Bab 5 Kritis

Drap Drap Drap

Langkah kaki jenjang yang masih terbalut kaos kaki putih dan sepatu limited edition biru muda itu berlari cepat menyusuri lorong rumah sakit. Suara gesekan sol sepatunya menggema di lantai granit, menyatu dengan hiruk-pikuk khas rumah sakit. Suara monitor berdenting, perawat yang lalu-lalang, dan pengumuman dari pengeras suara.

Rambut panjang kecokelatan yang diikat kuda ikut terayun ke sana kemari mengikuti gerak tubuhnya. Nafasnya tersengal, tapi langkah kakinya tak mau berhenti.

Alvyna gadis itu masih mengenakan seragam sekolah lengkap dengan dasi dan name tag SMA Bintara. Sejak turun dari motornya di area parkir, ia langsung berlari tanpa peduli siapa pun yang ia lewati. Pandangannya tertuju pada satu titik yaitu pintu kaca bertuliskan "UNIT GAWAT DARURAT."

Dan di sanalah dia.

Langkahnya terhenti matanya langsung menangkap sosok wanita paruh baya yang tampak mondar-mandir di depan pintu dengan ekspresi cemas. Manda mama dari El, sekaligus sahabat dekat almarhum ayahnya dan juga sahabat dari mama Alvyna.

"Tante! Gimana Mama? Mama aku kenapa?!" suara Alvyna terdengar panik, napasnya tak teratur, wajahnya penuh kecemasan saat menghampiri Manda.

Manda sontak menoleh. Wajahnya menunjukkan kegelisahan nyata, matanya sembab seolah sudah menahan tangis sejak lama. "Alvyna, tenang dulu sayang. Ayo duduk dulu ya? Dokter masih menanganinya di dalam. Kita tunggu sebentar lagi ya," ucapnya lembut, menggandeng Alvyna menuju bangku panjang yang dingin di tepi lorong.

"Tapi... tapi kenapa bisa sampai masuk rumah sakit lagi, Tante? Mama baru pulang dari rumah sakit kan? Apa jantungnya kambuh lagi? Atau..." kalimatnya menggantung. Suaranya melemah. Air mata yang sejak tadi ditahan akhirnya menetes juga membasahi pipinya.

Manda menarik napas pelan, lalu menjelaskan dengan suara bergetar. "Tante juga gak tau pasti, sayang. Tadi Tante main ke rumah, mau ngobrol-ngobrol. Eh pas masuk, malah lihat mama kamu udah pingsan di dekat tangga..."

Deg

Jantung Alvyna seolah melompat dari tempatnya. Pingsan? Di dekat tangga? Pikiran buruk langsung memenuhi kepalanya. Apa Mama jatuh? Apa kepalanya terbentur? Apa...

"Apa mama jatuh? Terus sekarang gimana? Mama kenapa Tan?!" suaranya meninggi, air matanya mengalir makin deras. Tubuhnya mulai gemetar tak mampu lagi berpikir jernih.

Manda tanpa ragu langsung berdiri dan memeluk Alvyna erat. Ia mengusap kepala gadis itu dengan lembut, mencoba menenangkannya. "Tenang sayang. Mama yakin mama kamu gak kenapa-kenapa. Kita doakan yang terbaik ya."

Dalam hati, Alvyna berdoa dalam diam. Berkali-kali dengan suara yang tak terdengar hanya bisa berharap.'Tuhan, jangan ambil mama dariku.'

Beberapa menit yang terasa seperti seumur hidup pun berlalu. Denting jam dinding semakin terdengar nyaring di telinganya.

Tak lama kemudian, langkah tergesa dari arah tangga mendekat. Raditya papa El, muncul dengan napas memburu. Menyusul beberapa saat setelahnya, El datang dengan wajah panik dan seragam sekolah yang masih berantakan.

"Ma gimana kondisi Bu Sarena?" tanya Raditya langsung sambil menghampiri istrinya.

