Ran dan band The Walker tampil di acara live dengan menggunakan topeng,karena tema acara itu adalah pesta kostum untung acara itu bisa lipsync jadi hanya perlu meniru gerakan Alex saja. Rei mengawasi dari jauh, ada seseorang yang masuk kedalam ruang ganti band The Walker, dari pakaiannya dia bukan kru, Rei mengikutinya, dia melihat orang itu seperti mencari sesuatu diruang ganti tapi tidak lama dia lalu pergi, Rei masih mengikutinya, orang itu masuk ke parkiran dan menuju mobil milik band the walker. Sementara itu selesai manggung Ran langsung ke ruang ganti baju bersama anggota yang lain.
"Terimakasih atas kerjasamanya," kata Mike.
"Beginikah rasanya menjadi artis?"tanya Ran, dia merasa bahagia bisa menjadi artis walau sehari saja. Dipuji orang ternyata bisa membuat bahagia.
"Yang tadi itu saangaat sempurna, perfect." Puji si gitaris.
"Yah walaupun kita lipsync."
Mereka lalu tertawa bersama, Ran meminum minumannya di gelas yang bertuliskan namanya.
Sementara itu Rei sedang berkelahi di parkiran dengan orang yang tadi akan merusak mobil band The Walker. Beberapa kru dan petugas parkir datang melerai.
Seorang kru masuk dengan tergesa-gesa. Ran langsung memakai lagi topengnya.
"Maaf, ada orang yang berkelahi didepan mobil kalian, orang itu menyuruh aku memanggil manajer Ray."
"Apa?!! Ayo kita kesana."
Ran akan pergi tapi kepalanya mendadak pusing.
"Aku pusing, kalian saja yang pergi."
"Diam disini jangan kemana-mana."
Ran mengangguk lalu duduk dan meminum minumannya lagi, kepalanya malah semakin pusing. Tiba-tiba seseorang datang lalu langsung menarik baju Ran dan marah-marah.
"Kau..berani-beraninyaa !!". Gadis itu mendorong Ran sampai jatuh.
"Kamu siapa ?" Tanya Ran sambil memegangi kepalanya yang semakin pusing.
"Ah sekarang kau pura-pura lupa." Gadis itu menarik baju Ran lagi, tapi Ran keburu jatuh tidak sadarkan diri, gadis itu kaget.
"Heii..jangan pura-pura..!!". Gadis itu mengguncang-guncang tubuh Ran, tapi tidak bergerak, gadis itu mulai panik.
"Aku bilang jangan pura-pura..!!!" Gadis itu menarik topeng Ran, dia sangat terkejut karena dia menyangka Ran adalah Alex. Rei dan anggota the walker datang.
"Bella,, apa yang .." Mike melihat Ran sudah tergeletak tidak sadarkan diri dilantai langsung mendekati tubuh Ran.
"Kau apakan dia??!!"
"Aku tidak... dia jatuh sendiri. " gadis bernama Bella itu bingung harus menjelaskan bagaimana.
"Mana Alex, kenapa orang ini ada disini dan apa yang terjadi?!" Bella kebingungan.
"Panggil Manajer Ray sekarang juga."
Rio memperhatikan layar monitor cctv, pukul 3 sore tadi tidak biasanya Jane berangkat kerja lebih awal,tapi tidak ada panggilan dari Alex,dia bingung harus berbuat apa, ini sudah pukul 8 lewat.
Tiba-tiba handphonenya berbunyi,itu Alex.
"Apa kau sudah siap?" Tanya Rio
"Belum."
"Apa?!!."
"Beri aku beberapa hari lagi."
"Kalau kau butuh obat agar kewarasanmu kembali maka akan aku berikan, tapi ini tidak masuk di akal, aku jauh-jauh dan susah payah bisa menemukanmu lalu seenaknya kau bilang tidak ingin pergi."
"Ini situasi yang tidak bisa kamu pahami."
"Tidak akan ada orang yang paham, bagaimana mungkin orang yang diculik tidak ingin pulang setelah ditemukan."
"Gadis itu beranama Jane, dia akan bunuh diri kalau aku pergi dari sini."
"Lalu kau percaya? Dia hanya terobsesi,tapi ini sudah akut, Kau itu pria, tolong pakai akal sehat."
"Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi. Sudah aku bilang ini situasi yang tidak bisa kau pahami, tapi aku berusaha mengatasi ini."
"Aku berada di lantai bawah, kamar nomor 04, aku sudah siap membawamu pergi sekarang juga."
"Kalau kau memaksa aku bisa pergi dari sini tanpa kau ketahui."
"Apa maumu?" Rio kesal, orang diculik tapi tidak mau pulang, apa dia diculik dengan sukarela ?
"Aku ingin menyelesaikan ini baik-baik dengan dia. Emosi dia sangat labil dan berbahaya jika sedang marah. Aku harus sangat sangat hati-hati."
"Kau takut dengan dia?"
"Tidak, hanya... entahlah." Alex kehilangan kata-kata untuk menjelaskannya.
"Tindakan dia sudah masuk tindak kriminal penculikan."
"Tidak sepenuhnya."
"Maksudmu?"
"Malam itu, Bella, mantan pacarku memaksa untuk bertemu, dia mengancam jika aku tidak turun menemui dia maka dia akan ke apartemenku, aku tidak ingin ada keributan karena Bella sangat temperamen jadi aku turun dan menemui dia di dekat minimarket."
"Kau masuk dulu ke minimarket itu?"
