Baby Sitter 03

" Mbak, bagi duit dong. Besok harus bayar uang kuliah."

Baru saja menginjakkan kaki di rumah, Raina sudah ditodong oleh adik iparnya. Lagi-lagi meminta uang. Dalam satu minggu ini sudah berapa kali Ida ataupun Ningsih meminta uang padanya.

"Aku sekarang nggak ada, Da."

"Laah terus aku gimana dong, aku bisa di DO kalau nggak bayar."

Ida memekik, ekspresi wajahnya kesal bercampur akan menangis. Gadis itu bahkan menghentak-hentakkan kakinya. Merengek, ya seperti itu lah yang dilakukan oleh adik ipar Raina sekarang ini.

"Apaan sih ini, magrib-magrib ribut!"

"Bu, aku kalau di DO gimana. Aku harus bayar uang kuliah. Mbak Raina katanya nggak punya."

Raina membuang nafasnya kasar. Di bukannya sama sekali tidak punya uang, tapi dia juga butuh memiliki simpanan uang untuk dirinya sendiri.

Tiga tahun menjadi bagian dari keluarga ini, semua ia lakukan sendiri. Hanya untuk sekedar membeli makanan yang dia sukai saja rasanya begitu sulit. Maka dari itu Raina menyisihkan uangnya dan ia simpan tanpa sepengetahuan suaminya. Uang yang dari Rusman full diberikan kepada ibunya. Dengan dalih Raina bisa mencari uang sendiri, dan ibunya memang merupakan tanggungannya, Raina pun selama ini mengalah.

" Masa sih kamu nggak punya, jangan bohong. Gajimu kan gede. Masa iya kerja jadi baby sitter di lingkup orang gedongan nggak punya uang, padahal baru seminggu gajian."

" Bu, aku beneran nggak ada. Kan uang aku juga tahu kemana saja keluarnya. Kenapa Ida nggak minta ke Mas Rusman aja. Selama ini kan gaji dia semua ke Ibu dan Ida, aku sama sekali nggak pernah dikasih kalau Mas Rusman gajian."

Plak!

" Berani ya kamu ngelawan sekarang. Dasar anak nggak jelas asal-usulnya. Gini nih kalau orang hidup nggak punya orang tua."

Tes

Air mata Raina luruh. Bukan sakit karena mendapat tamparan, air mata Raina terjun bebas membasahi pipi karena ucapan dari Ningsih yang begitu menyakiti hatinya.

Jika boleh meminta, dia pun tidak ingin dilahirkan jika harus hidup terlunta-lunta. Dia juga tidak mau lahir tanpa memiliki orang tua, sungguh dia tidak mau.

" Terserah apa yang mau ibu katakan. Yang jelas, aku sama sekali nggak punya uang. Ida mau di DO atau tidak, itu bukan urusanku sama sekali."

Dengan langkah cepat, Raina masuk ke dalam kamar melewati Ningsih yang terlihat masih sangat marah.

" Dasar wanita sialan, menantu kurang ajar! Beraninya bicara seperti itu kamu hah! Pantas dulu aku nggak setuju Rusman nikah sama kamu, pada akhirnya sekarang kelihatan aslinya juga kamu."

Sesampainya dia di laman kamar, Raina menutup kedua telinganya dengan tangan. Ia mencoba untuk tidak mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibir Ningsih. Akan tetapi tetap saja itu sulit. Suara Ningsih begitu menggema.

Hiks hiks hiks

Aaaaaah hiks hiks

" Ya Allah, aku capek."

Tangis Raina semakin keras. Dia bahkan menarik paksa jilbabnya lalu mengacak rambutnya dengan kasar. Sungguh, dia tidak ingin menjalani hidup seperti ini untuk selamanya. Dia tidak mau hidup tanpa ada satu pun orang yang memihaknya.

Drtzzzz

Ponsel Raina berbunyi, awalnya dia ingin mengacuhkannya namun saat melihat siapa yang menelpon, mau tidak mau dia angkat juga.

" Iya waalaikum salam, ada apa ya Pak."

" Sus, maaf sekali. Aku beneran minta maaf, tapi malam ini juga aku harus kembali ke kantor. Apa bisa Sus kembali ke rumah? Kedua orang tua ku sekarang juga sedang tidak ada di rumah jadi aku nggak bisa nitipin Chan ke mereka. Jadi bisakah~"

" Oh bisa Pak, tidak masalah. Saya akan ke sana. Sampaikan saja ke Chan kalau saya akan menemaninya malam ini."

Seperti sebuah oase, Raina senang sekali mendapat telpon dari majikannya. Setiap ia merasakan sedih seperti ini, Chan merupakan pelipur lara di hatinya.

" Terimakasih kalau gitu ya Sus."

