Sejak kejadian kemarin Jack pun berubah, sikapnya kembali hangat kepada Valey. Akan tetapi Jack memutuskan untuk memindahkan Valey untuk sementara waktu ke Silver Moonlight karena ada banyak urusan yang harus ia urus, terlebih sudah mulai ada gangguan dari para Rogue . Tentu saja itu membuat Jack semakin mantap untuk memindahkan adiknya karena saat ini istana sudah tidak aman, ia tak ingin adik kesayangannya itu terluka tentunya.
Jack duduk di bakon kamarnya sembari memijit pelipisnya , entah kenapa ia begitu pusing memikirkan apa yang harus ia lakukan saat ini.
"Apa lagi yang kau fikirkan Jack," kata Serge
"Entahlah Serge , " jawab Jack, ia merasa kepala nya ingin meledak saat ini juga. Begitu banyak beban fikiran yang ia tanggung.
"Valey sudah aman sekarang, apa lagi yang kau fikirkan ?"
"Ini bukan tentang Valey " Jack masuk kedalam kamarnya dan mengambil Jaketnya.
"Rogue?" tebak Serge.
"Bukan," jawab Jack singkat sembari melangkah keluar dari kamarnya, setelah mengambil jaket dan memasang jaket tersebut ke tubuh nya.
"Em.. Mate kita ?" tebak Serge lagi
Jack berhenti dan tampak mencerna perkataan Serge, entah kenapa ia sangat sulit fokus sekarang .
"Aku rasa ya," jawab Jack pada akhirnya setelah sekian lama ia diam mencerna perkataan Serge.
Serge mendengus kesal dengan kelakuan Jack, untuk apa Jack berpikir selama itu hanya untuk memahami perkataan serge yang jelas saja tak perlu pemahaman lebih.
"Aku rasa otak mu harus di reset ulang Jack," kata Serge sakarstik.
"Ya kuras begitu" jawab Jack asal membenarkan ucapan Serge. Membuat Serge terkekeh kecil, lalu memutuskan mindlink.
"Otak Jack benar-benar sudah konslet," pikir Serge.
•••
SOMEONE SIDE
Sementara itu seorang gadis sedang berjalan dengan membawa keranjang berisi bunga. Ia berkeliling memetik bunga-bunga cantik yang ia temukan saat berkeliling hutan. Gadis itu bersenandung kecil , rona bahagia menghasi wajah cantiknya.
"Lysa ayo kita cari buah berry" kata Kya Wolf nya melalui mindlink.
"Ayo!" kata Alyssa dengan semangat, mereka pun berjalan untuk mencari buah Berry kesukaan mereka. Tak perlu waktu lama mereka pun sampai di sebuah tempat dengan berbagai macam buah berry disana, mata Alyssa berbinar menatap begitu banyak buah kesukaannya yang berada di depannya saat ini.
"Wah, banyak sekali" gumam Alyssa. Dengan semangat ia memetik buah berry kesukaannya lalu ia masukkan kedalam keranjang yang ia bawa. Sesekali ia juga memakan buah berry segar yang baru ia petik. Ia menikmati rasa manis dari buah-buah yang ia kumpulkan. Setelah merasa cukup banyak, Alyssa pun beranjak dari sana untuk kembali kerumahnya. sepanjang perjalanan ia bersenandung kecil sembari menikmati buah berry segar yang baru ia petik. Ia begitu menyukai buah-buahan segar.
Namun tiba-tiba langkahnya terhenti, tubuhnya membeku , matanya membulat sempurna melihat sesuatu yang berada di depannya. Keranjang yang ia bawa terlepas dari genggamannya sehingga buah serta bunga yang ada di keranjang jatuh berserakan begitu saja.
"Pe--Per-gi" kata Alyssa terbata-bata. Namun segerombolan serigala lapar di depannya itu bukannya menjauh malah semakin mendekat ke arahnya.
"Kya, bagaimana ini?" kata Alyssa melalui mindlink, bukannya ia takut tapi ia takkan sanggup melawan sekitar sebelas serigala besar di hadapannya ini, bukan serigala biasa lebih tepatnya adalah segerombolan Rogue, dengan air liur yang menetes.
"Tetap tenang Lysa," kata Kya, Alyssa mundur beberapa langkah, ia ingin menyerang namun kemungkinan ia selamat akan sangat tipis. Tiba-tiba seekor serigala menerjang tubuh gadis itu, membuatnya terhuyung kebelakang. Alyssa langsung menyerang balik, hingga serigala tadi tewas karena serangannya. merasa semakin terancam, Alyssa memutuskan untuk berlari secepat mungkin .
"Aarrggghhh!" teriak Alyssa, saat kakinya tergores cakar salah satu serigala. Membuatnya ambruk seketika, dan rasa sakit menyerang tubuh nya. Sepuluh ekor serigala itu pun langsung menyerang Alyssa. Alyssa sebisa mungkin melawan hingga ia bisa membunuh lima ekor serigala. Tubuh Alyssa semakin lemas kerena telah kehilangan banyak darah , tubuhnya di penuhi luka cakaran yang cukup dalam. Gaun yang Alyssa gunakan telah berubah warna menjadi merah karena darah yang menyucur deras dari tubuhnya, membuatnya tak mampu lagi berdiri. Sementara itu lima ekor serigala yang tersisa terus menerus menyerangnya silih berganti.
"Oh Moon Goddess jika aku mati , jaga lah kak Adrian untuk ku," lirih Alyssa tubuhnya kian melemah. Alyssa sudah pasrah jika ia akan mati sekarang "untuk mate ku, maafkan aku .. kita bahkan tak pernah bertemu," lirih Alyssa pilu. Rasa sakit menjalar keseluruh tubuh nya. Ia merasakan tubuhnya dingin karena begitu banyak darah nya yang keluar.