Manda menggeleng lemah. "Masih ditangani dokter Pa. Kita cuma bisa berdoa sekarang."

El menoleh ke kiri dan melihat Alvyna yang duduk lemas di bangku dengan wajah penuh air mata. Wajahnya menyiratkan kebingungan.

"Loh dia juga di sini? Siapa yang sakit? Mama gue gak apa-apa kan?" batinnya bertanya, penuh kecemasan.

Namun sebelum satu pun dari pertanyaan itu sempat terjawab, pintu UGD terbuka. Seorang dokter paruh baya dengan jas putih dan name tag bertuliskan Dr. Faris melangkah keluar dengan wajah serius.

Alvyna langsung berdiri dan menghampiri.

"Dok gimana kondisi mama saya? Apa mama saya baik-baik aja?!" tanyanya terburu-buru, matanya memohon.

Dr. Faris menarik napas dalam sebelum menjawab, "Nona, berdasarkan hasil pemeriksaan, ibu Anda tidak mengonsumsi obat-obatan yang kami resep kan beberapa hari terakhir. Selain itu beliau mengalami benturan cukup parah di kepala, kemungkinan besar akibat terjatuh sebelum pingsan. Saat ini beliau dalam kondisi kritis dan harus segera dipindahkan ke ICU untuk penanganan lebih intensif."

Jleb

Kata ‘kritis’ menggema di kepala Alvyna. Napasnya tercekat tubuhnya seperti kehilangan tenaga.

"A-apa? K-kritis?" suaranya bergetar. Pandangannya mulai mengabur dunia di sekitarnya terasa berputar. Dan dalam hitungan detik tubuhnya ambruk tak sadarkan diri.

"ALVYNA!!" teriak Manda panik.

Untung saja El yang berdiri tak jauh langsung bergerak cepat dan menangkap tubuh Alvyna sebelum benar-benar menghantam lantai. Ia menahan tubuh gadis itu, menggendongnya dalam posisi bridal style tanpa pikir panjang.

"Dok bantuin! Dia pingsan!" teriak El panik.

Beberapa suster langsung bergerak cepat, membuka pintu menuju ruang perawatan. El mengikuti mereka sambil masih menggendong Alvyna yang tak sadarkan diri.

Sementara itu, Manda menatap Dr. Faris dengan mata berkaca-kaca. "Tolong lakukan yang terbaik, Dok. Saya mohon selamatkan sahabat saya."

Dr. Faris menatap Manda dengan tenang dan penuh empati. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin, Bu. Mohon bantu doanya."

Di ruangan lain yang lebih tenang, Alvyna kini terbaring di atas ranjang periksa. Selimut rumah sakit menutupi tubuhnya yang masih berseragam. Selang infus terpasang di tangan kirinya.

El duduk di kursi di sebelah ranjang, menatap wajah pucat gadis itu. Tangannya mengepal di pangkuan, bingung sendiri dengan rasa khawatir yang kini mendominasi hatinya. Gadis yang biasanya jutek, galak, bahkan suka mencuekinya kini terbaring lemah. Dan anehnya, itu bikin napasnya sendiri sesak.

"Engh..." Alvyna mulai bergerak pelan. Tangannya meraih kepala yang terasa berat dan nyeri. El langsung berdiri reflek mendekat.

"Pelan-pelan. Lo baru pingsan tadi," ucapnya lembut sambil menopang tubuh Alvyna agar bisa duduk bersandar.

Alvyna membuka mata perlahan. Pandangannya masih buram. "Mana mama gue?" tanyanya cepat. Suaranya serak tapi nadanya penuh ketegangan.

"Masih ditangani dokter. Kata mereka mau dipindahin ke ICU," jawab El pelan.

Deg

Alvyna terdiam. Jadi semua itu bukan mimpi? Bukan sekadar bayangan buruk? Ini nyata?Tangannya mengepal erat di atas selimut. Rasanya seperti ditampar kenyataan matanya kembali memanas.

El menarik napas panjang lalu berkata pelan, "Gue tahu ini berat banget buat lo. Tapi lo harus kuat. Nyokap lo juga pasti lagi berjuang di dalam sana. Kita doain bareng-bareng ya?"

Alvyna menoleh pelan, menatap El dengan mata yang masih berkaca-kaca. Bingung dan kaget serta tak percaya.

Dia? Tunangan dadakannya? Cowok yang bikin hari-harinya berantakan? Sekarang justru jadi orang pertama yang menenangkan dia?

Dunia benar-benar aneh. Tapi di saat seperti ini, justru genggaman tangan yang tenang itu terasa seperti satu-satunya pelampung di tengah badai yang tak henti menggulung. Dan untuk pertama kalinya. Alvyna merasa bersyukur El ada di sana.

Terpopuler

Comments

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

mamanya alvyna ini single mom kah... kok perasaan gak ada bahas bokapnya 🤔🤔🤔

2025-09-15

1

Aman Wijaya

Aman Wijaya

mulai ada rasa diantara keduanya.lanjut Thor

2025-08-11

0

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

mampir ni thor .. 😊

2025-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Bukan Sinetron Zaman Dulu
2 Bab 2 Nikah?
3 Bab 3 Sama-Sama Punya Pacar
4 Bab 4 Sakit?
5 Bab 5 Kritis
6 Bab 6 Dibalik Sikap Dinginnya
7 Bab 7 Suami Istri
8 Bab 8 Minta Jatah
9 Bab 9 Satu Kamar
10 Bab 10 Putus?
11 Bab 11 Merinding
12 Bab 12 Lo!!!
13 Bab 13 Ketos
14 Bab 14 First Kiss
15 Bab 15 Mau Putus
16 Bab 16 Pelajaran
17 Bab 17 Perasaan Gugupnya
18 Bab 18 Perhatian Kecil
19 Bab 19 Tidur Berdua
20 Bab 20 Ciuman
21 Bab 21 Paksu
22 Bab 22 Ban Kempes
23 Bab 23 Siapa Om-Om Ini?
24 Bab 24 Gue Laper Ra
25 Bab 25 Adik?
26 Bab 26 Jadi Pacar Lo Sagara?
27 Bab 27 Namanya Aneh Banget
28 Bab 28 Istri
29 Bab 29 Boneka Teletubbies.
30 Bab 30 Terpaku
31 Bab 31 Hubungan Kita Sampai Sini Aja
32 Bab 32 Gudang
33 Bab 33 Lo Vampir Apa Manusia?
34 Bab 34 Dia Ngasih Nafkah?
35 Bab 35 Sagara?
36 Bab 36 Benar-Benar Apes
37 Bab 37 Lo Makan Nasi Gue Juga
38 Bab 38 Semua Cowok Brengsek?
39 Bab 39 Gak Ada Kata 'Balikan'
40 Bab 40 Gue Pengen Pipis
41 Bab 41 Siapa Suruh Seksi
42 Bab 42 Langsung Dari Pabriknya
43 Bab 43 Tanggung Jawab Gak
44 Bab 44 Udah Puas Peluk-Pelukan
45 Bab 45 Virus
46 Bab 46 Kapan Bisa Unboxing
47 Bab 47 Takut Dilabrak Cewek Lo
48 Bab 48 Lo Ngapain Disini?
49 Bab 49 Bencana Ini Bencana Besar
50 Bab 50 Ipar Tiri Kamu El
51 Bab 51 Besok Gue Cerita
52 Bab 52 Gue Tumbalin Lo Ya
