Bab 4, Garis Takdir Pertemuan

Ayam berkokok saling bersahutan dan pagi datang menjemput hari. Shaka sudah siap dengan seragamnya dan kemudian berpamitan kepada ayah dan ibunya untuk berangkat ke sekolah.

" Ayo sarapan dulu, Shaka." kata Ayah.

" Maaf, Yah. Shaka berangkat dulu. Shaka takut terlambat." kata Shaka sambil mencium tangan ayah dan ibunya.

" Kok engga naik motor, Shaka?" kata Ibu.

" Tidak, Bu. Shaka naik angkutan saja." kata Shaka sambil tersenyum dan kemudian pergi berjalan kaki untuk mencari angkot (Angkutan Kota) yang akan mengantarkannya berangkat sekolah.

Ayah dan ibu Shaka heran melihat tingkah laku Shaka. Mereka merasa Shaka sudah banyak berubah. Mereka melihat jelas adanya perubahan dalam diri Shaka tersebut.

Semenjak kejadian bersama Tari, Shaka sekarang suka berdiam diri di dalam kamar dan tidak suka bicara seperti dulu lagi. Shaka sekarang lebih memilih naik angkutan kota daripada naik motor bututnya. Shaka juga berhenti dari kegiatan Taekwondo yang sudah ia geluti sejak kelas 5 SD. Bahkan yang lebih membuat orang tua bertanya - tanya, Shaka memilih jurusan IPS dan mengundurkan diri dari Training Centre. Padahal ia sangat ingin masuk di kelas IPA dan bersemangat untuk selalu mengikuti Training Centre setiap kejuaraan yang akan diikutinya. Ayah dan ibu tahu pasti bahwa Shaka sangat menyukai tantangan dan setiap kompetisi yang datang ke dalam hidupnya.

Ayah dan ibu Shaka pernah membicarakan hal tersebut dengan Shaka. Namun Shaka hanya mengatakan ingin mencoba dan menikmati hal - hal yang baru dalam hidupnya. Sehingga ayah dan ibu tidak banyak berkomentar dan menghormati keputusan anak sulungnya tersebut. Ayah dan ibunya Shaka hanya bisa berdoa agar Shaka bisa hidup lebih baik dengan keputusannya tersebut.

Ketika turun dari angkot, Shaka melihat seorang gadis campuran ras mongoloid dan kaukasoid hendak menyeberang jalan untuk menuju ke sekolah yang ada di seberang. Pada saat yang bersamaan, Shaka melihat sebuah sepeda motor melaju dengan amat kencang dari arah samping gadis tersebut. Melihat hal tersebut, Shaka langsung berlari ke arah gadis tersebut dan sheetttt....!, Shaka menarik lengan gadis itu dengan cepat sehingga badan gadis itu berbalik ke belakang menghadap Shaka dan jatuh menempel di dada Shaka yang lebar.

Gadis itu hanya bengong dan kaget sambil memandang Shaka. Ia tidak percaya bahwa ia jatuh di pelukan Shaka. Dengan hati yang berdegup kencang, gadis itu terus memandangi Shaka tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Setelah motor tersebut berlalu, Shaka kemudian memandang mata indah gadis itu dan kemudian pergi meninggalkannya. Ia hanya pergi berlalu dari hadapan gadis itu tanpa berkata apa - apa.

"Hei..! Hei...!" teriak gadis itu.

Shaka menghentikan langkahnya untuk menyeberang dan melihat ke arah gadis yang ada dibelakangnya itu.

"Terima kasih" kata gadis itu.

Shaka tidak menjawabnya, ia membalikkan badannya dan berlalu pergi meninggalkan gadis itu untuk menyeberang seorang diri.

Bel berbunyi menandakan jam istirahat telah dimulai. Ketika Shaka dan Bobi hendak keluar kelas untuk pergi ke kantin sekolah, mereka melihat Sherly berdiri di samping pintu kelas Shaka.

"Shaka, aku ingin bicara denganmu?" kata Sherly.

"Aku gimana, Sher? Kok cuma Shaka doang. Aku kan juga pingin..." ujar Boby.

"Boleh...., tapi tahun depan ya..." balas Sherly.

"Pergilah dulu ke kantin, Bob" kata Shaka.

"Oke dah kalau gitu." balas Bobi sambil meninggalkan mereka berdua.

Shaka dan Sherly duduk di dalam kelas. Sherly berbicara panjang lebar tentang sikap Shaka. Shaka hanya hanya diam seraya memandang bibir Sherly yang terus mengeluarkan kalimat yang tiada henti - hentinya. Menumpahkan seluruh rasa putus asa yang ada di dalam hatinya selama ini. Shaka hanya merespon Sherly dengan tersenyum dan menjawab pertanyaannya dengan singkat, padat dan jelas. Membuat Sherly semakin penasaran dan kesal dengan sikap Shaka.

