Chapter 3 - Satu Permainan Lagi, Aku Berjanji

Saat ini Lulu dan Kaison masih berdebat satu sama lain.

“Kamu hanya mendapatkan 3 partisipasi kill dan itu semua berasal dari sampahan yang kamu lakukan saat wipeout terakhir.” Kata Lulu.

“Sudah kubilang, apa yang kamu tau tentang bermain sebagai Toplane. Kamu hanya bisa mengikuti Daffin sepanjang permainan seperti ekor hewan.” Bantah Kaison.

“Apa kamu bilang! Ekor hewan? Aku bersumpah akan memukulmu jika kita bertemu.” Mendengar perkataan Kaison Lulu seketika marah.

Melihat situasi ini Daffin tidak bisa menahannya lagi, jika terus dibiarkan mereka akan terus mengejek satu sama lain hingga batas yang tidak diketahui. Walaupun mereka selalu berbaikan setelahnya. Karena Lulu selalu melupakan kejadian yang sudah berlalu.

“Hahaha sudah, sudah ayo masuk ke room lagi. Kita bermain lagi.” Daffin tidak tahu apa yang harus dikatakan. Dia hanya bisa mengatakan ini untuk sekarang, setidaknya ini bisa membuat Lulu dan Kaison berhenti berbicara terhadap satu sama lain.

“Aku sepertinya cukup untuk hari ini.” Suara tinggi Lulu kemudian merendah ketika berbicara kepada Daffin. “Aku ada kelas nanti pagi, jadi aku tidak bisa begadang.” Lanjut Lulu.

“Oh begitu baiklah.” Daffin hanya menerima perkataan Lulu dan tidak mencoba memaksanya.

“Kalau begitu aku duluan. Sampai jumpa besok, Kaison jelek.” Ucap Lulu untuk terakhir kalinya, bahkan dia masih sempat mengejek Kaison dan membuat mengejek sambil mengeluarkan lidahnya.

Daffin membalasnya dengan ucapan sampai ketemu besok. Namun, Kaison tidak mengatakan apa pun.

“Sepertinya hanya kita berdua. Ayo cepat masuk ke dalam room.” Ajak Daffin dengan tidak sabar.

“Aku juga akan menyudahi untuk hari ini.” Kaison berbicara dengan cepat menggunakan nada datar.

“Apa? Kenapa?” Tanya Daffin.

“Ini sudah malam, aku harus bangun subuh untuk membeli bahan-bahan dan menyiapkannya untuk besok.” Jawab Kaison.

“Ini kan baru jam-“ Daffin menarik layar ponselnya untuk melihat jam berapa sekarang. Waktu sudah menunjukkan pukul 23.02.

Ini sudah masuk jam malam, bahkan ini adalah waktunya untuk orang-orang tidur jika mereka ingin mendapatkan tidur yang cukup.

Kaison adalah seorang koki termuda yang bekerja di sebuah restoran yang tidak terlalu besar, itu bahkan bisa dibilang hanya restoran sekelas bintang 3. Sebagai koki termuda Kaison diharuskan datang lebih awal dan melakukan tugas-tugas yang berat, seperti ke pasar saat subuh, menyiapkan bahan untuk sarapan bahkan dia juga ikut memasak dan mencuci piring.

Daffin sedikit mengetahui tentang kehidupan Kaison, jadi dia juga tidak mencoba berdebat dengannya dan hanya mengiyakannya.

“Baiklah, kita sudahi dulu untuk hari ini.” Ucap Daffin menghela nafasnya, sebenarnya dia ingin memainkan satu permainan lagi dengan Lulu dan Kaison. Namun, semua orang memiliki kehidupannya masing-masing dan mereka harus menjalani itu. Jadi Daffin sangat paham dan tidak suka memaksakan jika mereka tidak bisa.

“Apa kamu juga akan logout?” Tanya Kaison.

Pertanyaan Kaison membuat Daffin bimbang, dia ingin memainkan satu permainan lagi. Namun, ini juga sudah malam dia harus tidur untuk bekerja besok.

