Rumah Baru

Setelah shalat Zuhur mereka berdua berpamitan untuk pindah kerumah baru mereka,dan keduanya pun mengizinkan,namun mereka tidak bisa ikut karena harus merapihkan rumah sekaligus melihat para pekerja yang membongkar tenda selepas acara resepsi pernikahan Aisya dan Reyhan.

Ya mereka menikah dirumah bukan digedung atau Aula, menurut orang tua lebih kekeluargaan dan menghemat biaya, meskipun capeknya dua kali lipat.

"Ibu,bapak. Reyhan pamit membawa Aisya untuk pindah hari ini"

Bapak dan ibu Aisya tersenyum.

"Yasudah kalau itu keputusan kalian,ibu dan bapak hanya bisa mendukung dan mendoakan kalian saja"

"Terima kasih Bu,pak atas pengertiannya"

"Oiya,apa nak Reyhan sudah bilang sama ibu dan Raihana untuk pindah rumah hari ini?"

"Sudah Bu,semalam Reyhan menghubungi ibu untuk mengabari kalau Reyhan dan Aisya akan pindah, setelah itu ibu berinisiatif datang lebih dulu untuk menyambut Aisya"

"Wah ibumu itu memang paling paling, seperti tidak ada lelahnya dari dulu,apa apa ingin dilakukan sendiri"

"Ya begitulah ibu,diamnya hanya saat tidur saja"

"Mas,hayu kapan kita berangkatnya kalau kalian masih mengobrol?" sambung Aisya memotong pembicaraan Reyhan dan ibu.

"Iya dek, sebentar lagi kita berangkat"

"Anak bapak nampaknya sudah tidak sabaran untuk pindah kerumah baru hehe"

"Ahh bapak,bukan seperti itu,Aisya takut ibu terlalu lama menunggu kita disana"

"Yasudah, kalian boleh pergi,ibu dan bapak akan selalu mendoakan untuk kebahagiaan kalian,jangan lupa sering-sering mampir kesini,jenguk ibu dan bapak".

"Ibu dan bapak jaga kesehatan ya selama Aisya pergi,Aisya janji akan sering mampir, soalnya mas Reyhan masih mengizinkan aisya mengajar,jadi kita masih bisa bertemu mengingat jarak rumah dan sekolah tidak terlalu jauh" ucap Aisya pada ibu dan bapaknya

"Kamu tidak perlu khawatir Aisya ,ibu dan bapak akan menjaga kesehatan dengan baik, justru kamu nak yang harus jaga kesehatan" sahut ibu

"Iya kan jarak rumah baru kalian dan tempat mengajar lumayan jauh,jadi kamu harus pandai-pandai menjaga kesehatan"sambung bapak

"Siap komandan, laksanakan" sahut Aisya dengan mengangkat tangan yang diletakkan di atas pelipisnya

"Ah kamu ini, bercanda terus "

"Baiklah pak,Bu sepertinya kita harus berangkat sekarang, karena Aisya juga butuh menyesuaikan diri dirumah baru nanti,kami mohon izin sekarang"

"Baiklah hati-hati ya,ibu dan bapak titip Aisya ,dan kamu Aisya nurut apa kata suami" ucap ibu dan bapak

"Iya Bu,pak Aisya akan nurut sama mas Reyhan hehe"

"Yasudah Bu, pak,kami pamit assalamualaikum"

"wa'alaikumussalam warahmatullah"

Mereka pun dijemput oleh supir pribadi dari rumah reyhan, mengingat Reyhan tidak selalu ada di rumah jadi dia memperkerjakan supir pribadi yang senantiasa akan mengantarkan kemanapun ibunya reyhan pergi. Didalam mobil keduanya nampak canggung,mereka sama-sama sibuk dengan handphone nya tampa ada satu pun yang memulai pembicaraan, sampai akhirnya Aisya yang bicara.

"Mas Reyhan" panggil Aisya

"Hmh" sahut Reyhan

"Mas,ko cuma hemh saja?"

"Iya,apa dek?" sahut Reyhan dengan melihat ke arah Aisya

"Mas,nanti kita cuma berdua saja tinggal dirumah"?

"Iya dek,kita hanya tinggal berdua saja,tapi kalo kamu butuh teman ,secepatnya mas akan cari asisten rumah tangga untuk menemani kamu dirumah"

"Sepertinya aku belum butuh asisten rumah tangga deh mas,aku masih bisa mengurus rumah sendiri untuk saat ini"

"Kamu yakin?"

"Yakin mas,lagi pula kita belum ada anak jadi belum terlalu repot"

Jantung Reyhan menunjukkan reaksinya, mendengar Aisya membicarakan soal anak Reyhan semakin meragukan dirinya sendiri, apakah mungkin dia bisa memiliki anak dari Aisya sedangkan perasaannya belum yakin sepenuhnya.

"Iya baiklah,jika itu mau kamu?"

"Mas, kata ibu kamu seorang dosen ya?"

"Iya dek mas seorang dosen, seminggu 4 kali pergi ke kampus untuk mengajar,sisanya mas gunakan untuk mengecek toko kue yang dirintis belum lama ini"

"Wahh kegiatan mas penuh juga ya, ditambah mas punya usaha,lalu istirahat nya kapan?"

"Iya dek, mas cukup sibuk setiap harinya kalau waktunya istirahat mas akan istirahat,biar ga dzolim sama badan"

*Ma*s Reyhan nampaknya Aisya sudah jatuh cinta sama kepribadian mas,kamu begitu mandiri dan bertanggung jawab, rasanya Aisya Sangat beruntung menerima perjodohan ini, mudah-mudahan mas merasakan hal yang sama pada Aisya,jangan biarkan aku cinta sendirian.

