"fania sudah,nanti make up kamu luntur",ucap siska yg hawatir jika dandanan fania rusak, dia sudah ngemake'up in fania dari pagi,siska memang pintar ngerias wajah, karna dulu dia pernah ikut les make up.
lagian ngapain juga di dandanin segala, ini kan cuma nikah pura pura,
lagi lagi fania tidak menjawab perkataan kakak kakaknya, mungkin hatinya sedang kesel terlebih lagi pernikahan yang jelas jelas tidak bisa ia hindari
mereka memasuki salah satu ruangan vip yang ad di rumah sakit tesebut tempat mamanya reza di rawat, di dalam sana sudah ada reza dan penghulu da sekretaris kerjanya dan jangan lupa tante mery mamanya rehan masih terbaring belum siuman, spertinya sekretarisnya sangat cantik,kenapa tidak menikah dengannya saja, pikir fania.
tiga orang tersebut memandang ke arah fania, terutama reza yang menatapnya tanpa berkedip.
mereka ngeliatku pasti karna riasanku, gak cocok kan , kak siska sih ngapain juga aku di dandani kayak gini, ini kan rumah sakit bukan altar pernikahan.
sorot mata fania melirik tajam ke arah siska seakan siska mengerti apa yang di ucapkan gadis itu di dalam hatinya.
reza menghampirinya, lalu berhenti tepat di depan fania, jangan tanya bagaimana detak jantung fania, yang dari rumah memang sudah berdetak tidak karuan sekarang lebih berlipat lipat berdetak lebih cepat,
jantung sialan, berhentilah berdetak, eeittss,, kalau berhenti mati dong aku
sudah ke dua kalinya aq hampir tidak mengenalinya, siaall..!! kenapa dia cantik sekali
reza menatapnya intens.
membuat fania salah tingkah,,di bibirnya terlihat gadis itu memaksakan senyumnya,
kenapa sih, dia suka sekali melihatku dengan sorot mata yang tidak bisa aku artikan,, tidak tau apa perbuatannya membuat jantungku tidak sehat.
fania tidak berani melihat ke arah reza sedikitpun,karena fania merasa tatapan Reza sangat tajam hingga bisa menembus jantungnya,kakinya terasa lemas,sekuat tenaganya ia menahan agar tidak ambruk..
"Za apa kamu hanya mau menatap adikku terus terusan," suara ricko menghentikan tatapan reza ke arah fania.
lalu Reza menoleh ke arah ricko,
"bisa kita mulai sekarang ijabnya", ucap penghulu.
"baik pak".
"Ya Tuhan, saya akan terima pernikahan ini dan saya ikhlas karena Mu menjadi istri dari kak Reza,,saya akan menjalankan kewajiban sebagai seorang istri yang di perintahkan oleh ajaran agama.
Fania berujar dalam hati sambil meremat remat tangannya.
walau pernikahan ini,nantinya hanya bertahan satu tahun, tapi bukankah pernikahan ini sakral dan sah di mata agama dan negara,
Ijab Qobul sudah di ucapkan,, dan resmi sudah fania menyandang gelar jadi istri Reza Abraham Adelard
ada butiran bening jatuh dari mata indah gadis itu, dan segera dia menghapusnya sebelum yang lain melihatnya.
apa dia menangis
batin reza, ntah kenapa hatinya merasa sakit melihat fania menangis.
"Selamat ya kalian sudah syah menjadi suami istri" ucap penghulu.
"saya ucapakan selamat ya pak dan bu fania,Samawa ya sampai kakek nenek" ,ucap sekretaris wanita itu seperti halnya semua orang jika sudah menikah pasti akan mendoakannya, ia tidak tau tentang kesepakatan pernikahan yang di jalankan bosnya.
bisa bisanya dia panggil aku ibu,,menikah dengannya membuatku tua, dan apa kakek nenek,, hey,, sekretaris,,!!! kamu gak tau apa ?aku hanya menikah satu tahun dengannya. hiks, batin fania
Kenapa aku seneng ya dengernya, yuli mengatakan itu
"makasih yul,, sekarang kamu boleh pulang, dan jangan lupa, berkas yang kemaren besok harus selesai ya".
"baik pak,, terima kasih, saya permisi". ucap sekretaris itu yang bernama yuli pergi meninggalkan ruangan itu.
lalu begitupun denga Pak ahmad si penghulu setelah selesai melakukan tugasnya ia berpamit pulang.
