"oke, pak tolong bawa ke rumah sakit ya, saya mau mengurus keluarga nya dulu untuk mengabari keluarga nya dahulu, " ucap Rifa'i Sambil mencari informasi atas nama keluarga nya
"iya pak.... " Jawab suster laki-laki itu
Dan pada saat itu Rifa'i mencari tau tentang keluarganya
"mohon perhatian nya sebentar siapa ya yang kenal ibu sama bapak tadi?" tanya Rifa'i sambil menginterogasi orang-orang disana
"oh iya Pak saya sendiri, saya taunya ibu tadi yang kecelakaan namanya ibu. Siti nurhaliza. Ibunya Anin dan setau saya sih rumahnya ngga jauh dari sini ya. Kayaknya jalan pertigaan itu terus belok kiri ada gang pertama itu belok kiri lagi terus ada perempatan bapak lurus aja. Nah, ada 4 rumah dari perempatan tadi dan ada warungnya agak ke belakang rumahnya warnanya hijau muda pak.... " Jawab bapak penjual sayur (mang karman)
"oh, gitu ya pak... Makasih ya pak atas infonya, tapi ada yang tau bapak yang tadi? " tanya Rifa'i
"itu pak saya, itu orang tetangga sebelah saya yang punya perusahaan Arya Group, namanya Pak Arya Sugianto... " jawab pk. Roslan
"ya udah kalau gitu kita bubar kalian. silakan lanjutkan pekerjaan kalian! " perintah Rifa'i
setelah itu Rifa'i langsung ke mobil dan langsung ke rumah Anin sesuai petunjuk bapak tadi.
Sesampainya di depan rumah Anin
"akhirnya sampai juga... " gumam Rifa'i dengan membuka pintu mobil nya.
Dengan begitu dia langsung mengetuk pintu rumah Anin
'Tok-tok'
Anin yang di dapur dia langsung kedepan untuk membuka pintu
"siapa ya, bentar? " tanya Anin dengan sendirinya
"selamat siang mbak...
" eh pak ada apa kesini... Tau rumah saya dari mana pak? " jawab Anin sambil menyerobot ucapan Rifa'i dengan nada sedikit kasar.
" Eh ini ya ternyata rumah mu... Oh iya aku nggak di suruh masuk sama buatin aku minuman... " Ucap Rifa'i
"bapak berani menyuruh saya huh dasar orang tukang menyuruh saja. Apa jangan-jangan baik di rumah sama lagi? " ucap Anin dengan nada agak tinggi
"heh mbak tau ngga kalau tamu itu raja..
Hem.... " ucap Rifa'i di dalam hati sambil ketawa-ketawa
" oke duduk disini aja aku bawain minum aja dulu, air putih ngga papa kan soalnya ngga ada gula dan ngga ada teh sama kopi... " Ucap Anin sambil berbohong
"oke ngga papa... Tapi yaudah ah ngga usah aku di sini mau ngomongin penting jadi waktuku cuma sedikit... " Ucap Rifa'i
"sombongnya minta ampun, iya dia orang kaya mah bebas... " Gumam Anin tapi di dengar oleh Rifa'i
"anak ini juga keren juga ya... " Batin Rifa'i
" oke, apa bener ibumu namanya bu. Siti nurhaliza?" tanya Rifa'i
" iya, kok bapak tau emang ada apa dengan ibu saya... "Jawab Anin dengan nada agak cemas
" oke, mbak tenang dulu. Begini saya jelaskan kalau tadi ibu mbak di lampu merah kecelakaan dan sekarang beliau lagi di rumah sakit fatmawati jadi mbak silakan kesana... " Ucap Rifa'i
"hah kok bisa... Pak anterin saya kesana ya pak tolong pak!" ucap Anin sambil menangis tersedu-sedu
" iya oke saya anterin... " Ucap Rifa'i
"tapi apa salahnya sih bantu orang... " batin Rifa'i sambil melangkah membuka pintu mobil untuk Anin.
Dengan begitu cepat dengan akhirnya mereka sampai di rumah sakit
Anin langsung lari untuk menemui suster di sana
"huh.. Huh sus mau tanya ibu yang tadi baru kecelakaan tadi dimana ya Sus ruangannya? huh.. Huh..." tanya Anin sambil membuang nafasnya dan menarik nafasnya.
