Baby Sitter 04

Hampir tengah malam, Bagus baru pulang. Ia melihat kondisi rumah sudah sepi dan gelap. Ya iya jelas, sudah jam segini. Pasti mereka semua sudah tertidur.

Hiks hiks

Bagus terperanjat saat mendengar ada suara wanita yang menangis. Awalnya ia merasa merinding, namun Bagus tetap mencari dimana sumber suara itu berada.

Ia menepis pemikiran buruknya. meskipun terbesit pikiran tentang hantu atau jin itu tetaplah ada.

" Kok suaranya dari kamar Chan?" gumamnya.

Semakin mendekat ke kamar anaknya, suara tangis itu semakin jelas. Bagus lalu membuka pintu kamar Chan dengan perlahan. Sebisa mungkin dia tidak mengeluarkan suara barang sedikitpun, atau dia berusaha mengeluarkan suara seminim mungkin.

" Hiks hiks, aku beneran capek ya Allah."

Degh!

Sreeet

Bagus terkejut saat melihat Raina yang tengah duduk menekuk lutut sambil menangis. Dan yang membuatnya sangat terkejut adalah Raina tidak mengenakan hijabnya.

" Astagfirullah."

Bagus langsung membalikkan tubuhnya. Dia juga segera pergi ke kamarnya.

Sambil mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan, Bagus menjadi bertanya-tanya. Apa yang terjadi pada pengasuh putranya itu? Setahun bekerja di sini, Raina sama sekali tidak terlihat sedih.

" Kenapa ya? Ah tapi itu kan juga bukan urusan aku sih ya. Setiap orang punya masalah. Termasuk baby sitter nya. Chan. Lagian tidak mungkin juga kan aku menyuruhnya pulang larut malam begini. Jadi biarkan saja seperti itu."

Bagus akhirnya memilih kembali ke kamar. Rasa lelah ditubuh dan kepalanya membuat pria berusia 33 tahun langsung tidur setelah membersihkan tubuh.

Tidak seperti Raina, yang sepanjang malam menangis meratapi nasib pernikahannya yang kurang baik. Wanita itu masih berusia 25 tahun, namun dia sungguh merasa lelah dengan kehidupannya.

Sruuuuk

Raina akhirnya merebahkan tubuhnya. Matanya yang masih basah, dadanya yang terasa sangat sesak, mungkin bukan untuk yang terakhir baginya.

Plaak!

Lagi, tamparan mendarat di pipi wanita itu. Subuh dia kembali ke rumah. Oleh sang tuan, dirinya diberi libur hari ini. Ini merupakan kompensasi karena semalaman sudah lembur menjaga Chan.

" Hari ini istirahatlah di rumah. Karena aku pun juga libur. Jadi kamu tidak perlu menjaga Chan."

Seperti itulah ucapan Bagus kepadanya. Tentu saja Raina senang karena mendapat libur, dan dia ingin melakukan banyak hal bersama suaminya. Namun harapan hanya tinggal sebuah angan yang semu. Sesampainya di rumah Raina lagi-lagi mendapatkan tamparan dari Rusman.

" Pergi kemana saja kau hah! Subuh baru pulang."

" Aku lembur, Mas. Aku udah bilang ke Ibu. Aku juga udah chat kamu."

" Lembur-lembur, memangnya aku percaya! Jangan-jangan kau ada main sama majikan mu itu ya! Selain jadi baby sitter anaknya, kamu juga jadi baby sitter ayahnya, begitu?"

Air mata Raina luruh lagi. Kali ini dia tidak ingin diam. Kali ini dia menjawab saat Rusman berbicara tidak benar tentang dirinya.

" Hiks, aku lembur Mas! Aku lembur buat nambahin biaya keluarga kita. Buat ikut bayar cicilan motor kamu, buat bayar kuliah adik kamu, buat semua kebutuhan kita. Dan teganya kamu menuduhku berbuat hina! Aku istrimu, tapi apa pernah kamu memikirkan perasaanku? Apa kamu pernah bertanya padaku, kamu lelah kan Ai? kamu capek kah Ai? Ada yang perlu aku bantu nggak? pernah nggak Mas kamu menanyakan itu barang sekali saja padaku selama 3 tahun ini hah!"

Rusman seketika terdiam. Ia sedikit terkejut melihat Raina yang bicara dengan sangat berani dan frontal itu.

" kamu sekarang berani ya?" akhirnya kalimat itu keluar dari mulut Rusman.

" Ya berani, memangnya kenapa hah? Apa yang aku lakukan selalu salah dimata mu dan keluargamu. Apa yang aku lakukan selalu kurang. Soal anak, kamu, ibu mu selalu mendesak ku. Apa pernah kamu seenggaknya mikir, bahwa kamu lah yang salah dan bukannya aku?"

Plak!

Tamparan kedua kalinya diterima oleg Raina pagi ini. Namun tidak seperti tadi, Raina sekarang tidak menangis. Dia malah tersenyum menyeringai.

" Ya, hanya itu yang bisa kamu lakukan kan. Tangan, tanganmu yang selalu bicara padaku. Silakan, aku sekarang sudah tidak peduli. Mulai sekarang, lakukan semua sendiri. Uangku adalah uang ku, aku tidak akan mengeluarkan serupiah pun untuk keluargamu. Aah sekalian saja, mari kita bercerai. Lagi pula di sini aku ini bukan istri dan menantu. Aku hanya babu kalian bukan, ceraikan aku kalau kau memang selalu bersikap seperti ini padaku."

Rusman tertegun, ia tidak mampu berkata-kata apa-apa lagi saat Raina bicara demikian. Dia memang ingin berpisah dengan Raina, tapi tidak sekarang juga.

Srreeek

" Mau kemana kau hah!"

" Pergi, aku di sini tidak lagi kau inginkan. Ibu dan adikmu pun juga ingin kita cerai kan. Jadi ayo kita cerai."

" Tunggu Raina, tung~"

Sreet

Tangan Rusman ditarik oleh Ningsih. Isyarat dari Ningsih memiliki arti untuk membiarkan Riana pergi. Dan Rusman pun seketika menurut dengan apa yang diingkan ibunya.

" Biarin aja, dia pergi memangnya mau pegi kemana sih? Dia kan nggak punya siapa-siapa. Lagian bagus kan kalau benar kalian cerai."

" Bu, udah aku bilang kan. Aku nggak bisa tiba-tiba cerai sama dia. Banyak kebutuhan yang aku masih butuh dia untuk bantu bayarin. Kalau kita cerai siapa yang mau bantu keuangan kita. Ibu?"

" Heh, ya nggak mau lah. Masa Ibu yang uda tua gini kamu suruh kerja cari duit sih."

Rusman mengusap wajahnya kasar. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa Raina kali ini akan melawan dan bahkan berani berkata cerai.

" Nggak, nggak bisa gini sih. Aku masih butuh dia. Aku nggak bisa langsung cerai dari dia."

Rusman berusaha mengejar, namun Raina sama sekali sudah tidak terlihat. Terang saja, Raina pergi menggunakan motor jadi bagaimana bisa Rusman masih melihat keberadaan Raina.

Di sepanjang jalan Raina bingung kemana dia harus pergi. Satu-satunya tujuannya saat ini hanyalah rumah anak asuhnya yakni Chan.

" Kesana dulu saja lah," ucapnya pasrah

Sesampainya di rumah Bagus dan Chan, Raina memarkir motornya. Ia juga menurunkan koper yang ia bawa dari rumah. Entah sudah punya rencana atau persiapan, Raina memang menempatkan beberapa baju dan barang penting di sana. Itu untuknya berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ada kejadian yang tidak diinginkan. Dan siap sangka waktu tersebut adalah hari ini.

Ting tooong

" Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam, lho Sus, kan tadi aku bilang Sus libur dulu hari ini."

Bagus mengernyitkan keningnya melihat pakaian Raina yang masih sama dengan yang tadi. Dia juga melihat jelas bahwa pengasuh putranya itu membawa sebuah koper.

" Masuk dulu." Itulah yang Bagus katakan. Hanya sepintas melihat, Bagus sudah bisa menduga apa yang terjadi. Tapi meskipun demikian, dia tidak ingin berkata apapun.

" Maaf, bukannya kepo. Tapi ada apa?"

" Maaf Pak, saya ... saya pergi dari rumah suami saya."

Aaah

Bagus mengangguk-anggukan kepalanya. Dia tahu pasti seperti itu.

" Tapi Sus, aku juga nggak bisa memberikanmu tinggal di sini. Meksipun kamu baby sitter nya Chan. Masalahmu, aku tidak ingin terlibat. Tapi, hari ini kamu kerja lah seperti biasa. Dan nanti, aku akan membantumu mencari tempat kos buat kamu tinggali."

" Terimakasih Pak. Terimakasih banyak."

TBC

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Bagus Raina tinggalkan aj rmh itu..lalu bercerai buat apa kmu hanya dimanfaatkan oleh mereka..

2025-04-12

1

hasatsk

hasatsk

Udah cerai aja Raina..itu suami sudah tidak bisa di tolerir sudah KDRT hanya butuh uang kamu saja

2025-04-12

1

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

udah saatnya kamu pergi dari keluarga suamimu yang toxic itu, saatnya kamu cari kebahagiaanmu sendiri.