53 Bab 53 Dia Gak Rela!
54 Bab 54 Dia Tetap Orang Tua Lo
55 Bab 55 Skin To Skin Contact
56 Bab 56 Inisial Nama Gue Lah
57 Bab 57 Pingsan
58 Bab 58 Rekaman CCTV
59 Bab 59 Mereka Berdua Mending Di Paketin
60 Bab 60 Lawannya Bukan Manusia Biasa Tapi Iblis Mesum
61 Bab 61 Kecelakaan
62 Bab 62 Ambil Darah Saya Dok
63 Bab 63 Sadar
64 Bab 64 Patahkan Kedua Tangan Dan Kakinya
65 Bab 65 Pantesan Gula Di Rumah Habis
66 Bab 66 Apa ini waktunya?
67 Bab 67 Aku Belum Puas
68 Bab 68 Lindungi Suami Gue
69 Bab 69 Dihasut Setan
70 Bab 70 Rasanya Ingin Masukin El Ke Karung
71 Bab 71 Gara-Gara Si Ketua Osis
72 Bab 72 Kayak Wajan Panas
73 Bab 73 Hanya Satu Pelukan.
74 Bab 74 Wajib Banyak Ronde
75 Bab 75 Kamu, Rumah Paling Nyaman
76 Bab 76 Aku Hamil Anaknya
77 Bab 77 Jurus Ikan Terbang
78 Bab 78 Makasih Satpam Pribadi
79 Bab 79 Aku Cuma Lagi Pengin Cepat Pulang
80 Bab 80 Jantung El Mencelos
81 Bab 81 Tidak Bisa Diceritakan Di Grup Arisan!
82 Bab 82 Pengen Cubit Ginjal
83 Bab 83 Gak Takut Apa Gue Sleding?
84 Bab 84 Lo Pikir Gue Karung Beras
85 Bab 85 Lo Hang Tanggung Jawab
86 Bab 86 Awas Aja Bakalan Gue Pites
87 Bab 87 UKS
88 Bab 88 Kapan Punya Anak?
89 Bab 89 Suami?
90 Bab 90 Gue Kirim Ke Mars
91 Bab 91 Kayak Lagi Ketahuan Selingkuh
92 Bab 92 Tuhan Serandom Ini Ciptaan-Mu
93 Bab 93 Apa Dok?
94 Bab 94 Takut Kalau Pihak Sekolah Tau
95 Bab 95 Tokcer
96 Bab 96 Takut Disunat Gue
97 Bab 97 Drama Ala Indosiar
98 Bab 98 Aku Keguguran.
99 Bab 99 Gantengnya Gak Ketolong
100 Bab 100 Privasi Yang Itu Malah Lebih Enak
101 Bab 101 Bumil Gak Boleh Galak
102 Bab 102 Kamu Suka Sama Aku Gak Sih
103 Bab 103 Gak Baik Loh Nolak Suami
104 Bab 104 Bisa Lemas Total
105 Bab 105 Manusia Normal Bukan Alien
106 Bab 106 Plot Twist Ya
107 Bab 107 Mommy?
108 Bab 108 Aman Kan Ra?
109 Bab 109 Kamu Kenapa? Sakit?
110 110 Janji Sayang
111 Bab 111 Kesempurnaan Itu Dibentuk Bareng-Bareng
112 Bab 112 Apa Sih Yang Gak Bisa Suamimu Ini?
113 Bab 113 Pengen Banget Makan Martabak
114 Bab 114 Cie Yang Takut
115 Bab 115 Aku Yang Manjat?
116 Bab 116 Ada Ulat Bulu Besar Banget
117 Bab 117 Kamu Kira Daddy-mu Ini Ultraman Apa
118 Bab 118 Mau Minta Sedekah?
119 Bab 119 Kepala Aku Muter Banget
120 Bab 120 Cinta Sejati Memang Dibentuk, Bukan Dicari
121 Bab 121 Main Nyosor Sembarangan
122 Bab 122 Mulai Posesif
123 Bab 123 Aku Kan Baru Selesai Mandi