"Ya aku masuk dulu membeli minuman lalu pergi menemui Bella, ternyata dia tidak sendiri, ada 2 orang lain yang langsung memukuliku, dan merusak handphoneku, aku berusaha lari, tiba-tiba Jane datang melawan 2 orang itu sampai tangan dan kakinya terluka, dia lalu menarik tanganku dan menyuruhku masuk mobil box dan pergi dari sana. Aku tidak ingat lagi apa yang terjadi setelah itu , tahu-tahu aku sudah ada ditempat ini, kakiku sampai sekarang sangat lemas tidak bisa berjalan ataupun berdiri."
"Apa dia sengaja membuatmu begitu?"
"Entahlah, aku masih berusaha untuk bisa berjalan."
"Aku bisa membawamu. Kau ingin pulang atau tidak, jangan membuatku kesal ?"
"Aku rasa ... aku sebenarny merasa jenuh dengan kehidupanku menjadi artis, aku pikir dulu jika aku menjadi artis dan kaya, aku bisa mendapatkan segalanya."
"Kau sudah memiliki apa yang kau mau kan ?." Bahkan popularitas Rio disekolahnya kalah.
"Tidak."
"Apa lagi ? Kau orang yang tidak bersyukur."
"Uang tidak bisa membeli sebuah keluarga yang akur, aku pikir jika aku terkenal ibuku akan memujiku, tapi ternyata tidak, dia sudah tidak ingin menganggap aku anaknya, aku juga tidak memiliki teman,semua orang hanya basa basi dan canggung bila didekatku. Aku lelah dengan semua ini."
"Kau memiliki ribuan penggemar,aku malas mengakuinya, tapi sayangnya begitu, mereka menyukaimu, apa itu tidak cukup ?"
"Kau bukan orang terkenal jadi tidak paham, fans hanyalah fans, jika mereka bilang artis dan fans adalah keluarga maka itu hanya untuk menghibur hati mereka saja, nyatanya bagiku artis dan fans adalah bisnis untuk agensi."
"Kenyataannya adalah kau kali ini bertemu dengan gadis yang salah, jika kau bilang emosi dia labil aku berasumsi dia mengalami mental disorder."
"Salah atau benar semuanya ada alasannya, Jane sangat memujaku,aku mendengar cerita hidup dia yang kurang lebih sama denganku, dia harus berjuang hidup sendiri sejak umur belasan tahun,tapi tidak ada yang mempedulikannya, selalu kena bully karena fisiknya,dia pernah hampir bunuh diri karena sudah tidak tahan,tapi dia mengurungkannya karena mendengar aku bernyanyi, itu alasan kenapa dia menyukaiku, dia bilang aku telah menyelamatkan hidupnya."
"Hentikan omong kosong ini dan pulanglah, selesaikan urusanmu jangan kabur seenaknya, kau bisa saja pergi atau teriak mencari bantuan, tapi tidak kau lakukan karena kau kasihan dengan orang yang telah menculikmu,dia pun jika memang berniat baik pasti sudah mengantarmu pulang,kalian berdua sama saja."
"Aku memahami kesedihan dan kesepiannya."
Rio melihat ke layar monitor."Sebentar..Jane pulang,matikan."
Jane berdiri dipintu sedang membuka kunci pintu, Alex langsung mematikan handphonenya.
"Kau pulang?" Tanya Alex.
"Aku tidak mood bekerja, jadi aku pulang".
Alex membetulkan letak bantal tempat dia menyembunyikan handphonenya. Jane duduk disamping Alex.
"Apa kau ingin pergi denganku?" Tanya Jane tiba-tiba.
"Pergi kemana?"
"Aku sudah keluar dari pekerjaanku, ayo kita menikah, lalu kita hidup bersama dan tinggal di desaku."
"Aku suka desa, tapi apa kita bisa pergi dengan keadaan kaki ku yang begini ?"
"Aku sudah beli kursi roda, kau tidak perlu sembuh, biar aku yang melakukan semuanya untukmu."
Alex terdiam, berpikir, jika dia menolaknya Jane bisa mengamuk dan hilang kendali.
"Kamu tidak mau?" Tanya Jane dengan tatapan tajam.
"Aku mau, tapi bisakah kita pergi setelah kakiku sembuh, tentu akan lebih menyenangkan kalau aku bisa berjalan dan membantumu, kita bisa ... ah banyak hal yang bisa kita lakukan bersama."
Jane mengeluarkan sebuah botol obat.
"Coba ini, kita lihat apa akan membantu atau tidak."
Alex membaca obat itu lalu menaruhnya diatas meja. Itu obat pereda nyeri.
"Terima kasih, Jane." Ada perasaan aneh menyeruak kedalam hati Alex, perasaan yang ambigu, resah ?.
"Hanya aku yang bisa menolongmu sekarang dan selamanya. Kita akan benar-benar hidup bahagia, teman-temanmu sudah tidak membutuhkanmu lagi, kau sudah tergantikan dengan mudahnya, hanya aku yang benar-benar tahu dirimu."
Alex bergidik, tempo hari saat Jane mengamuk dia membanting barang dan memecahkan piring sampai melukai dirinya sendiri, dengan kondisi kakinya saat ini, mustahil dia bisa melawan Jane jadi hal terbaik yang bisa dia lakukan saat ini adalah diam.
Rio berpikir keras ,besok adalah batas waktu Alex harus segera kembali, kalau tidak, Metro Guider akan dianggap tidak kompeten dan Julian pasti akan marah, tapi dia ingin membawa Alex sendiri tanpa dibantu Rei atau siapapun agar Julian percaya bahwa Rio layak menjadi tim tetap. Syarat Metro Guider adalah rapi dan sunyi saat bekerja, tanpa meninggalkan jejak ataupun kerusakan apapun. Bagaimana dia bisa mengeluarkan Alex tanpa diketahui Jane ??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments