Part. 4 (Mencari Alasan)

Abi Manaf menghela nafas berat ketika istrinya terus menyalahkan dirinya.

"Abi tega banget mau kirim sherin ke Kairo. Kairo itu jauh Lo bi, selama ini Sherina Ndak pernah pergi jauh dari rumah. Sherina pergi ke rumah Reni saja Abi ngamuk. Ini kok malah mau ngirim Sherin ke Kairo" Omel umi salma dengan panjang lebar.

"Bukannya Abi setuju untuk mempertimbangkan hal ini. Abi bilang Sherina boleh kuliah di Indonesia saja, asalkan dengan jurusan yang Abi setujui" lanjut umi Salma yang merasa di bohongi oleh suaminya.

"tenang dulu mi, awalnya memang seperti itu. Tetapi setalah Abi pikir lebih baik Sherin tetap berangkat ke Kairo, itulah kenapa Abi Ndak pernah mengizinkan Sherin jauh-jauh dari kita. Sekarang saatnya Sherin melangkah ke tahap selanjutnya. Dia yang akan menjadi penerus kakek-kakek nya. Dia yang akan membungkam mulut Abang-abang nya Abi" Jelas Abi Manaf dengan tenang

Umi Salma dan Safiq sedikit kesel dengan keputusan Manaf.

"Abi masih saja mengejar validasi dari mereka bi? dengan cara mengorbankan masa depan Sherin?" Tanya umi Salma tidak habis pikir

"loh kok begitu, yang Abi lakukan ini baik lo mi" Abi Manaf tidak terima dengan ucapan sang istri yang seolah-olah dirinya menjerumuskan Sherina. "Yang Abi lakukan itu baik untuk Sherin, Abi ingin Sherin belajar agama dengan baik dan menjadi seorang guru. Kecuali Abi mengarahkan Sherin untuk menjadi anak nakal, baru umi marah. Toh selama ini Sherin juga setuju saja dengan keputusan Abi" jelas Abi Manaf

Sherina mendengar ucapan abinya dengan seksama, jadi selama ini karena dirinya diam abinya menganggap bahwa dirinya menerima keputusan abinya.

Memang benar selama ini Sherina diam ketika mendengar semua titah dari abinya. Sherina tidak ingin di cap sebagai anak pembangkang, selain itu percuma juga Sherina angkat bicara karena selama ini suaranya tidak pernah di dengar oleh abinya. Bagi Sherina capek-capek bicara kalau ujungnya dirinya tidak pernah di dengar untuk apa

"Ehm.. " Semua mata memandang kearah Sherina

Sherina berjalan dengan tersenyum mendekati meja makan dan duduk kembali ketempat duduknya. Yah begitulah, ia tidak mau memikirkan sesuatu terlalu berlebihan. Ia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa

"Tadi Reni telepon, pengumuman hasil seleksi masuk ke perguruan tinggi sudah keluar. Tapi Sherin belum tau Sherin lolos apa Ndak" Jelas Sherina dengan semangat

"Kamu lulus SNMPTN dek?" Tanya Safiq dan diikuti dengan pertanyaan berikutnya dari Salma

Sherina mengangguk dengan antusias

"Trus gimana kelanjutannya? kamu sudah ambil perguruan tinggi dan jurusan?" Tanya Safiq kembali sedangkan abi Manaf hanya mendengar kan mereka

"Nah ini..!" Celetuk Sherina dengan keras sehingga membuat umi Salma dan Safiq memegang dadanya terkejut

Sherina berjalan kearah abi Manaf dan berdiri di sebelah abinya.

"Sherin lupa bi kalau Abi akan mengirim Sherina ke Kairo. Sherin sudah terlanjur mengirim file untuk masuk ke perguruan tinggi satu Minggu yang lalu dan tinggal menunggu pengumuman aja bi. Yang jadi masalah adalah kalau sampai Sherin keterima, Sherin Ndak boleh mundur bi. Nanti kalau Sherin mundur, pondoknya Sherin kenak diskualifikasi dan kenak pengurangan kuota untuk adik kelasnya Sherin nanti" Jelas Sherin dengan seksama

Abi Manaf memandang putrinya dengan seksama, sebenernya ada rasa bangga ketika mendengar putrinya bisa lolos ke jalur prestasi. Selama ini Sherin cukup sulit di bidang akademik. Tapi siapa sangka, putrinya bisa lolos dan itu sudah luar biasa.

Masalahnya sekarang Sherina tidak mendiskusikan hal ini kepada keluarga terlebih dahulu.

"lalu?" Tanya Abi Manaf singkat

"Iyaaa.. Sherin minta maaf kalau ndak bisa berangkat ke Kairo bi" wajah abi Manaf seketika berubah menjadi datar

"Eh, tapi tenang saja, kan Sherin bisa lanjutin lagi ke Kairo bi. Jadi sekarang Sherin mau nunggu keputusan di kampus ini dulu. Kalau Sherin diterima, Sherin mau jalanin yang di sini dulu habis itu lanjut ke Kairo. Tapi kalau seumpama Sherin Ndak keterima, ya Sherin berangkat" Jelas Sherin dengan cepat

Sherin pasrah dengan keadaan nya saat ini. Dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin.

"Betul itu bi" Tambah umi Salma

"Oke kalau begitu, Abi mau ke dalam sebentar kalian lanjut makan dulu. Jangan meninggalkan meja makan dulu sebelum Abi kembali. Terutama kamu Rin" Ucap abi Manaf sembari berdiri dari duduknya dan melenggang pergi

"Huhh.." Sherin menghela nafas dengan kasar

"Gimana ini mi.. Sherin Ndak mau ke Kairo, otaknya Sherin sudah ngebul lo mi kalau buat belajar bahasa arab. Belum lagi belajar hadist dan lainnya Sherin ndak sanggup..." Bisik Sherin dengan khawatir ke umi nya

Umi Salma terkejut, bukankah tadi Sherina mengatakan akan mempertimbangkan permintaan abinya.

"Lah.. Kata kamu tadi, nanti kamu mau ke Kairo sayang?" Tanya umi Salma bingung

"Umi kayak Ndak tau Sherin aja, dia pinter banget kalau disuruh cari alasan. Padahal mah, kalau Ndak mau ya bilang Ndak mau saja. Kalau begini yang repot siapa, kamu sendiri kan. Padahal kakak sama umi sudah berusaha membujuk Abi" jelas Safiq dengan kesal kepada adiknya yang kelewat aneh itu.

Sherin semakin lemas, dirinya juga tidak tau mendapatkan kata-kata darimana tadi. Padahal yang ingin ia katakan adalah dirinya tidak mau ke Kairo. kenapa malah, ia mengatakan akan pergi ke Kairo suatu saat nanti

"Benar kata kakakmu dek, tapi ya sudahlah mau bagaimana lagi. Sudah jangan dipikirkan, kita berdoa saja semoga kamu lolos ke salah satu perguruan tinggi di sini, biar aman dulu untuk masalah selanjutnya kita pikirkan nanti" ucap umi Salma memberikan semangat kepada putrinya.

Salma dan Safiq menghela nafas pelan, sembari mengusap kening pasrah sedangkan sang pelaku utama menyandarkan kepalanya di meja makan dengan lesu.

Sherina menegakkan kepalanya ketika mengetahui abinya keluar dari kamar dengan membawa sebuah laptop.

Semua mata memandang Manaf dengan bingung karena tidak biasanya dia membawa pekerjaan ke meja makan.

"Web nya apa Rin?" Tanya Abi Manaf dengan datar

"Ha..?" Abi Manaf menghela nafas pelan ketika Sherina tidak kunjung menjawab nya.

"Abi mau mengecek sekarang, web nya mana?" Tanya Abi Manaf sekali lagi

"Abi tau dari mana kalau pengumuman nya sekarang?" Tanya umi Salma penasaran

"Tadi Abi telepon ke pondoknya Sherin mi, katanya pengumuman nya hari ini" jelas Abi Manaf dan umi Salma tidak habis pikir dengan kelakuan suaminya

Sherina hanya berpasrah dan mengetikan sesuatu ke laptop abinya.

Safiq dan Salma ikut mendekatkan diri ke abinya karena penasaran dengan hasil pendaftaran itu.

Sherin hanya berpasrah saja, ini bukan kali pertama dirinya mengalami keadaan seperti ini. Padahal ujung-ujungnya dirinya yang harus menerima keputusan dari abinya

Sherin mendapatkan senggolan dari Safiq. Sherin hanya menjawab kakaknya dengan isyarat mata saja.

"Itu Lo dek!" Ucap Safiq dengan gemas

Sherin melihat kedua orangtuanya yang menatap dirinya dengan pandangan susah di artikan.

Sherin penasaran dengan apa yang di maksud Safiq. Sherin meraih laptop abinya dengan cepat.

"HA LULUS..!" teriak Sherin tanpa sengaja

Terpopuler

Comments

ir

ir

aku tau maksud abi nya baik, org tua mana yg mau anak nya lupa soal agama dan seharusnya Sherin juga bisa mengimbangi antar ilmu agama sama dengan ilmu desainer nya, bukan untuk validasi untuk pakde² bukan tapi paling ga untu diri sendiri, dan untuk abi seharusnya juga dukung apa yg menjadi impian anak nya, cukup nasehati jangan lupakan ilmu agama tugas orang tua itu cukup support anak selagi itu baik, dan maaf aku lihat di sini Sherin terlalu menyepelekan/slengean, bukan dia ga bisa bahasa Arab dll, tapi karna ga ada niat dalam diri sendiri

2025-04-24

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

terkadang orangtua tuh hanya memikirkan apa yang mereka inginkan, padahal kan yang akan menjalani anaknya, sepatutnya sih hanya kasih masukan aja,,,

2025-04-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!