Andika masih setia berdiri di dekat pintu, setelah calon mertuanya pergi meninggalkannya di kamar Alea
Andika
Kalau belum sah, sebenarnya gak boleh masuk kamar sembarangan. Aku keluar aja
Alea langsung berdiri menghampiri Andika. Tepat saat laki-laki itu berbalik, memegang gagang pintu, tangan alea menahannya.
Karena kaget dengan jarang mereka yang terlalu dekat, reflek Andika bergeser ke samping, sedikit menjauhi Alea
Andika
Kenapa?
Laki-laki itu terlihat gugup, apalagi dirinya terhimpit di samping lemari yang ada di samping pintu.
Alea
Tegang banget. Santai dong..
Rasanya Andika ingin pergi dari kurungan Alea, tapi dirinya begitu anti dengan perempuan sehingga tidak berani, walau hanya sekedar mendorong Alea pelan.
Alea tersenyum miring, lalu mendaratkan tangannya di bahu Andika.
Karena disentuh, laki-laki itu refleks menarik tangan gadis itu dan melepaskannya.
Alea
Kasar banget sih, tangan gue sampai ditepis gitu.
Andika gelagapan, jadi merasa bersalah
Andika
Maaf Al, gak sengaja
Laki-laki itu terlihat sangat menyesal dengan kepala yang sudah menunduk, tanda minta maaf
Alea
Gue maafkan, asal lo cium gue
Mendengar kata cium, Andika langsung mendongak dan menggeleng
Andika
Ciuman itu dilarang, gak boleh
Alea
Puluhan kali gue bilang, kalau besok kita udah sah kok. Kalau lo gak mau minta maaf, yaudah lo gue lapor ke ayah lo
Alea berbalik, tapi segera Andika menahannya. Laki-laki itu langsung melepas cengkeramannya saat sadar sudah menyentuh perempuan, walau itu hanya tangan
Andika
Jangan dilapor ke ayah...iya, aku nurut, tapi sekali aja
Comments