“Yah sepertinya aku juga akan tidur.” Jawab Daffin. Namun, perkataan Daffin tidaklah sepenuhnya benar. Karena saat ini dia masih berada di dalam lobby.

“Kalau begitu aku pergi, thank you bro.” Kaison kemudian keluar dari ruang obrolan meninggalkan Daffin sendirian di sana.

Daffin menaruh ponsel di dadanya dan menyatukan lengannya sambil menatap ke atas atap. Tidak ada yang tau apa yang dia pikirkan saat ini, dia hanya menatap itu dengan tatapan kosong namun fokusnya tetap ada di sana.

Karena dia belum bisa tidur, akhirnya Daffin mengangkat ponselnya lagi dan melihat-lihat Menu Leaderboard. Di sana dia melihat sesuatu yang memunculkan rasa bangga dalam dirinya.

Attack Damage Carry No. 1 Indonesia, Fire.

Tulisan itulah yang membuat dirinya memiliki kebanggaan dalam dirinya saat ini. Daffin kemudian merubah untuk melihat ranking secara keseluruhan, maka dia mengubah tampilan negaranya menjadi Dunia.

Di sana Fire menduduki peringkat kedua, hanya terpaut beberapa poin dari seseorang bernama Devil Archer yang berasal dari Cina. Namun, bagaimanapun Daffin ingin mengejarnya poin milik Devil Archer selalu menjauh dan menjauh. Walaupun begitu, Daffin yakin bahwa dirinya akan bisa berada di puncak suatu hari nanti.

Daffin memang belum pernah bertemu dengan Devil Archer sekalipun dalam permainan, entah ini karena mereka selalu bermain di jam yang berbeda atau memang Tuhan tidak mempertemukan mereka. Daffin juga tidak berteman dengan Devil Archer jadi dia tidak bisa melihat apakah Devil Archer sedang online atau tidak, karena sistem permainan hanya akan menampilkan status online atau offline kepada pemain yang sudah berteman satu sama lain.

Karena bosan, Daffin mulai melihat-lihat menu lain. Di kolom role. Daffin mengubah setting Attack Damage Carry menjadi Support untuk melihat peringkat pemain Support dan yang selalu menarik perhatian Daffin adalah Support No. 1 di dunia memiliki nama yang berlawanan dengan nama permainan yang Daffin gunakan, yaitu Water.

Entah ini sebuah kebetulan atau tidak, tapi ini selalu membuat Daffin terpaku kepadanya. Bahkan Daffin selalu melihat namanya sebelum Daffin keluar dari permainan agar memastikan nama itu tetap berada di sana. Terlebih lagi karena rumor yang beredar yang mengatakan bahwa Water adalah seorang pemain wanita.

Daffin melihat waktu lagi, sudah 10 menit dia melihat-lihat tanpa arah.

‘Aku ingin tidur, tapi aku belum mengantuk. Sepertinya satu permainan lagi tidak ada masalah.’ Ucap Daffin dalam hati.

Daffin membuat Lobby Room untuk melakukan Solo Ranked. Dia kemudian berdoa agar tidak bertemu dengan orang-orang yang aneh.

Dia menunggu 1 menit, 2 menit terlewati.

‘Ini tidak seperti biasanya, biasanya jika aku melakukan Matching itu tidak memakan waktu lama dan langsung dapat.’

Namun Daffin tidak terlalu memikirkannya, dia juga sibuk membuka dan menutup fitur permainan sambil menunggu match.

Tidak lama kemudian gambar kipas besar muncul dilayarnya, dengan 10 foto yang tertutupi. Itu adalah tanda jika match  telah ditemukan, Daffin kemudian menekan “OK” untuk menerimanya.

Setelah kesepuluh orang itu menerima match-nya semua pemain akan memasuki fase sebelum permainan dimana fase tersebut adalah Ban and Pick Phase.

Ban and Pick Phase adalah fase dimana ketika pemain dapat melakukan larangan kepada beberapa hero agar tidak dimainkan pada match tersebut dan harus memilih satu hero yang akan dimainkan.

