Chapter 2 - Awal Bertemu

Hell Agent Black berlari sambil membawa sabit besarnya yang mengarah ke atas, bersiap menggerakkannya kapan saja.

Evil Musician yang notabene adalah hero bertipe Mage memiliki Movement Speed yang pelan, tidak bisa menyaingi kecepatan dari Hell Agent Black.

Tanda kematian sudah bersinar di atas kepala Evil Musician, Hell Agent Black yang merasa jaraknya sudah cukup langsung menggunakan Ultimate Skillnya, Fickle Doom.

Hell Agent Black memegang gagang sabitnya dengan keras, menarik tubuhnya kebelakang dan memutar sabitnya 360 derajat. Hanya dengan satu serangan itu, Evil Musician berhasil dihapuskan dari area pertempuran.

Karena Hell Agent Black berhasil membunuh seseorang dengan Fickle Doom, Fickle Doom kembali reset dan Hell Agent Black mendapatkan Movement Speed sebesar 40%.

Tidak hanya itu, bahkan Passive Skill Hell Agent Black yaitu Soul Slayer menjadi aktif. Sabitnya menjadi berlumuran darah dan menetes-netes ke tanah.

Goddess of the Peasant dan Peach Blossom Fairy yang masih terkena Crowl Control akibat skill Ring Toss dari Mountain Rabbit menjadi target selanjutnya untuk Hell Agent Black.

“Hajar terus, jangan sampai Peach Blossom Fairy menggunakan Revival Blossom.” Kata Daffin.

Lulu dan Kaison tidak menjawab apa pun. Namun, sepertinya mereka sudah mengerti itu.

Tanpa memberikan waktu untuk Peach Blossom Fairy mengeluarkan Revival Blossom, skill yang bisa membuat rekannya yang mati menjadi hidup kembali. Hell Agent Black menggunakan Necrotic Scythe untuk menarik Goddess of the Peasant dan Peach Blossom Fairy.

Menggunakan Skill Punisment yang membuatnya menyerah dengan sabitnya dengan setengah putaran. Karena Soul Slayer sudah aktif tidak butuh waktu lama untuk Hell Black Agent menghabisi darah dari keduanya sebab Soul Slayer memiliki efek Armor Penetration sebesar 40% yang membuat pertahanan Goddess of the Peasant dan Peach Blossom Fairy berkurang hampir setengahnya.

Selain itu juga Skill miliknya akan mendapatkan tambahan damage sebesar 4% dari Max HP musuh. Hanya membutuhkan 2 serangan itu, tanda kematian muncul di atas kepala keduanya.

Kaison dengan cepat menggunakan Fickle Doom untuk menghapus Goddess of the Peasant dan Peach Blossom Fairy dari arena.

[Triple Kill]

“Nice Kaison.” Ucap Daffin dengan gembira.

[KO]

[KO]

[Ace]

2 orang lainnya juga berhasil membunuh 2 yang lain.

Menyebabkan musuh mendapatkan Wipeout.

“Ayo push, kita end!”

Semua bergerak ke arah bawah. Karena mereka melihat Creep di bawah sudah mulai masuk ke base musuh.

[Menang]

Tulisan yang berukiran emas muncul di depan layar ketika base musuh berhasil dihancurkan.

“Yeah!” Kaison Bersorak.

Mereka semua merayakan kemenangan itu.

“Akhirnya aku rankingku mencapai Grand King api 30, rekor pencapaianku bertambah.” Kaison mengepalkan tangannya dan hampir memakan tangannya karena terlalu senang.

“Hahaha.” Daffin hanya tertawa mendengar Kaison yang kegirangan.

Lulu menghela nafasnya.

“Kau terlalu senang seperti ini untuk apa? Bukankah Daffin yang menggendongmu dan kamu tidak melakukan apa pun. Lihat saja rating dan partisipasimu.” Ucap Lulu dengan tajam.

“Kau…” Kaison terdengar seperti kepalanya ingin meledak karena emosi. “Apa kau tidak tahu jika bermain menjadi Toplaner selalu mendapatkan partisipasi yang sedikit karena mereka tidak banyak bergerak di Early Game!” Kaison berbicara sambil berteriak, seperti mengajak debat Lulu.

Daffin hanya tersenyum mendengar mereka berdua, ini bukan pertama kalinya mereka seperti itu. Bahkan bisa dibilang mereka selalu seperti itu, mengganggu satu sama lain. Tidak jarang Daffin merasa seperti orang yang berada ditengah-tengah pasangan yang sedang bertengkar.

Lulu dan Kaison selalu berbicara keras dan terkadang kasar kepada satu sama lain. Namun, bukan berarti mereka membenci satu sama lain. Itu hanya karena mereka semua sudah terlalu dekat.

Pertemuan mereka juga hanya sebatas di dalam permainan, mereka bertiga selalu bermain bersama. Namun, mereka bahkan tidak mengetahui bagaimana wajah, rupa dan bentuk tubuh satu sama lain. Yang mereka ketahui hanyalah suara dan nama permainan mereka.

Mereka juga bertemu dengan sangat kebetulan, saat itu Daffin sedang bermain sendirian dan dia bertemu dengan Kaison di match yang sama.

Pertemuan pertama Daffin dan Kaison juga tidak terlalu bagus, saat itu Kaison kalah telak oleh Daffin. Walaupun mereka berbeda Role dalam permainan, mereka selalu bertarung satu sama lain.

Keduanya saat itu juga menggunakan hero andalan mereka. Daffin dengan Demon Fox miliknya dan Kaison dengan Hell Agent Black. Bisa dibilang Kaison adalah pemain Hell Agent Black terbaik saat ini, bahkan setidaknya Hell Agent Black miliknya ada di urutan pertama di Indonesia. Karena Kaison hanya memainkan Hell Agent Black terus-menerus bahkan tidak jarang orang mengenal namanya sebagai “One Trick Mechanic”.

Saat Kaison melawan Daffin hari itu, dia selalu provokatif. Memberikan ejekan-ejekan yang tidak perlu karena merasa dirinya tidak terkalahkan. Singkat cerita ketika permainan selesai, Kaison masih terus mengoceh namun Daffin tidak menghiraukannya walaupun Daffin melihatnya.

Di sisi lain Daffin terkesan melihat seseorang yang bisa bermain hanya dengan satu hero sampai 4000 match. Akhirnya Daffin dengan iseng mengundangnya untuk bermain bersama dan saat itu Kaison menerimanya.

Karena sebelumnya juga Daffin mendapatkan pemain Support yang tidak terlalu bagus, jadi Daffin mencoba mencari pemain Support di Chat General. Namun, Chat General tidak pernah berhenti berjalan bahkan cukup sulit untuk melihat apa yang pemain-pemain lain tulis karena mereka terkadang selalu menggunakan Chat General karena sedang bosan.

Namun Daffin tetap menggunakan Chat General itu untuk mencari pemain Support, dan saat itu banyak pemain yang menambahkan Daffin sebagai teman dan berharap bisa bermain bersamanya. Mungkin karena mereka melihat bahwa Daffin adalah Demon Fox nomor 1. Bukan hanya di Indonesia melainkan di dunia, itu terlihat jelas di sebelah namanya karena ada tanda rubah emas bertuliskan nomor 1 yang menandakan bahwa dia adalah pemain Demon Fox nomor 1 di dunia.

Ketika Daffin sibuk memilih orang-orang yang menambahkannya sebagai teman, dia menemukan nama Cat Claw. Yang tidak lain pemiliknya adalah Lulu, Lulu sejatinya adalah pemain Midlane dan pemain Midlane selalu menggunakan hero bertipe Mage. Namun, saat itu melihat statistiknya Daffin penasaran dengannya.

Karena untuk pemain bertipe Mage, statistik Damage dan Farmnya milik Lulu sangatlah kecil. Sejatinya Midlane adalah Damage Dealer kedua setelah ADC. Itu terlihat bahwa Lulu sama sekali tidak cocok untuk bermain sebagai Midlaner. Namun, statistik Assist dan partisipasinya sangatlah besar. Itulah yang membuat Daffin tertarik mengajak Lulu bermain.