124 Bab 124 Lanjut Babak Dua?
125 Bab 125 Demam
126 Bab 126 Wajar Aja Kalau Sekarang Dia Dendam
127 Bab 127 Minta Maaf Lo Sama Cewek Gue!
128 Bab 128 Asal Bukan Selingkuh
129 Bab 129 Mandi Dua Kali
130 Bab 130 Abis Ngapain Lo Berdua!
131 Bab 131 Sampai Kiamat Tikus
132 Bab 132 Gue Iket Di Pohon
133 Bab 133 Enakan Di Dalam
134 Bab 134 Sekalian PDKT
135 Bab 135 Lo Bawa Virus Rabies!
136 Bab 136 Langsung Unboxing Aja
137 Bab 137 Gue Mah Sat-Set
138 Bab 138 Mau Kentut Aja Kudu Usaha Dulu
139 Bab 139 Cuma Mual Biasa
140 Bab 140 Calon Istri Keduanya El
141 Bab 141 Cowok Lo Kecelakaan Tadi
142 Bab 142 Tuker-Tukeran Pasangan
143 Bab 143 Pengen Apa?
144 Bab 144 Mogok Sebulan
145 Bab 145 Gue Dobrak Rumah Lo
146 Bab 146 Di Prank Sama Si Mbah Google!
147 Bab 147 Sosok Misterius Itu
148 Bab 148 Rindu Itu Berat Ra
149 Bab 149 Dasar Aneh Tapi Lucu Juga
150 Bab 150 Sehat-Sehat Calon Ibu Dari Anak-Anakku
151 Bab 151 Masih Labil El
152 Bab 152 Balikin Nyawa Istri Gue
153 Bab 153 Aku Gak Bisa Tidur Lagi
154 Bab 154 Ke Hati Lo
155 Bab 155 Itu Suara Siapa
156 Bab 156 Akal Sehat Manusia
157 Bab 157 Tahan Dikit Lagi
158 Bab 158 HPL
159 Bab 159 Selamatkan Istriku Dan Anakku
160 S2 Bab 01 Zaviel Alarick Reynard Damaris
161 S2 Bab 02 Gue Lagi Jemput
162 S2 Bab 03 Iya Suami Posesif
163 S2 Bab 04 Kepleset Di Kamar Mandi
164 S2 Bab 05 Udah Bisa Jalan?
165 S2 Bab 06 Lo Udah Nikah Ra?
166 S2 Bab 07 Lo Gak Lagi Amnesia
167 S2 Bab 08 Siap Punya Adek Belum?
168 S2 Bab 09 Mogok Bicala Sama Daddy
169 S2 Bab 11 Sama Istri Saya
170 S2 Bab 12 Suatu Petunjuk?
171 S2 Bab 13 Kesambet?
172 S2 Bab 14 CEO Grup Reynard?
173 S2 Bab 15 Pacarnya Ganteng
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Bab 1 Bukan Sinetron Zaman Dulu
2
Bab 2 Nikah?
3
Bab 3 Sama-Sama Punya Pacar
4
Bab 4 Sakit?
5
Bab 5 Kritis
6
Bab 6 Dibalik Sikap Dinginnya
7
Bab 7 Suami Istri
8
Bab 8 Minta Jatah
9
Bab 9 Satu Kamar
10
Bab 10 Putus?
11
Bab 11 Merinding
12
Bab 12 Lo!!!
13
Bab 13 Ketos
14
Bab 14 First Kiss
15
Bab 15 Mau Putus
16
Bab 16 Pelajaran
17
Bab 17 Perasaan Gugupnya
18
Bab 18 Perhatian Kecil
19
Bab 19 Tidur Berdua
20
Bab 20 Ciuman
21
Bab 21 Paksu
22
Bab 22 Ban Kempes
23
Bab 23 Siapa Om-Om Ini?
24
Bab 24 Gue Laper Ra
25
Bab 25 Adik?
26
Bab 26 Jadi Pacar Lo Sagara?
27
Bab 27 Namanya Aneh Banget
28
Bab 28 Istri
29
Bab 29 Boneka Teletubbies.
30
Bab 30 Terpaku