"Iya mas aku setuju sesibuk apapun yang terpenting kesehatan tetap nomor satu"

Sejam kemudian Aisya dan Reyhan sampai dikediaman baru mereka, disebuah perumahan tidak elit dan tidak juga sederhana, terdapat satu lantai dengan 3 kamar,1 ruang tamu,1 ruang keluarga, dapur dan juga 1 kamar mandi luar karena masing-masing kamar sudah terdapat kamar mandi , halaman belakang yang terdapat taman dan saung kecil, cukup besar untuk ukuran orang yang baru menikah.

"Mas ini tempat tinggal kita?"

"Iya disini kita akan tinggal, semoga kamu suka ya?"

"Aisya suka mas,ini besar sekali dibandingkan rumah Aisya"

Tak lama ibunya reyhan dan Raihana keluar untuk menyambut menantunya,ibu Rini nampak senang wajahnya begitu berseri-seri, Reyhan yang melihat pun begitu bahagia.

*I*bu Reyhan tersayang, nampaknya ibu sangat bahagia dengan pernikahan Reyhan dan Aisya, Reyhan berjanji Bu akan selalu membahagiakan ibu apapun caranya, termasuk aku yang harus pura-pura mencintai Aisya. Maafkan reyhan Bu jika aku tidak melakukan semuanya dengan sepenuh hati, karena sebelumnya Reyhan berharap bisa menemukan orang yang Reyhan cintai,namun ibu telah memilih dan Reyhan tidak bisa menolak.

"Kalian sudah tiba?" ucap ibu Rini tersenyum

"Iya Bu,kita baru sampai"

Keduanya mencium tangan ibu,dan memeluknya, begitu pun dengan Raihana yang menyambut Kaka ipar barunya. Raihana sampai bolos kuliah hanya untuk membantu kepindahan kakaknya kerumah baru yang akan mereka tinggali.

"Hana kamu tidak kuliah?"ucap Reyhan pada adiknya

"Aku bolos mas,demi membantu kalian pindahan" sahut Hana sambil senyum-senyum

"Kamu ini, seharusnya tak perlu bolos,lagi pula semuanya sudah beres hanya Tinggal merapikan saja"

"Sudah sudah ibu yang menyuruh Hana libur, soalnya biar Dia mengenal Aisya lebih dekat lagi,dan juga ibu memanfaatkan tenaganya untuk merapikan rumah,jadi kalian tinggal istirahat saja"

"Ibu seharusnya biarkan saja,biar Aisya yang merapihkan,jadi merpotkan kalian berdua" ucap Aisya yang merasa sungkan

"Sudahlah nak kamu tidak perlu sungkan ,lagi pula pekerjaannya tidak terlalu berat hanya menyapu dan mengepel lantai saja,itupun Hana yang mengerjakan,tugas ibu memasak. Apa kalian sudah makan siang?"

"Kebetulan kami belum makan siang Bu"sahut Reyhan

"Yasudah lebih baik kita makan siang dulu, setelah itu kita ngobrol-ngobrol ya?"

"Baik Bu"

"Yasudah,kamu antar Aisya ke kamar kalian untuk menyimpan barang-barangnya"

"Baik ibuku yang cantik"sahut Reyhan dengan menggoda ibunya

"Ibu,Hana aku permisi ke kamar dulu"

"Iya silahkan"sahut keduanya dengan senyuman.

Keduanya masuk kedalam kamar utama, kamarnya cukup luas dan terhubung ke kamar satunya yang Reyhan gunakan sebagai ruangan kerja sekaligus perpustakaan.

Terpopuler

Comments

DewiéNURS@LIM

DewiéNURS@LIM

belajar ikhlaslah Reyhan....semua akan indah & berkah....😊😊😊

2020-08-06

0

🥰Dewimitohamasreka🥰

🥰Dewimitohamasreka🥰

authornya belum move on dari kevin ma nadiya

2020-06-08

6

Sartini Cilacap

Sartini Cilacap

Kevin nyempil lagi

2020-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Sah
3 Pindah
4 Rumah Baru
5 Tinggal Berdua
6 Kesibukan Reyhan
7 Merasa Kesepian
8 Berkunjung
9 Seolah Menolak
10 Sikap
11 Rencana Memiliki Anak
12 Kembali Kerumah
13 Penantian
14 Hamil?
15 Kehamilan
16 Kelahiran Reysya
17 Novel
18 Terbit
19 Kejutan
20 Kenyataan
21 Berubah
22 Menghindar
23 Isi Novel
24 Dilema
25 Sosok baru Aisya
26 Pekerjaan Aisya
27 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Ini Tentang Reysya
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78. Kamil sakit
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Menuju Akhir
102 Selesai
103 Novel Baru
104 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Perjodohan
2
Sah
3
Pindah
4
Rumah Baru
5
Tinggal Berdua
6
Kesibukan Reyhan
7
Merasa Kesepian
8
Berkunjung
9
Seolah Menolak
10
Sikap
11
Rencana Memiliki Anak
12
Kembali Kerumah
13
Penantian
14
Hamil?
15
Kehamilan
16
Kelahiran Reysya
17
Novel
18
Terbit
19
Kejutan
20
Kenyataan
21
Berubah
22
Menghindar
23
Isi Novel
24
Dilema
25
Sosok baru Aisya
26
Pekerjaan Aisya
27
27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Ini Tentang Reysya
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78. Kamil sakit
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Menuju Akhir
102
Selesai
103
Novel Baru
104
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!