2. Kepergian Paman.

Setelah makan pagi, Rubby pun berpamitan pada Paman dan Bibi nya. Lalu ia beranjak keluar rumah. Namun paman nya mengikuti ia dari belakang.

"Hati-hati ya Nak! Maafkan Paman, selama ini belum menjadi Paman yang baik," ucap Paman Rubby. Dan itu membuat langkah Rubby terhenti, lalu berbalik. Ia lihat paman nya sedang berdiri.

"Terimakasih Paman. Mengapa Paman bicara seperti itu? Paman sudah menyayangi Rubby. Paman menyekolahkan Rubby! tidak ada cela bagi paman. Terimakasih Paman," ucap Rubby, menghampiri Paman nya.

Pama nya tersenyum, terlihat wajahnya sendu. "Boleh, Paman memelukmu Nak?"

"Tentu saja Paman, mengapa tidak!" ucap Rubby. Air matanya menggenang, ia tidak mengerti ada apa dengan Paman nya. koq tiba-tiba terlihat aneh.

Setelah diizinkan. Paman Rubby memeluknya, ia mengecup keningnya. "Jaga dirimu Nak, mungkin paman akan pergi jauh dan tak dapat menjaga serta melindungimu lagi." Paman Rubby berkata seolah olah ini adalah pertemuan terakhir nya bersama Rubby.

"Maksud paman apa? Pergi jauh ke mana?" tanya Rubby tak mengerti.

"Sudahlah! nanti Rubby akan tahu. Pergilah Nak! sebelum Bibi mu melihat, apa yang Paman lakukan. Nanti dia marah," ucap paman nya mengekeh. kala itu Bibi nya sedang di dalam.

"Baiklah Paman," ucap Rubby penuh tanda tanya. "Sampai jumpa nanti, Assalamu'alaikum!" pamit Rubby. Setelah mencium tangan kanan Pamannya ia pun pergi.

"Wa'alaikum salam," Paman Rubby, menatap kepergian Rubby dengan wajah sayu.

***

Di toko pakaian, Rubby merasa tidak baik dengan perasaan nya. Hatinya bergetar. Namun entah apa yang membuatnya seperti itu. "Rubby, Kamu kenapa? kamu sakit, dari tadi diam saja!" tanya Vivi. teman sesama penjaga toko.

"Tidak tahu Vi. Perasaan ku tidak enak, hatiku bergetar dan tubuh ku, rasa nya lemas," jawab Rubby.

"Kamu pulang saja! mungkin kamu sakit."

"Tidak perlu Vi. Aku merasa tak enak, kemarin sudah izin libur! lagi pula ini bukan tubuh ku yang sakit Vi, perasaan saja tidak enak begini," ucap Rubby.

"Ya sudah! semoga tidak ada apa-apa ya Rub," ucap Vivi.

"Semoga, Aamiin!"

**

Siang hari di rumah Pamannya Rubby,

"Pah, bangun Pah!" panggil Bibi Rubby pada Paman nya, Selepas Dzuhur tadi ia tertidur dan Bibi Rubby hendak mengajak nya ke Mall untuk berbelanja bulanan.

"Pah bangun! katanya mau antar Mama belanja," ucap Bibi Rubby.

Namun setelah beberapa kali di bangun kan, Paman Rubby tidak juga bangun. Jangan kan bangun bergerak pun tidak.

"Pah! Pah!" teriak Kairis panik. Lalu ia goyang goyang kan tubuh Paman Rubby dan membalikkan nya dari posisi miring kanan. Namun Paman Rubby diam saja.

"Bima, Bim. Tolong Mama!" teriak Kairis pada Bima yang saat itu berada di kamar nya.

"Ada apa sih Mah? kebiasaan teriak-teriak begitu!" seru Bima di ambang pintu.

"Papa mu tidak bergerak Bim. tolong lihat!" ucap Kairis.

Bima pun bergegas ke kamar orang tua nya. Lalu ia panggil Papa nya, Namun nihil. Papa nya tetap Diam. Bima meraih pergelangan tangan Papa nya.

"Innalillahi wainnailaihi Rodjiun. Papa telah tiada Mah!" ucap Bima sesaat setelah memeriksa denyut nadi Papa nya.

"Tidak Bim, tidak! Papa mengapa pergi begitu cepat dan begitu saja. Bangun Pah! bangun." teriak histeris Kairis.

"Pah!" gumam Bima.

Bima masih syok. Ia pun ikut menagis, setelah itu para tetangga mulai berdatangan untuk melihat apa yang terjadi. Ketua RT setempat yang mendapat laporan adanya warga yang meninggal mendadak. Ia pun berusaha menelpon dokter.

