Setelah Kiara dan ketiga sahabat nya makan di warung depan kost an.Kiara berangkat bekerja dengan diantar ke 3 sahabatnya.
"Ki,nanti kmu pulang jam berapa?"tanya Luna.
"Jam 10."kata Kiara singkat.
"OOOhh..kalo gitu nanti kita jemput lagi ya."kata Ajeng.
"Gak usah,aku bisa pulang sendiri kok"tolak Kiara.
setelah berpamitan dengan ke 3 sahabatnya Kiara pun berjalan menuju kafe tempat ia bekerja.
setelah menyapa Dian rekan kerja nya Kiara pun segera memulai aktifitasnya.
"Dari tadi rame Mbak"tanya Kiara setelah beberes.
"Ya lumayan,tumben gak pake seragam sekolah tadi?"tanya Dian
"Iya,tadi pulang cepet,jadi sempet ganti baju."
"OOOhh gitu"tanya Dian lagi.
Suasana kafe saat itu lumayan rame,tapi menjelang sore hanya ada beberapa pengunjung.
Kiara dan Dian masih sibuk dengan kegiatannya sendiri sendiri.
krincing...
Terdengar lonceng diatas pintu berbunyi,Tanda ada seseorang masuk kedalam kafe.
Mata Kiara dan Dian kompak melihat sumber bunyi.
Terlihat sesosok lelaki dewasa,mengenakan setelan jas hitam,kemeja abu abu dengan dasi warna senada yg sudah sengaja dikendorkan.
Tatanan rambut yg klimis,alis yg hitam tebal,mata biru bagai mata elang,dengan bulu mata yg indah.Ditambah hidungnya yang mancung dan bibir yg seksi.Dengan aura seorang raja yg memancar,menambah pesona nya .
Mata Kiara dan Dian tak mampu berkedip.Melihat sosok malaikat tak bersayap didepan mata mereka.
Tapi mereka tidak sampe mimisan seperti dikomik komik.
Lelaki itu perlahan mendekat,semua mata yg ada dikafe itu melihat sosok sempurna itu.
"SSS..selamat sore,mau pesan apa?"sapa Kiara sedikit gugup.
"Americano satu."kata lelaki itu singkat.mendengar suara lelaki itu yg dingin dan dalam,membuat hati Kiara berdebar.
Setelah memesan lelaki itu berjalan,mencari kursi yg kosong.Tempat paling ujung dekat jendela.
Tak lama kiara datang membawakan pesanannya.
"Selamat menikmati"ucap Kiara seraya meletakan cangkir di atas meja.
Jujur saja,saat itu Kiara sangatlah gugup.Inilah pertama kali Kiara merasakan perasaan grogi saat melayani pelanggan.Hati nya seakan ditabuh seperti genderang perang,entah perasaan apa itu.
Kiara kembali ke meja kasir,Sesekali matanya mencuri pandang pada mahluk sempurna yg duduk di pojok.Meski pencahayaan sedikit remang tapi pria itu sangat bersinar.
"ehemm...dilirik terus"kata Dian yg melihat tingkah Kiara.
"Ihs,Mbak apaan sih"kata Kiara dengan muka merah.
"Jangan dilihatin terus entar naksir Lo."goda Dian.
"*Hahahaha...ya gak lah mbk.Mana berani aku naksir dengan orang sesempurna itu"
"Kenapa gak Ki,wajar sih kalo kamu naksir.Orang ganteng gitu."
"Gak lah Mbak,ini bukan kisah di FTV atau di novel Mbak.Dah lanjut kerja aja Mbak.Gak usah bikin aku halu*"kata Kiara kemudian meninggalkan Dian di kasir sendiri.
Kiara lalu melanjutkan pekerjaannya,cukup untuk cuci matanya.
Berselang beberapa menit,lelaki itu berjalan mendekati kasir.Ia mengeluarkan dompet hitamnya dari kantong celana.
Dian melayani lelaki itu dengan ramah,sedang kiara sedang sibuk dengan kegiatannya.
Sesekali kiara melihat sosok tinggi besar didepannya.
Setelah beberapa lama,akhirnya lelaki itu berjalan keluar kafe.Sebelum meninggalkan kafe lelaki itu sempat menoleh kepada Kiara lalu tersenyum.Meski senyumnya cuma sedikit tapi itu sudah membuat jantung kiara berdegup kencang lagi.
"Ki...Ki... Kiara!"panggil Dian
"Ada apa Mbak."tanya kiara sambil berjalan mendekati Dian.Sesekali dia menghembuskan nafas panjang untuk normalkan jantungnya.
"Tau gak..?."tanya Dian sok bikin penasaran.
"Enggak..."kata Kiara singkat.
"Ih,dengerin dulu aku kan belum cerita. Tau gak,cowok ganteng tadi muji kopi bikinan kamu."kata Dian girang.
"Muji gimana Mbak?"tanya Kiara bingung.
"Cowok tadi bilang kalo kopi bikinan kamu pas ama seleranya,terus dia juga bilang kalo dia bakal kesini terus."cerita Dian.
"Lha kok bisa,baru kali ini ada yg bilang gitu,"kata Kiara masih bingung.
"*Terus,ini yg paling penting,...kamu tau siapa namanya?"
"Siapa*?"kata kiara sok gak pengen tau,padahal penasaran banget.
"Namanya Dewa, Mr Dewa."kata Dian dengan wajah sumringah.
"Tau dari mana?"Tanya Kiara.kata kiara sedikit gemas.
"Biarin,biar gak penasaran"kata Dian.
Setelah obrolan itu,mereka hanyut dalam pekerjaan,pengunjung kafe semakin lama semakin rame.
Dan tak terasa ternyata hari sudah malam.Saatnya menutup kafe,Setelah menyelesaikan tugasnya.Kiara pun berpamitan kepada Dian.
Seperti biasa Kiara harus segera menuju ke restoran.
Entah karena apa,setelah bertemu dengan dewa tadi,pikirannya selalu terbayang wajah cakep nya.
"Apakah ini cinta pandangan pertama?"kata Kiara dalam hati.
"Gak boleh,buang jauh jauh.Gak ada cinta cintaan.Fokus sekolah dan kerja".katanya menyadarkan diri sendiri.
"*Ingat Ki,kamu bukan siapa siapa.Liat lelaki tadi,dari pakaiannya saja sudah terlihat kalo dia orang kaya,mana mau dia dengan kamu."
"Berhenti berhayal terlalu tinggi,kalo gak kesampaian bisa gila nanti*."
Begitulah isi pikiran kiara.Selama perjalanan menuju restoran.Ia seakan berperang melawan dirinya sendiri.
Dirinya yg mengingatkan untuk sadar dengan keadaannya sekarang.Tak terasa ia sampai direstoran.
ia segera menyelesaikan pekerjaannya.dan segera pulang untuk melanjutkan pekerjaan rumahnya.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
Mohon maaf sangat pendek,setelah sekian lama akhirnya update juga.
Ditunggu selalu like,komen n vote nya
matur suwun😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments