4. BOSAN

Seperti hari-hari biasanya Alyssa menghabiskan waktunya di dalam kamar Jack. Tidur, duduk di balkon, membaca novel milik Jack , makan siang di suapi oleh Jack, duduk , membaca lagi, itu-itu saja yang ia lakukan. Bosan ? Sudah pasti ia sangat bosan, entah kenapa Jack sangat posesif seperti ini, bahkan ia tidak boleh keluar kamar sama sekali. Seperti saat ini Alyssa sedang duduk di balkon kamar Jack, melihat matenya itu sedang latihan bersama para Warior Pack.

"Lihat dia saja boleh keluar, aku sangat bosan disini," rengek Alyssa, ia benar-benar bosan sekarang.

"Bersabarlah Amour tunggu sampai kau sembuh," kata Kya meniru perkataan Jack sembari terkekeh .

"Huh.. Aku sudah sangat sehat sekarang.. Bahkan aku tak merasa sakit sedikit pun," kata Alyssa.

"Sudahlah Lysa bersabar saja," kata Kya.

"Kau dengan Jack sama saja.. Sama-sama menyebalkan."

Alyssa mencebik kesal lalu memutuskan mindlink secara sepihak. Alyssa menghentak- hentakkan kakinya lalu masuk dengan wajah mencebik kesal masuk kedalam kamar. Alyssa langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur dan melihat ke langit-langit kamar.

"Aku bosan," rengek Alyssa

Ia berguling-guling disana, hingga akhirnya ia berhenti dan duduk di tepi kasur.

"Kenapa aku tidak keluar saja , bukankah Jack sedang sibuk latihan," gumam Alyssa, lampu di kepalanya bersinar. Ia memilih ide untuk kabur dari sini. Sedetik kemudian ia langsung berdiri dan mengambil flat shoes miliknya. Dengan cepat ia mendekati pintu kamar.

"Semoga saja tidak di kunci"

Alyssa pun membuka pintu dan..

Ceklek..

"Yeay!" teriak Alyssa girang, namun sedetik kemudian ia langsung menutup mulutnya dan merutuki kebodohannya. Ia melihat kekiri dan kekanan berharap tak ada yang mendengar teriakannya.

"Huh.. Selamat.." Alyssa mengusap dadanya karena tak ada satu pun orang disana. Bagaikan seorang pencuri, ia berjalan mengendap-endap keluar dari istana. Hingga akhirnya ia benar-benar keluar dari sana.

"Aneh.. Kenapa tak ada satu pun penjaga di istana," pikir Alyssa, pasalnya ia dengan mudah keluar tanpa harus susah-susah melewati para penjaga istana. Jika tahu seperti ini, ia sudah pergi keluar sejak lama.

"Sudahlah, yang penting aku bebas sekarang," gumam Alyssa dengan senyum manisnya. Lalu ia pun berjalan menikmati indahnya taman kerajaan Gerardious yang sangat indah. Ia menyentuh bunga-bunga cantik bermacam warna yang sedang mekar disana.

"Ini sangatlah indah!"

Gadis itu berjalan menelusuri taman hingga akhirnya ia sampai di sebuah air terjun yang sangat indah.

"Wah.. Tempat ini seperti surga," gumam  Alyssa dengan tatapan berbinar kagum. Lalu gadis itu duduk di tepian air terjun, menikmati terpaan percikan air yang menerpa wajah cantiknya. Kakinya ia masukan di air, dan bersenandung ria karena ia benar-benar merasa bebas saat ini.

Cukup lama Alyssa duduk disana, hingga seseorang menepuk bahunya membuat Alyssa tersentak dan hampir terjatuh kalau saja seseorang tak menangkap tubuh nya.

"Huh selamat," gumam Alyssa lalu ia mendengus kesal dan berbalik untuk memarahi orang yang telah membuatnya kaget.

"Kau.. Apa ya-" ucapan Alyssa terpotong saat melihat siapa orang itu "Jack!" itulah yang ia ucapkan, matanya membulat sempurna.

"Matilah aku.. Kenapa dia ada di sini," batin Alyssa. Ia meringis membayangkan betapa murkanya Jack.

"Hahahaha.. Rasakan," ejek Kya

"Em.. Ke.. Kena-pa  kau ada disini?" tanya Alyssa. Jack menyeringai , seringaian yang membuat setiap orang bergidik ngeri tak terkecuali Alyssa, tubuh gadis itu gemetar, tangannya terasa begitu dingin dengan jantung terpacu cepat.

"Aku akan benar-benar mati.. Oh Moon Goddes apa yang harus ku lakukan," batin Alyssa.

"Seharusnya aku yang bertanya , kenapa kau ada disini?" kata Jack.  Dingin dan menusuk membuat Alyssa semakin takut, ia memejamkan matanya.

"Maaf," lirih Alyssa, hanya itu yang keluar dari mulutnya.

"Maaf ? Aku bertanya kenapa kau ada di sini , bukan meminta mu berkata Maaf!" kata Jack, masih terdengar dingin dan menusuk.

Perkataan Jack sukses menohok Alyssa, hatinya seakan di tusuk sebuah jarum kecil. Air mata menggenang tinggi di pelupuk mata Alyssa, gadis itu ketakutan. Ia menyesal sudah meninggalkan kamar dan mendapat amukan dari Jack. Air mata Alyssa akhirnya tumpah, ia tak kuat di dalam situasi seperti ini.

"Ck ... Aku tidak menyuruh mu menangis," kata Jack dingin.

