04
Ray POV
Aku mengambil ponselku dan segera menghubungi Sinta, tapi ternyata yang mengangkat adalah seorang pria, dan aku tahu siapa dia.
"Om Arlan, Sinta mana?" Tanya ku pada pria yang menjawab telepon ku.
"Sinta masih tidur Ray, dia kecapean kali, semalem meeting baliknya udah malem" jawab om Arlan.
"Oh gitu ya. Ya udah om, Ray tutup dulu om."
"Emang nya kamu mau ngomong apa Ray? Penting? Kalau iya biar nanti aku sampaikan padanya" tanya om Arlan lagi
"Enggak om, Ray cuman mau nanya aja, takutnya Sinta kenapa-napa semalem, kalau kalian udah akur ya syukur deh, ya udah ya om, Ray mau lanjut kerja lagi." jawabku pada om Arlan, aku yakin jika dia sudah berbaikan dengan Sinta, kalau tidak mana mungkin mereka berduaan.
Sinta adalah sahabat baikku dan dia juga sahabat baik dari Hana mama angkat ku, dia sudah menjadi istri dari ayah angkatku (Nathan) dan bahkan sudah memiliki anak perempuan yang sangat lucu, usianya baru 4 tahun, walaupun usianya muda mereka berdua (Sinta dan Hana) sama-sama mencintai pria yang usianya jauh dari mereka bahkan terpaut hampir 20 tahunan. Dan pria itu sama-sama polisi. Benar-benar sahabat baik, bahkan sampai suami pun sama-sama dari profesi yang sama.
Dan yang tadi mengangkat telepon ku, dia adalah Arlan kekasih Sinta, kemarin mungkin terjadi masalah pada mereka berdua sehingga Sinta mengajakku untuk minum bersama dan sampai akhirnya kita mabuk. Dan setelah itu mungkin aku melakukan sesuatu pada Anna.
"Ah...shit!! Lagi-lagi aku harus mengingat hal itu" teriak ku kesal.
"Mas Ray? Mas Ray enggak apa-apa? Mas Ray aneh hari ini" tanya Anna yang merasa jika aku mungkin aneh. Dan dia sudah berdiri di depanku membawa tumpukan berkas yang aku minta.
"Aku tidak apa-apa, jangan hiraukan aku! Lakukan saja tugas mu!!" Jawab ku ketus, lagi-lagi aku tidak mau dia tahu apa yang sedang aku pikirkan.
"Ini mas, laporan keuangan tiga bulan terakhir yang mas Ray minta." Anna meletakkan tumpukan itu di meja ku, dan dia kembali duduk di kursi kerja nya di sudut ruangan ku.
Dia terlihat kesal, tapi tidak bisa berbuat apapun, tapi apa peduliku, aku tidak lagi melirik padanya, kini aku fokuskan mata ku pada tumpukan laporan yang ada di meja ku, yang Anna bawa tadi.
Setelah beberapa lama dalam keheningan, Anna bergerak dan mendekati meja ku.
"Mas Ray, satu jam lagi jam makan siang, Anna pulang ke apartemen ya? buat siapin makan siang mas Ray, mas Ray mau makan siang apa?" Tanyanya pada ku, dia bahkan terlihat sangat bersemangat seperti biasanya.
"Apa aja, aku suka semua makanan kok" jawabku sekenanya saja.
"Ya udah, kalau begitu Anna pulang sekarang, nanti pas jam makan siang, Anna jadi sudah bisa kesini lagi." jawabnya, karena memang jarak apartemen dengan kantor hanya perlu waktu kurang dari sepuluh menit.
"Iya" jawabku singkat.
Anna segera pergi dari hadapan ku setelah mendengar jawaban ku, dan aku kembali mengerjakan pekerjaan ku, karena itu memang sudah biasanya seperti itu. Inilah aku, pria yang tidak mempunyai ekspresi, selalu dingin dan ketus, dan bahkan aku lupa kapan terakhir kali aku tersenyum.
Ray POV end.
-------------
jangan lupa tap jempolnya ya 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Khanzara Aca
Anna bner2 superwoman apa nnti ray sm Anna yaa?? 😇
2021-06-11
0
Ninda
muda bgt ya udah jd CEO 23th
2021-01-24
1
'ka As<3
anna kga ada cangung" nya ama Rey terlepas kejadian semalam. aku salut ama kmu anna.
2020-09-28
2