Tidak seperti biasanya, sikap Andika yang biasanya serius belajar kini sulit fokus hanya untuk mendengar penjelasan guru di depan.
Sampai jam terakhir selesai, tidak ada satupun materi yang Andika tangkap dari penjelasan guru di depan.
Eka
Ikut gak, malam nanti mau nongkrong kayak biasa di club.
Idan
Senin nanti ulangan harian, lo gak belajar?
Haikal terkekeh
Haikal
Ingat Dan, tapi kan itu senin. Besok hari sabtu kita libur, refreshing otak lah dulu
Haikal
Ikutan lah
Idan
Um, boleh deh
Eka
Dik, lo boleh ikutan gak?
Andika
Enggak boleh
Mereka bertiga saling pandang, melihat ekspresi lesu teman mereka itu.
Haikal
Lo ada masalah? Seharian ini lo murung terus.
Andika
*menggeleng* Gue pulang dulu, buru-buru.
Andika tidak merespon teman-temannya, memilih langsung pergi.
Tentu teman-temannya jadi bingung, sekaligus khawatir. Karena Andika adalah anak sulung yang mereka tahu, selalu dipaksa menuruti apapun kehendak orang tuanya.
Idan
Kasihan, kayaknya Dika dimarahin lagi
Eka
Kita juga gak bisa ngatur hidup Dika, semua terlalu dikekang sama orang tuanya.
Mereka hanya bisa merasa kasihan, saat melihat Andika yang ingin bebas, tapi kebebasan itu tidak pernah diberikan kepadanya.
Comments