Bab 5 Ancaman

“Daf, Nabila manggil kamu tuh” Ucap Ahsan, seraya menepuk Pundak Dafi

“Sudahlah, biarin kita lanjut aja mainnya” Jawab Dafi

Mereka pun kembali bermain, sedangkan Ciara saat ini masih memperhatikan Dafi dengan lekat. Wanita itu kemudian mengambil ponselnya lalu mengirimkan sebuah pesan kepada seseorang.

Ciara {Assalamu’alaikum pah, Ciara mau bicara}

Riza {Bicara aja, ada apa nak ?}

Ciara {Ini tentang Dafi}

Riza {Dafi ? kenapa ? ada apa ? dia bikin ulah ?}

Ciara tersenyum di balik cadarnya kemudian Ciara menscreenshot isi pesannya dengan Riza, lalu mengirimkannya pada Dafi.

Ting sambil bergetar

Dafi merasakan ada getaran dari saku celananya, lalu dia berhenti dan mengambil ponselnya.

Mata Dafi membola usai membaca isi pesan dari Ciara.

Ciara {Putuskan hubumgan kamu dengan pacar kamu, atau aku akan adukan kelakuan kamu sama papah ?}

Dafi mengeraskan rahangnya, tangannya mengepal seperti menahan amarah yang membuncah.

“Daf, kenapa ?” Tanya Ahsan, namun Dafi tidak menghiraukannya

Dafi kemudian melangkahkan kakinya ke arah Ciara, matanya menghunus tajam seperti ingin menerkam mangsanya dengan tatapannya.

“Sayang, akhirnya kamu datangi aku juga” Seru Nabila yang merasa senang saat Dafi berjalan ke arahnya

Namun Dafi tidak sedikit pun menatap Nabila, melainkan dia menatap Ciara tanpa berplaing ke arah lain.

Greb …

Dafi memegang tangan Ciara cukup kuat, hingga membuat Ciara sedikit merintih kesakitan.

“Ah, sakit” Lirih Ciara

“Lo ikut gue” Titah Dafi

“Kemana ?” Tanya Ciara

“Lo jangan banyak tanya, sekarang ikut gue” Sentak Dafi, kin dia benar-benar marah besar

Ahsan yng tidak tegamelihat Ciara di perlakukan kasar oleh Dafi pun, kahirnya berlari menghampiri mereka. Ahsan kemudian menepis tangan Dafi agar Dafi melepaskan cekalannya pada lengan Ciara.

“Daf, lo gak liat cewek ini pakai cadar ? lo sadar gak sih sewek kaya di aitu gak mau di sentuh yang bukan muhrimnya ?” Sela Ahsan

“Lo jangan ikut campur urusan gue, gue punya urusan sama cewe so alim ini” Sarkas Dafi kembali menarik tangan Ciara dan membawanya pergi dari pinggir lapangan.

Para siswa di sana histiris melihat Ciara yang di sentuh oleh Dafi, padahal mereka tahu jika Nabila saja yang pacarnya Dafi tidak pernah sekali pun berpegangan tangan mau pun bersentuhan fisik dengan Dafi. Sedangkan Ciara, mereka semua jadi bertanya-tanya.

“Dafi kenapa ?” Tanya Bisma yang baru ikut nimbrung.

“Gak tahu, tiba-tiba saja kayak gitu. Dan tumbennya Dafi menyentuh tangan cewek, katanya alergi nyentuh cewek tapi neyntuh cewek bercadar doyan” Balas Ahsan

Ahsan pun duduk di kursi yang di tempati Ciara tadi, Ahsan melihat buku novel yang tergeletak di kursi. Dia pun segera mengambilnya, di tersenyum hingga pasa siswi yang mengagumi Ahsan pun histeris melihat senyuman Ahsan.

“Buku siapa itu ?” Tanya Bisma

“Milik Ciara” Jawab Ahsan

“Siapa Ciara ?” Tanya Bisma

“Cewek bercadar tadi” Jawab Ahsan

“Oh, lo naksir sama dia ya ?” Tanya Bisma sambil menyipitkan matanya

“Kalau kagum sepertinya iya, tapi kalau suka sepertinya belum” Jawab Ahsan

Bisma kemudian mengulum senyumnya

“Belum ya ? berarti suatu saat lo bakalan suka ?” Tanya Bisma menggoda

Ahsan hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban.

