"Ayah pun lebih sayang terhadap ke2 sodara tiri ku.Seakan posisi ku dibalik.Mereka yg anak kandung aku yg anak pungut."lanjut Kiara dengan sedikit tawa,Seolah menertawakan nasibnya sendiri
"Dulu waktu Bunda masih ada,setiap pulang dari luar kota Ayah selalu membawakan aku mainan baru.setiap akhir pekan selalu membawa ku ke Mall untuk belanja,ke Pantai dan tempat menyenangkan lainnya.Dan waktu aku sakit,meskipun Ayah ada diluar kota,hari itu juga Ayah pulang meskipun pekerjaan belum selesai."
"Tapi semau sudah berbeda,setiap ayah pulang dinas,hanya ke 2 saudara ku yg mendapat oleh oleh.Pernah aku meminta,tapi ayah malah marah besar."
"Gak ada oleh oleh buat kamu,kamu kan sudah besar jangan kayak anak kecil.Kalo kamu mau mainan,pake aja mainan lama punya kakak dan adik kamu"kata Kiara menirukan kata ayahnya.
"Kalo bicara udah besar,kakak lebih besar dan tua dari aku .Tapi dia dapet.Setelah berkata seperti itu,Ayah mengambil boneka berbie milik kakak ku lalu melemparkannya tepat dimuka ku."
"Ni ambil,dasar anak gak tau diri.Kata Ayah yg sampai saat ini masih aku ingat.Dan aku pun ambil boneka itu,boneka berbie yg sudah jelek, kotor,dan rambutnya udah botak.Saat itu jujur aku selalu takut setiap mereka marah.Yapi apa yg bisa aku buat aku hanya bisa bertahan."lanjut Kiara
"Sory Ki,emang gak ada gitu yg belain kamu?."tanya Luna.
"Gak ada,aku gak punya saudara lain.Kakek dan Nenek ku sudah meninggal.Dan Ayah Bunda semua anak tunggal.Cuma mbok Yati saja yang bantuin aku,beliau Asisten rumah tangga dirumah ku.Tapi dia juga gak bisa berbuat banyak.Paling dia yg selalu memberi semangat dan selalu memberi kasih sayang yg gak aku dapat dirumah.
"Ini kenapa Ki?"tanya Luna yang baru pertama melihat bekas jahitan didahi Kiara
"Waktu itu sore hari, Seperti biasa aku melakukan pekerjaan kerjaan rumah membantu Mbok Yati.Waktu itu aku sedang menyapu halaman belakang rumah,yang tak jauh dari kolam renang.Mama dan ke 2 saudaraku sedang bermain sambil disuapin makan.Iri banget sebenernya melihat mereka. Tak lama mama masuk kedalam,aku liat kedua sodara ku bermain dipinggiran kolam.Kemudian adik ku tercebur karena didorong oleh kakak.Waktu itu ia gak biasa berenang dan hampir tenggelam.Kulihat kakakku hanya teriak teriak tanpa membantu menarik nya.Lalu tanpa pikir panjang aku lari dan menyebur untuk menolong adik ku".
"Setelah berhasil aku bawa dipinggir kolam Ayah dan Mama dateng dengan wajah panik.Setelah memeriksa keadaan adikku ayah berkata"apa yg terjadi"belum sempat aku menjawab kakak sudah berkata kalo adik tenggelam gara gara aku yg dorong.Dia bilang kalo aku iri,karena dilarang Ayah main di kolam lagi."kata Kiara menirukan gaya kakaknya.
"Waktu itu aku mati matian membela diri,tapi kakak dan adik bekerja sama buat nyalahin aku.Setelah mendengar perkataan mereka mama menampar wajah ku dengan kencang.kemudin pergi membawa anak nya masuk kedalam."urus anak kamu itu"kata Mama pada Ayah sebelum berjalan masuk.Terlihat wajah mama yg menyeramkan.Dengan ketakutan aku liat Ayah mengambil sapu yg tadi aku pake,kemudian mengayunkannya tepat dikepala ku.aku merasakan 2 kali gagang sapu lidi itu menghantam kepala ku, sampai patah menjadi 2."
"Anak kurang ajar,kamu mau bunuh saudara kamu,dasar gak tau diri.awas saja kalo terjadi apa apa pada adik kamu.kamu akan ayah bawa kekantor Polisi"kata Ayah waktu itu terus berbalik dan berlari kedalam.
"Waktu itu aku cuma bisa diam,tak merasakan sakit yg ada dikepala ku.Mungkin karena sakit hati ku lebih parah.Padahal waktu itu darah segar mengalir membasahi wajah ku.mbok Yati yg melihat langsung membawa aku ke klinik dekat rumah."
