Begitulah persahabatan mereka, walaupun terbilang singkat. Sherina dan Reni dulunya tidak terlalu menyukai Syena. Sifat Syena yang centil dan sedikit arogan membuat Sherina dan Reni tidak suka. Tapi lama kelamaan mereka kenal lebih dekat hingga sampai saat ini.
"Eh kalian gimana lolos Ndak jalur undangan nya? Tadi aku baru nyampek langsung cari nama aku. Eh ketemu dong.." Ucap Syena dengan bangga
"Alhamdulillah kita berdua juga aman Syen" jawab Reni. Sherina hanya mendengar kan mereka berbicara dan asik dengan makanan yang di bawa oleh Syena
"Trus pada mau lanjut kemana?" tanya Syena kembali
"Aku mau ke Surabaya ajalah, nanti biar tetep bisa salaf di pondoknya Abi sama umi. Kamu gimana syen? mau ke Jogja? Atau kamu mau lanjut ke Kairo aja kayak adik kamu. Katanya dia mau ke Kairo juga kan? ini Lo ajak Sherina kalau kamu ke Kairo" Ucap Reni dengan bercanda, sontak saja Sherina berhenti mengunyah dan menatap tajam Reni
"Hey jangan mengada-ada ya ren" Sahut Sherina membuat Reni tertawa terbahak-bahak
"emang iya kamu mau kesana? Kalau iya Ndak papa sih? Adik ku insyaallah tahun depannya mau berangkat ke sana juga" ucap Syena serius
"Ndak syen..! Abi ku yang minta, tapi sebisa mungkin aku harus keterima di salah satu kampus dulu. Supaya aku punya alasan untuk Ndak berangkat ke Kairo. Otak ku sudah Ndak kuat syen, Rin. Kalian mengerti lah, setiap hari belajar bahasa arab rasanya kepalaku mau pecah" Jelas Sherina dengan mendramatisir
"Jadi tujuan kamu kuliah cuma untuk kabur dari Abi kamu Rin? Ish ish tak patut" Sahut Syena dengan lebay
"Gak papa lah syen, aku mau ikut Reni aja ke Surabaya" celetuk Sherina dengan santai. Memang betul jika dirinya kuliah hanya untuk ikut-ikutan saja
"Kamu ini Rin, jangan gitu tau. Kadang-kadang ini anak" Omel Reni dengan serius. "Kita sekolah ke perguruan tinggi itu untuk mencari ilmu bukan untuk ikut-ikutan ataupun gaya-gaya an Rin. Banyak Lo diluar sana yang pingin kuliah tapi terhalang biaya. Kita harus banyak bersyukur" jelas Reni dengan serius
"Betul itu Rin, walaupun aku juga sama sih sebenarnya cuma ikut perintah dari mamah. Katanya pendidikan penting walaupun nantinya jadi ibu rumah tangga sekalipun hehehe" celetuk Syena dengan tersenyum
"Nah itu dia..! jadi Ndak salah kan aku" Sahut Sherina dengan keras
"Oh dasar kalian berdua sama saja" sahut Reni dengan memutar bola matanya
Sherina dan Syena tertawa melihat wajah kesal Reni
"Gini Lo guys, kalian tau kan bagimana kehidupanku. Semua di atur sama Abi, kalian tau kan aku pinginnya jadi desainer, kalian tau sendiri Abi Ndak bakal setuju kalau aku ambil jurusan itu. Kata Abi, wong gambar tinggal gambar Ndak perlu kuliah segala" Syena dan Reni mendengar kan curhatan serius dari Sherina. Syena dan Reni cukup paham dengan kondisi sahabat nya ini
"Iya juga sih Rin, sulit kalau sudah masalah orangtua tu" imbuh Syena
"Nah... Itu kalian tau!" Sahut sherina dengan riang. Sontak saja suasana yang hampir haru dan serius kembali ramai karena celetukan dari Sherina
Sherina memendam semuanya sendiri, dibalik sikap konyol dan juga riangnya ia harus benar-benar memendam apa yang ia rasakan. Jika ditanya apakah dirinya pernah berbicara mengenai ini kepada kedua orangtuanya jawabannya sudah. Tetapi lagi-lagi dirinya yang kalah karena ia akan mendapatkan cap sebagai anak durhaka oleh abinya jika tidak menuruti keinginannya. Jadi Sherina sudah tidak pernah mengutarakan pendapatnya lagi, dan lagi-lagi dirinya harus menuruti perintah abinya.