***

Sementara itu, selagi mereka berdua berada di dalam kelas, seorang gadis cantik campuran ras kaukasoid dan mongoloid yang Shaka tolong tadi pagi datang dan muncul di hadapan mereka.

Shaka dan Sherly terkejut dengan kedatangan Besty ke kelas Shaka. Mereka menghentikan pembicaraan mereka dan melihat ke arah Besty. Besty diam sejenak di depan pintu kelas Shaka, memandang ke arah mereka dan kemudian berbalik arah meninggalkan kelas Shaka.

Shaka terus memandangi rambut hitam gadis yang berlalu itu sambil mendengarkan ocehan Sherly yang terus mencercanya.

***

Selang beberapa hari kemudian, kala terik menyinari siang hari itu. Ketika Shaka sedang menunggu angkot untuk pulang. Ia melihat di pojok persimpangan jalan yang tak jauh dari sekolahnya itu, telah berdiri 3 anak laki - laki dan 1 anak perempuan.

Joni dan kedua temannya sedang berusaha mengganggu dan memojokkan Besty ketika semua siswa sudah pulang sekolah semua.

" Hei..! Apa ini yang kamu maksud tadi sebagai permintaan maaf, hah?" kata Besty.

" Aku memang sengaja menjebakmu, gadis cantik..!". kata Joni.

"Aku sengaja menipumu agar kamu datang sendirian ketika pulang sekolah. Aku tidak akan pernah melupakan peristiwa di kantin waktu itu. Kali ini, aku akan memberimu pelajaran, gadis sombong..!" sambung Joni sambil mendorong Besty terpojok ke tembok.

"Dasar laki - laki pengecut..!!! Cuuuhhh..!!! balas Besty sambil meludah ke wajah Joni.

" Kurang ajar..!!!" kata Joni sambil mengelap ludah Besty yang mengenai wajahnya.

" Terimalah ini gadis sombong..!!!" teriak Joni seraya mengepalkan tangannya untuk memukul Besty.

Sebelum tangan Joni mengenai wajah Besty, sebuah tendangan Yeop Chagi (tendangan samping dengan menggunakan pisau kaki) terbang mengenai tubuh Joni yang menyebabkan Joni jatuh terjungkal. Badan besarnya itu tidak sanggup menahan tendangan dari Shaka. Joni terjatuh menyusur jalan dan menyebabkan mulutnya berdarah.

Melihat Joni terjatuh, kedua teman Joni langsung bergerak maju untuk menyerang Shaka. Joni yang jatuh tadi kemudian berdiri dan ikut berkelahi mengeroyok Shaka. Sehingga terjadi perkelahian 3 lawan 1.

Besty yang melihat perkelahian itu terlihat takut dan langsung menutup wajah dengan kedua tangannya. Ia hanya mendengar suara pukulan dan tendangan yang saling beradu serta teriakan - teriakan yang diiringi oleh suara anak laki - laki yang terjatuh. Hingga akhirnya terdengar suara langkah - langkah kaki berlari menjauhi tempat itu.

Setelah tidak ada suara ribut disekitarnya, Besty membuka tangan yang menutupi wajahnya itu. Ia melihat Shaka sedang berdiri dihadapannya dengan nafas yang tersengal - sengal. Seragam sekolahnya kotor, penuh dengan bekas telapak sepatu yang disertai dengan wajah yang luka. Pipinya memar dan mulutnya berdarah. Ia kaget melihat keadaan Shaka sambil menangis tersengguk karena shok atas kejadian yang menimpanya.

"Kamu tidak apa - apa?" kata Shaka.

Besty hanya diam sambil menatap Shaka dan kemudian ia menganggukkan kepalanya.

"Ayo aku antar pulang" kata Shaka.

Kemudian Shaka dan Besty berjalan meninggalkan tempat itu. Mereka mencari tempat pangkalan Angkot terdekat dan kemudian naik angkot yang mengantar mereka ke rumah Besty.

Sepanjang perjalanan di Angkot, mereka hanya terdiam dan saling memandang satu sama lain. Mereka sering bertatapan mata dan akhirnya membuatnya mereka saling tersenyum.

"Shaka" kata Shaka sambil mengulurkan tangannya ke arah Besty dan tersenyum.

"Besty " balas Besty sambil meraih tangan Shaka. Menggenggamnya dan kemudian membalasnya dengan senyumannya yang hangat.

Terpopuler

Comments

📚 Inem tak di anggap (HIATUS)

📚 Inem tak di anggap (HIATUS)

Lha kok malah bang Shaka 😭😭

2020-11-18

1

HLdaa

HLdaa

Dah disini ya🤗

2020-11-15

2

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

permisii..

cinta pak bos hadir lagi nih.. 😊

semangat ya kakk💪

2020-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1, Sayap Yang Tumbuh
2 Bab 2, Tulang Yang telah Patah Tidak Akan Pernah Patah Kembali
3 Bab 3, Beauty But The Beast
4 Bab 4, Garis Takdir Pertemuan
5 Bab 5, Rasa itu Nyata
6 Bab 6, Remah - Remah Cinta (Bagian 1)
7 Bab 7, Remah - Remah Cinta (Bagian 2)
8 Bab 8, Beri Sedikit Waktu
9 Bab 9, Biar Waktu yang Menjemputnya
10 Bab 10, Percaya Padaku
11 Bab 11, Janji
12 Bab 12, First Date (Bagian 1)
13 Bab 13, First Date (Bagian 2)
14 Bab 14, First Date (End)
15 Bab 15, Rahasia Hati (Bagian 1)
16 Bab 16, Rahasia Hati (Bagian 2)
17 Bab 17, Perasaan Seorang Teman
18 Bab 18, Luka Lama (Bagian 1)
19 Bab 19, Luka Lama (Bagian 2)
20 Bab 20, Luka lama (Bagian 3)
21 Bab 21, Luka Lama (Bagian 4)
22 Bab 22, Luka Lama (End)
23 Bab 23, Rendezvous (Bagian 1)
24 Bab 24, Rendezvous (Bagian 2)
25 Bab 25, Sepenggal Kisah Lalu
26 Bab 26, Love..Love..Love.. (Bagian 1)
27 Bab 27, Love..Love..Love..(End)
28 Bab 28, A Wish...
29 Bab 29, A Beginning (Part 1)
30 Bab 30, A Beginning (Part 2)
31 Bab 31, Ulang Tahun (Part 1)
32 Bab 32, Ulang Tahun (Part 2)
33 Bab 33, Ulang Tahun (Part 3)
34 Bab 34, Ulang Tahun (Part 4)
35 Bab 35, Ulang Tahun (Part 5)
36 Bab 36, Selimut Hati (Part 1)
37 Bab 37, Selimut Hati (Part 2)
38 Bab 38, Selimut Hati (End)
39 Bab 39, Dear Shaka...(Part 1)
40 Bab 40, Dear Shaka...(Part 2)
41 Bab 41, Aku Selalu Ada (Part 1)
42 Bab 42, Aku Selalu Ada (Part 2)
43 Bab 43, Aku Selalu Ada (End)
44 Bab 44, Sayonara Putih Abu-abu
45 Bab 45, Hikmah Kehidupan
46 Bab 46, Orientasi Baru (Part 1)
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1, Sayap Yang Tumbuh
2
Bab 2, Tulang Yang telah Patah Tidak Akan Pernah Patah Kembali
3
Bab 3, Beauty But The Beast
4
Bab 4, Garis Takdir Pertemuan
5
Bab 5, Rasa itu Nyata
6
Bab 6, Remah - Remah Cinta (Bagian 1)
7
Bab 7, Remah - Remah Cinta (Bagian 2)
8
Bab 8, Beri Sedikit Waktu
9
Bab 9, Biar Waktu yang Menjemputnya
10
Bab 10, Percaya Padaku
11
Bab 11, Janji
12
Bab 12, First Date (Bagian 1)
13
Bab 13, First Date (Bagian 2)
14
Bab 14, First Date (End)
15
Bab 15, Rahasia Hati (Bagian 1)
16
Bab 16, Rahasia Hati (Bagian 2)
17
Bab 17, Perasaan Seorang Teman
18
Bab 18, Luka Lama (Bagian 1)
19
Bab 19, Luka Lama (Bagian 2)
20
Bab 20, Luka lama (Bagian 3)
21
Bab 21, Luka Lama (Bagian 4)
22
Bab 22, Luka Lama (End)
23
Bab 23, Rendezvous (Bagian 1)
24
Bab 24, Rendezvous (Bagian 2)
25
Bab 25, Sepenggal Kisah Lalu
26
Bab 26, Love..Love..Love.. (Bagian 1)
27
Bab 27, Love..Love..Love..(End)
28
Bab 28, A Wish...
29
Bab 29, A Beginning (Part 1)
30
Bab 30, A Beginning (Part 2)
31
Bab 31, Ulang Tahun (Part 1)
32
Bab 32, Ulang Tahun (Part 2)
33
Bab 33, Ulang Tahun (Part 3)
34
Bab 34, Ulang Tahun (Part 4)
35
Bab 35, Ulang Tahun (Part 5)
36
Bab 36, Selimut Hati (Part 1)
37
Bab 37, Selimut Hati (Part 2)
38
Bab 38, Selimut Hati (End)
39
Bab 39, Dear Shaka...(Part 1)
40
Bab 40, Dear Shaka...(Part 2)
41
Bab 41, Aku Selalu Ada (Part 1)
42
Bab 42, Aku Selalu Ada (Part 2)
43
Bab 43, Aku Selalu Ada (End)
44
Bab 44, Sayonara Putih Abu-abu
45
Bab 45, Hikmah Kehidupan
46
Bab 46, Orientasi Baru (Part 1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!