Setelah kejadian itu Lulu selalu menemani Daffin sebagai Supportnya dan Kaison bermain sebagai penjaga di Lane atas. Mereka bertiga sudah mengenal lebih dari 6 bulan sekarang dan selalu melakukan ini bersama-sama. Bahkan tidak ada satu haripun mereka lewati walaupun di sela-sela kesibukan, mereka selalu menyempatkan diri untuk bermain setidaknya 1 atau 2 permainan sebelum pergi tidur.

Terpopuler

Comments

𝗘𝘀 𝗸𝗶𝗸𝗼🖕🏻🗿

𝗘𝘀 𝗸𝗶𝗸𝗼🖕🏻🗿

kenapa harus digunakan?

2022-11-02

1

SweetSourKiwi

SweetSourKiwi

jadi Inget waktu nonton KingAvatar

2020-10-20

1

Vigilo

Vigilo

hai aq mampir nih. ttp semangat ya

2020-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Awal
2 Chapter 2 - Awal Bertemu
3 Chapter 3 - Satu Permainan Lagi, Aku Berjanji
4 Chapter 4 - Dia Asli
5 Chapter 5 - Permainan Yang Sempurna, Terkadang Itu Ada
6 Chapter 6 - Aku Ingin Tidur
7 Chapter 7 - Sungguh Sial
8 Chapter 8 - Update Terbaru (1)
9 Chapter 9 - Update Terbaru (2)
10 Chapter 10 - Bermain Adalah Waktu Terbaik
11 Chapter 11 - Selalu Ada Orang Egois Di mana-mana (1)
12 Chapter 12 - Selalu Ada Orang Egois Di Mana-mana (2)
13 Chapter 13 - Onmyodo
14 Chapter 14 - Spell
15 Chapter 15 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (1)
16 Chapter 16 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (2)
17 Chapter 17 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (3)
18 Chapter 18 - Awal Dari Titik Balik
19 Chapter 19 - Kawan Baru
20 Chapter 20 - Formasi Baru
21 Chapter 21 - Full Party
22 Chapter 22 - Ini Masih Awal
23 Chapter 23 - Itu Tidak Akan Kembali Hanya Dalam Semalam
24 Chapter 24 - Bertengkar Adalah Sesuatu Yang Terkadang Harus
25 Chapter 25 - Pasangan Dunia Maya Dan Dunia Nyata
26 Chapter 26 - Menjadi Satu
27 Chapter 27 - Apa-apaan Itu? Sangat Buruk
28 Chapter 28 - Regi
29 Chapter 29 - Lihat Ini!
30 Chapter 30 - Orang Yang Kamu Bicarakan, Ada Di Hadapanmu
31 Chapter 31 - Apakah Dia Berkembang
32 Chapter 32 - Waktu Berlalu Sangat Cepat
33 Chapter 33 - Lin Mei Xia
34 Chapter 34 - Direktur Baru
35 Chapter 35 - Hari Buruk Dan Hari Baik, Terjadi Di Hari Yang Sama
36 Chapter 36 - Sesuatu Yang Besar Akan Datang
37 Chapter 37 - Tawaran Yang Tertolak
38 Chapter 38 - Custom Match
39 Chapter 39 - Sparring Pertama
40 Chapter 40 - Sedikit Sulit Untuk Bergerak
41 Chapter 41 - Pembunuhan Pertama
42 Chapter 42 - Pembunuhan Kedua
43 Chapter 43 - Baik Dan Buruk
44 Chapter 44 - Kehancuran
45 Chapter 45 - Keadaan Berbalik Begitu Saja
46 Chapter 46 - Mencoba Sesuatu Yang Baru
47 Chapter 47 - Tidak Ada Yang Mempercayainya
48 Chapter 48 - Berita Terbaru
49 Chapter 49 - Pendaftaran
50 Chapter 50 - Guild Baru
51 Chapter 51 - Lahirnya Sang Penakluk
52 Chapter 52 - Jadwal Dan Regulasi Pertandingan