Namun, ketika Daffin melihat nama-nama pemain yang berada di timnya. Dia cukup terkejut, bahkan dia menarik tubuhnya ke posisi duduk karena tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya saat ini.

Daffin mengerutkan dahinya dan menyipitkan matanya, matanya memang sudah lelah dan penglihatannya sudah agak kabur. Namun, dia tidak mungkin salah lihat. Dia mendekatkan layar ponselnya dan menjadi sedikit terkejut.

Water, dia ada di sana.

Terpopuler

Comments

𝗘𝘀 𝗸𝗶𝗸𝗼🖕🏻🗿

𝗘𝘀 𝗸𝗶𝗸𝗼🖕🏻🗿

icon apa icon sinyal?

2022-11-02

1

Little Peony

Little Peony

Like like

2020-10-30

0

nu_rzaqi

nu_rzaqi

udah mampir thor, kasih like dan komen pastinya maaf belum bisa vote, sukses selalu buat author.😊

2020-10-25

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Awal
2 Chapter 2 - Awal Bertemu
3 Chapter 3 - Satu Permainan Lagi, Aku Berjanji
4 Chapter 4 - Dia Asli
5 Chapter 5 - Permainan Yang Sempurna, Terkadang Itu Ada
6 Chapter 6 - Aku Ingin Tidur
7 Chapter 7 - Sungguh Sial
8 Chapter 8 - Update Terbaru (1)
9 Chapter 9 - Update Terbaru (2)
10 Chapter 10 - Bermain Adalah Waktu Terbaik
11 Chapter 11 - Selalu Ada Orang Egois Di mana-mana (1)
12 Chapter 12 - Selalu Ada Orang Egois Di Mana-mana (2)
13 Chapter 13 - Onmyodo
14 Chapter 14 - Spell
15 Chapter 15 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (1)
16 Chapter 16 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (2)
17 Chapter 17 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (3)
18 Chapter 18 - Awal Dari Titik Balik
19 Chapter 19 - Kawan Baru
20 Chapter 20 - Formasi Baru
21 Chapter 21 - Full Party
22 Chapter 22 - Ini Masih Awal
23 Chapter 23 - Itu Tidak Akan Kembali Hanya Dalam Semalam
24 Chapter 24 - Bertengkar Adalah Sesuatu Yang Terkadang Harus
25 Chapter 25 - Pasangan Dunia Maya Dan Dunia Nyata
26 Chapter 26 - Menjadi Satu
27 Chapter 27 - Apa-apaan Itu? Sangat Buruk
28 Chapter 28 - Regi
29 Chapter 29 - Lihat Ini!
30 Chapter 30 - Orang Yang Kamu Bicarakan, Ada Di Hadapanmu
31 Chapter 31 - Apakah Dia Berkembang
32 Chapter 32 - Waktu Berlalu Sangat Cepat
33 Chapter 33 - Lin Mei Xia
34 Chapter 34 - Direktur Baru
35 Chapter 35 - Hari Buruk Dan Hari Baik, Terjadi Di Hari Yang Sama
36 Chapter 36 - Sesuatu Yang Besar Akan Datang
37 Chapter 37 - Tawaran Yang Tertolak
38 Chapter 38 - Custom Match
39 Chapter 39 - Sparring Pertama
40 Chapter 40 - Sedikit Sulit Untuk Bergerak
41 Chapter 41 - Pembunuhan Pertama
42 Chapter 42 - Pembunuhan Kedua
43 Chapter 43 - Baik Dan Buruk
44 Chapter 44 - Kehancuran
45 Chapter 45 - Keadaan Berbalik Begitu Saja
46 Chapter 46 - Mencoba Sesuatu Yang Baru
47 Chapter 47 - Tidak Ada Yang Mempercayainya
48 Chapter 48 - Berita Terbaru
49 Chapter 49 - Pendaftaran
50 Chapter 50 - Guild Baru
51 Chapter 51 - Lahirnya Sang Penakluk