31
Bab 31 Hubungan Kita Sampai Sini Aja
32
Bab 32 Gudang
33
Bab 33 Lo Vampir Apa Manusia?
34
Bab 34 Dia Ngasih Nafkah?
35
Bab 35 Sagara?
36
Bab 36 Benar-Benar Apes
37
Bab 37 Lo Makan Nasi Gue Juga
38
Bab 38 Semua Cowok Brengsek?
39
Bab 39 Gak Ada Kata 'Balikan'
40
Bab 40 Gue Pengen Pipis
41
Bab 41 Siapa Suruh Seksi
42
Bab 42 Langsung Dari Pabriknya
43
Bab 43 Tanggung Jawab Gak
44
Bab 44 Udah Puas Peluk-Pelukan
45
Bab 45 Virus
46
Bab 46 Kapan Bisa Unboxing
47
Bab 47 Takut Dilabrak Cewek Lo
48
Bab 48 Lo Ngapain Disini?
49
Bab 49 Bencana Ini Bencana Besar
50
Bab 50 Ipar Tiri Kamu El
51
Bab 51 Besok Gue Cerita
52
Bab 52 Gue Tumbalin Lo Ya
53
Bab 53 Dia Gak Rela!
54
Bab 54 Dia Tetap Orang Tua Lo
55
Bab 55 Skin To Skin Contact
56
Bab 56 Inisial Nama Gue Lah
57
Bab 57 Pingsan
58
Bab 58 Rekaman CCTV
59
Bab 59 Mereka Berdua Mending Di Paketin
60
Bab 60 Lawannya Bukan Manusia Biasa Tapi Iblis Mesum
61
Bab 61 Kecelakaan
62
Bab 62 Ambil Darah Saya Dok
63
Bab 63 Sadar
64
Bab 64 Patahkan Kedua Tangan Dan Kakinya
65
Bab 65 Pantesan Gula Di Rumah Habis
66
Bab 66 Apa ini waktunya?
67
Bab 67 Aku Belum Puas
68
Bab 68 Lindungi Suami Gue
69
Bab 69 Dihasut Setan
70
Bab 70 Rasanya Ingin Masukin El Ke Karung
71
Bab 71 Gara-Gara Si Ketua Osis
72
Bab 72 Kayak Wajan Panas
73
Bab 73 Hanya Satu Pelukan.
74
Bab 74 Wajib Banyak Ronde
75
Bab 75 Kamu, Rumah Paling Nyaman
76
Bab 76 Aku Hamil Anaknya
77
Bab 77 Jurus Ikan Terbang
78
Bab 78 Makasih Satpam Pribadi
79
Bab 79 Aku Cuma Lagi Pengin Cepat Pulang
80
Bab 80 Jantung El Mencelos
81
Bab 81 Tidak Bisa Diceritakan Di Grup Arisan!
82
Bab 82 Pengen Cubit Ginjal
83
Bab 83 Gak Takut Apa Gue Sleding?
84
Bab 84 Lo Pikir Gue Karung Beras
85
Bab 85 Lo Hang Tanggung Jawab
86
Bab 86 Awas Aja Bakalan Gue Pites
87
Bab 87 UKS
88
Bab 88 Kapan Punya Anak?
89
Bab 89 Suami?
90
Bab 90 Gue Kirim Ke Mars
91
Bab 91 Kayak Lagi Ketahuan Selingkuh
92
Bab 92 Tuhan Serandom Ini Ciptaan-Mu
93
Bab 93 Apa Dok?
94
Bab 94 Takut Kalau Pihak Sekolah Tau
95
Bab 95 Tokcer
96
Bab 96 Takut Disunat Gue
97
Bab 97 Drama Ala Indosiar
98
Bab 98 Aku Keguguran.
99
Bab 99 Gantengnya Gak Ketolong
100
Bab 100 Privasi Yang Itu Malah Lebih Enak
101
Bab 101 Bumil Gak Boleh Galak
102
Bab 102 Kamu Suka Sama Aku Gak Sih
103
Bab 103 Gak Baik Loh Nolak Suami
104
Bab 104 Bisa Lemas Total
105
Bab 105 Manusia Normal Bukan Alien