Raina langsung berganti pakaian. Dia tidak perlu memakai seragamnya malam ini, dan secara cepat keluar lagi dari kamarnya.

" Heh, mau kemana lagi kamu hah!"

" Aku ada lembur buat jaga Chan. Ayahnya lagi dinas luar kota. Aku pergi dulu."

Tanpa menolehkan wajahnya ke arah sang ibu mertua, Raina pergi begitu saja. Ia memakai helmnya lalu menyalakan motornya.

Brummm

Raina sepeti terburu-buru, dia benar-benar ingin segera pergi meninggalkan rumah itu malam ini juga.

" Haah, rasanya lega banget. Kadang aku ngerasa, apa lebih baik hidup sendiri seperti dulu. Karena nyatanya punya keluarga tidak seindah yang aku bayangin."

Sepanjang jalan menuju ke rumah Bagus dan Chan, Raina memikirkan segala hal tentang pernikahan dan juga kehidupannya bersama keluarga suaminya. Terbesit keinginan untuk berpisah. Rasanya dia sungguh sudah tidak sanggup menghadapi kehidupan pernikahan yang tiap hari selalu diwarnai pertengkaran.

" Apa benar cerai adalah jalan terbaik?"

Sreeet

gredeeek

" Ah pas banget, kamu udah sampai. Chan baru aja selesai makan. Tapi dia belum mau tidur, tolong ya Sus. Aku soalnya buru-buru banget."

" Baik Pak."

Bagus menaiki sendiri mobilnya, dia memang enggan memaki supir. Supir yang ada di rumah hanya ia khususkan untuk dia pergi bersama Chan. Atau juga kalau Raina dan Bik Yah butuh pergi untuk keperluan Chan.

" Mbak Ai, padahal baru aja sampai rumah kan pasti. Maaf ya Mbak, soalnya kalau cuma sama Bibi, Den Chan nggak mau."

" Nggak apa-apa Bik, ya udah aku nemuin Chan dulu ya."

" Mbak, kalau mau makan langsung ke dapur ya. Tadi Bapak bilang Mbak Ai suruh makan dulu."

Raina mengangguk, ia lalu menemui Chan yang sedang main di kamar.

" Halo ganteng."

" Sus Aiiii, uh Yayah peldi kelja ladi. Chan nda suka deh kalau Yayah kebanyakan kelja."

Raina hanya tersenyum, terkadang pekerjaan memang tidak bisa ditebak. Seperti dirinya sekarang ini, tiba-tiba harus kembali ke rumah sang majikan.

" Doain Yayah aja ya biar kerjaannya cepet selesai."

Chan mengangguk, bocah itu lalu kembai sibuk dengan mainan-mainannya. Raina hanya menatap Chan penuh dengan rasa haru. Ia kemudian memegang perutnya sendiri.

" Apakah kalau aku benar-benar hamil, Mas Rusman akan berubah? Apakah Ibu juga akan menerimaku dengan baik. Apakah kalau aku punya anak, kehidupan ku akan berubah?"

Raina bicara pada dirinya sendiri. Wanita mana yang sudah menikah, tidak menginginkan anak. Dia juga sama dengan yang lainnya, ingin merasakan gerakan bayi dalam perutnya. Dia juga ingin seperti yang lain ingin mendengarkan tangis bayi nya sendiri.

" Ya Allah, apakah aku memang tidak bisa hamil atau memang belum saja?"

Kemelut dalam kepala Raina semakin besar. Ia menjadi berkecil hati dan beranggapan mungkin saja ucapan Ningsih benar bahwa dirinya mandul.

TBC

Terpopuler

Comments

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

lah kalo gt ngapain nikah? 😤🤬 nama nya suami ya wajib nafkahin isteri walopun isteri kerja juga ga gt konsep nya masa gajinya dikasih ibunya semua, mana itu aja ibu nya masih minta uang ke Raina lah trus uang anaknya di apain sama dia? dimakan? 😩

2025-05-30

2

Erna Masliana

Erna Masliana

ya cerai.. keluarga suamimu cuma nganggap kamu babu.. mending babu di gaji... kamu mah dijadiin budak kayak dijaman jahiliah ya tenaganya.. uangnya. nafsu birahi majikan harus dipenuhi

2025-05-23

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

mau kamu hamil atau tdk gak akan merubah keadaan karna Rusman dan keluarganya emang dr awal menganggap kamu itu sapi perah 😤😤