53 Chapter 53 - Bracket Pertandingan Dan Persiapan
54 Chapter 54 - Ini Adalah Harinya
55 Chapter 55 - Pertandingan Pertama
56 Chapter 56 - Apa Yang Dia Lakukan?
57 Chapter 57 - Kemenangan Pertama
58 Chapter 58 - Asa Dari Para Pemain Dari Tim Yang Lolos
59 Chapter 59 - Serangan Dari Para Penggemar Dan 4 Besar
60 Chapter 60 - Wakil Indonesia
61 Chapter 61 - Kekejaman Di Dunia E-Sports
62 Chapter 62 - Tim-tim yang lolos
63 Chapter 63 - Tidak masuk akal
64 Chapter 64 - Liga Profesional Cina
65 Chapter 65 - Devil Archer
66 Chapter 66 - Ini tidak mungkin dia, kan?
67 Chapter 67 - Tidak Ada Keraguan
68 Chapter 68 - Data Diri Dan Sebuah Undangan
69 Chapter 69 - Penolakan dan Menjadi Bagian Kecil
70 Chapter 70 - Mencoba Bergerak Sendiri
71 Chapter 71 - Bracket dan Persiapan Pertandingan
72 Chapter 72 - Siapa Yang Akan Melawan Siapa?
73 Chapter 73 - Pertandingan Dengan Siaran Langsung
74 Chapter 74 - Mountain Breeze Tidak Bisa Dimainkan? Tidak Masalah
75 Chapter 75 - Tidak Ada Yang Bisa Mereka Lakukan
76 Chapter 76 - Kemenangan Yang Menjanjikan
77 Chapter 77 - Tidak Ada Kata Yang Bisa Menggambarkannya
78 Chapter 78 - Mati Lagi Dan Lagi
79 Chapter 79 - Perasaan Ingin Bermain, Sudah Hilang
80 Chapter 80 - Ejekan Yang Sangat Berlebihan
81 Chapter 81 - Haruskah Aku Melakukannya?
82 Chapter 82 - Makanan? Siapa Yang Bisa Menolaknya
83 Chapter 83 - Seseorang Istimewa
84 Chapter 84 - Babak Selanjutnya
85 Chapter 85 - Melepas Mountain Breeze?
86 Chapter 86 - Pemilihan Hero
87 Chapter 87 - The Crown vs Conqueror, Dimulai!
88 Chapter 88 - Sejak Kapan Mereka Menjadi Seperti Itu?
89 Chapter 89 - 6 Kill Dalam Waktu 6 Menit?
90 Chapter 90 - 12 Kill
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1 - Awal
2
Chapter 2 - Awal Bertemu
3
Chapter 3 - Satu Permainan Lagi, Aku Berjanji
4
Chapter 4 - Dia Asli
5
Chapter 5 - Permainan Yang Sempurna, Terkadang Itu Ada
6
Chapter 6 - Aku Ingin Tidur
7
Chapter 7 - Sungguh Sial
8
Chapter 8 - Update Terbaru (1)
9
Chapter 9 - Update Terbaru (2)
10
Chapter 10 - Bermain Adalah Waktu Terbaik
11
Chapter 11 - Selalu Ada Orang Egois Di mana-mana (1)
12
Chapter 12 - Selalu Ada Orang Egois Di Mana-mana (2)
13
Chapter 13 - Onmyodo
14
Chapter 14 - Spell
15
Chapter 15 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (1)
16
Chapter 16 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (2)
17
Chapter 17 - Memenangkan Permainan Pertama Adalah Kewajiban (3)
18
Chapter 18 - Awal Dari Titik Balik
19
Chapter 19 - Kawan Baru
20
Chapter 20 - Formasi Baru
21
Chapter 21 - Full Party
22
Chapter 22 - Ini Masih Awal
23
Chapter 23 - Itu Tidak Akan Kembali Hanya Dalam Semalam
24
Chapter 24 - Bertengkar Adalah Sesuatu Yang Terkadang Harus
25
Chapter 25 - Pasangan Dunia Maya Dan Dunia Nyata
26
