Anggota Metro Guider berkumpul di ruang rapat, kecuali Amy yang hadir lewat video call karena tidak bisa meninggalkan ruang kerjanya. Itupun hanya tampak dari belakang.
"Hanya dua, dia hilang sendiri atau diculik, kita harus cari dia dalam waktu kurang dari seminggu sebelum acara award dimana mereka harus tampil live."
"Apa ini ulah fans gila?," tanya Rei. "Sangat wajar kan kalau band besar seperti mereka memiliki fans garis keras yang sangat mengidolakan mereka sampai melakukan banyak hal yang gila sekalipun."
"Menurutku karena katanya dia adalah anak broken home, mungkin dia pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri, mungkin hidup sebagai artis juga malah membuatnya semakin stress," ujar Ran.
"Atau dia kecelakaan , tubuhnya tertabrak mobil lalu terpental ke sungai lalu hanyut dan terjebak di gorong-gorong. Tubuhnya dimakan ikan atau makhluk air lainnya dan tidak bisa kita temukan," ujar Rio.
Semua orang diruangan itu menatap Rio dengan pandangan aneh, seperti 'ada apa denganmu ?, apa kau gila ?'.
"Apa?.. Ayolah kalian juga apa tidak merasa geli,,,katanya band tapi kurang gagah, anehnya para wanita selalu histeris tiap melihat mereka."
"Iri tanda tidak mampu, jangan buat itu terlihat jelas, membuatku merasa kasihan padamu ."
Rio diam mendengar ucapan Julian, sebenarnya dia kesal karena dia merasa tersaingi oleh kepopuleran band tersebut disekolahnya. Hampir semua siswi perempuan disekolahnya menyukai The Walker, itu sangat menjengkelkan Rio.
"Dapat." Amy buka suara.
" Oke kita lihat kamu dapat apa," Julian mengalihkan kursornya ke data yang Amy kirim.
"Target terlihat di sekitar minimarket yang buka 24 jam tepat diseberang apartemen tersebut lalu dia menghilang dalam itungan menit ke tempat yang tidak terjangkau oleh cctv. Seolah dia tahu titik buta yang tidak bisa dilihat dari cctv."
"Aku selalu kagum kenapa Kak Amy bisa begitu." puji Rio.
"Karena dia bekerja dengan tidak banyak bicara."
"Tapi sayangnya kita juga harus melihat rekaman cctv dari sudut yang berbeda. Aku dan Ran akan pergi ke supermarket itu untuk mencari jejak."
Handphone Julian berbunyi, itu dari Manajer Ray, Julian mengangkatnya
"Gawat !. Aku butuh bantuanmu sekarang juga,aku didepan kantor, buka gerbangnya sekarang."
Julian segera membuka gerbang depan, tak lama kemudian Manajer Ray masuk keruang kerja Julian dengan terengah-engah.
"Entah dari mana datangnya tapi ada satu media online yang tahu hilangnya Alex." Manajer Ray terlihat lelah dan berkeringat. Dia duduk dan langsung meminum air minum yang disodorkan Rei. Dia membuka laptopnya dan menunjukkan sebuah artikel di halaman website gosip. Julian langsung menggeser laptopnya agar dia melihatnya dengan jelas, disitu tertulis bahwa Alex digosipkan menghilang setelah batal tampil di 2 statsiun tv. Julian mengirim link website itu ke Amy.
"Amy, cari tahu penulis berita ini."
"Apa kau memegang akun website atau media sosial The Walker?" Tanya Rei.
" Hanya akun media sosial grup. Para member tidak memiliki akun media sosial pribadi, mungkin., tapi itu peraturan perusahaan yang harus mereka patuhi."
"Untuk meredam berita ini, apa yang akan anda lakukan? "
"Saat ini aku sama sekali sedang tidak bisa berpikir, bos perusahaan sudah menekanku agar dia segera ditemukan."