" Oh mbak keluarga nya, ada di UGD mbak masihan.. " Jawab Anin
Anin langsung pergi begitu saja karena saking cemasnya meninggalkan suster dan Rifa'i yang ada di belakangnya.
" Makasih ya sus atas infonya... " Ucap Rifa'i dengan tersenyum dan meninggalkan suster yang masih bengong karena ketampanan Rifa'i yang begitu menggoda suster disana.
" Apa sih aku udah punya tunangan? oke, aku ngga boleh melirik laki-laki lain. Oh ya aku lupa tadi mau mengucapkan sama-sama... "Gumam suster itu
Dengan begitu cepat akhirnya Mereka sampai di UGD. Anin mondar-mandir kayak setrikaan karena dokter yang menangani ibunya tidak kunjung keluar. Setelah 2 jam kemudian akhirnya dokter langsung keluar dari ruangan UGD
" apa mbak keluarga dari ibu siti
nurhaliza? "tanya dokter sambil melepaskan maskernya
" iya saya sendiri.... Gimana dok keadaan ibu saya dok...? "tanya Anin
" begini mbak ibu siti pendarahan di kepalanya yang begitu banyak karena pembuluh darah yang ada di kepalanya pecah. Jadi, seperti itu mbak... Kemungkinan ibu siti akan di bawa keruang operasi jadi, mbak harus menyelesaikan administrasinya secepatnya kalau tidak ibu mbak tidak bisa di selamatkan lagi dan keadaan ibu mbak masih kritis. Jadi, harus secepatnya ya mbak... " Jelas dokter
"baik dok.. " Jawab Anin begitu pasrah pasti dia tidak bisa membayar administrasi nya karena uang buat operasi itu membutuhkan begitu banyak uang, jadi dari mana dia bisa mampu membayar uang operasi ibunya.
Dokter langsung masuk keruangan UGD kembali dan Rifa'i sudah pulang dari tadi karena pekerjaan nya tidak bisa dia tinggal.
"oke satu-satunya gue mau pinjam uang ke paman Rahmat Wijaya Koesoemo dan bibi Hajar Puspita Wijaya Koesoemo. Oke lah, kalau begitu... " Ucap Anin.
Karena mereka adalah teman baik dari ibunya yang dari dulu selalu membantunya hingga bisa hidup sampai sekarang.
Anin berjalan meninggalkan rumah sakit dan sedang mencari angkot.
Sampai saat itulah Anin di depan rumah mereka, rumah yang gerbangnya sampai 1,5 meter dan rumah yang begitu megah dan asri
Anin dengan itu memencet bel yang ada di samping rumah.
'ting-tung'
"ya mbak cari siapa...? " tanya satpam dirumah mereka
"oh saya mau cari Tuan Koesoemo dan Nyonya Koesoemo ada pak di dalam? " tanya balik ke satpam tersebut
"ada, emang mbak mau keperluan apa ya mbak untuk mencari Tuan sama Nyonya. " Ucap satpam
" itu saya mau ketemu mereka. " Ucap Anin
" oo, nama mbak siapa ya biar saya tanyakan sama Tuan dan Nyonya. "Ucap satpam
" saya Anin anaknya ibu siti nurhaliza. " Ucap Anin
"oalah mbak anaknya bu siti to. Oke, mbak silahkan masuk! " ucap satpam
"bro anterin mbak ini ke hadapan Tuan dan Nyonya ya! kebetulan mbak ini anaknya
bu siti. " Ucap satpam
" mbak silahkan pencet tombol biru aja mbak nanti buka sendiri. "Ucap satpam
" oke, Pak. " Ucap Anin sambil memencet tombol biru.
" Astaga ini rumah apa rumah banyak penjaga nya aja bawa serba hitam lagi, pantesan aja satpam nya tadi serba hitam... Haduh jadi, ngeri-ngeri gimana gitu?.. Bawa senjata
pasti... "Batin Anin sambil melangkah masuk
" maaf Tuan Bara... Ini ada anak dari temennya Tuan besar dan Nyonya besar... " Dengan ucapan memohon karena Bara Deny Van Halen adalah asisten pribadi Tuan Rahmat
Dengan tangan sebagai petunjuk pada bawahan nya dan penjaga tersebut langsung pergi
"Apa benar anda anak nya sahabat dari Tuan dan Nyonya?" tanya Bara dengan wajah dingin
"bisa gila gua kalau ketemu Tuan Bara ini, bisa-bisa aku langsung lari kebirit-birit lagi." batin Anin
"iya bena.. Ar tua an... " Ucap Anin sambil memegang tangannya karena saking takut dan bulu kuduk Anin langsung berdiri semua.