“Cewek sialan itu, dia harus di kasih pelajaran dulu sama gue agar menjauh dari Dafi” Rutuk Nabila kemudian menginggalkan area lapangan

Sedangkan Ahsan dan Bisma hanya geleng-geleng kepala mendengar dumelan dari Nabila.

*****

Sementara nasib Ciara yang di bawa oleh Dafi ke lantai atas, di sana ada sebuah ruangan yang khusus untuk tempat peristrirahatan Dafi dan teman-temannya. Dafi kemudian membuka pintu lalu mengincinya saat mereka ada di dalam ruangan itu.

“Mau apa kamu membawa aku ke sini ?” Tanya Ciara

Dafi mendorong Ciara hingga wanita itu terjatuh di atas sofa, Dafi menindih tubuh Ciara hingga Ciara tidak bisa bergerak.

“Lo mau ngadu sama bokap gua hah ?” Tanya Dafi

“Iya” Jawab Ciara

“Kalau lo mau ngadu, lo harus melayani gue sekarang juga di sini” Titah Dafi

“A-apa maksud kamu ?” Tanya Ciara gugup dan merasa takut

“Lo harus melayani geu sebagai istri kepada suaminya” Jawab Dafi

“Apa ? nggak, kita masih sekolah” Ucap Ciara menolak

Dafi mengeringai, lalu mengkram dagu Ciara hingga kepala Ciara itu mendongkak menatap Dafi.

“Kalau lo berani ngadu sama papah, pulang dari sekolah gue bikin lo susah jalan akibat senjata gue. Ngerti lo ?!” Ancam Dafi

Ciara merapatkan bibirnya, lalu mengangguk paham. Walau pun dia adalah seorang istri, namun Ciara masih tidak rela jika kehormatan yang di jaga diambil di usia yang masih muda.

“Lo keluar sekarang juga” Titah Dafi

“Tapi pintunya masih di kunci” Jawab Ciara

Dafi berdecak kesal, lalu dia mengambil kunci yang di simpan di saku bajunya kemudian membukanya.

“Keluar” Sentak Dafi

“Kali ini aku mengalah, suatu saat kamu akan mengemis di kakiku” Ucap Ciara, lalu dia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Dafi yang masih menatap tajam

“Nyusahin banget tuh cewek” Gumam Dafi

Ciara kemudian pergi ke kelasnya, karena bel masuk telah berbunyi. Dia masih terlihat gurat kesal pada wajahnya walau tertutupi oleh cadarnya, namun dari sorot matanya tidak bisa di bohongi.

“Ciara” Panggil Ihsan yang duduk di sebelah Ciara

“Iya ?” Tanya Ciara

“Kamu nggak ke kantin ? udah makan ?” Tanya Ihsan

“Aku sedang puasa” Jawab Ciara

“Oh gitu, aku duduk di samping kamu boleh ?. kan teman sebangku kamu kan lagi gak masuk, biar aku menjadi penggantinya sementara” Pinta Ihsan seraya menaikkan kedua alisnya

“Terserah kamu, tapi jangan dekat-dekat” Jawab Ciara

“Oke deh” Ucap Ihsan

Tak berselang lama, guru mata pelajan pun masuk dan siswa yang tadinya ramai menjadi diam.

*****

Tepat satu siang, akhirnya bel istirahat kedua oun berbunyi para siswa pun bergegas keluar kelas.

“Istirahat kedua kamu mau di sini saja ?” Tanya Ihsan

“Arah ke masjid ke arah mana ?” Tanya Ciara

“Jalan ke kantin nanti belok kiri” Jawab Ihsan

“Makasih Ihsan” Ucap Ciara

“Ok sama-sama, eh tunggu-tunggu. Aku ikut kamu deh sholat di musola lebih adem kayaknya” Jawab Ihsan

Ciara tersenyum lalu mereka berjalan ke musola, baru saja mereka keluar dari kelas dari kejauhan terdengar bunyi kegaduhan. Rupanya ada beberapa siswa yang sedang mendorong beberapa siswa yang menghalangi jalannya.