Julian berpikir sebentar, apa yang akan dia lakukan ?.
"Bagaimana kalau kita bilang saja dia cedera, itu satu-satunya alasan yang kuat kenapa dia tidak bisa melakukan acara live." usul Julian.
"Aku harus mengadakan konferensi pers kalau begitu."
"Bilang saja cedera ringan yang tidak lama lagi akan sembuh, cukup bilang itu di media sosial nya."
"Baiklah."
Manajer Ray mengunggah foto Alex dengan tulisan bahwa dia sedang membutuhkan istirahat beberapa hari karena mengalami cedera ringan. Dalam hitungan menit unggahan itu dibanjiri ratusan komentar dari fans The Walker. Julian membaca beberapa komentar.
Amy mengirim data penulis artikel di website tadi.
"Mari kita lihat apa akan ada respon lain setelah unggahan ini"
Keesokan harinya,hari sudah malam si kembar Rei dan Ran sedang menyelidiki sekitar minimarket tempat Alex terlihat terakhir kali, diseberang minimarket itu ada apartemen berlantai 9. Mereka lalu duduk di kursi didepan minimarket tersebut sambil memeperhatikan jalanan.
"Ran, jika ini adalah penculikan hal yang biasa terjadi adalah si korban dibawa dengan kendaraan,secara paksa maupun secara halus,tapi di rekaman cctv tidak ada kejadian yang mencurigakan, korban hanya keluar dari minimarket ini, jalan beberapa meter lalu hilang."
"Jika ini penculikan kenapa sampai sekarang tidak ada yang meminta tebusan atau ada yang mengirim ancaman."
"Mungkin orang yang tidak butuh uang, hanya ingin orang tersebut menghilang."
"Orang ini artis, ada ratusan kemungkinan yang bisa dijadikan alasan kenapa dia hilang."
Rio mengamati sebuah mobil box yang berhenti sekitar 10 meter dari minimarket, itu mobil logistik, seseorang turun lalu membawa beberapa kardus menuju minimarket tersebut tampak orang itu seperti berjalan sempoyongan karena membawa kardus yang besar. Tidak lama orang tersebut keluar lagi dari minimarket kali ini tangannya penuh dengan 1 kardus berisi botol minuman kosong. Tampak tidak berat tapi entah kenapa cara berjalan orang itu sedikit aneh, kakinya seperti sedang cedera dan tangannya gementaran.
Rei beranjak dari duduknya lalu berjalan mengikuti orang tersebut.
"Hei, tunggu sebentar !" panggil Rei, tapi orang itu keburu masuk mobil dan pergi.
"Ada apa, Rei?"
"Kita ikuti mobil itu, ayo."
Handphone Ran berbunyi, panggilan dari Julian.
"Salah satu dari kalian cepat kesini, sekarang juga."
"Julian memanggil salah satu dari kita, siapa yang akan pergi kesana?. Aku atau kamu?" tanya Ran.
"Kau saja, aku harus pergi untuk memastikan sesuatu."
Apa yang ditemukan oleh Rei ???
Julian dan Manajer Ray sedang berada diruang rapat, Ran datang.
"Rei sedang pergi, sepertinya dia menemukan sesuatu."
"Bagus, aku mengirimimu beberapa file, pelajari itu sekarang juga."
Ran duduk lalu membuka handphonenya, itu file berupa pesan suara.
"Ini..."
"Tiru suara Alex,lebih bagus kalau kau bisa meniru cara bernyanyinya."
"Hei, ini tidak mudah,..." Ran memejamkan matanya lalu mencoba menyamakan suaranya dengan suara Alex. Lalu mencobanya berkali-kali.
"A..aa..aaa..doo..ree..mii..Alex..Aaallexx.."
"Sebisanya saja, karena besok kita akan live di media sosialnya The Walker."
Besoknya, tempat kerja Julian disulap seperti ruangan rumah sakit, Ran akan pura-pura menjadi Alex dan melakukan siaran langsung tapi yang tampak hanya kakinya saja yang digips dia sengaja menggambar tanda tangan member The Walker di atas kain perbannya agar lebih meyakinkan.
Julian bersiap dengan laptopnya dan Manajer Ray nanti akan pura-pura masuk menjenguk Ran.
Siaran langsung dimulai.
"Hai Dreamwalker semua, Alex is online right now, apa kabar kalian semua?? kalian pasti kaget kan ?. Ah suaraku sedikit serak hari ini, Beberapa hari kebelakang aku tertimpa musibah karena kecerobohanku sendiri, aku terpeleset di kamar mandi, konyol bukan?. Kakiku cedera, lihat.. masih digips, kata dokter cedera ringan tapi aku harus istirahat total selama beberapa hari, kepalaku terbentur dan kalian tahu, ada memar besar di pelipisku, aku tidak mau kalian tambah cemas jadi aku tidak ingin menunjukkannya pada kalian, teman-temanku di The Walker sudah mewakili kalian untuk menjengukku."
Manajer Ray mengetuk pintu lalu masuk membawa buket bunga dan beberapa bungkusan.
"Wah ada yang datang, aku sedang live." Ran pura-pura kaget, dia meletakan kameranya menghadap Manajer Ray.
"Kau tidak apa-apa? Aku membawa bunga, buku dan coklat, kau tidak dilarang makan coklat,kan?"
"Waah, terima kasih, kau sangat tahu kesukaanku, oh ya, aku sedang live untuk menyapa fansku."
"Wah, kebetulan, beritahu fansmu agar mereka tidak menyebarkan rumor palsu seenaknya."
"Rumor pasu ? . Rumor apa?"
"Ada yang bilang kau kabur, kau diculik, hilang bahkan bunuh diri, katakan bahwa kau masih hidup dan baik-baik saja."
Julian membaca beberapa komentar fans Alex, perhatiannya tertuju ke beberapa komentar.
/Apa benar dia Alex?/
/Dia tidak terdengar seperti Alex/
/Dia sedang sakit karena itu suaranya sedikit berbeda,semoga kau cepat sembuh/
/Jangan menipu kami dengan membawa Alex yang palsu/
/Kami menantikan penampilanmu Alex/
/Dia palsu/
/Benar, dia adalah orang lain/
Julian mengetik komentarnya,bertanya pada orang yang menyebut dia palsu.
/Kenapa kau bilang dia palsu?/
/Alex tidak menyukai bunga mawar putih,dia sukanya bunga lily dan dia sangat tidak suka coklat,itu membuatnya gemuk/
Seseorang mengetik komentar dengan tatapan mata kesal.
/Kau palsu, berhenti menipu kami,./
Julian membalasnya
/Atas dasar apa kau terus menerus menyebutnya palsu?/
Orang itu segera mengetik tapi langsung berhenti dan menghapusnya lagi, dia berpikir sebentar.
Ran menutup siaran live nya,dia segera mematikan handphonenya dan melepas gipsnya.
"Amy, lacak akun-akun yang aku kirim tadi, dan segera beri aku alamat mereka." kata Julian.
"The Walker memang punya banyak fans berat,wajar kalau mereka lebih tahu, tapi apa kita masih punya waktu?. The Walker harus tampil di acara live 2 hari lagi " kata Manajer Ray.
"Kita harus mencoba berbagai kemungkinan,Rei kau segera menuju alamat yang aku kirim, sisanya akan kuserahkan pada Rio nanti setelah dia pulang sekolah."
"Aku bagaimana?" Tanya Ran,
"Ada tugas khusus untukmu."
"Apa itu?"
"Menyamarlah menjadi Alex."
Apa yang akan terjadi selanjutnya ?
Apakah Ran akan berhasil menyamar menjadi Alex ?
Metro Guider. Anda hilang, kami cari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments