Aliza belum pernah bercerita kepada Amila dan Nisa, tentang kisah cinta monyet yang dialaminya saat masih duduk di bangku SMP.
Hanya Hilya yang tahu, karena mereka sekolah di SMP yang sama. Aliza sendiri, berusaha untuk melupakannya, namun kisah cinta masa remaja nya itu tidak mau pergi dari pikirannya. Jika mengingatnya dia akan merasa malu sendiri akan tingkahnya saat baru mengenal cinta.
Flashback on
Di parkiran SMP XX, seorang siswa perempuan nampak sedang menunggu seseorang di sebelah sepeda motor berwarna hitam.
Kala itu parkiran nampak sepi, dan hanya ada beberapa sepeda motor dan mobil.
Tak berselang lama seorang siswa laki-laki masuk ke area parkir dan menuju sebuah mobil hitam yang sudah menunggunya. Siswa perempuan itu pun langsung menghampiri siswa tersebut.
Saat itu, parkir sudah sepi, karena hampir semua siswa sudah pulang. hanya tinggal beberapa yang belum pulang karena ada beberapa hal yang perlu diselesaikan.
“Kak, ini untuk kakak,” ucap gadis tersebut sembari menyerahkan sebuah amplop berwarna pink yang baru diambilnya dari dalam tas.
“Surat? untuk apa?” Tanya siswa itu kebingungan sembari membalik-balikkan surat.
“Untuk kakak lah! Pokoknya kakak baca di rumah ya! Aliza pergi dulu. Bye kakak ganteng.” ucapnya sembari berlalu dengan berlari.
Siswa laki-laki yang kebingungan hanya bisa menatap punggung gadis kecil yang sudah memberikannya surat beramplop pink .
“Aliza? jadi namanya Aliza. Gadis yang imut.” ucapnya sedikit menyunggingkan senyumannya.
Dia pun menyimpan surat tersebut ke dalam tas. Lalu menaiki mobil yang sudah menunggunya di parkiran sekolah.
Flasback off
“Lupakan!” seru Aliza berulang kali sembari menggelengkan kepalanya.
Nisa, Amila, dan Hilya yang melihat kelakuan Aliza, menjadi kebingungan.
“Lo kenapa? sakit?” seru Hilya memperhatikan Aliza.
“eh, apa? Iya. Gue baik-baik aja." Jawab Aliza gelagapan.
Mendengar jawaban Aliza, mereka hanya diam keheranan melihat temannya yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu.
“Perhatian semuanya!” Seru Wahyu lantang. Maba yang tadi ribut, kembali tenang mendengar perintah Wahyu.
“Hari ini adalah hari OSPEK pertama kalian. Sebelumnya kami sudah menyampaikan untuk menyiapkan perlengkapan Kalung nama dan topi koboi. Jika nanti ada yang tidak membawa perlengkapan, kami tak akan segan-segan memberikan sanksi. Karena sebelumnya sudah kami umumkan. Untuk hari selanjutnya, kalian harus melukis wajah sesuai dengan nama binatang yang kalian tulis di kalung nama.” ucap Wahyu tegas.
“Nanti kalian akan dibagi beberapa kelompok. Setiap kelompok nanti akan menampilkan bakat masing-masing untuk di lombakan antar kelompok. Kelompok yang menang akan mendapatkan hadiah dari kami. Sekian pengumuman dari saya. Pembagian kelompok nanti akan disampaikan oleh Rio.” lanjutnya. Lalu menyerahkan mic ke tangan Rio kembali.
“Karena jumlah kalian semua 100 orang. Jadi, kami sudah membagi kalian menjadi 5 kelompok. Yaitu kelompok A, B, C, D, dan kelompok E. Masing-masing kelompok akan didampingin oleh beberapa orang senior.” seru Rio.
Rio mengumumkan nama-nama maba yang masuk kelompok A, B, C, D, dan E. Aliza kebagian kelompok A. Sedangkan Hilya dan Nisa kebagian kelompok C. Amila kebagian kelompok D.
Pemilihan kelompok dilakukan acak. Lalu Rio mengumumkan beberapa senio yang mendampingi masing-masing kelompok. Setelah membagi kelompok, para maba dipersilahkan untuk masuk ke ruangan yang telah ditentukan sesuai kelompoknya masing-masing.
***
Dalam ruangan kelompok A
“Apa ada yang tidak membawa perlengkapan OSPEK? Siapa yang tidak membawa silahkan maju ke depan. Sebelum kami yang menariknya secara paksa.” Ucap senior perempuan tegas, yang berdiri disamping dua senior,
perempuan dan laki-laki.
Di barisan tengah, nampak seorang maba memanggil teman sebelahnya.
“Psst, hei!” Bisiknya kepada teman sebelahnya.
Kebetulan teman sebelahnya adalah Aliza.
Karena mendengar suara di sebelahnya, Aliza melirik gadis yang berusaha berbisik kepadanya.
"Gue?" tanya Aliza sembari menunjuk dirinya sendiri. gadis tersebut pun mengangguk
“Ada apa?” tanya Aliza
“Kalung nama lo mana?” Tanyanya. Karena dia tak melihat Aliza memakai kalung nama.
Aliza pun melihat ke arah lehernya. Terkejut karena tak mendapati kalung namanya di leher. wajahnya pun seketika berubah menjadi pucat.
Takut kena hukuman, padahal baru hari pertama OSPEK. Aliza hanya bisa menundukkan kepalanya. Aliza memang kadang bersikap sembarangn di depan teman-temannya. Namun, jika berhubungan dengan peraturan sekolah dia akan selalu berusaha mematuhinya.
*
*
*
Jangan lupa like dan komen!
Terima kasih sudah membaca!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Paulina H. Alamsyah Asir
jadi Wahyu itu cinta pertamanya Aliza.. jreng..jreng.. jreng.. mereka akan ketemu.
masihkah sama rasa itu Aliza...
jd kepo😁🙃
2022-01-02
0
zahra
hai kak mampir juga yuk ke karya aku. kita saling dukung ya
semangat kak
2021-12-24
1
Nahloh gimana tuh aliza
Hai aku udh mampir yaaa ceritaa lucuuu sukaa deh
2021-12-16
2