"Reza,, aku pamit pulang dulu, aku titip fania ya, tolong jaga dia,sayangi dia seperti aku yang sangat menyayanginya", ucap ricko lalu memeluk Reza ",walau kalian nikah atas kesepakatan kita,aku tidak mau fania terluka,",bisik ricko pelan agar tidak terdengar yang lain.
"dia adikmu ko, jadi sama saja seperti adikku sendiri,aku akan menjaganya",ucap reza seraya melepaskan pelukan mereka.
DEG,,
lagi lagi ucapan itu terdengar fania.
bahkan sampai sekarang dia masih menganggapku adik, kenapa terasa sakit ya kedengerannya
"nia kakak pulang dulu ya, jaga dirimu baik baik, sering sering maen ke rumah",ucap siska.
fania langsung memeluk tubuh kakak iparnya itu, air mata yang tadinya ia sekuat tenaga ia tahan akhirnya jatuh juga,
gadis itu hanya menangis tidak mengeluarkan kalimat apapun,siska juga ikut menangis,
memang walau mereka saudara ipar, tapi siska begitu menyayangi fania layaknya adik kandung begitupun sebaliknya fania sangat menyayangi siska layaknya saudara kandung.
"sudah jangan menangis", siska mengusap air mata fania.
tersenyumlah.
"apa aku bisa bahagia kak" ,bisik fania.
"ssstt,,, kamu harus bahagia fan, bukankah reza pria yang baik, dia tidak akan menyakitimu". ucap siska ,fania hanya diam menanggapinya.
"kok bibi nia nangis, kenapa??",terdengar suara gadis kecil yang menarik narik baju ibunya",mami marahin bibi ya", wajah gadis itu sedikit cemberut.
"enggak sayang,bibi nia lagi kelilipan", ucap siska berbohong kepada anaknya.
winda yang gemes dengan tingkah keponakannya langsung menggendongnya, wanita itu memang suka sekali terhadap anak kecil,sesedih apapun kalau lihat anak kecil pasti dia akan tersenyum dan sejenak lupa dengan kesedihannya.
"iya sayang, mami mu jahat,,udah bikin tati nangis" ucap fania seraya menciumi pipi bulat itu dengan gemas.
"mami jahat sama tati nia", ucap cinta.
"iya mami minta maaf," siska mengulurkan tangannya agar cinta berpindah dari gendongan fania " ayo kita pulang sayang"
"gak mau, cinta mau sama tati nia, mami jahat", cinta menggelengkan kepalanya.
"sayang,,ikut mami ya, nanti tati janji akan bawain cinta es krim", oke" ,ucap fania
"mau, mau, mau ,,,janji ya bibi", jawab cinta.
"dengan satu syarat, jangan panggil bibi", lagi lagi fania mengingatkan keponakan itu agar tidak memanggilnya bibi.
cinta hanya mengangguk dan menutup mulutnya.
"sungguh menggemaskan", ucap fania
"ya sudah ayok pulang, ", ricko menyhampiri istri dan adiknya. tapi sebelum pulang, ricko memeluk fania.
"jangan ngebuat reza susah ya,selama jadi istrinya", ucap ricko ,fania tau kakaknya sedang meledeknya.
"kakaaaak...........",ucapnya lirih
gadis itu makin mengencangkan pelukannya,dan lagi lagi butiran bening itu mengalir dari pipinya.
"sudah nia,,jangan menangis,,"ricko melepas pelukan fania,jarinya mengusap pipi nia yang di penuhi air mata.
Reza hanya memperhatikan kedua kakak beradik itu, ia mengerti dengan perasaan keduanya,dari dulu ricko memang sangat menyayangi adiknya.
aku berjanji akan menjaga adikmu ricko, seperti kau menjaganya selama ini, karna mulai hari ini fania adalah tanggung jawabku
Reza dan Fania
Cinta
sorry ya para pembaca jika, ada salah dalam penulisan kata mohon di makhlumi, karna author masih belajar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
🇰 ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷💕
AKU TERIMA NIKAHNYA.......BIN..SAH🤣🤣🤸♂️🤸♂️🤸♂️🤸♂️
2021-07-22
1
Dhina ♑
👍👍👍
2021-04-06
0
bundA&M
seru nich , lanjut.....
2021-03-30
1