52 Chapter 52 - Jadwal Dan Regulasi Pertandingan
53 Chapter 53 - Bracket Pertandingan Dan Persiapan
54 Chapter 54 - Ini Adalah Harinya
55 Chapter 55 - Pertandingan Pertama
56 Chapter 56 - Apa Yang Dia Lakukan?
57 Chapter 57 - Kemenangan Pertama
58 Chapter 58 - Asa Dari Para Pemain Dari Tim Yang Lolos
59 Chapter 59 - Serangan Dari Para Penggemar Dan 4 Besar
60 Chapter 60 - Wakil Indonesia
61 Chapter 61 - Kekejaman Di Dunia E-Sports
62 Chapter 62 - Tim-tim yang lolos
63 Chapter 63 - Tidak masuk akal
64 Chapter 64 - Liga Profesional Cina
65 Chapter 65 - Devil Archer
66 Chapter 66 - Ini tidak mungkin dia, kan?
67 Chapter 67 - Tidak Ada Keraguan
68 Chapter 68 - Data Diri Dan Sebuah Undangan
69 Chapter 69 - Penolakan dan Menjadi Bagian Kecil
70 Chapter 70 - Mencoba Bergerak Sendiri
71 Chapter 71 - Bracket dan Persiapan Pertandingan
72 Chapter 72 - Siapa Yang Akan Melawan Siapa?
73 Chapter 73 - Pertandingan Dengan Siaran Langsung
74 Chapter 74 - Mountain Breeze Tidak Bisa Dimainkan? Tidak Masalah
75 Chapter 75 - Tidak Ada Yang Bisa Mereka Lakukan
76 Chapter 76 - Kemenangan Yang Menjanjikan
77 Chapter 77 - Tidak Ada Kata Yang Bisa Menggambarkannya
78 Chapter 78 - Mati Lagi Dan Lagi
79 Chapter 79 - Perasaan Ingin Bermain, Sudah Hilang
80 Chapter 80 - Ejekan Yang Sangat Berlebihan
81 Chapter 81 - Haruskah Aku Melakukannya?
82 Chapter 82 - Makanan? Siapa Yang Bisa Menolaknya
83 Chapter 83 - Seseorang Istimewa
84 Chapter 84 - Babak Selanjutnya
85 Chapter 85 - Melepas Mountain Breeze?
86 Chapter 86 - Pemilihan Hero
87 Chapter 87 - The Crown vs Conqueror, Dimulai!
88 Chapter 88 - Sejak Kapan Mereka Menjadi Seperti Itu?
89 Chapter 89 - 6 Kill Dalam Waktu 6 Menit?
90 Chapter 90 - 12 Kill
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1 - Awal
2
Chapter 2 - Awal Bertemu
3
Chapter 3 - Satu Permainan Lagi, Aku Berjanji
4
Chapter 4 - Dia Asli
5
Chapter 5 - Permainan Yang Sempurna, Terkadang Itu Ada
6
Chapter 6 - Aku Ingin Tidur
7
Chapter 7 - Sungguh Sial
8
Chapter 8 - Update Terbaru (1)
9
Chapter 9 - Update Terbaru (2)
10
Chapter 10 - Bermain Adalah Waktu Terbaik
11
Chapter 11 - Selalu Ada Orang Egois Di mana-mana (1)
12
Chapter 12 - Selalu Ada Orang Egois Di Mana-mana (2)
13
Chapter 13 - Onmyodo
14
Chapter 14 - Spell
15
Chapter 15 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (1)
16
Chapter 16 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (2)
17
Chapter 17 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (3)
18
Chapter 18 - Awal Dari Titik Balik
19
Chapter 19 - Kawan Baru
20
Chapter 20 - Formasi Baru
21
Chapter 21 - Full Party
22
Chapter 22 - Ini Masih Awal
23
Chapter 23 - Itu Tidak Akan Kembali Hanya Dalam Semalam
24
Chapter 24 - Bertengkar Adalah Sesuatu Yang Terkadang Harus
25