Tiba-tiba serigala yang menyerangnya tadi terpental, dalam sekejap lima ekor serigala tadi mati, orang yang menolongnya tadi pun mendekat ke arahnya. Pandangan Alyssa semakin kabur namun ia tahu siapa yang menyelamatkannya.
"Pangeran Jacques?" lirih Alyssa lemah, sebelum kegelapan melanda.
Jack segera membawa tubuh matenya secepat mungkin menuju rumah sakit Pack. Sepanjang jalan Jack tampak cemas melihat kondisi matenya yang penuh dengan luka.
"Maaf" lirih Jack, entah kenapa Jack merasa bersalah. Ia merasa bersalah karena tak mampu melindungi matenya. Tak butuh waktu lama , Jack pun sampai di rumah sakit Pack Golden Red Eclipse, sesampainya disana Alyssa langsung di tangani oleh dokter disana. Jack menunggu di luar dengan perasaaan Khawatir menunggu kabar matenya.
"Semoga dia baik-baik saja" kata Jack, ia tampak gusar disana.
"Tenang lah Jack, dokter di sini pasti bisa menyelamat kan Mate kita," kata Serge melalui mindlink.
Setelah beberapa waktu menunggu di depan , akhirnya dokter pun keluar dari ruangan . Baru saja dokter membuka pintu, Jack yang tak sabaran langsung mendekat meminta penjelasan. Membuat Dokter itu tersenyum melihat kelakuan Alpha nya ini.
"Jerry.. bagaiamana keadaannya?" tanya Jack, dokter bernama Jerry itu tersenyum,
"Cepatlah, jelaskan bagaiamana keadaannya Jer" kata Jack semakin tak sabar, ia terus mendesak dokter tersebut.
"Jack.. Jack... sabarlah." Serge terkekeh kecil melihat tingkah Jack yang kekanak-kanakan.
"Ini menyangkut keadaan Mate ku Serge," jawab Jack.
"Jangan lupa dia juga mate ku," kata serge sinis.
"Baiklah Mate kita", kata Jack lalu memutuskan mindlink. Ia tak mau berdebat dengan Serge saat ini. Keadaan Mate nya jauh lebih penting dari pada meladeni Wolf nya yang gila.
"Keadaan gadis itu baik-baik saja Alpha, untung saja Alpha langsung membawanya kesini" kata Jerry, Jack bernafas lega mendengar penuturan Jerry.
"Apa aku sudah boleh masuk?" tanya Jack.
"Untuk sekarang belum, tunggu sampai ia di pindahkan ke ruang perawatan," kata Jerry.
"Baiklah," kata Jack. Ia menghela nafasnya pasrah.
"Kalau begitu saya pamit undur diri dulu Alpha," kata Jerry sopan.
"Ya, " jawab Jack singkat , namun baru beberapa langkah Jerry melangkah Jack kembali memanggil nya. "eh.. Jer.. tunggu" kata Jack lagi membuat Jerry berbalik menghadap Jack.
"Dia Mate ku, jadi panggil dia Luna," kata Jack, membuat Jerry kaget.
"Wajar saja jika dia begitu posesif," batin Jerry. Jerry tersenyum mengerti lalu mengangguk.
"Baiklah Alpha"
•••
Jack masuk kedalam ruangan tempat Mate-nya di rawat. Seperti biasa Jack selalu menyempatkan diri sekedar melihat keadaan Mate-nya ini. sudah dua hari lamanya Mate-nya di rawat di rumah sakit , namun belahan jiwa nya itu tak juga bangun.
Jack duduk di samping gadisnya itu sembari menggenggam tangan gadis itu. Mengecup tangan gadis yang ia cintai itu, sembari mengelus lembut kepala gadis cantik yang masih setiap menutup matanya itu.
"Bangunlah Amour" bisik Jack lalu mengecup beberapa kali tangan matenya.
Tiba-tiba tangan Alyssa bergerak, membuat Jack langsung menoleh kearah gadisnya itu. Alyssa mulai mengerjapkan matanya berkali-kali sebelum akhirnya mata indah beriris coklat itu membuka sempurna.
"Amour" kata Jack. Gadis itu tampak bingung dimana ia saat ini. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah tampan Jack, yang memberikan rona merah di wajah gadis tersebut.
"Apa aku sudah mati?" tanya Alyssa, membuat Jack tersenyum tipis.
"Selama aku masih hidup kau takkan mungkin mati Amour" kata Jack lembut lalu mengecup lembut pucuk kepala Alyssa , membuat gadis itu tersentak dan pipinya semakin panas.
"Siapa nama mu ?" tanya Jack, ia belum tahu siapa nama Mate-nya ini.
"Alyssa.. Alyssa Claire" kata ALyssa malu-malu.
"Nama yang bagus , perkenalkan nama ku Jacques Coen Friedrich.. Alpha dari Pack Golden Red Eclipse, Raja dari Kerajaan Gerardious dan Pria paling tampan disini" kata Jack dengan bangga , membuat Alyssa tersenyum geli.
"Kau berlebihan Jack," cibir Serge.
"Biarkan saja, aku ingin terlihat keren di depannya Serge," jawab Jack.
"Jack.. Jack." Serge terkekeh geli, sungguh pikiran Jack sangat sulit di tebak. Pria itu seolah anak kecil yang terjebak di dalam tubuh pria dewasa.
"Dia sangat manis " kata Kya.
"Ya, dan lucu.. tampan..Arrgghhhh... aku tak kuat melihat nya" kata Alyssa.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments