MULAI BEKERJA

"Kamu saya terima kerja di sini” kata Bu Sandra pemilik toko sepatu “Tugasmu adalah melayani pembeli, membereskan barang-barang agar tertata rapi di rak-rak pajangan, membersihkan etalase, mencarikan sepatu yang diinginkan konsumen ….” lanjutnya. Dia menjelaskan panjang lebar apa yang harus dikerjakan Ninu mulai dari datang sampai menjelang pulang.

Jam kerja di toko dibagi menjadi dua shift. Shift pagi mulai jam 8 sampai jam 4 sore, sedangkan shift siang mulai dari jam 2 sampai jam 9 malam. Setiap shift ada lima orang karyawan yang bekerja terdiri dari tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki. Untuk hari libur bergantian setiap hari satu orang dari shift pagi dan satu orang dari shift siang mulai dari hari Senin sampai Jumat sedangkan weekend semua karyawan harus masuk, tidak ada yang libur.

Untuk pakaian, karyawan diberi dua seragam, setelan kaos warna merah maroon dengan strip putih dan biru pada bagian lengan dan nama toko di dada bagian kiri dipadu dengan rok span hitam untuk dipakai di hari biasa, sedangkan di akhir pekan yaitu sabtu dan minggu karyawan mengenakan kemeja batik dan celana panjang hitam.

Gaji yang diterima Ninu setiap bulan 1,5 juta, tidak ada makan atau snack. Mungkin untuk orang lain gaji segitu sangatlah kecil tapi buat Ninu itu cukup besar dibanding dengan penghasilannya di kampung, apalagi jika dibandingkan dengan berat pekerjaan yang harus dilakukan, jadi pelayan toko tidaklah terlalu menguras tenaga, hanya harus kuat berdiri saja.

Untuk menambah penghasilan, Ninu juga bekerja menjadi pelayan di sebuah café. Ninu direkomendasikan bekerja di café oleh bu Sandra, karena pemilik café adalah adik bu Sandra. Menurut bu Sandra Ninu karyawan yang rajin dan pekerja keras.

Jam kerjanya di café gantian dengan jam kerja di toko. Kalau di toko dia shift pagi, maka di café dia kebagian shift siang yaitu mulai jam 5 sampai jam 10 malam sedangkan shift pagi mulai jam 8 sampai jam 1 siang. Memang jam kerjanya di café tidak full karena harus menyesuaikan dengan jam kerjanya di toko, untungnya pemilik café tidak keberatan karena dianggap kerja paruh waktu.

Setiap hari Ninu berangkat jam 7.00 pagi dan pulang ke kosannya sekitar jam 10.30 malam. Lelah memang, tapi dia sangat menikmati dunia barunya kini. Banyak hal yang dia ketahui dan pelajari. Karena pada dasarnya Ninu adalah gadis yang cerdas maka dia sangat mudah beradaptasi dan memahami banyak hal.

Ninu benar-benar hidup sederhana, dia menghemat sebisa mungkin supaya tidak banyak pengeluaran. Karena di café disediakan makan sekali, dia hanya mengeluarkan uang untuk sarapan saja dengan membeli nasi kuning atau nasi uduk. Sedangkan untuk transport Ninu lebih memilih berjalan kaki pada saat akan berangkat bekerja. Dia hanya naik ojeg saat pulang saja karena dia tidak berani kalau harus berjalan kaki di malam hari sendirian.

Setiap bulan dia mengirimkan uang ke kampung. Ninu menyuruh Ima membuka tabungan di bank sehingga dia bisa transfer setiap bulannya. Menurut Ninu itu lebih baik supaya tidak merepotkan orang lain.

Kita ambil singkatnya saja ya guys….

Tidak terasa sudah tiga tahun Ninu bekerja di kota. Banyak hal yang dia dapat, mulai dari teman baru, kebiasaan baru, dan tentu saja kehidupan baru.

Sekarang Ninu tampil lebih cantik. Kulitnya tidak secoklat ketika masih di kampung dulu. Sekarang lebih bersih dan segar. Tangannya tidak sekasar ketika dia masih bekerja membuat batu bata di lio. Dia juga sudah lebih dewasa dan pandai bertutur kata yang ramah dan sopan, karena sudah terbiasa menghadapi konsumen dia juga harus lebih sabar.

Selain itu, sudah dua tahun ini dia juga melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti paket C. Ninu teguh pada keinginannya untuk menjadi wanita yang pandai.

Dari penghasilannya, Ninu sudah bisa merenovasi kamar mandi rumahnya di kampung. Dia meminta pamannya untuk membuat kamar mandi di dalam rumah agar ibu dan Ima lebih mudah jika ingin mandi dan sebagainya. Dia juga membelikan Ima HP supaya mudah berkomunikasi mengingat Ninu jarang sekali pulang. Untuk hiburan Ninu juga membelikan ibu dan Ima televisi. Biar gak ketinggalan jaman, kata Ninu ketika ibu bertanya untuk apa membeli tv. Beda dengan Ima, dia sangat senang ketika tahu Ninu membelikannya tv. Sudah lama dia ingin punya tv seperti teman - temannya yang lain.

Sekarang Ima sudah duduk di bangku SMP. Dia dan ibu juga membantu kakaknya dengan berjualan nasi kuning setiap pagi di rumah. Tentu modalnya dari Ninu. Kata ibu, lumayan buat nambah-nambah uang jajan Ima. Sekarang ibu juga terlihat lebih sehat. Mungkin karena hatinya yang gembira membawa dampak positif pada kesehatannya.

Sekarang Ninu benar-benar bisa bernafas lega. Kehidupan keluarganya menuju ke arah perubahan yang lebih baik. Dia bertekad akan menyekolahkan Ima hingga sarjana. Dia ingin melihat adiknya itu sukses dan membanggakan ibu.

Tok tok tok ….

Ninu mengerjapkan matanya. Siapa itu yang mengetuk pintu kosannya. Jarang-jarang ada tamu ke kamarnya. Kalaupun Agis mau berkunjung biasanya dia ngasih kabar dulu.

Ini kan masih pagi, gumam Ninu.

Hari ini dia libur kerja di toko, dan kebetulan di café kebagian shift siang. Makanya dia tidak terburu-buru bangun pagi.

Tok tok tok …

“Permisi” suara wanita di balik pintu.

“Yaa… sebentar” sahut Ninu, bangun dan merapikan rambutnya yang kusut.

“Siapa ya?” tanyanya sambil membuka pintu, masih menyipitkan mata karena silau dengan cahaya matahari yang menerobos masuk.

“Eh… teteh masih tidur ya? Aduh maaf menganggu” suara wanita itu menjawab.

“ya gak apa-apa. ada perlu apa teh?” tanya Ninu.

“Teh maaf mau pinjam sapu, boleh?” tanya si wanita.

“Oh.. boleh. Ini”

“Terimakasih ya, nanti saya kembalikan” ucap si wanita tersenyum manis.

“Teh, ini sapunya” wanita itu kembali lagi sekira satu jam kemudian. “Kenalin teh nama saya Ira” senyumnya ramah sambil mengulurkan tangan “Saya baru pindah ke sini tadi malam” lanjutnya.

Oh pantesan tadi malam berisik sekali, gumam Ninu, rupanya ada orang baru di kosannya.

“Kamar saya itu” dia menunjuk pintu kamar yang berseberangan dengan kamar Ninu.

“Oh iya salam kenal juga. Saya Ninu” jawab Ninu menyambut uluran tangan Ira.

“Teteh tinggal sama siapa di sini?” tanya Ira.

“Saya sendiri” jawab Ninu.

“Sama dong teh, saya juga sendiri” Ira nyengir.

Sepertinya dia orang yang baik dan ceria, buktinya dia selalu tersenyum bila bicara. Wajahnya cantik dengan polesan make up lengkap dan bulu mata lentik.

Apa itu bulu mata palsu?, Batin Ninu.

Setelah itu, obrolan berlanjut. Saling menanyakan jati diri, asal dari mana, kerja dimana, dan sebagainya.

⚘⚘⚘⚘

Terpopuler

Comments

M⃠❀⃟✵🦃🄷🄴🄼🄰🐝⃞⃟𝕾𝕳

M⃠❀⃟✵🦃🄷🄴🄼🄰🐝⃞⃟𝕾𝕳

semangat up🤗

2021-02-01

1

mrssun

mrssun

like banget deh semangat

2021-01-18

3

Anggita Azwina

Anggita Azwina

5 like thor.... gadis bermata bening itu istriku dan mutiara terpendam...

2021-01-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!