Baby Sitter 02

" Rus, mending kamu cerain aja itu istrimu. Masa udah nikah 3 tahun tapi belum juga punya anak. Ibu malu tau nggak setiap hari ditanyain sama para tetangga. Kapan nih punya cucu? Istrinya Rusman udah hamil belum?"

" Iya Mas, sama loh aku juga sering ditanyain sama para tetangga kalau aku lagi mau berangkat ke kuliah. Eh Ida, mbak iparmu udah hamil belum? Padahal udah lama lho nikahnya tapi belum hamil-hamil juga? Gitu Mas, terus mereka pada banding-bandingin sama Bang Ali yang baru nikah malah udah punya anak duluan."

Rusman hanya diam ketika ibu dan adiknya bicara demikian. Sebenarnya pun dia sering ditanya juga ketika berada di tempat kerja.

Rusman bekerja di sebuah pabrik di kawasan industri. Pernikahan Rusman tentu diketahui oleh rekan-rekannya, sehingga tak jarang mereka bertanya tentang anak.

Awalnya Rusman tidak peduli, namun lama-lama ia merasa terganggu juga. Terlebih jika ada rekannya yang menikah belakangan namun langsung dikasih anak. Itu semakin membuat Rusman merasa tidak senang.

" Nggak semudah itu Bu, lagian aku juga masih butuh Raina. Kalau aku cerai sama dia, nanti siapa yang bantu keuangan rumah? Cicilan motor, biaya kuliah Ida, dan lain-lain. Gaji aku sendiri nggak bisa buat nge-cover semuanya."

Ningsih seketika langsung terdiam, dia mengetahui fakta tentang hal tersebut. Dengan jaman yang serba mahal, tentu saja gaji Rusman yang hanya karyawan pabrik tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka bertiga.

Meskipun rumah yang mereka tempati adalah rumah sendiri yakni peninggalan ayah Rusman, namun kebutuhan lain tentu juga besar.

Apalagi kuliah Ida, biaya yang tidak sedikit itu sulit untuk dicukupi oleh Rusman seorang diri.

" Haah, ya sudah. Sabar-sabar aja kalau gitu alesannya. Padahal Ibu kan pengen banget punya cucu, Rus. Suka ngiri lihat tetangga yang seusia Ibu udah gendong cucu."

Rusman tidak ingin membahasnya, dia memilih untuk pergi berangkat bekerja.

" Lho Mas, bukannya shift siang? Kok masih pagi udah mau berangkat aja."

" Mau ke tempat temen dulu."

Ida hanya ber-oh ria. Dia pun juga harus segera berangkat karena jam pertama mata kuliahnya dimulai pukul 09.00 ini.

" Bu, minta uang dong."

" Haah, uang melulu sih kamu."

Ida hanya tersenyum, ya untuk saat ini dia memang hanya bisa meminta uang kepada ibunya itu. Sebenarnya tadi Ida ingin meminta pada Raina, tapi karena ada keributan pagi tadi, membuatnya urung melakukannya.

Memang apa yang dikatakan oleh kakaknya itu benar, jika Rusman bercerai dengan Raina maka semua akan kesulitan. Ida pun tahu tentang akan hal itu, hanya saja dia memang tidak merasa cocok dengan kakak iparnya tersebut. Ida merasa bahwa Raina seperti orang yang tidak menyenangkan.

" Haah, nggak tahu lah. Sebenernya dari pertama lihat dia aku udah nggak suka. Kayak gimana gitu orangnya, aku nggak bisa deskripsiin. Tapi ya karena dia bisa dimintain duit, jadi aman lah ya."

*

*

*

Tok tok tok

Cekleek

" Mas, lho tumben ini pagi-pagi ke sini."

" Iya aku shift siang."

" Ooh masuk."

Rusman tersenyum lebar saat si tuan rumah memintanya masuk ke dalam rumah. Ia lalu menghempaskan tubuhnya di sebuah sofa panjang. Rasanya begitu nyaman saat dia berada di rumah ini. Seolah rasa kesal dan sumpeknya di rumahnya tadi sirna sudah.

" Minum dulu nih, kayaknya mah capek bener."

" Haaah, capek badan sih nggak ya. Tapi capek hati sama pikiran. Tapi thanks ya, entah kenapa kamu selalu buat rasa capek ku hilang."

Wajah si tuan rumah bersemu merah ketika Rusman bicara demikian.

" Suci, ditambah susu enak kali nih kopi."

" Yaah susu nya habis, Mas. Aku belum beli. Adanya, yang lain. Mau?"

Rusman tersenyum lebar, perkataan mereka itu tentu sudah tahu ujungnya kemana.

Suci yang awalnya duduk di depan Rusman kini langsung berpindah di sisi pria tersebut. Tanpa aba-aba, Rusma langsung mengusap paha Suci. Dan seketika meraup bibir wanita tersebut.

Baju yang digunakan oleh Suci saat ini sungguh memudahkan akses bagi Rusman. Tanpa harus membuka semuanya, dia sudah bisa menjelajahi tubuh wanita itu.

" M-mas jangan di sini."

Rusman mengangguk paham, Suci bangun dan berjalan menuju ke kamar diikuti oleh Rusman. Mereka lalu melanjutkan apa yang tadi sudah dimulai. Tanpa harus pemanasan lagi, mereka seolah sudah tidak sabar ke menu utama.

" Eughh Mas!"

" Haah enak sayang, Suci kamu sungguh mantap. Kamu beda banget sama Raina."

" Eughh Mas, jangan bawa nama istrimu saat kamu bersamaku."

Keduanya terengah bersama. Tidak peduli hari masih terang, mereka melakukan perbuatan tercela itu di sana dan menikmati seolah tidak lagi ada rasa khawatir ataupun was-was.

Suci Hapsari, wanita berusia 24 tahun adalah rekan kerja Rusman beda divisi. Jika Rusman bekerja sebagai operator produksi makan Suci bekerja di bagian administrasi. Dan hari ini adalah jatah off dari wanita itu. Makanya Rusman bisa menemui Suci di rumahnya.

Mereka menjalin hubungan selama 6 bulan ini. Dimana hubungan mereka menjadi intens kurang lebih 3 bulan ini.

" Mas, apa kamu nggak mau nikahin aku aja? Katanya kamu pengen banget punya anak dan istrimu belum juga bisa kasih anak."

" Ya, aku lagi mikirin ini Ci. Aku lagi mikir begitu, kasih aku waktu ya Ci. Sebulan ini lah."

Mereka segera kembali berpakaian dan kembali ke ruang tamu. Suci juga langsung membuka pintunya.

Ternyata dia masih memiliki rasa takut. Takut kalau sewaktu-waktu ada yang memergoki mereka.

Padahal tadi ketika melakukannya mereka berdua sama sekali tidak punya rasa takut. Nafsuu yang membelenggu mengalahkan kewarasan keduanya.

" Ya udah kalau gitu, Mas. Aku tunggu ya. Aku tunggu keputusan dari kamu. Aku nggak mau cuma kayak gini terus. Aku pengen kita punya hubungan resmi, bukannya main kucing-kucingan."

" Iya sayang, aku ngerti. Sabar dulu ya. Aku juga maunya kita sama-sama. Aku juga udah capek ngadepin Raina yang lama kelamaan kayak batu."

Suci menganggukkan kepalanya cepat. Dia yang sudah lama menyukai Rusman itu tentu tidak ingin melepaskan pria tersebut.

" Jangan lama-lama ya, Mas. Aku kan juga pengen kayak yang lain. Bisa jalan-jalan berdua, nikmati waktu berdua tanpa takut ketahuan. Selama ini kan kita nggak bisa tuh nunjukkin hubungan kita. Di pabrik kita juga cuma diem-dieman. Ketemu di luar juga nggak bisa."

" Iya iya Suci ku sayang. Aku bakalan ngusahain kok. Aku juga mau kita bisa sama-sama secepatnya."

Lain di mulut lain pula di hati. Meskipun Rusman bicara demikian kepada Suci, namun dia tetap belum bisa melepas Raina sepenuhnya. Entah apa yang ada dikepala pria itu. Dia ingin bersama Suci, namun hatinya belum siap melepaskan Raina.

TBC

Terpopuler

Comments

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

kisah hidup nya Raina sungguh, punya suami belagu, banyak gaya, penghasilan minim, penghianat dan mertua serta adik iparnya toxic /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/

2025-05-21

3

GiZaNy

GiZaNy

dahlah Reina... mending jadi single terus izin sama Pak Bos buat stay di rumah biar bisa mengawasi Chan 24 jam...

2025-04-07

1

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Astaghfirullah....Ya Ampun... komplit dah bejatnya sebagai suami.....
Raina...... semoga Allah kasih petunjuk yang terbaik untukmu.....

2025-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Baby Sitter 01
2 Baby Sitter 02
3 Baby Sitter 03
4 Baby Sitter 04
5 Baby Sitter 05
6 Baby Sitter 06
7 Baby Sitter 07
8 Baby Sitter 08
9 Baby Sitter 09
10 Baby Sitter 10
11 Baby Sitter 11
12 Baby Sitter 12
13 Baby Sitter 13
14 Baby Sitter 14
15 Baby Sitter 15
16 Baby Sitter 16
17 Baby Sitter 17
18 Baby Sitter 18
19 Baby Sitter 19
20 Baby Sitter 20
21 Baby Sitter 21
22 Baby Sitter 22
23 Baby Sitter 23
24 Baby Sitter 24
25 Baby Sitter 25
26 Baby Sitter 26
27 Baby Sitter 27
28 Baby Sitter 28
29 Baby Sitter 29
30 Baby sitter 30
31 Baby Sitter 31
32 Baby Sitter 32
33 Baby Sitter 33
34 Baby Sitter 34
35 Baby Sitter 35
36 Baby Sitter 36
37 Baby Sitter 37
38 Baby Sitter 38
39 Baby Sitter 39
40 Baby Sitter 40
41 Baby Sitter 41
42 Baby Sitter 42
43 Baby Sitter 43
44 Baby Sitter 44
45 Baby Sitter 45
46 Baby Sitter 46
47 Baby Sitter 47
48 Baby Sitter 48
49 Baby Sitter 49
50 Baby Sitter 50
51 Baby Sitter 51
52 Baby Sitter 52
53 Baby Sitter 53
54 Baby Sitter 54
55 Baby Sitter 55
56 Baby Sitter 56
57 Baby Sitter 57
58 Baby Sitter 58
59 Baby Sitter 59
60 Baby Sitter 60
61 Baby Sitter 61
62 Baby Sitter 62
63 Baby Sitter 63
64 Baby Sitter 64
65 Baby Sitter 65
66 Baby Sitter 66
67 Baby Sitter 67
68 Baby Sitter 68
69 Baby Sitter 69
70 Baby Sitter 70
71 Baby Sitter 71
72 Baby Sitter 72
73 Baby Sitter 73
74 Baby Sitter 74
75 Baby Sitter 75
76 Baby Sitter 76
77 Baby Sitter 77
78 Baby Sitter 78
79 Baby Sitter 79
80 Baby Sitter 80
81 Baby Sitter 81
82 Baby Sitter 82
83 Baby Sitter 83
84 Karya Baru: Loving Again?
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Baby Sitter 01
2
Baby Sitter 02
3
Baby Sitter 03
4
Baby Sitter 04
5
Baby Sitter 05
6
Baby Sitter 06
7
Baby Sitter 07
8
Baby Sitter 08
9
Baby Sitter 09
10
Baby Sitter 10
11
Baby Sitter 11
12
Baby Sitter 12
13
Baby Sitter 13
14
Baby Sitter 14
15
Baby Sitter 15
16
Baby Sitter 16
17
Baby Sitter 17
18
Baby Sitter 18
19
Baby Sitter 19
20
Baby Sitter 20
21
Baby Sitter 21
22
Baby Sitter 22
23
Baby Sitter 23
24
Baby Sitter 24
25
Baby Sitter 25
26
Baby Sitter 26
27
Baby Sitter 27
28
Baby Sitter 28
29
Baby Sitter 29
30
Baby sitter 30
31
Baby Sitter 31
32
Baby Sitter 32
33
Baby Sitter 33
34
Baby Sitter 34
35
Baby Sitter 35
36
Baby Sitter 36
37
Baby Sitter 37
38
Baby Sitter 38
39
Baby Sitter 39
40
Baby Sitter 40
41
Baby Sitter 41
42
Baby Sitter 42
43
Baby Sitter 43
44
Baby Sitter 44
45
Baby Sitter 45
46
Baby Sitter 46
47
Baby Sitter 47
48
Baby Sitter 48
49
Baby Sitter 49
50
Baby Sitter 50
51
Baby Sitter 51
52
Baby Sitter 52
53
Baby Sitter 53
54
Baby Sitter 54
55
Baby Sitter 55
56
Baby Sitter 56
57
Baby Sitter 57
58
Baby Sitter 58
59
Baby Sitter 59
60
Baby Sitter 60
61
Baby Sitter 61
62
Baby Sitter 62
63
Baby Sitter 63
64
Baby Sitter 64
65
Baby Sitter 65
66
Baby Sitter 66
67
Baby Sitter 67
68
Baby Sitter 68
69
Baby Sitter 69
70
Baby Sitter 70
71
Baby Sitter 71
72
Baby Sitter 72
73
Baby Sitter 73
74
Baby Sitter 74
75
Baby Sitter 75
76
Baby Sitter 76
77
Baby Sitter 77
78
Baby Sitter 78
79
Baby Sitter 79
80
Baby Sitter 80
81
Baby Sitter 81
82
Baby Sitter 82
83
Baby Sitter 83
84
Karya Baru: Loving Again?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!