SUAMI POLOSKU
01. Suami Polosku
Tidak seperti biasanya, sikap Andika yang biasanya serius belajar kini sulit fokus hanya untuk mendengar penjelasan guru di depan.
Sampai jam terakhir selesai, tidak ada satupun materi yang Andika tangkap dari penjelasan guru di depan.
Eka
Ikut gak, malam nanti mau nongkrong kayak biasa di club.
Idan
Senin nanti ulangan harian, lo gak belajar?
Haikal
Ingat Dan, tapi kan itu senin. Besok hari sabtu kita libur, refreshing otak lah dulu
Eka
Dik, lo boleh ikutan gak?
Mereka bertiga saling pandang, melihat ekspresi lesu teman mereka itu.
Haikal
Lo ada masalah? Seharian ini lo murung terus.
Andika
*menggeleng* Gue pulang dulu, buru-buru.
Andika tidak merespon teman-temannya, memilih langsung pergi.
Tentu teman-temannya jadi bingung, sekaligus khawatir. Karena Andika adalah anak sulung yang mereka tahu, selalu dipaksa menuruti apapun kehendak orang tuanya.
Idan
Kasihan, kayaknya Dika dimarahin lagi
Eka
Kita juga gak bisa ngatur hidup Dika, semua terlalu dikekang sama orang tuanya.
Mereka hanya bisa merasa kasihan, saat melihat Andika yang ingin bebas, tapi kebebasan itu tidak pernah diberikan kepadanya.
02. Suami Polosku
Andika berjalan di lorong sekolah, menuju parkiran di mana mobilnya terparkir di sana.
Buru-buru Andika masuk ke dalam mobil, karen tidak mau menjadi sorotan siswa-siswi di sana. Karena selama ini Andika lebih sering menggunakan motor, diantar supir pribadi dan kadang menggunakan taksi untuk transportasi sehari-hari.
Andika yang baru saja masuk, sedikit kaget karena orang yang memang dia tunggu sudah masuk ke dalam mobil.
Laki-laki itu sedikit menunduk, lalu memasang sabuk pengamannya.
Alea berdecak sebal, karena dirinya tidak direspon
Alea
Cuek banget, katanya ngehargain cewek tapi gue nyapa gak dibalas
Alea menggeleng pelan, memaklumi bagaimana sifat Andika.
Alea
Udah deh lupain. Lo antar gue ke rumah, bantuin gue bersin baju buat dibawa ke rumah lo
Andika
Kok bajunya di pindahan ke rumah aku sih?
Alea
Besok kan kita resmi nikah, jadi gue ikut suami lah
Alea
Masa habis nikah gue ngerantau sendiri. Kayak janda dong nantinya
Andika
Lea benaran gak mau batalin pernikahannya? aku gak siap nikah
03. Suami Polosku
Andika dari tadi hanya duduk diam di kursi ruang tamu keluarga Alea. Laki-laki itu benar-benar kaku saat ditanya sesuatu oleh ayah Alea, lebih tepatnya calon mertua yang akan menjadi pertua sah Andika besok.
Brian (Alea)
Jangan terlalu tegang, kamu itu laki-laki jadi harus lebih tegas.
Brian (Alea)
Saya ingin ke ruang kerja dulu, ada hal penting yang harus diurus besok.
Ayah Alea pergi meninggalkan ruang tamu.
Andika
*mengangguk * Iya om
Lika(Alea)
Bunda juga ada yang mau diurus buat acara besok, kamu susul aja Alea ke kamar. Dia punya banyak barang yang harus dimasukkan ke dalam koper, mungkin kamu bisa bantu.
Andika
Ibu bilang, Dika gak boleh masuk sembarangan kamar apalagi kamar cewek
Laki-laki itu menjawab, sedikit gugup. Karena dia juga tidak enak jika menolak langsung.
Lika(Alea)
Tidak papa nak, dia akan jadi isteri kamu besok.
Lika(Alea)
Ayok, bunda antar. Soalnya bunda juga gak enak ninggalin kamu sendiri di ruang tamu, jadi lebih baik kamu membantu Alea
Andika jadi semakin gugup. Dirinya semakin bingung ingin beralasan apa, sehingga dia pasrah dan berdiri
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!