"Aku mendengar Mbok Yati ditanya dokter kenapa bisa luka seperti ini dan Mbok Yati menjawab jatuh dari tangga.Saat itu aku gak tau apa yg aku rasakan,semua rasa seakan kompak beradu menjadi satu.Tak ada air mata yg menetes di pipi ku.Aku cuma diam.mengingat kejadian tadi."
"Setelah sampai dirumah Mbok Yati menidurkan aku dikasur.Non Kiara istirahat dulu ya,Mbok bawain makan".kata mbok yati.
"Setelah mereka Dateng aku dipaksa untuk tidur bersama Mbok Yati dikamar belakang".
"Ayah mana mbok?"tanyaku
"*Tuan dan Nyonya kerumah sakit membawa periksa Non Dinda(nama adik kiara)."Kata Mbok Yati
"Mendengar jawaban mbok Yati hati ku sakit.karna aku tau Dinda gak papa,sedangkan aku yg sampai harus dijahit ditinggal begitu saja.Sempat berpikir ayah jahat.Tapi aku menepis semua itu*."
"Mbok, Ayah marah banget ya sama Kiara,sampai ayah mukul kiara kayak gini?Ayah sudah gak sayang aku ya mbok?",tanya ku,
"Gak kok Non,Tuan masih sayang sama Non Kiara,mungkin tadi cuma panik aja"kata mbok Yati mencoba menenangkan ku
"disitu aku menangis,dalam pikir ku.kalo ayah sayang sama aku,kenapa ayah sampai mukul aku kayak tadi."
"Kalo mau diceritain masih banyak lagi,aku cuma gak habis pikir kenapa Ayah bisa berubah kayak gitu".
kiara pun menceritakan panjang lebar masa lalunya.Menceritakan penderitaan dan siksaan yg dilakukan oleh keluarganya.
Ke tiga sahabatnya yang mendengar ceritanya tak sadar meneteskan air matanya.
"Sabar ya Ki,Kamu pasti kuat.Sekarang ada kita yg selalu ada buat kamu."kata Luna dengan air mata yg masih mengalir.
Melihat itu,Kiara pun tak kuasa membendung air matanya yg sejak tadi ia tahan.
Kiara sudah menahan air mata nya begitu lama.Setelah ditinggalkan oleh ayahnya.Ia berjanji tidak akan menangis lagi.Dan sekarang ia mengingkari janji itu.
"Tapi kamu masih berkomunikasi sama mereka Ki?"tanya tari.
"*Gak, terakhir aku ketemu dengan mereka saat aku kelas 1 SMP.Kemudia mereka pergi gak tau kemana".
"terus ki*?"tanya Ajeng.
"*Waktu itu mereka ninggalin aku distasiun. Dan saat itu Aku nunggu mereka dari siang sampe jam 9 malem diluar stasiun tapi tak kunjung datang.Akhirnya aku pergi dari sana,gak tau tujuannya.Karna rumah udah dijual.Akhirnya karna aku dah capek,aku berhenti dihalte bus dan aku tidur disana."
"Mungkin Tuhan masih sayang aku,tak lama aku bertemu pak Tono,penjaga sekolah ku.Dia tanya kenapa aku bisa disana,setelah aku ceritakan semua,akhirnya pak Tono membawaku pulang ke rumahnya yg ada dibelakang sekolah*.
"*ya begitulah kehidupan ku,aku bekerja membantu pak Tono membersihkan sekolah.Membantu dikantin,dan dari situ aku dapet uang buat kebutuhan sendiri."
"Pas aku lulus SMP pak Tono meninggal karena sakit.Aku sempat berpikir kalo aku anak pembawa sial,karna semua orang yg baik sama aku selalu ninggalin aku*."
"*Terus aku pindah kesini,dengan tabungan yg gak banyak aku cari tempat tinggal yg murah, akhirnya dapet disini."
"Karena itu kamu sepulang sekolah langsung kerja Ki*?tanya Luna
"Iya,meski biaya sekolah gak bayar,tapi kan buat makan,beli buku,bayar kost gak gratiskan."
Setelah bercerita panjang lebar tak terasa waktu terus berjalan.Dan rasa lapar menyerang mereka.
"Ki...kalo kamu perlu apa apa jangan sungkan ngomong kita ya,kita akan selalu bantu kamu kok"kata Luna.
"iya Ki,sekian lama kamu menderita kini saat nya kita buat kamu bahagia, lupain aja cerita pahit itu.Sekarang kita harus gembira."kata Ajeng
"iya makasih ya gaes"mereka berpelukan sambil tertawa bahagia.
.
..
...
....
.....
......
........
.......
Bersambung...
Gimana gaes,ada yg kurang srek ga?
Mohon komen like n saran nya
Makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Deivy Umboh
sediih
2021-02-23
1