2025-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Baby Sitter 01
2 Baby Sitter 02
3 Baby Sitter 03
4 Baby Sitter 04
5 Baby Sitter 05
6 Baby Sitter 06
7 Baby Sitter 07
8 Baby Sitter 08
9 Baby Sitter 09
10 Baby Sitter 10
11 Baby Sitter 11
12 Baby Sitter 12
13 Baby Sitter 13
14 Baby Sitter 14
15 Baby Sitter 15
16 Baby Sitter 16
17 Baby Sitter 17
18 Baby Sitter 18
19 Baby Sitter 19
20 Baby Sitter 20
21 Baby Sitter 21
22 Baby Sitter 22
23 Baby Sitter 23
24 Baby Sitter 24
25 Baby Sitter 25
26 Baby Sitter 26
27 Baby Sitter 27
28 Baby Sitter 28
29 Baby Sitter 29
30 Baby sitter 30
31 Baby Sitter 31
32 Baby Sitter 32
33 Baby Sitter 33
34 Baby Sitter 34
35 Baby Sitter 35
36 Baby Sitter 36
37 Baby Sitter 37
38 Baby Sitter 38
39 Baby Sitter 39
40 Baby Sitter 40
41 Baby Sitter 41
42 Baby Sitter 42
43 Baby Sitter 43
44 Baby Sitter 44
45 Baby Sitter 45
46 Baby Sitter 46
47 Baby Sitter 47
48 Baby Sitter 48
49 Baby Sitter 49
50 Baby Sitter 50
51 Baby Sitter 51
52 Baby Sitter 52
53 Baby Sitter 53
54 Baby Sitter 54
55 Baby Sitter 55
56 Baby Sitter 56
57 Baby Sitter 57
58 Baby Sitter 58
59 Baby Sitter 59
60 Baby Sitter 60
61 Baby Sitter 61
62 Baby Sitter 62
63 Baby Sitter 63
64 Baby Sitter 64
65 Baby Sitter 65
66 Baby Sitter 66
67 Baby Sitter 67
68 Baby Sitter 68
69 Baby Sitter 69
70 Baby Sitter 70
71 Baby Sitter 71
72 Baby Sitter 72
73 Baby Sitter 73
74 Baby Sitter 74
75 Baby Sitter 75
76 Baby Sitter 76
77 Baby Sitter 77
78 Baby Sitter 78
79 Baby Sitter 79
80 Baby Sitter 80
81 Baby Sitter 81
82 Baby Sitter 82
83 Baby Sitter 83
84 Karya Baru: Loving Again?
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Baby Sitter 01
2
Baby Sitter 02
3
Baby Sitter 03
4
Baby Sitter 04
5
Baby Sitter 05
6
Baby Sitter 06
7
Baby Sitter 07
8
Baby Sitter 08
9
Baby Sitter 09
10
Baby Sitter 10
11
Baby Sitter 11
12
Baby Sitter 12
13
Baby Sitter 13
14
Baby Sitter 14
15
Baby Sitter 15
16
Baby Sitter 16
17
Baby Sitter 17
18
Baby Sitter 18
19
Baby Sitter 19
20
Baby Sitter 20
21
Baby Sitter 21
22
Baby Sitter 22
23
Baby Sitter 23
24
Baby Sitter 24
25
Baby Sitter 25
26
Baby Sitter 26
27
Baby Sitter 27
28
Baby Sitter 28
29
Baby Sitter 29
30
Baby sitter 30
31
Baby Sitter 31
32
Baby Sitter 32
33
Baby Sitter 33
34
Baby Sitter 34
35
Baby Sitter 35
36
Baby Sitter 36
37
Baby Sitter 37
38
Baby Sitter 38
39
Baby Sitter 39
40
Baby Sitter 40
41
Baby Sitter 41
42
Baby Sitter 42
43
Baby Sitter 43
44
Baby Sitter 44
45
Baby Sitter 45
46
Baby Sitter 46
47
Baby Sitter 47
48
Baby Sitter 48
49
Baby Sitter 49
50
Baby Sitter 50
51
Baby Sitter 51
52
Baby Sitter 52
53
Baby Sitter 53
54
Baby Sitter 54
55
Baby Sitter 55
56
Baby Sitter 56
57
Baby Sitter 57
58
Baby Sitter 58
59
Baby Sitter 59
60
Baby Sitter 60
61
Baby Sitter 61
62
Baby Sitter 62
63
Baby Sitter 63
64
Baby Sitter 64
65
Baby Sitter 65
66
Baby Sitter 66
67
Baby Sitter 67
68
Baby Sitter 68
69
Baby Sitter 69
70
Baby Sitter 70
71
Baby Sitter 71
72
Baby Sitter 72
73
Baby Sitter 73
74
Baby Sitter 74
75
Baby Sitter 75
76
Baby Sitter 76
77
Baby Sitter 77
78
Baby Sitter 78
79
Baby Sitter 79
80
Baby Sitter 80
81
Baby Sitter 81
82
Baby Sitter 82
83
Baby Sitter 83
84
Karya Baru: Loving Again?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!