Menuju Jalan Pernikahan
Anin Fitri Ani mempunyai wajah yang cantik, dan masih menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran . Dengan mendapatkan Beasiswa untuk kuliah di Fakultas Kedokteran dan orang yang sederhana.
Dengan keluarga, Ayahnya saja tidak tau menahu untuk keluarganya sendiri. Sekarang dia telah mempunyai istri yang berbeda, maka dari itu Anin tidak mau tau wajah ayahnya karena sudah berkhianat dari keluarga nya.
Ibunya terkenal sangat ramah yang bernama Siti Nurhaliza, beliau lah yang telah membesarkan Anin.
Pada suatu hari di Fakultas Kedokteran mengadakan test yang mengambil jurusan kedokteran kandungan.
Selain menjadi mahasiswi khususnya Anin membantu ibunya berjualan di kios kecil-kecilan menjadi pedagang nasi uduk. Dalam hal ini, tidak lah sulit baginya karena keikhlasan lah yang menerima segalanya.
Rifa'i Wijaya Koesoemo seorang yang terkenal sebagai polisi ganteng, tetapi sangat dingin. Anak dari Rahmat Wijaya Koesoemo yang menjadi CEO perusahaan PT. Raditya Wijaya Koesoemo anak dari Raditya Wijaya Koesoemo dan Indah Putri Wijaya Koesoemo yang terkenal kekejaman nya di bisnis dan perusahaan nya terkenal dimana-mana. Istri dari Rahmat Wijaya Koesoemo adalah Hajar Puspita Poernomo Wijaya Koesoemo .
Rifa'i suatu ketika dia dinas dikantor polisi, yang telah diangkat menjadi kepala kapolres, dialah yang disambut dengan polisi lainnya dengan baik karena murah senyuman. Ada polisi yang sudah tua dari Rifa'i mengucapkan selamat untuk Rifa'i
"Selamat pagi komandan dan selamat telah naik pangkat. " Dia terus menjawab dengan senyuman
"Terima kasih pak, bapak bisa saja ya silakan dilanjut lagi pak kerjaan nya."ucap rifa'i
Rifa'i telah naik pangkat karena orang nya pintar, disiplin, dan berani bertanggung jawab atas dasar itulah dia naik pangkat wibawa nya selalu dibawa. Rifa'i segera keruangan kerjanya terus ketemu dengan teman nya yang bernama Doni yang sekarang dibawah nya, pas lewat di depan meja kerja nya Doni terus menyambut nya dengan baik.
"Hai bro, selamat ya telah naik pangkat kamu." Ucap Doni
sebenarnya dia malas mengucapkan nya karena dia diposisikan dibawahnya karena dia tidak ingin di pecat oleh atasannya, Rifa'i membalas dengan senyuman
"ya, Terima kasih bro semoga kamu juga mendapatkan sama seperti ku." Dengan terpaksa sebenarnya karena dia tau kalau temannya tidak mengucapkan dengan ikhlas,
"kapan kamu bisa dipindahkan ke dinas di semarang?" Rifa'i mendekati Doni
"ya, entahlah ngga tau katanya sih minggu depan sih tapi aku ngga mau sebenarnya di sana karena disini tempat tinggal ku sama keluarga ku karena ngga mau jauh-jauh dari keluarga ku." Rifa'i langsung duduk yang disediakan disana,
"ooh. Jadi, seperti itu ya. Kenapa kamu ngga terima saja kan disana lu mau diangkat jadi wakil kapolda Semarang?" Ucap Rifa'i, Doni pun berdiri menatap arah jendela
"ya kamu tau kan saya mau dijodohin sama orang tua saya, saya ngga mau mengecewakan orang tua saya karena saya terlalu sayang kepada mereka." Ucap Doni.
Ada suara ketukan pintu disana
'tok-tok'
Doni langsung menjawab
"masuk." Ucap Doni didalam,ada seorang polisi yang bernama Rino
" Lapor komandan. " Dengan tangan di angkat dan hormat kepada Doni
"ya ada apa." Kata Doni
"begini komandan Doni, kita akan mendapatkan tugas ke Surabaya untuk menangkap salah satu pelaku kasus pembunuhan. " Ucap Rino dan
Doni langsung berdiri dan langsung pergi begitu saja
"ada-ada saja padahal ada saya kok ngga pamit sama saya dan saya saja atasan dia." Batin Rifa'i sambil mengeleng–geleng kepala karena temannya tidak tau cara sopan santun. Roni langsung meminta pamit undur diri untuk keluar kepada Rifa'i sambil tangannya hormat kepada Rifa'i
"komandan Rifa'i saya keluar dulu atas izinnya, permisi." Ucap Rino sambil melangkah mundur, Rifa'i langsung tangannya hormat untuk menghormati bawahan nya juga,
"ya silakan keluar, saya juga mau keruangan saya."Ucap Rifa'i sambil keluar ruangan.
