Tinggal Berdua

Setelah merapikan barang-barang Aisya,mereka menuju kemeja makan,disana ibu dan Hana sudah menunggu untuk makan siang. Reyhan dan Aisya ikut duduk dan menyantap masakan yang ibu buat, semuanya nampak menikmati dan sekali lagi tidak ada pembicaraan selama makan berlangsung, karena itu adalah peraturan yang ada dirumah Reyhan, dilarang berbicara saat makan.

Selesai makan Aisya dan Hana merapikan meja makan, sementara Aisya mencuci piring,dan disela pekerjaan mereka Hana mencoba mengakrabkan diri dengan Kaka iparnya.

"Mbai Hana kegiatannya apa sebelum menikah?"

"Kegiatanku mengajar Han, kebetulan gelarku S.pd dan cita-cita ku sedari dulu adalah menjadi guru"

"Wah mulianya cita-cita Mbak, berarti sama dong ya sama mas Reyhan sama-sama guru bedanya dia ngajar dikampus"

"Bedalah han,ilmu mas mu lebih banyak dari pada Mbak,lagian yang Mbak ajar cuma anak TK"

"Jangan seperti itu Mbak, profesi guru tetaplah mulia,apalagi mengajar anak-anak itu tidak mudah loh Mbak"

"Iya bener kamu Han. Ihh ternyata pemikiran kamu dewasa banget ya,Mbak kagum sama kamu"

"Haha Mbak bisa aja,kalo kenyang memang aku bisa berpikir jernih "

"Hoalah ada-ada saja kamu"

***

Dilain tempat Reyhan dan ibunya sedang mengobrol,membahas tentang hubungan dua sejoli yang baru menikah itu,apakah sudah ada benih-benih cinta atau masih proses.

"Mas gimana setelah menikah,apa kamu bahagia?"

"Gimana apanya Bu hehe, Reyhan bahagia selama ibu bahagia"

"Lah kamu ini,ya hubungan kamu sama aisya. apa sudah mulai jatuh cinta pada istrimu?"

"Baru kemarin menikah Bu,kalo boleh jujur perasaan rehan belum ada untuk Aisya,nanti lambat laun perasaan itu akan tumbuh dengan sendirinya"

"Iya nak ibu percaya,kamu pun harus berusaha untuk menumbuhkan perasaan itu,jangan terlalu menyibukkan diri seperti sebelumnya,ingat sekarang kamu punya tanggung jawab"

"Iya Bu, Reyhan pasti ingat nasehat ibu"

Tak lama kemudian Hana dan Aisya pun datang,mereka mengobrol diruang keluarga membahas apapun, termasuk masa kecil Reyhan dan Hana,tak lupa masa kecil Aisya juga ikut dibahas, ya karena mereka bertiga waktu kecil sering bertemu meskipun tidak terlalu akrab.

"Mas kamu kan waktu kecil sering ibu bawa kerumahnya Aisya ,apa mas ingat?"

"Reyhan tidak terlalu mengingatnya bu, kejadian itu sudah cukup lama"

"Iya juga, waktu itu usia kamu 8 tahun dan Aisya usia 3 tahun jadi mungkin kalian melupakan masa-masa pertemuan kalian" ucap ibu menjelaskan

"Kalo aku waktu itu usia berapa Bu?" ucap Hana ikut bicara

Ibu tersenyum mendapati pertanyaan Hana.

"Kamu masih berupa doa nak "

"Hah,ko doa sih bu ?"

Semua orang yang ada diruangan itu tertawa mendengar kekecewaan Hana ,ya jelas ketika itu Hana belum ada, perbedaan usia Reyhan dan Raihana cukup jauh.

Pembicaraan mereka cukup memakan waktu,karena ketika asik mengobrol apapun akan dibahas, sampai waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore,tak lama kemudian azan ashar berkumandang,mereka menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.

"Bu,sudah ashar sebaiknya kita shalat dulu"ucap Reyhan kepada ibunya

"Iya nak, sebaiknya kita shalat berjamaah saja,kamu yang pimpin"

"Apa tidak sebaiknya mas Reyhan berjamaah di masjid saja,dan kita bertiga berjamaah dirumah, karena laki-laki diwajibkan untuk shalat di masjid" ucap Aisya menyambung pembicaraan

"Hmmh ya Allah menantu ibu Sholihah sekali,tidak salah ibu menjodohkan kamu dengan anak ibu"ucap ibu penuh senyuman

Aisya tertunduk malu.

"Bukan seperti itu Bu Aisya hanya menyampaikan yang aku tahu saja"

"Yasudah Bu,aku pergi ke masjid dulu takut ketinggalan shalat berjamaah"ucap Reyhan memotong pembicaraan.

"Baiklah nak, segeralah pergi ke masjid"

Reyhan pun mencium tangan ibunya,begitu pun Aisya yang mencium tangan suaminya. Ibu yang melihat pemandangan itu nampak bahagia bahwa mereka telah sama-sama menjalani perannya sebagai suami dan istri. Reyhan bergegas pergi ke masjid sedangkan para perempuan berjamaah dirumah.

Seusai menjalankan kewajibannya,mereka kembali keruang keluarga,sambil menunggu Reyhan pulang dari masjid. Tak lama kemudian Reyhan pun kembali dari masjid dengan menggunakan sepeda motor bersama pak Salim supir ibunya reyhan.

"Nak,sudah sore sepertinya kami harus pamit pulang"ucap Rini ibu Reyhan

"Kok pulang Bu,kan masih siang?" sahut Reyhan menanggapi ucapan sang ibu yang akan pulang

"Ini sudah sore nak,lagi pula ibu tidak ingin mengganggu malam pengantin baru 😁"

"Iya mas,memang mau aku dan ibu gangguin,kalo gitu kapan jadinya keponakan aku mas" ucap Hana ikut-ikutan

"Hus anak kecil tau apa kamu,kuliah saja yang benar"sahut Reyhan menimpali ucapan Hana yang cenderung ke omongan orang dewasa

"Ayolah mas,Hana sudah besar loh sudah 19 tahun, calon psikolog lagi hehe"

"Halah baru semester dua saja sudah menyombongkan gelar yang belum ada"sahut Reyhan sinis

"Biarin wow,awas ya kalo suatu saat nanti mas konsultasi masalah pribadi ke Hana"ucap Hana mengancam

"Haha kamu konsultasiin diri sendiri saja yang banyak halu"

"Maassss"teriak Hana

Ibu dan Aisya begitu terhibur melihat perdebatan antara Kaka dan adik yang berbeda usia itu,namun Reyhan yang lebih dewasa nampak tidak mau mengalah.

"Sudah...sudah kenapa kalian malah berdebat sih,mas kamu ngalah dong sama adek mu"

"Iya Bu" sahut Reyhan tampan bantahan

"Ibu,Hana. Apa tidak sebaiknya kalian menginap saja,kan masih ada kamar kosong disini," ucap Aisya mengalihkan perdebatan

"Iya Bu benar apa yang dikatakan Aisya"

"Sudahlah kalian berdua tak usah repot-repot menawarkan ibu dan Hana untuk menginap,kami tetap akan pulang kasian bi asih sendirian dirumah"

"Baiklah kalau kalian ingin pulang,kami tidak bisa menahan kalian lagi,padahal kami senang jika kalian menginap bersama kami"ucap Reyhan

"Yasudah kami pamit pulang ya, assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam, hati-hati ya Bu,Han"ucap Reyhan dan Aisya.

Keadaan rumah menjadi sepi setelah kepulangan ibu dan Hana,kini dirumah itu hanya ada Reyhan dan juga aisya.

"Aisya, mas izin keruang kerja dulu ya, soalnya mas belum periksa tugas mahasiswa,mas hanya cuti 3 hari aja ,kalau tidak diselesaikan sekarang akan semakin menumpuk"

Ada sedikit rasa kecewa di wajah Aisya,karena ia berharap akan mesra-mesraan dengan Reyhan sebagai pengantin baru, nyatanya Reyhan masih disibukkan dengan pekerjaan,mau tidak mau Aisya meng iyakan,dia ingin belajar menjadi istri yang pengertian.

"Baiklah mas, silahkan,"

"Kamu tidak apa apa kan jika mas tinggal,misal ngantuk tidur saja kalo ngga kamu nonton televisi"

"Iya mas,Aisya pergi ke kamar saja, sepertinya membaca buku lebih seru"

"Yasudah kalo seperti itu,kamu pilih saja buku diperpustakaan,disana banyak koleksi mas termasuk novel"

"Baik mas,nanti aku pilih buku apa yang akan aku baca"

Mereka berdua jalan beriringan menuju kamar utama dan kemudian masuk keruang kerja Reyhan,sementara Reyhan membuka laptopnya untuk memeriksa email yang dikirim mahasiswanya sebagai tugas,Aisya sibuk mencari buku yang akan ia baca.

****

selamat membaca,jangan lupa like,komennya terima kasih ❤️😉😍

Terpopuler

Comments

Siti Ana Astuti

Siti Ana Astuti

ko ceritanya biasa saja

2020-07-28

0

Dede Simeut

Dede Simeut

Akh bosen

2020-07-01

0

itu aku

itu aku

banyak nama-nama yang typo nih.

2020-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Sah
3 Pindah
4 Rumah Baru
5 Tinggal Berdua
6 Kesibukan Reyhan
7 Merasa Kesepian
8 Berkunjung
9 Seolah Menolak
10 Sikap
11 Rencana Memiliki Anak
12 Kembali Kerumah
13 Penantian
14 Hamil?
15 Kehamilan
16 Kelahiran Reysya
17 Novel
18 Terbit
19 Kejutan
20 Kenyataan
21 Berubah
22 Menghindar
23 Isi Novel
24 Dilema
25 Sosok baru Aisya
26 Pekerjaan Aisya
27 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Ini Tentang Reysya
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78. Kamil sakit
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Menuju Akhir
102 Selesai
103 Novel Baru
104 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Perjodohan
2
Sah
3
Pindah
4
Rumah Baru
5
Tinggal Berdua
6
Kesibukan Reyhan
7
Merasa Kesepian
8
Berkunjung
9
Seolah Menolak
10
Sikap
11
Rencana Memiliki Anak
12
Kembali Kerumah
13
Penantian
14
Hamil?
15
Kehamilan
16
Kelahiran Reysya
17
Novel
18
Terbit
19
Kejutan
20
Kenyataan
21
Berubah
22
Menghindar
23
Isi Novel
24
Dilema
25
Sosok baru Aisya
26
Pekerjaan Aisya
27
27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Ini Tentang Reysya
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78. Kamil sakit
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Menuju Akhir
102
Selesai
103
Novel Baru
104
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!