S2 Episode 5

Raka terus memandangi bayinya yang berada di kotak kaca yang terlihat transparan itu. Bertapa ingin ia memeluk dan menggendong bayi itu. Tapi sayang, dokter tidak mengizinkannya karena harus segera dimasukkan ke ruang inkubator yang steril.

Setelah suster membawa bayi itu, Raka kembali menatap dokter yang masih berdiri di sana. Ia belum mendapat jawaban tentang istrinya.

“Bagaimana keadaan Zia, dok. Kenapa aku bertanya kau tidak menjawabnya?”

Dokter itu menatap Raka menghela napas. “Dia koma, Tuan Raka,” ucapnya cepat. “Maafkan aku. Aku membuatmu kecewa, aku tidak bisa memenuhi harapanmu.” Dokter itu menunduk merasa bersalah.

“Tapi dia akan sembuh kan, dok?”

“Berdoa saja, kami para dokter tidak bisa menentukan. Hanya Yang Maha Kuasalah yang berhak menentukan nasib Zia.” Dokter itu menunduk merasa kecewa karena tidak bisa membawa kabar bahagia untuk pasiennya.

Koma? Bukankah itu lebih baik dari pada kematian? Setidaknya masih ada harapan untuk Zia bisa sembuh.

"Apa aku boleh menemuinya, dok?" tanya Raka menatap pintu ruangan di hadapannya itu seolah tidak sabar untuk melihat keadaan Zia.

"Kau boleh menemuinya setelah dia dipindahkan ke ruangan insentif. Itu pun tidak boleh terlalu lama, perawat sendang mengurusnya sekarang. Setelah semua selesai mereka akan memberi tahumu.

Tapi satu yang perlu kau tahu, kau tidak boleh bicara yang membuatnya sedih, karena dia mendengar semua suara saat seseorang bicara, tapi dia tidak bisa menjawab. Aku harap kau bisa bercerita yang baik-baik supaya dia merasa semangat lagi untuk berjuang hidup. Berdoalah, semoga dia baik-baik saja.” Dokter itu menepuk pundak Raka lalu berlalu pergi.

Beberapa menit dokter itu pergi perawat pun menghampiri Raka mempersilahkan untuk segera menemui Zia, karena sudah di pindahkan ruang.

Raka segera masuk ke ruangan yang sudah ditunjukan oleh perawat. Lelaki itu melihat tubuh Zia terbujur kaku. Dipenuhi dengan selang-selang di seluruh anggota tubuhnya, matanya terpejam.

Setidaknya ada secercah harapan di hati Raka karena Zia masih hidup walau dalam keadaan koma. Ia berjanji akan membuat Zia sembuh seperti sedia kala.

Raka menggenggam tangan lembut Zia yang dingin itu lalu mengecupnya disertai dengan air mata yang menetes di tangan istrinya itu. “Aku yakin, sayang. Pasti kamu tidak akan meninggalkan kami sendiri, pasti kamu akan berjuang. Demi aku dan putri kita,” ucapnya dengan bibir bergetar.

“Kau boleh istirahat Zia. Tapi jangan terlalu lama, kau tahu sendiri bukan? Kalau satu hari saja aku tidak bisa tanpa bicara atau tidur denganmu.” Raka menghujani kening Zia dengan kecupan.

Ia yakin istrinya itu pasti mendengar semua ucapannya.

Setelah memastikan keadaan mama Clarys baik-baik saja Vita masuk ke dalam ruangan di mana Raka berada. Perempuan itu memegang pundak Raka dari belakang. “Kak,” panggilnya.

Raka mengusap air matanya lalu menoleh ke arahnya.

“Aku sudah menemukan dokter terbaik untuk kak Zia. Kini kita harus menyiapkan keberangkatan kak Zia ke Singapura. Dia akan diberi pengobatan terbaik di sana, dan semoga dia bisa segera sadar dari koma.” Vita menatap Zia penuh harap. Berharap kakak iparnya itu mendengar suaranya.

“Lakukan apa saja, Vita. Asalkan itu membuat Zia sembuh seperti sedia kala aku akan mengikutinya.”

“Sore ini para tim medis akan menemaninya ke sana. Aku sudah menyiapkan jets pribadi yang siap untuk digunakan.”

“Aku akan menemaninya, Vita. Aku akan terus bersamanya, aku titip baby Zika ya."

Vita mengangguk. “Baik kak," balasnya.

Zika adalah nama yang sudah di susun Zia dan Raka dari jauh-jauh hari. Nama Zika adalah gabungan dari nama mereka berdua. Mereka berharap Zika bisa mempunyai rasa cinta yang kuat, layaknya cinta mereka berdua.

Saat sore tiba pihak rumah sakit menyiapkan Zia untuk di bawa ke Singapura oleh Raka. Mama Clarys dan Vita melepas kepergian mereka berdua saat memasuki mobil ambulance yang akan menuju jets pribadi di landasan pacu.

Sejuta harapan saat mobil itu tidak terlihat lagi. Zia sembuh, Zia sembuh Zia pasti sembuh. Itu harapan Vita dan Clarys. Kini tugasnya adalah untuk menjaga baby Zika merawat hingga Zia kembali.

Penampakan foto Beby Zika Sanjaya ya guys ....

Like dikit, jadi males lanjutinya😭 Ibarat makan, gak pakai sambal gitu 🤣

Terpopuler

Comments

Reni Izhar

Reni Izhar

😭😭😭😭😭😭😭😂😂

2021-12-04

1

Rafika Aprilyanti Alfian

Rafika Aprilyanti Alfian

Author kmu udh bikin air mata ku meleleh dn terhisak" thor smoga zia lekas sadar dri koma nya yah thor jdi kasihan aku sama Raka nya thor yg sabar yah Raka zia pasti sembuh yg Semagat Raka dn author💪😁

2021-09-13

0

Harullah Thahir Diwolu

Harullah Thahir Diwolu

Alhamdulillah,,,,ada harapan 💪💪💪

2021-09-11

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!