Sebenarnya Sherina adalah gadis yang pandai, tapi karena kehidupan yang ia alami membuatnya menjadi malas. Terkadang Sherina hanya berpura-pura bodoh supaya orang tuanya tidak lagi berharap kepadanya. Untungnya Reni datang meluruskan otak Sherina,
"Ya salah to, justru kamu harus belajar dengan giat supaya bisa masuk perguruan tinggi dengan mudah, kalau kamu begini terus ya mana bisa ren, yang ada orangtua kamu capek ngadepin kamu. Terus kamu di bawa ke Kairo tanpa persetujuan kamu. Kalau itu terjadi bagimana..?" kata-kata itu mampu membuat Sherina tersadar jika dirinya harus tetap giat belajar.
Tetapi jangan sebut dia Sherina kalau gampang di kasih tau. Sherina bisa unggul di pelajaran umum tetapi tidak di pelajaran agamanya. Walaupun begitu, sikap malasnya terkadang suka kambuh.
*
*
Setelah pengumuman kemarin, kegiatan pondok sudah libur untuk yang anak kelas tiga sedangkan anak kelas satu dan dua akan melaksanakan ujian.
Pagi-pagi Sherina mendapatkan informasi kalau kakaknya sudah menjemput dirinya.
Dengan langkah kesal Sherina menemui kakaknya di tempat ruangan penjenguk
"Kenapa kok Ndak suka gitu ada kakak datang?" Tanya laki-laki berperawakan tinggi itu, sekilas mata memandang pria itu mirip sekali dengan Sherina
"Kak Safiq ngapain to kesini?" Tanya Sherina dengan kesal
"Jemput kamu lah dek, Abi bilang pondok sudah libur jadi Abi minta kakak buat jemput kamu" jelas Safiq dengan santai, ini bukan pertama kalinya bagi Safiq mendapati wajah badmood dari Sherina ketika di jemput
"Sherina mau ke Surabaya tau kak, Sherin mau antar Reni kasihan dia pulang sendiri" jelas Sherina dengan kesal
"Halah alesan kamu, tanpa kamu antar pun Reni juga sudah tau jalan pulang Rin"
"Suka-suka Sherin lah..! Emang kenapa kalau Sherin ikut Reni ke Surabaya. Sherin pingin liburan aja" jawab Sherina dengan sewot
"Kalau kamu pingin liburan, bilang sama Abi dulu dek. Jangan kabur-kaburan lagi. Nanti kalau sampai Abi tau bisa habis kamu..." Ucap Safiq sembari menakuti adiknya
"Ayo dek kita pulang sekarang, kakak Lo masih ada pekerjaan yang harus di urus. Dari tadi alesan mulu"
"Kaka ini..! Yaudah tunggu, Sherin tinggal ganti baju aja, semuanya sudah Sherin siapin tadi malem" Akhirnya dengan terpaksa Sherina ikut pulang bersama kakanya
Gagal sudah rencananya untuk pergi bersama dengan Reni. Sherina mengucapakan salam dengan sedikit keras membuat Reni terkejut
"Kenapa woy?" tanya Reni setelah menjawab salam dari Sherina
"Ada kak Safiq diluar ren, maaf ya aku Ndak jadi ikut kamu ke Surabaya" jawab Sherina sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur
"Mangkanya Rin aku kan sudah bilang, jangan aneh-aneh mau pergi Ndak pamit segala. Udah cepetan kak Safiq nunggu diluar itu" Omel Reni ketika melihat Sherina masih berbaring di tempat tidur.
Akhirnya dengan malas Sherina bangun dan mengambil barang-barangnya
"Yaudah aku duluan ya. Salam aja buat Syena, dia kalau di kamar mandi lama banget. Assalamualaikum"
"Iya waalaikumsalam" Jawab Reni melepas kepergian temannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
ir
Syena adik nya Haidar sama Zaki kan yaa
2025-04-16
1
Sugiharti Rusli
berarti mereka baru lulus dari tingkat Aliyah yah,,,
2025-04-16
1