"Hiks.. Maaf.. Hiks.. Aku.. Hiks..aku.. Menyesal.  Maaf hiks.." kata Alyssa disela isakannya, tangisnya semakin pecah. Ia benar-benar menyesal sekarang Jack menjadi dingin kepadanya. Perkataan Jack, sungguh melukai hatinya, Alyssa adalah sosok perempuan yang sensitif. Tiba-tiba Jack memeluk Alyssa, membuat tangis gadis itu semakin pecah.

"Hiks.. Hiks. . maaf " lirih Alyssa. Jack mengelus punggung Alyssa lalu mengecup puncak kepala Alyssa.

"Sstt.  Jangan menangis Amour.. " kata Jack , lembut sangat lembut.

"Maaf," lirih Alyssa lagi.

Jack menghela nafasnya , "sudah lah Amour tak ada yang perlu di maafkan,"kata Jack. Alyssa mendongakkan kepalanya melihat kearah Jack.

"Kau tak marah?" tanya Alyssa. Jack tersenyum lalu mengecup pipi gadis itu.

"Ya sebenarnya aku ingin marah.  Tapi.. " Jack menjeda ucapannya.

"Tapi setelah melihat wajah cantik ini aku tak bisa marah.  Aku mencintai mu Amour.. Kau tahu betapa frustasinya aku saat masuk ke kamar tanpa ada kau disana," kata Jack.

"Aku takut kehilangan mu Amour, mungkin sikap ku ini terlalu berlebihan.. Maaf," lirih Jack.

Alyssa menunduk, karenanya Jack menjadi merasa bersalah. "Mungkin aku terlalu posesif, seharusnya aku sadar jika kau pasti sangat bosan terkurung di istana ini.. Maafkan aku.. Aku hanya tak ingin kehilangan mu lagi Amour.. Cukup .. Aku tak ingin kehilangan orang yang ku cintai lagi" lirih Jack frustasi. Alyssa memeluk Jack erat.

"Aku mencintai mu sayang," kata Alyssa dengan senyum manisnya.

"Aku juga sangat mencintai mu Amour," kata Jack.

"Maukah kau berjanji jangan tinggalkan aku," lirih Jack.

"Tentu , aku takkan pernah meninggalakan mu. Kecuali kau yang mengusir ku," lirih Alyssa, entah kenapa ia berfikir jika suatu hari nanti Jack akan mengusirnya

"Aku takkan pernah mengusir mu Amour, aku tak bisa hidup tanpa mu," lirih Jack lalu memeluk Alyssa. Saat itulah Alyssa merasakan perih mendengar perkataan Jack.

"Tidak jika kau tahu siapa aku sebenarnya Jack," batin Alyssa pilu,

•••

"Kita mau kemana?" tanya Alyssa.

"Ikut saja Amour," kata Jack.

Lalu mereka pun berjalan, hingga akhirnya sampai disebuah tempat dengan hamparan rumput yang sangat luas, ada danau dengan air yang sangat jernih disana, tak lupa bunga-bunga cantik yang tertata rapi di tepian danau.

"Tutuplah mata mu Amour," kata Jack

"Kenapa?" tanya Alyssa

"Tutup saja, dan tetap genggam erat tangan ku," kata Jack.

Alyssa pun menurut dan mengikuti langkah Jack, entak kenapa ia meras aneh .

"Masih lama ?" tanya Alyssa

"Tunggu sebentar," kata Jack. Mereka terus berjalan hingga akhirnya mereka berhenti

"Cepat buka mata mu Amour," kata Jack, Alyssa pun membuka matanya.

"Aaaaaaaa!!" teriak Alyssa. Matanya membulat. "aku tak bisa berenang.. AAAAA!!!" teriak Alyssa, Jack tersenyum.

"Bukan kah kita berjalan di atas air dari tadi.. Kita tidak akan tenggelam selama kau menggenggam tangan ku," kata Jack.

"Bagaimana mungkin kita bisa berjalan di atas air," kata Alyssa.

"Apa yang tak bisa ku lakukan Amour, jangan lihat kebawah jika kau takut,"kata Jack.

"Baiklah." Alyssa menyandarkan kepalanya ke bahu Jack, sungguh ia begitu ketakutan. Bagaimana jika tiba-tiba mereka tenggelam?

"Semuanya terlihat indah dari sini," kata Jack. Alyssa mengedarkan pandangan nya.

"Kau benar ," kata Alyssa,membenarkan ucapan Jack.

Di depan mereka terlihat hamparan bunga indah, dengan sinar keemasan dari matahari yang akan tenggelam 

"I love you Amour," kata Jack lalu mengecup puncak kepala Alyssa. Ie mengelus dengan sayang rambut kekasihnya itu.

"I love you too," balas Alyssa. Jack melepaskan tangan Alyssa, membuat gadis itu berteriak histeris.

"AAAAA!!!  " teriak Alyssa. Tubuh nya gemetar ia begitu ketakutan.

"Jangan takut kau takkan tenggelam," kata Jack.

"Tapi-"

"Lihat mata ku," kata Jack, Alyssa menurut saja.

"Mau kah kau berdansa dengan ku?"

"Tapi aku tak bisa berdansa," kata Alyssa.

"Aku juga,"

"Tapi aku ingin mencobanya dengan mu." Jack pun menggenggam tangan Alyssa, satu tangannya memeluk pinggang gadis itu. Mereka pun mulai berdansa. Berdansa di bawah indahnya langit senja. Di atas air danau yang jernih. Mereka menyatukan dahi mereka, menutup mata dan berdansa mengikuti irama yang terdengar di kepala mereka masing-masing.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Eka Hafiz Alfarizi

Eka Hafiz Alfarizi

lanjut Thor

2020-05-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!