2025-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 Baby Sitter 01
2 Baby Sitter 02
3 Baby Sitter 03
4 Baby Sitter 04
5 Baby Sitter 05
6 Baby Sitter 06
7 Baby Sitter 07
8 Baby Sitter 08
9 Baby Sitter 09
10 Baby Sitter 10
11 Baby Sitter 11
12 Baby Sitter 12
13 Baby Sitter 13
14 Baby Sitter 14
15 Baby Sitter 15
16 Baby Sitter 16
17 Baby Sitter 17
18 Baby Sitter 18
19 Baby Sitter 19
20 Baby Sitter 20
21 Baby Sitter 21
22 Baby Sitter 22
23 Baby Sitter 23
24 Baby Sitter 24
25 Baby Sitter 25
26 Baby Sitter 26
27 Baby Sitter 27
28 Baby Sitter 28
29 Baby Sitter 29
30 Baby sitter 30
31 Baby Sitter 31
32 Baby Sitter 32
33 Baby Sitter 33
34 Baby Sitter 34
35 Baby Sitter 35
36 Baby Sitter 36
37 Baby Sitter 37
38 Baby Sitter 38
39 Baby Sitter 39
40 Baby Sitter 40
41 Baby Sitter 41
42 Baby Sitter 42
43 Baby Sitter 43
44 Baby Sitter 44
45 Baby Sitter 45
46 Baby Sitter 46
47 Baby Sitter 47
48 Baby Sitter 48
49 Baby Sitter 49
50 Baby Sitter 50
51 Baby Sitter 51
52 Baby Sitter 52
53 Baby Sitter 53
54 Baby Sitter 54
55 Baby Sitter 55
56 Baby Sitter 56
57 Baby Sitter 57
58 Baby Sitter 58
59 Baby Sitter 59
60 Baby Sitter 60
61 Baby Sitter 61
62 Baby Sitter 62
63 Baby Sitter 63
64 Baby Sitter 64
65 Baby Sitter 65
66 Baby Sitter 66
67 Baby Sitter 67
68 Baby Sitter 68
69 Baby Sitter 69
70 Baby Sitter 70
71 Baby Sitter 71
72 Baby Sitter 72
73 Baby Sitter 73
74 Baby Sitter 74
75 Baby Sitter 75
76 Baby Sitter 76
77 Baby Sitter 77
78 Baby Sitter 78
79 Baby Sitter 79
80 Baby Sitter 80
81 Baby Sitter 81
82 Baby Sitter 82
83 Baby Sitter 83
84 Karya Baru: Loving Again?
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Baby Sitter 01
2
Baby Sitter 02
3
Baby Sitter 03
4
Baby Sitter 04
5
Baby Sitter 05
6
Baby Sitter 06
7
Baby Sitter 07
8
Baby Sitter 08
9
Baby Sitter 09
10
Baby Sitter 10
11
Baby Sitter 11
12
Baby Sitter 12
13
Baby Sitter 13
14
Baby Sitter 14
15
Baby Sitter 15
16
Baby Sitter 16
17
Baby Sitter 17
18
Baby Sitter 18
19
Baby Sitter 19
20
Baby Sitter 20
21
Baby Sitter 21
22
Baby Sitter 22
23
Baby Sitter 23
24
Baby Sitter 24
25
Baby Sitter 25
26
Baby Sitter 26
27
Baby Sitter 27
28
Baby Sitter 28
29
Baby Sitter 29
30
Baby sitter 30
31
Baby Sitter 31
32
Baby Sitter 32
33
Baby Sitter 33
34
Baby Sitter 34
35
Baby Sitter 35
36
Baby Sitter 36
37
Baby Sitter 37
38
Baby Sitter 38
39
Baby Sitter 39
40
Baby Sitter 40
41
Baby Sitter 41
42
Baby Sitter 42
43
Baby Sitter 43
44
Baby Sitter 44
45
Baby Sitter 45
46
Baby Sitter 46
47
Baby Sitter 47
48
Baby Sitter 48
49
Baby Sitter 49
50
Baby Sitter 50
51
Baby Sitter 51
52
Baby Sitter 52
53
Baby Sitter 53
54
Baby Sitter 54
55
Baby Sitter 55
56
Baby Sitter 56
57
Baby Sitter 57
58
Baby Sitter 58
59
Baby Sitter 59
60
Baby Sitter 60
61
Baby Sitter 61
62
Baby Sitter 62
63
Baby Sitter 63
64
Baby Sitter 64
65
Baby Sitter 65
66
Baby Sitter 66
67
Baby Sitter 67
68
Baby Sitter 68
69
Baby Sitter 69
70
Baby Sitter 70
71
Baby Sitter 71
72
Baby Sitter 72
73
Baby Sitter 73
74
Baby Sitter 74
75
Baby Sitter 75
76
Baby Sitter 76
77
Baby Sitter 77
78
Baby Sitter 78
79
Baby Sitter 79
80
Baby Sitter 80
81
Baby Sitter 81
82
Baby Sitter 82
83
Baby Sitter 83
84
Karya Baru: Loving Again?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!