Setelah selesai shalat subuh Aisya menyiapkan sarapan bersama ibunya,Aisya adalah anak tunggal jadi apapun yang Aisya lakukan hanyalah bersama sang ibu.
"Nak segeralah buatkan kopi untuk suamimu dan juga bapak"
"Baik Bu"
"Nak, jadilah istri yang penurut, lakukan apa yang diperintahkan suamimu selama hal itu membawamu pada kebaikan"
"Iya Bu,Aisya akan berusaha menjadi istri yang patuh pada suami"
"Meskipun kalian di jodohkan,ibu yakin suatu saat nanti kamu bisa mencintai suamimu dan juga sebaliknya,jika suamimu belum bisa menerima mu maka bersabarlah dan berdoa selalu untuk kebaikan rumahtangga kalian"
"Akan Aisya ingat pesan-pesan ibu dengan baik"
"Kamu anak ibu satu-satunya, berusahalah untuk secepatnya memberikan cucu untuk ibu dan bapak agar kami tidak terlalu kesepian lagi"
Aisya tertunduk malu, mengingat kejadian semalam yang ia lakukan dengan Reyhan,dia memperlakukannya dengan lembut,dan Aisya merasa bahwa Reyhan melakukannya dengan penuh perasaan hingga mereka mendapatkan kenikmatan yang sama. entahlah
"Iya Bu,akan Aisya bicarakan sama mas Reyhan nanti"
Ibu tersenyum menanggapi ucapan Aisya.
***
Pukul 6 Reyhan dan bapak Aisya kembali kerumah,mereka berdua disambut ramah oleh kedua perempuan yang ada dirumah itu,bapak dengan senyum manisnya dan Reyhan yang juga tersenyum namun seperti dipaksakan namun hal itu hanya Reyhan yang merasakan. Keduanya langsung mencium tangan suami masing-masing dan mengajaknya ke meja makan.
"Sudah pulang pak, mas?"
"Iya" jawab bapak dan Reyhan bersamaan
"Mari pak,nak Reyhan kita sarapan dulu"
"Baik Bu"sahut keduanya
Aisya mengambilkan sarapan untuk Reyhan dan Reyhan menerimanya dengan baik.
"Ini mas, silahkan dimakan"
"Terimama kasih dek"
Aisya pun tersenyum mendengar ucapan terima kasih dari Reyhan. Setelah selesai makan Reyhan dan Aisya kembali ke kamar tak lama Reyhan mengutarakan maksudnya untuk mengajak Aisya pindah.
"Dek"
"Iya mas"
"Mas mau mengatakan sesuatu"
"Apa itu mas?"
"Dek,mas tau kamu adalah anak tunggal dirumah ini,tapi mas ingin membawamu pindah dan kita tinggal berdua saja,apa kamu setuju?"
Aisya terdiam mendengar ajakan suaminya untuk pindah,disatu sisi dia tak ingin berpisah dengan orang tuanya,namun disisi lain Reyhan adalah suaminya. Saat keduanya sah menjadi suami istri maka Aisya adalah tanggung jawab suaminya ,bukan lagi orang tuanya,dan Aisya pun mengingat nasehat itu, bagaimana pun ia harus ikut dengan suaminya.
"Mas, sekarang Aisya adalah istri mas dan juga tanggung jawab mas,jadi Aisya akan ikut semua keputusan mas termasuk pindah dan tinggal bersama mas"
*Be*gitu Sholehah nya Aisya semoga aku bisa mencintaimu secepatnya,aku tidak ingin merasa bersalah dan terus berpura-pura mencintainya,aku ingin melakukannya dengan tulus.
"Terima kasih karena kamu sudah setuju untuk pindah dan tinggal bersama ku, karena aku pikir dengan kita tinggal berdua saja,kita akan mandiri tanpa melibatkan orang tuaku ataupun orang tuamu"
"Iya mas Aisya mengerti,mas pasti sudah memikirkannya matang-matang,dan Aisya sebagai istri akan selalu ikut semua keputusan mas selama itu baik"
"Sekali lagi terima kasih"
"Oiya mas,apa Aisya masih bisa beraktivitas seperti biasa, mengajar dan ikut pengajian rutin bersama teman-teman Aisya?"
"Tentu saja kamu masih bisa beraktivitas, namun harus tahu batasan karena kamu sudah menikah dan harus tahu mana yang harus didahulukan"
"Terima kasih mas,Aisya akan mengingat kewajiban Aisya sebagai istri dan akan selalu memprioritaskan urusan rumah tangga"
"Sebaiknya kita membicarakan soal kepindahan kita kepada ibu dan bapak, setelah mereka menyetujui kita segera berkemas dan menuju ke kediaman baru kita"
"Baik mas"
Setelah obrolan singkat lalu keduanya meminta izin kepada ibu dan bapak aisya untuk mengajak istrinya pindah, dan memulai kehidupan barunya hanya berdua saja. Keduanya tengah duduk di ruang tamu sambil memantau para pegawai yang sedang merapikan tenda bekas resepsi kemarin.
"Pak,Bu,mas Reyhan ingin bicara" ucap aisya
"Oh silahkan duduk, apa yang ingin kalian bicarakan?"
"Begini pak,buk Reyhan berniat membawa Aisya pindah"
Kedua orang tua Aisya sedikit terkejut pasalnya mereka baru satu hari sah menjadi suami istri dan sudah akan meninggalkan rumah,namun dengan berat hati dan perasaan bahagia orang tua Aisya pun memberikan izin.
"Apa tidak terlalu cepat nak,kalian baru satu hari menikah?"
"Sepertinya tidak Bu,jika kalian mengijinkan Reyhan akan membawa Aisya pindah hari ini juga"
"Apa kamu akan membawa Aisya tinggal dirumah orang tuamu?"sambung ibu memotong pembicaraan
"Tidak Bu,Reyhan sudah punya rumah sendiri,sejak kuliah dulu Reyhan meneruskan usaha ayah,dan penghasilan yang Reyhan dapatkan sengaja Reyhan buatkan rumah, untuk anak dan istri Reyhan kelak"
Kedua orang tua Aisya,begitu pun Aisya merasa kagum dengan sosok Reyhan yang ternyata sudah memikirkan masa depan keluarganya jauh-jauh hari,dan tambahlah keyakinan orang tua Aisya untuk mengijinkan keduanya pindah,karena sifat tanggung jawab yang Reyhan tujukan.
"Baiklah, ibu dan bapak tidak bisa lagi melarang kalian,karena anak kami sudah menjadi tanggung jawab suaminya,ibu dan bapak hanya berpesan tolong jaga anak kami satu-satunya jangan sakiti dia, bahagiakan dia dengan segenap kemampuan mu nak, karena Aisya harta kami satu-satunya,akan sangat hancur hati kami jika Aisya terluka"ucap ibu
"Dan satu lagi nak,bimbing Aisya selalu jika suatu saat nanti kamu sudah tidak menginginkan anak bapak,tolong jangan sakiti dia, katakan pada bapak, dengan senang hati bapak akan membawanya kembali pulang"ucap bapak Aisya dengan mata yang berkaca-kaca
Deg perasaan Reyhan merasa tersentak oleh ucapan ayah mertuanya, bagaimana tidak niatnya sejak awal adalah akan pura-pura mencintai istrinya bukan belajar mencintai istrinya,namun hal itu nampaknya bisa Reyhan sembunyikan dengan baik.
"Bapak, ibu. jangan khawatir, Reyhan akan menjaga Aisya dan memperlakukannya dengan baik,percaya pada Reyhan. Nasehat ibu dan bapak akan Reyhan ingat,mohon tetap bimbingan kalian agar kami senantiasa menjalani kehidupan rumah tangga yang langgeng dan harmonis"sahut Reyhan panjang lebar meyakinkan orang tua Aisya.
"Nak bapak dan ibu percaya padamu,kamu tidak akan menyakiti anak kami,kamu adalah seorang yang berpendidikan tentu kamu lebih tau semua hal yang baik atau tidak baik untuk kamu lakukan terhadap rumah tanggamu"
"Ibu ,bapak. Aisya pasti akan merindukan kalian, maafkan Aisya selama tinggal bersama bapak dan ibu Aisya tidak menjadi anak yang baik dan banyak mengecewakan kalian" ucap Aisya yang sudah menahan tangisnya namun pecah juga
Aisya memeluk ibu dan bapaknya sangat erat, seolah tidak akan bertemu kembali.
"Anak bapak sekarang sudah menjadi seorang istri, jadilah istri yang patuh dan mengikuti semua yang suamimu katakan,dan ingat kamu adalah anak yang baik dan tidak pernah mengecewakan bapak dan ibu,kamu anak kami yang terbaik"
Mereka pun kembali berpelukan, Reyhan yang melihat keharmonisan keluarga Aisya merasa terharu,dia berjanji dalam hatinya akan memperlakukan Aisya dengan baik meskipun perasaannya untuk Aisya belum hadir, karena Reyhan meyakini bahwa ini masih awal dan berharap kedepannya dia bisa mencintai Aisya.
*
*
*
Aku spesialis cerita syedihhh jadi kalian tidak akan menemukan pelakor dan pebinor. selamat membaca jangan lupa dukungan kalian selalu ❤️😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Diana Siregar
mantap
2023-09-05
0
Desy Rizky Shafia
siap-siap gaesss....
deraian air mata akan segy dimulai
jreng... jreng.... jreng....
2021-03-19
1
Ꮋ⃟ɴs⋆⁰⁶✬Nανιѕнα➷➢
aku baca 3x ini mewek lgsg dah
2020-10-05
0