"Hmmm, Nampak nya Bapak ini sudah tiada dari beberapa waktu yang lalu. Namun penyebab kematian nya, saya tidak dapat memastikan. Selain saya perkirakan serangan jantung akibat kelelahan." ucap dokter.

"Tolong suami saya Dok." ucap Kairis.

"Maaf Bu! suami Ibu sudah tiada. Ikhlaskan saja," ucap dokter . Lalu ia pun pamit, karena memang sudah tidak dapat berbuat apapun lagi.

Jenazah Paman Rubby telah berada di ruang depan, sudah siap di mandikan. Pelayat memenuhi pekarangan dan juga di dalam rumah Paman Rubby.

Rubby baru saja sampai di jalan Gang besar yang menghubungkan ke arah rumah Paman nya. Ia melihat bendera Kuning di tiang listrik yang berada di muka Gang tersebut.

"Siapa yang meninggal ya?" Batin Rubby. Namun tanpa banyak berpikir. Ia pun bergegas menuju rumah Paman nya, ia takut pulang terlambat. Nanti kena marah Bibi nya kembali.

Betapa terkejutnya Rubby saat sampai di depan rumah Pamannya. Beberapa warga pelayat masih memadati rumah Pamannya.

"Maaf Pak, Bu! ada apa ya? koq ramai-ramai begini," tanya Rubby.

"Loh, Nak Rubby belum tahu? paman Nak Rubby baru saja meninggal," ucap salah seorang ibu, tetangga nya yang kebetulan mengenal Rubby.

"A_Pah? Inn_na lillahi wainnailaihi Rodjiun," ucap Rubby terbata. Seketika tubuhnya lunglai. "Tapi kenapa Bu?" tanya Rubby kembali. Ia merasa terkejut tidak percaya, tadi pagi Pamannya memeluknya dengan hangat.

"Meninggal mendadak Nak! kata dokter serangan jantung," ucap Ibu itu kembali.

"Tidak! Paman, Paman mengapa meninggalkan Rubby? Paman!" gumam Rubby, setelah ia sampai di depan jenazah pamannya. Rubby bersimpuh dan menangis di sana.

Beberapa orang menenangkan Rubby. "Berwudhu lah Nak. Mengaji lah! iringi kepergian paman mu dengan ayat-ayat suci Al-Qur'an," ucap seorang Ustadz.

"Insya Allah Ustadz," ujar Rubby. Dengan gontai, Rubby melangkah ke arah belakang. Ia mengambil air wudhu dan mengambil Al-Qur'an. Rubby kembali ke hadapan jenazah Paman nya. Ia membaca surah Yaasin dan Al Mulk.

Terlihat Bibi nya hanya menangis. Bima pun sama, ia menangis sembari membaca surah Yaasin.

"Paman Maafkan Rubby. Istirahat yang tenang Paman," ucap Rubby, Ia membuka penutup wajah Paman nya. Lalu ia mengecup kening pamannya.

---

Waktu pun berlalu. Dengan tanpa halangan dan rintangan apapun. Jenazah Paman Rubby telah di mandikan lalu di bungkus kain kafan serta di sholat kan. Menjelang Maghrib, jenazah Paman nya Rubby sudah dikebumikan. Karena orang tua paman nya Rubby tidak jauh dari kawasan tersebut, maka tidak ada keluarga yang perlu di tunggu.

***

Malam hari selepas tahlil. para tamu, sudah meninggalkan rumah Paman Rubby.

"Bibi, bersabarlah! iklaskan Paman, ia sudah tenang di sana," ucap Rubby ketika ia melihat Bibi nya masih saja menangis meratapi kepergian Paman nya.

"Tahu apa Kamu, tentang perasaan saya? pergi kamu dari hadapan saya! Paman mu sudah tiada. Dia yang dulu menyayangimu. yang menginginkan mu tinggal di rumah ini, tidak dengan saya!" teriak Bibi nya Rubby.

"Mah sudah lah Mah! kenapa harus teriak-teriaki Kak Rubby. Dia tidak salah apapun, Kak Rubby hanya berusaha menghibur Mama. Harus nya di saat begini Mama ber temakasih, karena kak Rubby ada disamping kita," ucap Bima.

"Diam kamu Bima! Hei Kamu gadis pembawa sial. Pergi kamu dari sini, aku tak sudi melihat mu!" ucap Bibi nya Rubby. Lalu dia menarik tangan Rubby dengan kasar, mendorongnya di depan pintu.

"Pergi kamu! jangan pernah kembali."

