Pagi yang cerah di sinari dengan mentari yang indah agak kekuningan Kuningan telihat lah sebuah rumah yang indah dan asri dengan pemandangan nya yang sangat cantik, rumah itu sangat besar dan halamannya luas banyak ditanami oleh bunga berwarna warni yang terlihat enak di pandang.
Itu adalah rumah Jendral Gu Jin yang berani, kuat, ahli dalam bela diri karena kultivasinya berada Tahap 5 tingat 7 sebentar lagi akan naik ke tingkat 6 tetapi jendral tidak buru buru untuk meningkatkan nya, karena ia ingin menkokoh pondasi tubuh nya terlebih dahulu.
Dirumah itu terlihat seorang wanita yang sangat cantik dan lembut ia adalah istri sahnya Jendral yang sangat di cintainya yaitu Lu Liana dan juga ada sang jenderal di sebelahnya sambil memangku istrinya dan mengusap ngusap bahu istrinya dengan tangan nakalnya dengan lembut.
Awalnya kehidupan Liana sangat indah harmonis dan bahagia bersama suaminya, walaupun ada selir suaminya tapi suaminya selalu mengabaikan selirnya itu, dengan begitu Liana merasa sangat dicintai, disayangi dan dimanjakan oleh suaminya.
Pagi menjelang siang itu Jendral sedang menikmati waktu libur nya bersama istri tercinta dan putri tersayangnya yang cantik jelita bak peri rembulan Dewi kayangan yang indah, banyak yang iri dengan kecantikannya termasuk Duo ulet keket yaitu selir dan anaknya.
Tiba-tiba waktu bahagia sang Jendral bersama keluarganya terganggu dengan kedatangan seseorang prajurit untuk melapor bahwa ada Kasim berkunjung kediaman Jendral, untuk mengantarkan Titah dari sang raja.
"Lapor Jenderal" kata prajurit kepada jendral Gu Jin mulai merasa gelisah melihat Jendral.
"Prajurit apa kau tidak melihat aku sedang bersama istri ku" ucap Jendral dengan geram
"Bukannya aku sudah bilang, tidak ada yang mengganggu ku hari ini" ucapnya lagi Dangan tegas.
Mendengar sang Jendral mulai marah prajurit itu buru buru berkata:
" Jendral diluar ada Kasim utusan dari istana datang menyampaikan titah dari yang Mulia Raja" ucap prajurit dengan wajah pucat dan takut takut melihat wajah dingin nya sang Jendral.
"Gleek!!!"
"Mati aku....!!!" Batin prajurit...
Prajurit itu menelan ludahnya dengan kasar saking gugupnya, karena sudah berani mengganggu waktu Jendral bersama keluarganya, tapi apa boleh buat karena ini juga penting untuk di laporkan ke jendral, dari pada mendengar kemurkaan dari Yang Mulia Raya Matahari
(Ya, kerajaan di wilayah itu terbagi Empat bagian kerajaan:
° kerajaan Matahari ~ yang di tempati oleh Jendral Gu Jin saat sekarang ini, kenapa di namakan kerajaan Matahari kerena daerah tersebut sangat lah panas di siang hari
° Kerajaan Awan ~ Karena daerah nya berada di dataran tinggi banyak penggunungan awan awan terlalu rendah apabila kita berada disana bisa di jangkau dengan jari jari tangan dan daerah itu cukup subur
° Kerajaan Bulan ~ Karena daerah disana terang seperti cahaya Bulan yang redup
° Kerajaan Angin ~ Karena daerah ini sangat dingin di pagi hari sejuk di siang hari dan angin terasa Sepoi Sepoi disana sangat sejuk dan tentram
(Itu lah sekilas info tentang kerajaan di wilayah ini kembali ke cerita)
Mendengar penjelasan dari prajurit nya Jendral berjalan keluar bersama istrinya menemui Kasim tersebut dengan enggan.
Dan Liana menyerah Putrinya kepada pelayan pribadi ya di antar ke tempat tidur, kerena putrinya sudah tertidur dari tadi.
Sesampai diluar Kasim melihat Jendral Gu Jin langsung buka suara :
"Dengarkan Titah dari Yang Mulia Raja" Ucap sikasim lantang
Seluruh penghuni rumah berlutut sambil mendengarkan kan Kasim membacakan Titah sang Raja
" Jendral Gu Jin berani gagah perkasa kuat dan berbakat, di perintahkan kembali ke perbatasan dan membawa prajurit untuk melawan musuh musuh kerajaan Matahari" ucap Kasim membaca titah Raja
"Menerima Titah" Ucap jendral sambil mengangkat tangan nya keatas menghadap Kasim dam Kasim meletakkan Surat Titah Raja di telepak tangan Gu Jin.
Setelah kepergian Kasim jendral menghadap istrinya dengan perasaan campur aduk dan sedih karena baru saja ada waktu untuk bersama istri dan Putrinya, dan pupus sudah harapan nya karena mendapatkan perintah dari raja kembali ke perbatasan untuk perperang untuk melawan musuh.
"Liana, hari ini aku akan menghabiskan waktu bersamamu dan Putri kita, besok aku akan berangkat ke perbatasan" ucap Gu Jin kepada istri nya dengan wajah sedih.
Jendral merasa kepergian nya kali ini tidak seperti biasanya, karena perasaan nya tidak terlalu enak, ada perasaan ganjil yang membungkah dalam hati nya, dia cemas meninggalkan istri dan Putrinya Kali ini dirumah sendirian,
Dia tidak percaya dengan siapapun yang ada dirumah ini selain istri dan putrinya, karena dia mengetahui banyak trik trik yang diperankan oleh selir ya beserta keluarganya yang lain, mereka hanya mengharapkan kan kehancurannya saja, tetapi selama dia tidak mendapatkan bukti. Tetapi apalah daya dia sudah mendapatkan titah segera berangkat ke perbatasan.
Liana mendengar perkataan suaminya dia senang dan tersenyum manis
"Baik lah suamiku, hari aku akan menyerahkan kan diriku khusus padamu" canda Liana pada suaminya dia sangat bahagia
"Ayo kita masuk dulu, seperti Hana Putri kita sudah bangun dari tidurnya"ucap ya lagi dengan lembut dan sayang
Mereka kembali kedalam Gu Jin merangkul Istrinya merapatkan kebadannya sendiri dan memeluk pinggang istrinya dengan mesra.
Saat mereka pergi nampaklah seorang dari sudut tiang rumah dia seorang wanita cukup cantik memakai pakai bewarna hijau yang indah, dia dari tadi mengintip kemesraan suami istri itu dengan tajam penuh rasa iri dan dengki.
dengan tersenyum miring yang penuh dendam dan amarah dia berkata:
"Abiskan waktu kalian bersenang senang hari ini, setelah itu tunggu pembalasanku" ucap wanita itu dengan wajah merah karena menahan amarahnya dari tadi.
Wanita itu adalah selir Gu Jin satu satunya yang bernama Lusi tetapi Gu jin tidak menganggapnya ada. Kenapa satu satu karena Gu Jin tidak berniat mengangkat selir dia mengingin hanya istrinya lu Liana satu satunya jadi Istrinya.
Tetapi karena kesalahan, Lusi menjadi selir Gu Jin
Kejadian pada malam itu, Lusi menjebak jendral Gu dengan mencampuri minuman dengan obat perangsang, supaya dia bisa naik ke tempat tidur nya Jendral, Lusi sangat menginginkan Gu jin tetapi Gujin selalu mengabaikan nya, Lusi mencari cara bagaimana dia bisa jadi selir Gu jin, dia bertekad malam harus bisa menaklukkan Jendral Gu jin bagaimanapun caranya, Maka terpikir lah cara yang menjijikkan itu oleh Lusi, kebetulan malam itu Gu jin sedang merayakan kemenangan bersama teman Temannya di perbatasannya.
Ketika Gu jin meminum minuman itu dia merasa aneh, dan dia minum sedikit lalu menumbahkan minuman nya, tiba tiba badan nya mulai terasa panas, Gu jin membetulkan kan perasaannya bahwa minumannya sudah di campurkan dengan sesuatu, dengan langkah cepat dia mencari istri yang berada di kediaman Jendral yang tidak terlalu jauh tempat acaranya, dan dia bergegas pulang, tetapi tidak menyangka dia pingsan di tengah jalan ke atas kudanya, ada seorang yang melewati jalan itu dan membawa Jendral Gu jin entah kemana...
Beberapa bulan dari kejadian itu...
Siang yang cerah di sinari mentari yang terik, terlihat lah keluar yang sangat bahagia, karena menyambut kehamilan Istrinya sudah dua Minggu lamanya, dia sangat bahagia sebentar lagi dia akan menjadi Ayah, yang di nanti nantikannya selama ini.
Tetapi waktu nya Terganggu dengan kedatangan seorang wanita kediamannya yang lumayan cantik dengan bedak tebalnya. Wanita itu mengaku dia hamil anak Jendral Gu Jin.
.
.
.
Deg...
Deg...
Mendengarkan berita itu perasaan Liana campur aduk, apakah benar Wanita itu telah di hamil anak suami...
Bukan kah selama ini suaminya tidak pernah dekat dengan wanita lain hanya dirinya lah satu satunya...
Bukan kah suaminya berjanji tidak akan menikahi wanita lain menjadi selir, hanya menjadi kan dia Istrinya sampai tua...
Tapi apa ini yang di dengarnya...
Dan dia melihat suaminya dengan perasaan sedih dengan murung dan dia pergi kedalam kamarnya...
Melihat istri nya sedih Gu jin menjadi gusar, dia tidak pernah bermain wanita di luar lalu dimana datangnya wanita ini yang mengaku ngaku hamil anaknya, dan dia menjelaskan itu pada istrinya, tetapi istrinya butuh waktu untuk mencerna ucapannya dan menyuruh Gu jin dari kamar nya untuk menyelesaikan permasalahannya denga wanita itu...
Gu jin keluar di wajah dinginnya dan marah terhadap wanita itu, yang telah membuat istrinya sedih dan murung selama ini dia selalu memanjakan istrinya tidak akan ada yang menyakiti nya sedikitpun tetapi sekarang dengan datangnya Wanita itu istrinya sedih.
Gu jin benar sangat marah kepada wanita itu.
"Siapa kau...!!!
Dan kenapa kau mengaku ngaku aku telah menghamilimu padahal aku tidak mengenalmu" ucap Gujin dengan marah berapi api dan dia melempar kotak tinta yang ada di atas meja kearah wanita itu. (untung saja tidak kena, kalau kena pasti sudah pecah kepala si wanita itu)
Melihat Gujin marah Wanita itu takut takut menjelaskan kepada Gu jin siapa dirinya dan kenapa dia bisa hamil anak nya Gu jin, bagaimanapun cara nya dia harus bertekad hari ini untuk menjadi selir Gu jin walaupun badannya bergetar melihat kemarahan Gu jin.
Wanita itu menjelaskan kejadian pada malam itu bahwa Gu jin sedang mabuk dan dia tidur bersama dengan wanita itu...
"Aku Lusi jendral, apakah kau tidak mengenali ku, pada malam itu kau membawaku dan menyeretku ke kamar penginapan Ruyyi" jawab Lusi dengan menahan rasa takutnya dan mencubit daging pahanya supaya dia mengeluarkan kan air mata palsunya.
Gu jin tidak percaya dengan wanita ini, karena dia mengingat kejadian malam itu, dia bergegas pulang menemui istrinya karena ada sesuatu aneh di badannya dan dia pingsan di tengah jalan di selamat oleh seseorang laki paruh baya...
Tetapi kenapa wanita ini mengarang apa tujuannya?...
Apakah untuk menyakiti istrinya bahwa istrinya sedang hamil muda?...
Dia harus waspada terhadap wanita ini...
Waktu sudah berlalu beberapa jam dan orang orang sudah berkumpul memandangi dan meliaht kejadian itu untuk bergosip, melihat itu para tetua mengajukan untuk menjadi kan wanita itu selir di kediaman Gu untuk meredap gosip...
Untuk menghormati para tetua Gu jin menyetujui nya dengan syarat tidak mencampuri urusannya dan jangan mengganggu istrinya. Gu jin juga punya rencana apa tujuan wanita ini datang dalam keluarganya?
Dia akan menyelidiki berlahan lahan, karena wanita ini sangat licik contohnya saja baru pertama datang dia sudah bisa mengambil hati para tetua dengan mulut manisnya...
Mendengar Gu jin menyetujui nya menjadi selir Lusi tersenyum licik, tidak apa apa di abaikan dia akan menunggu waktu untuk menjalan rencananya, yang penting sekarang bisa memasuki kediaman Jendral Gu.
Setelah itu Gu jin meninggalkan aula pertemuan, menuju ke kamar istrinya untuk menjelaskan bahwa dia akan menjadi kan wanita itu selirnya, untuk mencari bukti apa tujuan wanita itu datang kediamannya...
Dan istrinya tidak membantah perkataan Gujin dia hanya tersenyum lembut dan mengangguk walaupun hatinya sedih dia menerima keputusan suaminya...
(Itu lah kejadian asal mula Lusi jadi selir Gu jin dengan tipu muslihatnya)
.
.
.
.
.
.
~Maaf, jika dalam karya saya masih ada kesalahan dan banyak kekurangan dalam proses belajar menulis Novel.~
☺️
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments