Lani,Rico,Aldy dan sopirnya Joko sudah berada di dalam mobil.Lani dan Rico duduk dibelakang sementara Aldy disamping Joko yang menyetir.Rico sudah kembali tertidur,ia hanya terusik sebentar,merasa nyaman Rico kembali tertidur. Mobil melaju menembus keheningan malam,tak banyak orang yang lalu lalang,karena memang ini saat menyenangkan untuk memejamkan mata.
Hening sesaat,mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing,apalagi Lani namun tak lama semua yang ada di dalam mobil terkejut kecuali Rico saat suara hp Lani yang berbunyi.
dretttt....dretttt....drettt,Lani mengambil hp nya.
'' Ya....hallo,kak!''
'' Sudah di mana,dek?'' Lani melihat sekitar,tapi ia tidak bisa memastikan lalu bertanya pada sopir.
'' Kita ada di mana,Pak?''
'' Dimana ya....tapi sepertinya 4 jam lagi kita sampai,'' Katanya menjelaskan,Joko lupa nama jalan yang ia lewati.
'' Lani tidak tau jalannya,kak. Tapi kata sopirnya 4 jam an lagi baru sampai,''
'' Oh....begitu.....Lan....nanti kalau sudah sampai di kota XXX,kamu langsung ke rumah aja,ayah akan di bawa ke rumah,''
Mendengar ucapan kakaknya,Lani sangat gembira,karena ayahnya sudah bisa pulang.
'' Syukurlah,kak.Lani akan langsung ke rumah nanti kak,''
'' Ia,dek.sudah ya...dek,''
'' Ia...kak,''
Telpon ditutup.Ada binar kebahagian terpancar di wajahnya,ia yakin ayahnya pasti sembuh apalagi sekarang sudah bisa di bawa pulang. Semoga ayah benar-benar bisa sembuh,'' sebentar lagi Lani sampai,ayah,'' kata Lani dalam hati.
'' Ayah saya sudah bisa di bawa pulang,Pak.nanti kita langsung ke rumah saja. Apakah Bapak mau mengantarkan saya langsung ke rumah?''
'' Tentu saja,'' Jawab Aldy ,'' saya juga senang mendengar ayahnya ibu sudah bisa di bawa pulang,''
'' Ia,pak. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih,Pak.'' Lani kemudian memandang orang yang sedang diajaknya bicara.'' Hemmmm......ganteng juga sepertinya,'' gumamnya dalam hati.
'' Kalau boleh tau Bapak dari mana?''
'' Saya dari kota XX Bu,'' Kata Aldy.
'' Oh........'' kata Lani dalam hati,'' tidak terlalu jauh, sekitar 6 jam perjalanan,beda dengan dirinya''
'' Ia....Bu,''
'' Ibu sendiri kenapa cuma sama anaknya?Bapaknya tidak ikut?''
''Eeeeee.....'' Lani berpikir sejenak ,'' Tidak,Pak. Dia sibuk dengan pekerjaannya,''
'' Oh.....''
'' Padahal saya sudah mengajaknya berkali-kali untuk pulang,Pak.tetap saja tidak mau.Alasanya tidak punya uang lah,sibuk lah....ah.....bikin kesal saja.'' cerita Lani kemudian,'' saya sudah sangat lama tidak pulang,Pak.rasanya kangen......banget sama keluarga,apalagi dengan kondisi ayah saat ini,tapi dia tidak mengerti sama sekali. Rasanya saya ingin sekali marah-marah sama dia. Untungnya saya dapat mobil sewaan,jadinya saya bisa pulang. Ehhhh......tau-tau mobilnya mogok,'' kata Lani menahan kemarahannya.Tanpa Lani sadari ia sudah marah-marah sendiri di dalam mobil,sementara Aldy dan Joko hanya diam mendengarkan.
'' Maaf ya...Pak,saya malah cerita kejelekan suami saya.''
'' Tidak apa-apa Bu,jika ibu merasa lebih nyaman.'' Jawab Aldy.
Lani berpikir sejenak,ia terlanjur bercerita,'' tak apalah,'' katanya dalam hati dan lagi pula mungkin cuma sekali ini bertemu dengan orang yang baik ini,jadi paling tidak sedikit membuang kekesalannya.
'' Mungkin suami ibu benar-benar sibuk,Bu?'' kata Aldy lagi.
'' Entahlah...Pak. Tapi kalau bukan karena ayah yang sakit,saya gak akan memohon sama dia untuk pulang,pak. Saya rela kok dia gak pulang ke rumah,dari pada pulang hanya marah-marah melulu.Ups....,'' Lani tersadar lagi,ia sudah kecoplosan cerita.Mulutnya tidak bisa ia rem sendiri,karena terlalu kesal.