Chapter 25 - Pasangan Dunia Maya Dan Dunia Nyata
26
Chapter 26 - Menjadi Satu
27
Chapter 27 - Apa-apaan Itu? Sangat Buruk
28
Chapter 28 - Regi
29
Chapter 29 - Lihat Ini!
30
Chapter 30 - Orang Yang Kamu Bicarakan, Ada Di Hadapanmu
31
Chapter 31 - Apakah Dia Berkembang
32
Chapter 32 - Waktu Berlalu Sangat Cepat
33
Chapter 33 - Lin Mei Xia
34
Chapter 34 - Direktur Baru
35
Chapter 35 - Hari Buruk Dan Hari Baik, Terjadi Di Hari Yang Sama
36
Chapter 36 - Sesuatu Yang Besar Akan Datang
37
Chapter 37 - Tawaran Yang Tertolak
38
Chapter 38 - Custom Match
39
Chapter 39 - Sparring Pertama
40
Chapter 40 - Sedikit Sulit Untuk Bergerak
41
Chapter 41 - Pembunuhan Pertama
42
Chapter 42 - Pembunuhan Kedua
43
Chapter 43 - Baik Dan Buruk
44
Chapter 44 - Kehancuran
45
Chapter 45 - Keadaan Berbalik Begitu Saja
46
Chapter 46 - Mencoba Sesuatu Yang Baru
47
Chapter 47 - Tidak Ada Yang Mempercayainya
48
Chapter 48 - Berita Terbaru
49
Chapter 49 - Pendaftaran
50
Chapter 50 - Guild Baru
51
Chapter 51 - Lahirnya Sang Penakluk
52
Chapter 52 - Jadwal Dan Regulasi Pertandingan
53
Chapter 53 - Bracket Pertandingan Dan Persiapan
54
Chapter 54 - Ini Adalah Harinya
55
Chapter 55 - Pertandingan Pertama
56
Chapter 56 - Apa Yang Dia Lakukan?
57
Chapter 57 - Kemenangan Pertama
58
Chapter 58 - Asa Dari Para Pemain Dari Tim Yang Lolos
59
Chapter 59 - Serangan Dari Para Penggemar Dan 4 Besar
60
Chapter 60 - Wakil Indonesia
61
Chapter 61 - Kekejaman Di Dunia E-Sports
62
Chapter 62 - Tim-tim yang lolos
63
Chapter 63 - Tidak masuk akal
64
Chapter 64 - Liga Profesional Cina
65
Chapter 65 - Devil Archer
66
Chapter 66 - Ini tidak mungkin dia, kan?
67
Chapter 67 - Tidak Ada Keraguan
68
Chapter 68 - Data Diri Dan Sebuah Undangan
69
Chapter 69 - Penolakan dan Menjadi Bagian Kecil
70
Chapter 70 - Mencoba Bergerak Sendiri
71
Chapter 71 - Bracket dan Persiapan Pertandingan
72
Chapter 72 - Siapa Yang Akan Melawan Siapa?
73
Chapter 73 - Pertandingan Dengan Siaran Langsung
74
Chapter 74 - Mountain Breeze Tidak Bisa Dimainkan? Tidak Masalah
75
Chapter 75 - Tidak Ada Yang Bisa Mereka Lakukan
76
Chapter 76 - Kemenangan Yang Menjanjikan
77
Chapter 77 - Tidak Ada Kata Yang Bisa Menggambarkannya
78
Chapter 78 - Mati Lagi Dan Lagi
79
Chapter 79 - Perasaan Ingin Bermain, Sudah Hilang
80
Chapter 80 - Ejekan Yang Sangat Berlebihan
81
Chapter 81 - Haruskah Aku Melakukannya?
82
Chapter 82 - Makanan? Siapa Yang Bisa Menolaknya
83
Chapter 83 - Seseorang Istimewa
84
Chapter 84 - Babak Selanjutnya
85
Chapter 85 - Melepas Mountain Breeze?
86
Chapter 86 - Pemilihan Hero
87
Chapter 87 - The Crown vs Conqueror, Dimulai!
88
Chapter 88 - Sejak Kapan Mereka Menjadi Seperti Itu?
89
Chapter 89 - 6 Kill Dalam Waktu 6 Menit?
90
Chapter 90 - 12 Kill

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!