“Bukannya dia wanita yang tadi ?” Gumam Ciara

“Duh, kenapa itu anak bikin ulah sih ?” Ucap Ihsan

Tiba-tiba para siswa sudah berdiri di hadapan Ciara, salah satu dari mereka maju lalu mendorong tubuh Ciara hingga Ciara sedikit terhuyung ke belakang.

“Ada apa ini ?” Tanya Ciara tidak mengerti

“Heh lo, gue Nabila pacarnya Dafi. Siapa pun yang ketahuan ngedeketin Dafi bakal berurusan dengan gue” Sarkas Nabila

“Berisik lo Nabil, lagian Ciara gak suka sama cowok lo. Pede gila lo” Jawab Ihsan

“Diam lo, ini urusan gue sama cewek so suci ini” Sentak Nabila

Sedangkan Ciara menatap Nabila dengan santai, tidak ada keraguan atau ketakutan yang Ciara rasakan.

*****

Sedangkan di kelas IPS, ada salah satu siswa datang menhampiri Dafi. Dafi yang sedang bermain ponselnya bersama teman-temannya.

“Dafi” Panggilnya takut-takut

“King Dafi” Panggilnya lagi

Dafi hanya melirik dari sudut matanya

“Ada apa ?” Tanya Dafi

“Nabila akan membuli anak baru itu, Daf” Jawabnya

“Biarin aja, palingan ngebuli cewek yang berani ngedeketin gue” Ujar Dafi cuek

“Samperin dulu Daf, kasihan juga yang akan di bully sama cewek lo. Dia bisa trauma” Jawab Ahsan

“Iya bro, kita samperin dulu aja. Barang kali seru” Tambah Bisma

“Bawel banget kalian, memangnya siapa cewek yang di bully sama Nabila ? gak penting banget” Sungut Dafi, mulutnya yang berbicara sedangkan fokusnya tertuju pada ponselnya

“Aku gak tahu namanya tapi siswi itu bercadar” Jelasnya

Mata Dafi membulat setelah mendengar siswa yang di bully Nabila memrupakan siswi yang bercadar, dan yang bercadar hanya Ciara istrinya itu.

“Shit…” Dafi segera berdiri lalu berlari keluar kelas

Di dalam hatinya dia merutuki dirinya yang main Tarik Ciara di depan Nabila begitu saja tanpa pikir panjang.

“Ah sialan, bisa kena bogeman papah kalau Ciara kenapa-napa” Gumam Dafi

Dafi pun sudah tiba di depan kelas Ciara, namun dia tidak melihat Ciara mau pun Nabila di sana.

“Kosong ?” Tanya Dafi

“Dafi, hhhhh…. Nabila ada di lapang voli. Nabila membawa wanita itu ke sana” Ucap Laki-laki yang memberi informasi pada Dafi

Dafi pun kembali berlari ke arah lapang voli, pikirannya sudah tidak menentu. Ia berharap Nabila belum melakukan hal yang tidak-tidak pada Ciara.

Saat berada di depan lapang voli, rupanya di sana banyak pada murid yang menontonnya.

Plak

“AKHHH” Suara jeritan dari lapang sana

Mata Dafi membola, dia terkejut mendengar suara tamparan yang begitu kencang. Dafi langsung panik, saat ada yang tumbang dari sana.

“Ciara” Ucap Dafi

#Apa yang Dafi lihat ?#

#Apakah Nabila menampar Ciara begitu keras ?#

#Apa yang akan di lakukan Dafi saat melihat kejadian itu ?#

Episodes
1 Bab 1 Seseorang Yang Terluka
2 Bab 2 Pernikahan
3 Bab 3 Tidak Menyangka
4 Bab 4 Kekasih Dafi
5 Bab 5 Ancaman
6 Bab 6 Hampir
7 Bab 7 Ketahuan
8 Bab 8 Ketua Geng Motor Macam Kumbang
9 Bab 9 Suka Dia
10 Bab 10 Di Tolong Oleh Seorang Pria
11 Bab 11 Di Peluk atau Di Cium ?
12 Bab 12 Kedatangan Nabila
13 Bab 13 Perasaan Ahsan
14 Bab 14 Hinaan yang menyakitkan
15 Bab 15 Keterkejutan Dafi
16 Bab 16 Hukuman
17 Bab 17 Ini Perintah
18 Bab 18 Kedatangan Anggota Satria Star
19 Bab 19 Sebuah Firasat
20 Bab 20 Kondisi Dafi
21 Bab 21 Sedih atau Bahagia ?
22 Bab 22 Bahaya
23 Bab 23 Menanti Kedatangan Ciara
24 Bab 24 Gugup Dan Gelisah
25 Bab 25 Di Introgasi
26 Bab 26 Darurat
27 Bab 27 Aku Mengkhawatirkan Kamu
28 Bab 28 Kehilangan Jejak
29 Bab 29 Mengejutkan
30 Bab 30 Kehilangan Jejak Lagi
31 Bab 31 Membawa Pergi
32 Bab 32 Membawa Ciara
33 Bab 33 Tidak Ada Yang Boleh Mengakitinya
34 Bab 34 Hadiah Masa Lalu
35 Bab 35 Tidak Boleh Menyakitinya
36 Bab 36 Penjagaan Ketat
37 Bab 37 Harus Dijelaskan
38 Bab 38 Mencari Keributan
39 Bab 39 Hukuman Yang Mengganggu
40 Bab 40 Nafkah ?
41 Bab 41 Gadis Berkaca Mata
42 Bab 42 Pengumuman Dafi
43 Bab 43 Merasa Aneh
44 Bab 44 Berpikir Berlebihan
45 Bab 45 Suka atau Tidak
46 Bab 46 Kenapa Bisa Bebas ?
47 Bab 47 Sangat Berharga
48 Bab 48 Di Mading Sekolah
49 Bab 49 Bukan Dia ?
50 Bab 50 Penghianat
51 Bab 51 Membawa Mereka
52 Bab 52 Ngedate
53 Bab 53 Maaf
54 Bab 54 Sesuai Janji
55 Bab 55 Ancaman Dari Postingan
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Seseorang Yang Terluka
2
Bab 2 Pernikahan
3
Bab 3 Tidak Menyangka
4
Bab 4 Kekasih Dafi
5
Bab 5 Ancaman
6
Bab 6 Hampir
7
Bab 7 Ketahuan
8
Bab 8 Ketua Geng Motor Macam Kumbang
9
Bab 9 Suka Dia
10
Bab 10 Di Tolong Oleh Seorang Pria
11
Bab 11 Di Peluk atau Di Cium ?
12
Bab 12 Kedatangan Nabila
13
Bab 13 Perasaan Ahsan
14
Bab 14 Hinaan yang menyakitkan
15
Bab 15 Keterkejutan Dafi
16
Bab 16 Hukuman
17
Bab 17 Ini Perintah
18
Bab 18 Kedatangan Anggota Satria Star
19
Bab 19 Sebuah Firasat
20
Bab 20 Kondisi Dafi
21
Bab 21 Sedih atau Bahagia ?
22
Bab 22 Bahaya
23
Bab 23 Menanti Kedatangan Ciara
24
Bab 24 Gugup Dan Gelisah
25
Bab 25 Di Introgasi
26
Bab 26 Darurat
27
Bab 27 Aku Mengkhawatirkan Kamu
28
Bab 28 Kehilangan Jejak
29
Bab 29 Mengejutkan
30
Bab 30 Kehilangan Jejak Lagi
31
Bab 31 Membawa Pergi
32
Bab 32 Membawa Ciara
33
Bab 33 Tidak Ada Yang Boleh Mengakitinya
34
Bab 34 Hadiah Masa Lalu
35
Bab 35 Tidak Boleh Menyakitinya
36
Bab 36 Penjagaan Ketat
37
Bab 37 Harus Dijelaskan
38
Bab 38 Mencari Keributan
39
Bab 39 Hukuman Yang Mengganggu
40
Bab 40 Nafkah ?
41
Bab 41 Gadis Berkaca Mata
42
Bab 42 Pengumuman Dafi
43
Bab 43 Merasa Aneh
44
Bab 44 Berpikir Berlebihan
45
Bab 45 Suka atau Tidak
46
Bab 46 Kenapa Bisa Bebas ?
47
Bab 47 Sangat Berharga
48
Bab 48 Di Mading Sekolah
49
Bab 49 Bukan Dia ?
50
Bab 50 Penghianat
51
Bab 51 Membawa Mereka
52
Bab 52 Ngedate
53
Bab 53 Maaf
54
Bab 54 Sesuai Janji
55
Bab 55 Ancaman Dari Postingan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!