Entah kenapa setelah mendengar ayahnya bisa pulang Lani merasa lega dan merasa nyaman untuk bercerita,seakan beban pikirannya sedikit berkurang.
'' Suaminya suka marah-marah ya,Bu?''
'' Ia,Pak. Bahkan kalau sudah marah saya sering dipukul dan ditendang,Pak.Padahal hanya masalah sepele dan mungkin tidak berguna untuk marah-marah,'' Lani merinding sendiri mengingat kejadian itu. Makanya Lani ahirnya memilih diam dari pada ia kena sasaran. Diam jauh lebih baik dari pada dirinya atau anaknya tersakiti.
'' Itu kan KDRT,Bu. Ibu bisa melaporkannya ke pihak berwajib,''
'' Pak....saya gak mungkin melaporkannya Pak. Kalau saya melaporkannya orang yang pertama kali sakit hati adalah ayah saya,Pak,''
'' lho.....kok bisa begitu?'' tanya Aldy
Lani kembali mengingat ayahnya. Mungkin jika ayah tau yang sebenarnya,entah apa yang akan ayah lakukan.'' bisiknya dalam hati.
'' Yah.....karena kita menikah bukan atas dasar cinta,tapi karena perjodohan. Ayahlah yang menjodohkan kami,ia yakin kami akan bahagia. Dia juga yakin suami saya itu yang terbaik,tapi kenyataannya....''
'' Tapi.....apa hubungannya dengan ayahnya Ibu yang sakit hati?'' tanya Aldy lagi. '' ceritanya semakin seru,'' bisik Aldy dalam hati.
'' Kalau ayah tau saya seperti ini,ayah pasti akan merasa bersalah dan pasti akan terus menyalahkan keputusannya dan saya gak mau kalau ayah akan dihantui perasaan bersalah,apalagi ayah juga sering sakit,saya khawatir sakit ayah tambah parah,''
''Oh.....begitu,'' Aldy mulai memahami jalan pikiran orang yang diajaknya bicara. Sementara Joko hanya diam menyimak pembicaraan keduanya.
'' Terus.....Ibu sendiri cinta tidak sama suaminya?''
'' Ya.....enggaklah.....Pak! Mana mungkin saya mau mencitai orang seperti itu. Semua hanya demi ayah saya,Pak,''
'' Oh........'' Gak cinta tapi kok punya anak,'' pikir Aldy,tapi Aldy hanya diam sambil senyum-senyum sendiri .
'' Bapak gak percaya ya?''
'' Percaya.......percaya......'' jawab Aldy.
Aldy kembali tersenyum dengan jawaban orang yang ada dibelakangnya.
'' Pak.....!'' kata Lani.
'' Ya.....'' Jawab Aldy
'' Gak....jadi,Pak,''
'' Kok.....bisa!kalau Ibu ingin cerita lagi kami siap mendengarkan,toh....kita juga tidak kenal dengan suami Ibu.
'' Gak,pak.Saya sudah lega mendengar ayah saya sudah pulang.''
'' Ia.....kami juga senang mendengarnya.''
Obrolan terhenti saat Lani menguap beberapa kali,pertanda rasa kantuk mulai menyerang.
'' Kalau Ibu mau tidur,tidur saja dulu,masih ada waktu,nanti kalau sudah sampai kita bangunkan,''
'' Baik,Pak.''
Lani memang hanya sebentar tertidur tadi,jadi wajar saja rasa kantuk kembali menyerang. Pikirannya juga sudah sedikit tenang karena mendengar ayahnya sudah bisa dibawa pulang. Lani ahirnya tertidur juga dengan lebih nyaman,ia menyandarkan kepalanya di sandaran kursi.
Aldy mulai sibuk dengan pikirannya sendiri. Andai kemaren ia melakukan perjalanan dengan pesawat mungkin tidak akan bertemu dengan perempuan di belakangnya dan tidak akan menolongnya,apalagi wanita yang ada di belakangnya sedang mengalami masalah keluarga,''semoga masalahnya bisa selesai,'' gumam Aldy dalam hati.
Sebenarnya Aldy dari kota XX dan berniat langsung melakukan penerbangan ke kota XXX tempat yang ia tuju sekarang. Namun karena suatu hal,maka Aldy dijemput oleh Joko supir sekaligus orang kepercayaan papanya.
'' Apa tadi dia menyebutkan Alamatnya,Ko?'' tanya Aldy.
'' Sepertinya tidak,Pak.''
'' Ya....tidak apa-apa biar nanti di bangunkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments