Aletha bergumam lembut dalam tidurnya. Merasakan sesak dan juga sedikit sempit dalam ruang geraknya, perlahan dia membuka mata dan menerawang lingkungan disekitarnya, sembari mengumpulkan jiwanya yang masih jatuh dalam mimpi tidurnya.
Kepalanya pusing, bahunya juga terasa pegal apalagi saat ini tubuhnya seperti ditahan dengan sangat berat.
Sadar dengan situasi yang aneh, dengan cepat Aletha menoleh kearah sebaliknya melihat siapa sosok yang ada disebelahnya, dan yang pertama ia lihat adalah mata tajam pria itu yang sedang tertutup dengan begitu menawan, apalagi bibir sexynya yang terlihat sangat menggoda membuat Aletha terpikat dalam waktu sesaat.
Tidak! Kau tidak boleh terpikat olehnya, Aletha.
Sebelum pria ini bangun lebih baik Aletha menjauh darinya. Namun disayang, saat ini pria itu sedang memeluknya dengan begitu erat.
Bagus, apa sekarang dia akan terus seperti ini sampai pria ini bangun? Tidak jika membayangkannya saja itu sudah membuat Aletha merinding.
“Kau sudah bangun?” suara serak khas bangun tidur, membuat Aletha terkejut dan menatapnya yang perlahan mulai menunjukan mata samudranya.
‘Sial! Kenapa dia sekarang malah bangun, sih’
“Lepaskan aku.” Ucapnya dengan ketus sembari meronta melepaskan diri dari Welliam.
Aletha berlari menjauh dan bersembunyi, dibalik gorden besar dan tebal berwarna ungu tua saat dia sudah berhasil melepaskan diri.
Sedangkan Welliam masih berbaring santai dengan tangan kanan menopang kepalanya.
Melihat dari ruang kamar yang luasnya sudah terbilang seperti ruang keluarga, dengan beberapa arsitektur yang tidak biasa. Banyak sekali warna dan miniatur pajangan yang menambah kesan dingin dan menyeramkan, disetiap ruangan.
Aletha mencoba mengamati suasana lingkungan yang sangat asing untuknya. memahami kondisi yang sepertinya berbeda dengan suasana di Jepang.
“Siapa kau sebebarnya?”
Welliam menaikan sebelah alisnya, ada apa dengan gadis ini sebelumnya dia takut kepada Welliam. Tapi sekarang dia terlihat sangat berani, mungkin Aletha tipe pemberani yang suka memberontak atau dia tipe perempuan yang memiliki kejutan tak terduga.
‘Menarik.’
“Sepertinya kau tahu aku bukan manusia. Baiklah kau perlu tahu identitasku sebagai pasanganku. Aku sudah pernah memberitahu namaku, kau hanya perlu memanggilku Welliam. Saat ini kau sedang berada di Castle ku.”
....(?)....
‘Ha? Hanya seperti itu saja. Apanya yang identitas dasar menyebalkan!’
“Aku tidak perduli, sekarang juga aku ingin pulang.” Ucap Aletha dengan nada memaksa.
Raut wajah santai Welliam seketika berubah menjadi dingin, tatapannya kembali tajam. Perlahan Welliam bangun dari posisi tidurnya dan dalam sekejap dia sudah di depan Aletha yang masih bergumam menjelaskan ketidak sukaannya dengan apa yang terjadi kepadanya.
“Kau ingin pulang?”
“Ya!”
BRAK!
Karena sudah asik pada egonya, Aletha tidak menyadari aura dingin yang dikeluarkan Welliam begitu menyeramkan. Salah satu tangan gagah Welliam menggebrak jendela kaca dibelakang Aletha, membuat jantung Aletha serasa ingin melompat keluar.
Aletha melirik mata Welliam yang begitu terlihat sadis, seolah dia tengah menangkap buruannya untuk siap dibunuh.
Dertt...Dertt.....krecak!
Dinding, lantai, kaca, dan semua barang yang ada diruangan itu bergetar hebat tak kuat menahan aura gelap milik Welliam.
Oh tidak, sepertinya Aletha telah membangunkan singa yang tak seharusnya dia singgung.
“Kau.. tidak akan pernah.. meinggalkan.. tempat ini!”
Nada dingin yang begitu menekan jiwa, membuat Aletha serasa tak bisa bernafas. Belum lagi tatapan membunuhnya yang sudah cukup membuat Aletha takut, bahkan ia yakin siapa pun yang melihat tatapannya akan kalang kabut dengan ketakutan.
Tok...Tok...Tok...
“Maaf mengganggu waktu anda, Yang Mulia.”
“Aku mengerti.”
Dari balik pintu yang terbuka sedikit, Loise hadir menyampaikan sebuah berita yang tanpa diberi tahu pun Welliam sudah mengetahuinya.
Bahwa kedua orangtuanya, ingin bertemu dengannya. Membahas kejadian rusuh di Castle nya.
Welliam menghirup dalam aroma wangi dari helaian rambut Aletha, ia masih menatap tajam seolah ingin memberitahu Aletha untuk tidak mencoba berfikir kembali ke dunianya.
“Aku akan segera kembali.”
Welliam berbalik lalu berjalan keluar dari kamar. Tepat saat pintu itu tertutup Aletha terduduk lemas, sejak tadi ia sudah menahan rasa takutnya, entah mengapa setiap Welliam marah atau memandang tidak suka tubuh Aletha selalu merespon memberi tahu, bahwa dia tidak boleh membantah setiap yang dikatakan Welliam.
“Wah.., kukira aku akan langsung mati tadi.”
Aletha mengambil nafas banyak dalam tempo cepat, jantungnya sudah menggebu tidak karuan bahkan untuk sekedar berdiri saja sudah tidak bisa, kakinya seperti mati rasa.
“Anda baik-baik saja, Lady?”
Aletha melihat pemilik suara itu. Wanita cantik berambut pirang dan bermata ungu, melihat dari pakaiannya sepertinya dia seorang pelayan di Castle ini.
“Maaf jika mengagetkan anda, nama saya Fivian del zurie. Yang Mulia mengutus saya untuk melayani anda, Lady.”
“Lady? Maksudmu itu aku?”
Fivian tersenyum sebagai jawaban Aletha.
“Aku tidak butuh pelayan, kau bisa pergi.”
Aletha kembali menunjukan wajah normalnya yang begitu dingin.
Fivian sedikit terkejut melihat tatapan Aletha begitu persis dengan sang Pangeran ketika sedang marah.
“An-anda begitu mirip dengan Yang Mulia, itu sebabnya pepatah selalu bilang pasangan kita adalah cerminan diri kita sendiri. Tidak heran jika Yang Mulia menyukai anda, Lady.”
“Ha?”
“Anda jangan khawatir, saya janji akan membuat anda semakin mempesona jika dihadapan Yang Mulia, baiklah waktunya mandi dan merias anda Lady.”
“He? Tu-tunggu, bukan itu yang ku mak---“
“Sudahlah mari ikuti saya, Lady.”
Apa-apaan ini, biasanya jika Aletha sudah bersikap dingin tidak akan ada yang berani berkata lagi. Oh tidak, semua semakin menyebalkan untuknya.
“Kutarik ucapanku untuk kehidupan membosankan. Owh, kumohon Aku ingin hidup bosan yang tenang seperti dulu. Hiks.., sial!”
--.o🍁o.--
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Roulysa
terkadang para pria kl sudah cinta apapun akan dilakukan tuk mendapat kan cintanya 😍😍😍😍😍😍😍
2021-03-26
3
Talitha wulandary
huhuhu.. kata yang melegenda " menarik " 😅
2021-03-08
1
Uncu Ce
welliam kayaknya lebih sadis dari fedrick.ayahnya selalu ramah dan tersenyum pada ibundanya dulu...
2020-12-26
2