Bab 5, Rasa itu Nyata

Angkutan yang Shaka dan Besty naiki mengantarkan mereka ke pintu gerbang sebuah perumahan elit. Setelah berjalan selama 2 menit melewati Security Gate, akhirnya mereka tiba di sebuah rumah berwarna putih yang berlantai dua. Rumah itu terlihat luas dan besar, namun terkesan sepi dari aktivitas.

Besty kemudian mengajak Shaka masuk ke dalam. Awalnya Shaka merasa ragu, namun Besty memandang Shaka seraya berkata :

" Ga usah takut, aku engga akan gigit kamu.

Dengan tersenyum kecil, Shaka mengikuti langkah kaki Besty untuk masuk ke dalam rumah.

Rumah itu mempunyai ruangan yang cukup luas dengan desain interior yang modern dan bergaya Bohemian. Lampu gantung dan sofa beludru biru yang besar menghiasi ruang tamu rumah itu. Di seberang sana, terletak sofabed dan juga televisi yang besar sebagai pelengkap di ruang tengah. Di tengah - tengah dinding rumah tergantung beberapa foto Besty dengan Ibunya, namun tidak ada sosok ayah dalam foto - foto tersebut. Hanya ada 1 assisten rumah tangga yang menemani Besty dalam rumah besar itu.

Kemudian Besty mempersilahkan Shaka duduk di sofa. "Empuk sekali sofanya" kata Shaka dalam hati. Besty kemudian meninggalkan Shaka dan memanggil Bik Imah, asisten rumah tangganya untuk melayani Shaka.

" Mau minum apa, Den?" kata Bik Imah.

"Panggil saja Shaka, Bik. Jangan dipanggil raden. Apa saja boleh, Bik." kata Shaka malu - malu.

" iya den, ehh.. Nak Shaka. Kok mukanya luka gitu? Apa habis berkelahi ya?" gumam si Bibik.

"Welehh.., welehhh...,ngapain berkelahi, Nak Shaka? Tuh lihat, bonyok sana - sini." lanjut Bik Imah.

"iya, Bik" kata Shaka sambil mengangguk.

Setelah itu, Besty datang dengan membawa First Aid Box berwarna merah ke ruang tamu. Melihat nonanya sudah datang, Bik Imah tidak jadi melanjutkan pembicaraannya dengan Shaka dan permisi untuk pergi ke dapur untuk mengambil minuman.

Besty kemudian duduk di sebelah Shaka. la membuka first aid box itu dan kemudian mengeluarkan beberapa kain kasa dan obat antiseptik. Tanpa banyak bicara, Besty duduk lebih mendekat dan mengobati wajah Shaka. Shaka hanya bisa memandang Besty sambil mengernyitkan alis matanya, menahan rasa sakit akibat obat itu. "Ternyata selain cantik, ia perhatian juga" gumam Shaka dalam hati.

Hingga akhirnya rasa sakit yang dialaminya itu menggerakkan tangan Shaka untuk menghentikan tangan Besty yang mengolesi obat di wajahnya. Besty kaget dan kemudian ia melihat ke arah mata Shaka. Mereka saling memandang dengan jarak yang cukup dekat. Tanpa sadar, mereka saling bertatapan mata dan berpegangan tangan satu sama lain. Kedua jantung mereka saling berdegup kencang. Hati mereka saling berpaut dan bersentuhan, membuat perasaan mereka melayang tak tentu arah.

Tak lama kemudian, Bik Imah datang membawakan minuman dan membuyarkan adegan romantis itu. Dengan tersipu malu, Besty menarik tangannya dan dengan reflek mereka saling duduk agak menjauh. Bik Imah hanya tersenyum melihat kelakuan mereka berdua dan segera pergi setelah mengantarkan es sirup rasa frambozen untuk Shaka dan nona kecilnya, yang diiringi ucapan terima kasih dari Shaka.

"Sepertinya aku harus sering - sering terluka " kata Shaka sambil melihat Besty.

Mendengar kata Shaka tersebut, Besty tambah kikuk dan gugup. Besty kemudian membereskan kotak obatnya dan membawanya pergi.

"Tunggu sebentar ya?" kata Besty sambil melangkah pergi karena malu.

"iya" kata Shaka seraya menganggukkan kepala.

Ketika Besty meletakkan kembali kotak obat tersebut, Shaka berdiri dari tempat duduknya dan melihat - lihat foto yang terbingkai indah di dinding rumah warna putih tersebut. Selagi mencermati foto - foto tersebut tiba - tiba ada suara yang berkata :

" Itu mamaku. " kata Besty.

Shaka menoleh dan melihat Besty melangkahkan kakinya, berjalan ke arahnya.

"Mamaku sekarang ada di Jakarta, mengurus bisnis perusahaan keluargaku" tambahnya.