"Oke, kalau begitu silahkan masuk! " ucap Bara
"tidak ada wajah senyum nya sedikit aja sama orang lain kan jadi takut aku." Batin Anin
setelah itu di buka pintu itu secara otomatis.
Dengan langkah agak berat dan akhirnya turun ke bawah dan ternyata Paman dan Bibi udah di sana sedang menonton TV
"Tuan Nyonya ini ada tamu. " Ucap Bara sambil menundukkan kepala
" eh sayang apa kabar nak? kamu benarkan anaknya mbak siti? udah besar aja dulu kita sering ke sana ya pah? tapi kita malah sering ke Amerika Serikat jadi, ngga bisa jengukin
kalian. "Ucap Ibu hajar
" baik tante. " Ucap Anin sambil tersenyum
"eh iya sayang sini duduk di sebelah tante. Pah sana dong kasih jalan buat calon menantu ku yang baik ini. Oh iya sayang kabar ibumu gimana nak?" tanya ibu hajar
"ih gara-gara anak sahabat mama jadi, begini deh ngga bisa berduaan, tapi ngga papalah buat calon menantu ku. " Batin Pak Rahmat
"hah calon menantu apaan ini aku di jadikan calon menantu nanti jadinya apa kalau anaknya jelek terus tua lagi." Batin Anin sambil melangkah ke sofa
"oh iya nak gimana kabar ibumu?" tanya lagi ibu hajar
"oh gini tante sebenarnya aku kesini butuh bantuan kalian." Ucap Anin sambil sedih
"emang bantuan apa jika bisa om dan tante bantu? " tanya pak Rahmat
" begini om tante , ibu mau operasi karena pembuluh darah dikepalanya pecah akibat kecelakaan tadi om tante, jadi aku butuh uang buat operasi ibu tante om, apapun syarat om dan tante berikan aku bisa menyanggupinya. " ucap Anin sambil menangis
"ya ampun sayang oke tante mau bantu kamu tapi om dan tante mau kamu menikah ya sama anak om dan tante karena kamu itu orangnya baik jadi cocok sama anak tante dan om ya." Ucap Ibu hajar sambil mengusap punggung Anin
"ya nak kamu mau kan anak om sama tante itu anaknya ya agak sedikit keras sih kalau di bilangin makanya dia belum mau pulang ke rumah ini." Ujar pak. Rahmat kepada Anin
"ha ngga ada syarat lain gitu kok syarat nya nikah sama anak om dan tante. " Ucap Anin sambil melongo karena imbalan nya dia harus menikah sama anak nya om Rahmat dan tante hajar
"ngga ada sayang karena anak satu-satunya jadi kamu udah tante anggap sebagai keluarga tante dan om. " Ucap tante hajar
"ehm gimana ya om tante aku pikirkan dulu ya. " ucap Anin
"oh ya udah om sama tante kasih kamu waktu 1 minggu aja ya kan ngga keberatan kan. Kalau keberatan om akan tambah waktunya. " Ucap om Rahmat
"iya om insyaallah sanggup kok om." Ucap Anin
"kalau begitu kita ke rumah sakit yuk sayang. " Ucap tante hajar
"hem gitu ya ngga mau ngajak papa nih." Ucap om Rahmat
"eh iya papa mau ngga kesana? kalau mau yaudah kita berangkat bareng-bareng kesana nya ya." Ucap tante hajar
"ya papa juga mau kesana, " ucap om Rahmat
Bersambung**
oh ya maaf ya teman teman aku telat up ya, jadi kalian silakan LIKE, KOMEN, DAN VOTE. Sesuai hati kalian ya... SALAM HANGAT DARI AUTHOR 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Eli Warti
di jodoh kan lagi
2020-12-04
1
Rahma
selancar toolllll
2020-11-17
1
L.O.V.E ❤💛💚💙
sahabat dari mana ya kok nggak diceritain.. sahabat sd, smp, sma, kuliah, apa org yg pernah nolong apa gmn???
2020-10-18
2