Gereja

Dapatlah alamat dan pendaftaran ku pada universitas itu dan aku memilih untuk masuk dihari Sabtu, bayangan ku aku akan bekerja jadi pilih lah jadwal offline nya itu hanya 1 kali pertemuan sisanya online.Besok hari Minggu hari pertama aku bergereja tapi gimana ya aku enggak mungkin kan berharap gereja sama dengan bibi.

"Halo bik,"panggilan telepon ku.

"Sukses kak?"demikianlah pertanyaan bibik pertama kalinya untuk ku."Sukses bik,oh iya bik gimana besok aku mau Ibadah bingung aku gereja dimana." bibi diam sejenak mungkin lagi sibuk atau sekedar berpikir."Ini kak,bibi kirim alamatnya ke kam ya, nanti disitulah Kam ber gereja." Oke itu tidak menjadi masalah berarti bagi ku.

Sampailah hari dimana waktu ditentukan, pagi sekali aku berangkat dari rumah bahkan adik-adik belum bangun aku sudah dijalan mencari alamat yang Bibik berikan untuk ku,nyatanya asal kalian tahu aku berangkat jam 8 pagi sampai 9:30 tak kunjung menemukan letak titik dimana gereja rekomendasi dari bibi sampailah aku pada gereja lain,dan juga bukan merupakan satu sekte perkumpulan kami, tata cara ibadah nya berbeda banget walaupun menggunakan bahasa Indonesia.

Disini beribadah dengan nyanyian dan tarian sementara kami hanya sekedar memuji tuhanmu melalui nyanyian,meriah aku suka sambutan mereka juga amat baik bagiku."Kak nanti ikut muda/mudi kami ya kalau ada waktu dan kesempatan," mereka langsung menyambut ku layaknya anggota jemaat itu.

Sepulangnya dari ibadah bibi mengirim pesan singkat banget "Gereja kak?" aku jawab apa ya,apa aku cerita aja kalau aku tersesat tapi takut kalau bibi marah karena lumayan jauh juga perjalanan ku itu,lain dari jalur yang ditentukan."Iya bik,"balas ku singkat.

"Panas ya neng,"si teteh enak banget dengan daster nya,oh iya Kila juga enggak ada dirumah aman-aman aja sih mau berpakaian gimana juga,tapi entah kenapa mulai aku kecil hingga sebesar ini takut banget melihat Kila.Kalau ku bayangkan dulu sempat meminjam uang ponsel nya untuk bermain game ia baik tapi entah kenapa ada ketakutan aja melihat ia."Iya teh,adem banget ini daster,"tarik ku membuat si teteh tertawa lepas."Neng malu ah,panas tau neng mumpung si bapak juga enggak ada." aku mengangguk dan melihat kulkas.

Ah enggak ada makanan lapar banget ni perut, adik-adik betah banget enggak turun

-turun dari kamar padahal hari libur ngelakuin kegiatan apa gitu kek biar enggak ngebosenin

kalau begini kan waktu rasanya lama banget berputar nya.1 piring nasi berteman lauk Ayam gulai menjadi makan siang sekaligus pagi untuk ku.

"Teh ini tempatnya dimana?" menunjukkan alamat yang bibik berikan padaku,dari kerut dahi si teteh aku juga yakin ia tidak tahu letak alamat ini dimana yakin 1000% aku pasti ia tidak mengetahuinya,"Ini mah dekat neng

,lampu merah ni belok kanan masuk gang kecil dari rumah makan sampai tuh," waduhh bodatt prediksi ku salah besar,mati...pasti bibi marah ni kalau tau aku enggak datang ke alamat itu, siap-siap kena omelan bibi.

Ternyata hari itu ada gereja sorenya,jadi total Minggu ini aku sudah bergereja sebanyak 2 kali dan duduk di rumah Tuhan sebanyak 5 jam tak apalah demi Bibik tidak marah.'tek,'jam tangan seorang laki-laki jatuh dihadapan ku,ia menuruni beberapa anak tangga untuk mengambilnya."Ini kak,"kataku dengan gaya anak kota."Makasih ya," ia melangkah cepat lagi.Gimana ni adik-adik ku tinggal mudah-mudahan tidak ada masalah besar lah.Maaf Tuhan untuk saat ini aku datang hanya untuk formalitas sahaja.

Yahh mereka tidur padahal aku sudah bela-belain beli makanan untuk mereka,ya sudah lah aku menikmati nya dibalkon saja.

Sepi tiada kegiatan lain selain satu dua motor lalu-lalang dijam segini.Sebenarnya enak juga tidur disini menikmati langit malam dan kesepian ini,ku ambil Selimut dan bantal untuk sekedar berbaring dan bermain laptop disini.Aku rindu papa yang di surga.Mama yang dikampung dan adik-adik juga, bagaimana ya kabar mereka.Aku takut tidak bisa pulang kalau ikut dengan bibi, entah kenapa ketakutan itu menghantui pikiran ku.

Pagi sekali dapur sudah berbunyi tak lain adalah ulah ku yang sudah mulai memasak untuk serapan Ani dan Nia."Ani Nia, panggil ku agar mereka segera bersiap,"nyatanya sampai aku selesai masak mereka tak kunjung gerak bagaimana ini malah pintu dikunci lagi."Adik,"teriak ku sembari membuka-buka pintu, setengah jam lamanya baru mereka membuka pintu untuk ku.Mereka mandi dan ya aku tinggal merapikan rumah,dan ya usaha ku untuk bangun pagi seperti sia-sia untuk memasukkan bekal saja mereka tidak bisa bagaimana ini.

"Makan neng,"siteteh tumben pagi banget datangnya."Ia teh, tumben pagi sudah datang." ia mengambil pakaian kotor segera mencuci nya lanjut membersihkan rumah,"Neng.Teteh izin ya buat pulang lebih awal menantu teteh lagi sakit sepertinya mau melahirkan,"ia aku izinkan saja yang penting kerjanya sudah beres dan rapih."Silahkan teh,"selesai makan membuka link buat ujian perkuliahan penentuan kelas dan juga masuk atau tidak nya ketahap selanjutnya."Yee," walaupun waktunya mepet banget aku sudah bisa menyelesaikan ujian ku dengan benar dan

tepat.

"Pulang cepat dik,"hari ini sikembar pulang cepat sekali,jam 13:00 mereka sudah tiba dirumah.

"Kakak masak apa?"langkah mereka mendekati dapur dan menemukan nugget yang sudah ku goreng, memang aku tak pandai memasak makanya hanya berani memasak makanan instan untuk kami.

Untungnya si teteh sebelum balik sempat untuk memasak kan kami makanan rumah jadinya ada lauk untuk sekarang sampai nanti malam."Teteh pulang dulu ya neng,"tugasnya selesai kami melanjutkan pekerjaan yang tinggal sedikit, misalnya mengangkat pakaian yang ia jemur tadi.

Sebenarnya bosan juga tidak ada kegiatan seperti ini,mau ngapain ya aku bingung kalau terus bermalas-malasan begini bagaimana ini apa yang harus dilakukan supaya ada kegiatan.'Dri,kamu sehat?' tumbennya mama tanya kabar aku begini ada apa ya.

"Kenapa ma?" lebih baik berbicara ditelpon seperti ini ketimbang harus memberikan ketikan tak berekspresi."Kamu sehat?" oh hanya sekedar menanyakan kabar ku disini ta

"Puji Tuhan sehat ma,mama gimana," mama diam sejenak sembari menundukkan kepalanya."Sehat Dri,Dri mama minta maaf ya enggak bisa setia sama janji Mama."Janji yang mana ini aku berusaha berpikir jelih ya mama sudah melanggar janji kesetiaan diantara kami,sakit banget ma harus mendengar kabar ini mengingat aku jauh disini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!