Roni langsung keluar dan Rifa'i langsung ke ruangan dinasnya sekarang.
Rifa'i duduk di kursinya sekarang dia langsung menerima laporan dari atasannya untuk menangkap kasus penggelapan dana dari kantor PT Adiwiyata Group yang tidak jauh dari kantor polisi. Dia langsung menghampiri rekan kerja nya untuk menangkap pelaku penggelapan dana dari kantor PT Adiwiyata Group dan bersama–sama menuju kantor PT Adiwiyata Group.
*****
Anin sekarang dia membantu ibunya di kios untuk membuka nasi uduk. Kios tersebut samping dari rumahnya dan dibelakang dekat sama dapur. Jadi sekarang Anin sedang membantu ibunya
"bu, aku mau kepasar dulu ya bu. Buat belanja untuk dagang hari ini, ya bu." Kata Anin
" iya nak hati–hati ya nak banyak pencopet dipasar. Jadi, uang nya di jaga hati-hati ya." Kata ibu siti
"iya bu, aku berangkat dulu ya, assalamu'alaikum." Kata Anin sambil tangan nya menyalami ibunya dan mencium pipi ibunya .
" Waalaikumsalam." Ucap Ibu siti dan dia langsung kedapur untuk membuat bumbu dan menanak nasi.
Setelah 2 jam kemudian pulang lah Anin dia sambil mengayuh sepedanya dan membawa belanjaan yang berat. Anin masuk ke dalam rumah dan mengucapkan
"assalamu'alaikum bu, Anin pulang." ucap Anin sambil meletakkan sepeda nya
"iya nak langsung kedapur aja, ibu disini. " Kata ibunya Anin
Anin langsung kedapur dan meletakkan belanjaan nya di meja. Langsung menyalami ibunya dan mencium pipi ibunya yang sedang menggoreng tempe dan tahu.
"Ini bu tadi pasar rame banget jadi ya agak lama dikit sama cari bahan-bahan nya di mang karman udah abis bu jadi aku muter-muter di pasar buat cari sayuran yang seger. " Kata Anin,
"oya udah ngga papa ibu maklumin, sekarang kamu potong potong sayuran nya ya ibu mau mengoseng bumbunya dulu ya." Katanya ibunya.
Setelah 3 jam berkutat di dapur akhirnya matang juga pelengkap nasi uduknya. Anin langsung membantu ibunya membawa pelengkap nasi uduk nya di kios untuk dijual.
"Akhirnya selesai juga ya bu." kata Anin,
"iya nak nanti kamu jualan jangan main curang ya nak itu perbuatan dosa ya harganya juga sama seperti biasanya ya. " Kata ibunya sambil menasehati anaknya,
"iya bu seperti biasa kan 10.000 per bungkus nya kalau gorengan nya 500 kan sama es teh nya 2.000 kan. " kata Anin sambil tersenyum,
" iya nak. "Kata ibunya.
Setelah itu kios nya ramai sekali sampai Anin dan ibunya kewalahan sendiri dan akhirnya nasi uduk nya ludes habis terjual karena masakan ibunya Anin emang jagonya di kampung tersebut.
" Akhirnya bu udah mau tutup juga ini kios karena habis ludes ya bu, uangnya bisa buat beli buku untuk pelajaran baru." Kata Anin sambil mengelap keringat nya dengan tangan.
"Iya nak akhirnya." Ucap ibunya.
Setelah itu mereka bersih–bersih dan sampai menjelang sore mau malam artinya surup. Sampai menjelang malam mereka makan berdua yang sebelumnya Anin dan ibunya memasak ketika sore tadi dan menghangatkan makanan nya. Sampai akhirnya sudah selesai makan
"bu aku belajar dulu ya, ibu dikamar aja istirahat jangan lupa minum obatnya." Ucap Anin sambil membantu ibunya ke kamar
"iya nak belajar sampai rajin ya raihlah cita–citamu ya nak." Ucap ibunya. Sampai ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya
'𝙩𝙤𝙠-𝙩𝙤𝙠'
" iya siapa ya malam-malam begini datang ke rumah." Batin Anin
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Ogi Makkareso
namax gk zaman thor..rifa'i... kl dikotaku ini na.kampungan banget..hehehe tp ceritanya bgus kok...hehehe
2021-01-20
0
Wiwik N Hadi
revisi dkit gpp ya
polda semarang tdk ada yg ada polda jateng
kapolres sama wakapolres saja sdh cukup
2021-01-06
0
Fira Mulyadi
kapolres sja thor nd ush pke kepala lgii 🙄
2020-12-12
0