"Bi, tolong .... jangan usir Rubby. setidak nya untuk malam ini. Biarkan Rubby di sini, besok Rubby akan pergi." Suara permohonan Rubby terdengar bergetar di balik pintu.

"Namun Bibi nya Rubby, tidak menggubrisnya. Ia menutup rapat-rapat pintu, lalu ia masuk ke dalam.

"Pergilah Nak! hampir 10 tahun, Aku tidak bisa berbuat apapun karena kebencian ku terhadap Ayahmu. kamu hanya pelampiasan dari kebencian ku Nak! Lebih baik kamu pergi, Mama do'akan kamu mendapatkan kehidupan yang baik di luar sana. Jika bukan karena pamanmu, Mama sudah mengusirmu sejak lama," gumam kairis

(Tap ... tap .... tap .... hah! Anak? apa maksudnya?" Kita lihat saja nanti okeh Readers 😁 ada rahasia apakah?🤭Read read more okeh? Readers gemez).

"Mungkin aku orang yang kejam. Namun Ayah mu lebih kejam. Dia meninggalkan ku begitu saja setelah kejadian malam itu tanpa kembali. Setelah dia berjanji menikahi ku secara legal di atas kertas dan agar orang tua kami tahu! ternyata dia tidak mau bertemu Mama lagi! setelah membuat Mama hamil dia juga membuat Mama sengsara. Dia menjual ku pada pria hidung belang dan dia hampir saja membunuhku. untung paman mu yang menolong Mama. Dan orang tuamu yang bersedia mengurus mu," gumam kairis bersimpuh di balik pintu.

***

Setelah upayanya menggedor pintu gagal, dengan berat hati, Rubby pun pergi meninggalkan rumah Pamannya. tanpa pakaian ganti, tanpa uang sepeser pun. Tanpa ponsel atau alat pengenal apapun.

"Mama, Ayah, Nenek, Paman! Rubby harus ke mana saat ini?" gumam Rubby. Iya berjalan terseok-seok, ia sedang menangis, di bawah gerimis.Tubuh nya gemetar dan lemas.

Saat ia menyebrang, ia tidak fokus. Mati! Mungkin harapan nya saat ini.

Sreeeegggh, ngiiiikk. terdengar suara decitan rem mendadak. Rubby yang menyadarinya, Ia pun berbalik ke arah mobil tersebut Lalu menutupi wajahnya dengan 2 tangannya, dan beteriak.

"Astagfirullah .... Tidaaaakk!" teriak Rubby. Mobil pun tepat berhenti di ujung lututnya. sekitar 3 atau 4 senti lagi, Rubby hampir tertabrak mobil itu. Namun ia masih beruntung.

"Oh Shit. Hai gembel, Mau mati kau ya? kalau mau mati jangan libatkan saya! menyebrang lah di rel kereta api. Jangan Mati di jalan raya," umpat seorang pria dari dalam mobil, yang sedikit membuka kacanya.

Rubby pun masih dapat mendengar umpatan pria tersebut. "Maaf" ucapan lemah dari mulut Rubby.

Next👉

Terpopuler

Comments

RH 1225

RH 1225

menarik, + pnasaran ni dgn ceritanya

2023-01-26

0

Rahmalia Nurodin

Rahmalia Nurodin

baru faham ceritanya

2021-02-26

1

Zahra Wahdaniyah

Zahra Wahdaniyah

Ternyata rubby anaak nyaa kairis

2021-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal permulaan.
2 2. Kepergian Paman.
3 3. Mister galak.
4 4. Siapa Dia?
5 5. Beautiful.
6 6. Ibu Sambung
7 7. SAYANG
8 8. Kesalahan
9 9. Khilaf!
10 10. Rubby not Baby.
11 11. Saya pelindung Rubby!
12 12. She Is Like an Angel
13 Eps 13. call me Marco
14 14. Sebagai Adik
15 15. Pantas Menjadi Ibunya
16 16. SORRY, I LOVE YOU!
17 17. Jadilah Pria Yang Baik
18 18. Spray merica
19 19. Meminta janjimu
20 20. Aku Juga, Ingin Memiliki Mu!
21 21. bukan Tipe Laki-laki Playboy
22 22. Menanti Keajaiban
23 23. Aku Ingin Pergi Dari Sini Tuan Val!
24 24. No Rubby, please! jangan pergi.
25 25. Rubby Pergi?
26 26. Pencarian Rubby.
27 27. Akhirnya, Aku Menemukan Mu.
28 28. Mempertimbangkan Tawaran.
29 29. SAH
30 30. Keraguan Yang Sirna
31 31. MUMMA
32 32. Malam Pertama (part 21+)
33 33. Cicak Terbang.
34 34. Suntik Vitamin
35 35. Bertemu Bima Kembali.
36 36. Pernikahan Siri kairis dan Keilandra di masa lalu.
37 37. Sepenggal kisah masa lalu.
38 38. Mungkin kah, Kau Anak ku?
39 39. Mum's Help Me!
40 40. Aku Istrinya Marco!
41 41. Buah Cinta Kita
42 42. His Daughter?
43 43. Batman Vs Catwoman
44 44. I Apreciate it.
45 45. Nikmati Saja!
46 46. Teman Kuliah Rubby.
47 47. Cemburu nya Marco
48 48. Ex Duren
49 49. Thank you Baby
50 50. Nara tertarik pada Vivi.
51 51. Call me Brother, not Mister!
52 52. Keluh Kesah Bima
53 53. Ancaman Erik
54 54. Rencana Bulan Madu
55 55. Kesungguhan Nara
56 56. Ustadz celamitan.
57 57. Hasil test DNA
58 58. Rubby Putriku!
59 59. Pengakuan Kairis.
60 60. Rumah Sakit.
61 61. Penjelasan Kairis.
62 62. Duri Dalam Daging
63 63. Ibu Durhaka.
64 64. Pernikahan Nara dan Vivi.
65 65. Aku Baik-Baik Saja.
66 66. Drama Perpisahan Rubby dan Erik.
67 67. Resepsi Pernikahan Rubby dan Marco.
68 68. Dia Milik Mu!
69 69. Berbagi Suami.
70 70. Pernikahan Kembali dan Menikah Kembali.
71 71. Perjalanan Bulan madu. (Next, After Ending part 1).
72 72. Grand Prize. (After ending)
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Awal permulaan.
2
2. Kepergian Paman.
3
3. Mister galak.
4
4. Siapa Dia?
5
5. Beautiful.
6
6. Ibu Sambung
7
7. SAYANG
8
8. Kesalahan
9
9. Khilaf!
10
10. Rubby not Baby.
11
11. Saya pelindung Rubby!
12
12. She Is Like an Angel
13
Eps 13. call me Marco
14
14. Sebagai Adik
15
15. Pantas Menjadi Ibunya
16
16. SORRY, I LOVE YOU!
17
17. Jadilah Pria Yang Baik
18
18. Spray merica
19
19. Meminta janjimu
20
20. Aku Juga, Ingin Memiliki Mu!
21
21. bukan Tipe Laki-laki Playboy
22
22. Menanti Keajaiban
23
23. Aku Ingin Pergi Dari Sini Tuan Val!
24
24. No Rubby, please! jangan pergi.
25
25. Rubby Pergi?
26
26. Pencarian Rubby.
27
27. Akhirnya, Aku Menemukan Mu.
28
28. Mempertimbangkan Tawaran.
29
29. SAH
30
30. Keraguan Yang Sirna
31
31. MUMMA
32
32. Malam Pertama (part 21+)
33
33. Cicak Terbang.
34
34. Suntik Vitamin
35
35. Bertemu Bima Kembali.
36
36. Pernikahan Siri kairis dan Keilandra di masa lalu.
37
37. Sepenggal kisah masa lalu.
38
38. Mungkin kah, Kau Anak ku?
39
39. Mum's Help Me!
40
40. Aku Istrinya Marco!
41
41. Buah Cinta Kita
42
42. His Daughter?
43
43. Batman Vs Catwoman
44
44. I Apreciate it.
45
45. Nikmati Saja!
46
46. Teman Kuliah Rubby.
47
47. Cemburu nya Marco
48
48. Ex Duren
49
49. Thank you Baby
50
50. Nara tertarik pada Vivi.
51
51. Call me Brother, not Mister!
52
52. Keluh Kesah Bima
53
53. Ancaman Erik
54
54. Rencana Bulan Madu
55
55. Kesungguhan Nara
56
56. Ustadz celamitan.
57
57. Hasil test DNA
58
58. Rubby Putriku!
59
59. Pengakuan Kairis.
60
60. Rumah Sakit.
61
61. Penjelasan Kairis.
62
62. Duri Dalam Daging
63
63. Ibu Durhaka.
64
64. Pernikahan Nara dan Vivi.
65
65. Aku Baik-Baik Saja.
66
66. Drama Perpisahan Rubby dan Erik.
67
67. Resepsi Pernikahan Rubby dan Marco.
68
68. Dia Milik Mu!
69
69. Berbagi Suami.
70
70. Pernikahan Kembali dan Menikah Kembali.
71
71. Perjalanan Bulan madu. (Next, After Ending part 1).
72
72. Grand Prize. (After ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!