Chapter 26 - Menjadi Satu
27
Chapter 27 - Apa-apaan Itu? Sangat Buruk
28
Chapter 28 - Regi
29
Chapter 29 - Lihat Ini!
30
Chapter 30 - Orang Yang Kamu Bicarakan, Ada Di Hadapanmu
31
Chapter 31 - Apakah Dia Berkembang
32
Chapter 32 - Waktu Berlalu Sangat Cepat
33
Chapter 33 - Lin Mei Xia
34
Chapter 34 - Direktur Baru
35
Chapter 35 - Hari Buruk Dan Hari Baik, Terjadi Di Hari Yang Sama
36
Chapter 36 - Sesuatu Yang Besar Akan Datang
37
Chapter 37 - Tawaran Yang Tertolak
38
Chapter 38 - Custom Match
39
Chapter 39 - Sparring Pertama
40
Chapter 40 - Sedikit Sulit Untuk Bergerak
41
Chapter 41 - Pembunuhan Pertama
42
Chapter 42 - Pembunuhan Kedua
43
Chapter 43 - Baik Dan Buruk
44
Chapter 44 - Kehancuran
45
Chapter 45 - Keadaan Berbalik Begitu Saja
46
Chapter 46 - Mencoba Sesuatu Yang Baru
47
Chapter 47 - Tidak Ada Yang Mempercayainya
48
Chapter 48 - Berita Terbaru
49
Chapter 49 - Pendaftaran
50
Chapter 50 - Guild Baru
51
Chapter 51 - Lahirnya Sang Penakluk
52
Chapter 52 - Jadwal Dan Regulasi Pertandingan
53
Chapter 53 - Bracket Pertandingan Dan Persiapan
54
Chapter 54 - Ini Adalah Harinya
55
Chapter 55 - Pertandingan Pertama
56
Chapter 56 - Apa Yang Dia Lakukan?
57
Chapter 57 - Kemenangan Pertama
58
Chapter 58 - Asa Dari Para Pemain Dari Tim Yang Lolos
59
Chapter 59 - Serangan Dari Para Penggemar Dan 4 Besar
60
Chapter 60 - Wakil Indonesia
61
Chapter 61 - Kekejaman Di Dunia E-Sports
62
Chapter 62 - Tim-tim yang lolos
63
Chapter 63 - Tidak masuk akal
64
Chapter 64 - Liga Profesional Cina
65
Chapter 65 - Devil Archer
66
Chapter 66 - Ini tidak mungkin dia, kan?
67
Chapter 67 - Tidak Ada Keraguan
68
Chapter 68 - Data Diri Dan Sebuah Undangan
69
Chapter 69 - Penolakan dan Menjadi Bagian Kecil
70
Chapter 70 - Mencoba Bergerak Sendiri
71
Chapter 71 - Bracket dan Persiapan Pertandingan
72
Chapter 72 - Siapa Yang Akan Melawan Siapa?
73
Chapter 73 - Pertandingan Dengan Siaran Langsung
74
Chapter 74 - Mountain Breeze Tidak Bisa Dimainkan? Tidak Masalah
75
Chapter 75 - Tidak Ada Yang Bisa Mereka Lakukan
76
Chapter 76 - Kemenangan Yang Menjanjikan
77
Chapter 77 - Tidak Ada Kata Yang Bisa Menggambarkannya
78
Chapter 78 - Mati Lagi Dan Lagi
79
Chapter 79 - Perasaan Ingin Bermain, Sudah Hilang
80
Chapter 80 - Ejekan Yang Sangat Berlebihan
81
Chapter 81 - Haruskah Aku Melakukannya?
82
Chapter 82 - Makanan? Siapa Yang Bisa Menolaknya
83
Chapter 83 - Seseorang Istimewa
84
Chapter 84 - Babak Selanjutnya
85
Chapter 85 - Melepas Mountain Breeze?
86
Chapter 86 - Pemilihan Hero
87
Chapter 87 - The Crown vs Conqueror, Dimulai!
88
Chapter 88 - Sejak Kapan Mereka Menjadi Seperti Itu?
89
Chapter 89 - 6 Kill Dalam Waktu 6 Menit?
90
Chapter 90 - 12 Kill

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!