106
Bab 106 Plot Twist Ya
107
Bab 107 Mommy?
108
Bab 108 Aman Kan Ra?
109
Bab 109 Kamu Kenapa? Sakit?
110
110 Janji Sayang
111
Bab 111 Kesempurnaan Itu Dibentuk Bareng-Bareng
112
Bab 112 Apa Sih Yang Gak Bisa Suamimu Ini?
113
Bab 113 Pengen Banget Makan Martabak
114
Bab 114 Cie Yang Takut
115
Bab 115 Aku Yang Manjat?
116
Bab 116 Ada Ulat Bulu Besar Banget
117
Bab 117 Kamu Kira Daddy-mu Ini Ultraman Apa
118
Bab 118 Mau Minta Sedekah?
119
Bab 119 Kepala Aku Muter Banget
120
Bab 120 Cinta Sejati Memang Dibentuk, Bukan Dicari
121
Bab 121 Main Nyosor Sembarangan
122
Bab 122 Mulai Posesif
123
Bab 123 Aku Kan Baru Selesai Mandi
124
Bab 124 Lanjut Babak Dua?
125
Bab 125 Demam
126
Bab 126 Wajar Aja Kalau Sekarang Dia Dendam
127
Bab 127 Minta Maaf Lo Sama Cewek Gue!
128
Bab 128 Asal Bukan Selingkuh
129
Bab 129 Mandi Dua Kali
130
Bab 130 Abis Ngapain Lo Berdua!
131
Bab 131 Sampai Kiamat Tikus
132
Bab 132 Gue Iket Di Pohon
133
Bab 133 Enakan Di Dalam
134
Bab 134 Sekalian PDKT
135
Bab 135 Lo Bawa Virus Rabies!
136
Bab 136 Langsung Unboxing Aja
137
Bab 137 Gue Mah Sat-Set
138
Bab 138 Mau Kentut Aja Kudu Usaha Dulu
139
Bab 139 Cuma Mual Biasa
140
Bab 140 Calon Istri Keduanya El
141
Bab 141 Cowok Lo Kecelakaan Tadi
142
Bab 142 Tuker-Tukeran Pasangan
143
Bab 143 Pengen Apa?
144
Bab 144 Mogok Sebulan
145
Bab 145 Gue Dobrak Rumah Lo
146
Bab 146 Di Prank Sama Si Mbah Google!
147
Bab 147 Sosok Misterius Itu
148
Bab 148 Rindu Itu Berat Ra
149
Bab 149 Dasar Aneh Tapi Lucu Juga
150
Bab 150 Sehat-Sehat Calon Ibu Dari Anak-Anakku
151
Bab 151 Masih Labil El
152
Bab 152 Balikin Nyawa Istri Gue
153
Bab 153 Aku Gak Bisa Tidur Lagi
154
Bab 154 Ke Hati Lo
155
Bab 155 Itu Suara Siapa
156
Bab 156 Akal Sehat Manusia
157
Bab 157 Tahan Dikit Lagi
158
Bab 158 HPL
159
Bab 159 Selamatkan Istriku Dan Anakku
160
S2 Bab 01 Zaviel Alarick Reynard Damaris
161
S2 Bab 02 Gue Lagi Jemput
162
S2 Bab 03 Iya Suami Posesif
163
S2 Bab 04 Kepleset Di Kamar Mandi
164
S2 Bab 05 Udah Bisa Jalan?
165
S2 Bab 06 Lo Udah Nikah Ra?
166
S2 Bab 07 Lo Gak Lagi Amnesia
167
S2 Bab 08 Siap Punya Adek Belum?
168
S2 Bab 09 Mogok Bicala Sama Daddy
169
S2 Bab 11 Sama Istri Saya
170
S2 Bab 12 Suatu Petunjuk?
171
S2 Bab 13 Kesambet?
172
S2 Bab 14 CEO Grup Reynard?
173
S2 Bab 15 Pacarnya Ganteng

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!