Sambil memandangi foto yang ada di dinding, Besty kemudian bercerita sedikit demi sedikit tentang keluarganya. Dari situ, akhirnya Shaka mengetahui bahwa papa dan mama Besty telah berpisah. Papa Besty meninggalkan Besty dan mamanya demi perempuan lain yang menjadi sekretaris di Perusahaan tempat Papa Besty bekerja. Mama Besty kemudian bekerja di perusahaan milik keluarganya dan menjual rumah beserta aset - aset yang lainnya di Surabaya agar tidak selalu teringat dan terkenang oleh memori pahit yang terjadi pada dua tahun yang silam. Sementara itu, Bestypun dipindah ke Malang, kota kelahiran mamanya, agar ia menemukan suasana baru dan bisa memulai hidupnya yang baru. Ia hanya ditemani oleh Bik Imah, orang asli Malang yang sudah menjadi pengasuh Besty sejak ia masih bayi.

Sementara itu, Bik Imah yang mendengar perkataan Besty dari balik pintu dapur hanya bisa mengelus dada dan meneteskan air mata. Ia amat kasihan dengan nasib Besty. Ia sudah menganggap Besty sebagai anaknya sendiri. Bik Imah telah mengurus dan mengasuh Besty sejak masih bayi di Malang sampai mereka pindah ke Surabaya. Bik Imah hanya bisa berusaha untuk menemani dan menghibur Besty. Mencoba mengembalikan Besty seperti yang dulu lagi.

Tak terasa, sore kian menjelang. Setelah makan bersama, Shaka pun permisi untuk pulang. Besty mengucapkan terima kasih atas bantuan Shaka selama ini. Shaka hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Kemudian Besty dan Bik Imah mengantar Shaka sampai pintu rumah, memandangi Shaka yang menghilang perlahan meninggalkan rumah Besty.

" Udah baik, sopan lagi" goda Bik Imah.

"Ihhh.., apaan sih, Bik. Bibik nih ada - ada aja" kata Besty sambil balik ke dalam rumah dengan perasaan malu - malu.

***

Sesampainya di rumah, Ibu Shaka kaget dan marah melihat keadaan anaknya tersebut. Ibu Shaka menanyakan tentang kejadian yang anak sulungnya itu alami. Ayah dan adiknya yang kaget dengan suara ibunya, segera keluar dari dalam kamar. Mereka mencoba mencari tahu tentang gerangan yang telah terjadi. Dengan agak malu - malu, Shaka menceritakan apa yang ia alami. Ayahnya hanya tertawa bangga sambil menepuk bahu Shaka dan kemudian kembali ke kamar. Tak mau ketinggalan, adiknya mengacungkan kedua jempolnya ke arah kakaknya dan ikut kembali kamarnya, melanjutkan aktivitasnya semula. Sedangkan ibunya, tak berhenti mengomeli Shaka atas perbuatannya tersebut karena merasa sangat khawatir atas kejadian tersebut. Kemudian menyuruh Shaka untuk mandi dan beristirahat.

Ketika malam menjelang, Shaka tidak bisa tidur. Ia teringat tentang peristiwa yang ia alami tadi siang. Ia mencoba berpikir dan mencerna tentang semua cerita Besty yang telah ia katakan kepadanya. Ia mencoba menerka tentang bagaimana diri Besty sebenarnya. Kasihan dan empati mengerubungi hati Shaka. Ia juga memikirkan perkataan Bik Imah sewaktu mengantarkan Shaka di depan pintu. Perkataan yang membuat pipi Besty menjadi kemerahan karena malu.

" Tolong jaga Non Besty ya" kata Bik Imah.

Apa maksud Bik Imah sebenarnya?Kenapa Bik Imah menyuruh Shaka menjaga Besty? Dan kenapa Bik Imah percaya kepadanya? Semua pertanyaan itu berputar - putar di pikirannya.

Namun yang membuatnya tambah tidak bisa tidur ialah terbayang dengan peristiwa romantis bersama dengan Besty yang terjadi di sofa tadi siang. Cukup membuat Shaka tersenyum sendiri dan menantikan esok hari untuk bisa bertemu dengan Besty lagi, pikirnya.

***

Sementara itu, jauh di sebuah rumah yang besar, seorang gadis juga merasakan hal yang sama dengan Shaka. Ia pun juga tidak bisa tidur di atas ranjangnya. Ia membayangkan sosok laki - laki yang menolongnya tadi siang. Ia juga teringat tentang kejadian yang terjadi di sofa rumahnya antara mereka berdua.

" So sweet..." gumamnya lirih sambil tersenyum lebar.

Terpopuler

Comments

IntanhayadiPutri

IntanhayadiPutri

Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku

TERJEBAK PERNIKAHAN SMA

makasih 🙏🙏

2020-11-14

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

tebar pesona sih shaka

2020-11-11

1

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

mampir.. mampir..

2020-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1, Sayap Yang Tumbuh
2 Bab 2, Tulang Yang telah Patah Tidak Akan Pernah Patah Kembali
3 Bab 3, Beauty But The Beast
4 Bab 4, Garis Takdir Pertemuan
5 Bab 5, Rasa itu Nyata
6 Bab 6, Remah - Remah Cinta (Bagian 1)
7 Bab 7, Remah - Remah Cinta (Bagian 2)
8 Bab 8, Beri Sedikit Waktu
9 Bab 9, Biar Waktu yang Menjemputnya
10 Bab 10, Percaya Padaku
11 Bab 11, Janji
12 Bab 12, First Date (Bagian 1)
13 Bab 13, First Date (Bagian 2)
14 Bab 14, First Date (End)
15 Bab 15, Rahasia Hati (Bagian 1)
16 Bab 16, Rahasia Hati (Bagian 2)
17 Bab 17, Perasaan Seorang Teman
18 Bab 18, Luka Lama (Bagian 1)
19 Bab 19, Luka Lama (Bagian 2)
20 Bab 20, Luka lama (Bagian 3)
21 Bab 21, Luka Lama (Bagian 4)
22 Bab 22, Luka Lama (End)
23 Bab 23, Rendezvous (Bagian 1)
24 Bab 24, Rendezvous (Bagian 2)
25 Bab 25, Sepenggal Kisah Lalu
26 Bab 26, Love..Love..Love.. (Bagian 1)
27 Bab 27, Love..Love..Love..(End)
28 Bab 28, A Wish...
29 Bab 29, A Beginning (Part 1)
30 Bab 30, A Beginning (Part 2)
31 Bab 31, Ulang Tahun (Part 1)
32 Bab 32, Ulang Tahun (Part 2)
33 Bab 33, Ulang Tahun (Part 3)
34 Bab 34, Ulang Tahun (Part 4)
35 Bab 35, Ulang Tahun (Part 5)
36 Bab 36, Selimut Hati (Part 1)
37 Bab 37, Selimut Hati (Part 2)
38 Bab 38, Selimut Hati (End)
39 Bab 39, Dear Shaka...(Part 1)
40 Bab 40, Dear Shaka...(Part 2)
41 Bab 41, Aku Selalu Ada (Part 1)
42 Bab 42, Aku Selalu Ada (Part 2)
43 Bab 43, Aku Selalu Ada (End)
44 Bab 44, Sayonara Putih Abu-abu
45 Bab 45, Hikmah Kehidupan
46 Bab 46, Orientasi Baru (Part 1)
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1, Sayap Yang Tumbuh
2
Bab 2, Tulang Yang telah Patah Tidak Akan Pernah Patah Kembali
3
Bab 3, Beauty But The Beast
4
Bab 4, Garis Takdir Pertemuan
5
Bab 5, Rasa itu Nyata
6
Bab 6, Remah - Remah Cinta (Bagian 1)
7
Bab 7, Remah - Remah Cinta (Bagian 2)
8
Bab 8, Beri Sedikit Waktu
9
Bab 9, Biar Waktu yang Menjemputnya
10
Bab 10, Percaya Padaku
11
Bab 11, Janji
12
Bab 12, First Date (Bagian 1)
13
Bab 13, First Date (Bagian 2)
14
Bab 14, First Date (End)
15
Bab 15, Rahasia Hati (Bagian 1)
16
Bab 16, Rahasia Hati (Bagian 2)
17
Bab 17, Perasaan Seorang Teman
18
Bab 18, Luka Lama (Bagian 1)
19
Bab 19, Luka Lama (Bagian 2)
20
Bab 20, Luka lama (Bagian 3)
21
Bab 21, Luka Lama (Bagian 4)
22
Bab 22, Luka Lama (End)
23
Bab 23, Rendezvous (Bagian 1)
24
Bab 24, Rendezvous (Bagian 2)
25
Bab 25, Sepenggal Kisah Lalu
26
Bab 26, Love..Love..Love.. (Bagian 1)
27
Bab 27, Love..Love..Love..(End)
28
Bab 28, A Wish...
29
Bab 29, A Beginning (Part 1)
30
Bab 30, A Beginning (Part 2)
31
Bab 31, Ulang Tahun (Part 1)
32
Bab 32, Ulang Tahun (Part 2)
33
Bab 33, Ulang Tahun (Part 3)
34
Bab 34, Ulang Tahun (Part 4)
35
Bab 35, Ulang Tahun (Part 5)
36
Bab 36, Selimut Hati (Part 1)
37
Bab 37, Selimut Hati (Part 2)
38
Bab 38, Selimut Hati (End)
39
Bab 39, Dear Shaka...(Part 1)
40
Bab 40, Dear Shaka...(Part 2)
41
Bab 41, Aku Selalu Ada (Part 1)
42
Bab 42, Aku Selalu Ada (Part 2)
43
Bab 43, Aku Selalu Ada (End)
44
Bab 44, Sayonara Putih Abu-abu
45
Bab 45, Hikmah Kehidupan
46
Bab 46, Orientasi Baru (Part 1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!