Hari itu,tak seperti biasanya.Jam menunjukan pukul 09.00 tetapi sekolah sudah dibubarkan.
"Tumben banget pulang pagi"kata Ajeng.
"Iya,tapi aku seneng"kata Luna dengan senyum merekah.
"Aku juga Seneng,selamet selamet,aku belum ngerjain tugasnya pak Jodi."kata Tari
"uuuuu...dasar "Seru Luna dan Ajeng,kiara hanya tersenyum melihat tingkah sahabat sahabat nya.
"Mau kemana kita?"tanya Luna.
"kerumah Tari!!"tanya Ajeng.
"Ah...bosen.tiap hari aku kesana."jawab Luna.
"Kerumah kamu?"tanya Ajeng lagi pada Luna.
"Jangan Mami lagi arisan di Rumah".
"Terus kemana donk?kalo rumah ku,lagi ada renovasi.enaknya kemana Ki*?"kata Ajeng
"Terserah aku ngikut aja."jawab kiara.
"Eehhh...gimana kalo kita kerumah kiara aja?kita kan gak pernah kesana."ide Luna.
"Iya ide bagus,kita kerumah kamu aja."kata Ajeng semangat.Kiara melihat wajah ketiga sahabatnya itu terlihat senang,mau tak mau ia pun setuju.
Mereka berjalan beriringan menuju tempat parkir.sesekali mereka,bercanda gurau.
Mobil sedan hitam itu pun berjalan meninggalkan Sekolahan,siap menembus kemacetan kota.15menit kemudian mobil itu berhenti didepan sebuah rumah berlantai 2,Dengan pagar yg tinggi berwarna hitam.Terlihat dari luar,sebuah taman di halaman depan rumah itu.Terlihat pula hamparan rumput hijau yg dipangkas rapi.Sangat terlihat pemilik rumah itu pasti orang kaya,meskipun berada dipinggiran kota.
Setelah mobil nya diparkir dengan rapi.kiara dan ke tiga sahabat nya pun keluar dari mobil.
"Wah...gila ternyata rumah Lo gede juga ya Ki,"celetuk ajeng,Kiara pun tersenyum melihat tingkah Ajeng.ke 3 sahabatnya pun berjalan menuju pagar hitam yg terlihat gagah itu.
"Gaes,itu bukan rumah aku"kata Kiara
"Lha terus?"tanya Luna bingung.
"tempat tinggal aku di situ"kata kiara sambil menunjuk rumah yg berada pas didepan rumah besar itu.
Sangat terlihat kontras memang,terlihat 2 bangunan 3 lantai yg saling berhadap hadapan. Dengan pagar yg tak begitu tinggi.Terlihat dari luar,beberapa pintu dan beberapa motor yg terparkir disana.
Mereka pun berjalan masuk.Setelah menaiki anak tangga akhirnya mereka sampai dilantai paling atas yaitu lantai tiga.Kiara membuka pintu kamar kost nya.
Kamar sempit yg tak istimewa sama sekali.Ke tiga sahabatnya pun mengedarkan pandangannya kesegala sudut kamar Kiara.Terlihat kasur busa yg sudah kempes dengan sprei gambar Doraemon warna biru yg sudah sedikit pudar.Sebuah boneka beruang berwarna putih yg sudah kusam,dengan bantal dan selimut yg ditata rapi.
"Silahkan masuk,maaf Lo kalo tempat nya kayak gini."kata Kiara sambil meletakan tas nya diatas meja.Terlihat ke tiga sahabatnya hanya berdiri mematung didepan pintu.
"Ayo masuk,maaf gak ada kursi.Duduknya lesehan aja ya?tenang aja bersih kok.tadi pagi udah aku pel"
Kemudian ke3 sahabatnya masuk dan duduk diatas ubin berwarna putih bersih, mereka masih melihat kesetiap sudut.Kiara sadar akan hal itu.Pasti mereka gak nyaman berada disana.Maklumlah,kamar kiara lebih sempit daripada kamar mandi mereka.Ditambah tak ada AC atau kipas angin.
"Gaes,maaf ya tempat ku kayak gini.Atau kita kekafe aja gimana?"kata Kiara yg tak enak kepada sahabatnya.
"Gak usah Ki,kita disini aja.Maaf kita gak bermaksud gitu kok,Disini nyaman kok."kata Luna yg dibalas senyuman oleh kiara.
"Iya Ki gak pa pa kok santai aja."kata Ajeng
"hmmmm...ya udah.Oh iya mau minum apa?bentar aku beliin kewarung depan dulu."kata Kiara.
"udah Ki gak usah repot repot."kata Luna.
"Gak pa pa,bentar ya."Kata Kiara seraya meninggalkan mereka.
"Sebenernya aku gak nyangka kalo kiara tinggal ditempat kayak gini."kata Tari.
Luna berjalan menuju meja,diraihnya bingkai foto coklat yg ada diatas meja.Di lihatnya sekilas foto itu.
"liat apa lun?,"tanya Ajeng yang penasaran terus berjalan menghampiri Luna.Ajeng pun melihat foto itu.
"Ini kiara ya?lucu banget ya kecilnya"celetuk Ajeng.
"Mama nya juga cantik banget."lanjut nya.
Tak lama Kiara datang membawa kresek hitam .
"Ni gaes,diminum dulu."Kata Kiara sambil mengeluarkan minuman botol dan beberapa cemilan.
"Makasih ya Ki"kata Tari.
"Ki kamu disini tinggal sendiri?"tanya Luna sambil berjalan mendekati kiara dan duduk disebelah kiara disusul oleh Ajeng.
"Iya"jawabnya singkat.
"Terus keluarga kamu?"tanya Luna
"Aku kan dulu pernah cerita,kalo aku bukan asli sini.karna aku dapat beasiswa disini akhirnya aku pindah disini"jelas kiara.
"Terus kenapa kamu ngekost disini?kenapa gak tinggal di Asrama aja?"tanya Tari.
"Kalo tinggal di Asrama aku gak sanggup bayar.tau sendiri satu bulan aja harus bayar 2,5 juta."jelas Kiara.
"Ini orang tua kamu Ki?"kata Luna sambil memperlihatkan foto yg dibawa.
"Iya"jawab kiara singkat
"Terus mereka kapan kesini Ki?pengen deh kenal mama kamu."tanya Ajeng.Belum sempat Kiara menjawab,terdengar ketokan pintu dari luar.
tok...tok...tok...
Kiara pun bergegas membuka pintu.Dilihatnya Mbak Ratih tetangga kostnya.
"Eeh Mbak Ratih ada apa mbk?ayo masuk dulu!"tanya kiara.
"Gak usah Ki,disini aja.Aku udah beberapa hari nyariin kamu tapi gak pernah ketemu."
"Iya Mbak,soalnya aku pulang malem terus,ada apa ya?"
"Gini ki,aku mau minta tolong.Sebelumnya aku minta maaf dulu ya.Aku mau minta bantuan kamu buat nyuci baju ku,"
"Belakangan ini dikantor aku sibuk banget ,jadi aku gak sempet cuci baju.Kamu tau sendiri aku gak suka kalo dilaundry.Tapi kalo kamu gak keberatan sih*.'"lanjut Ratih.
"Masalah upah kamu tenang aja Ki.Nanti aku bayar tiap bulan.Lagian gak banyak kok cuciannya.Kamu bisa ambil 3 hari sekali.gimana?"
"Ya udah deh Mbak gak pa pa.Terus cuciannya mana mbk?"tanya kiara.
"Yuk ambil dikost aku sekarang.soalnya bentar lagi aku mo balik lagi kekantor.
"Gaes aku tinggal bentar ya,"pamit Kiara pada ke3 sahabatnya.
kiara pun berjalan mengekor dibelakang Ratih.sampai dilantai 1 Kiara pun menunggu Ratih diluar kosan,sedang Ratih mengambil cucian didalam.1 keranjang penuh cucian kotor.Kiara pun membawa keranjang itu kembali ke kamarnya.
"Itu apa Ki?"tanya Luna dengan heran.
"Oh...ini baju punya tetangga suruh nyuciin"
"Kok kamu yg nyuci Ki?"tanya Tari yg juga heran
"Gak pa pa,lumayan buat tambahan."Kata Kiara dengan santai,tapi tidak dengan ketiga sahabatnya.Wajah mereka dipenuhi kebingungan.
"Oh iya,kamu tadi tanya apa?Maaf tadi kepotong"tanya kiara.
"Oh itu tadi,kita pengen kenal sama Mama kamu.Pengen liat langsung wujud bidadari yang sesungguhnya."canda Luna, memang benar wajah ibu kiara cantik lembut dan anggun bagai bidadari.
"Oh itu,"jawab Kiara dengan senyum diwajahnya tapi terdapat kesedihan dimatanya .
"Aku juga pengen banget bisa ketemu Bunda lagi,pengen banget.pengen peluk,pengen dimanja.tapi itu gak mungkin bisa terjadi."kata Kiara terhenti,ia mencoba mengatur emosinya.
"Kenapa Ki?"tanya Ajeng hati-hati.butuh beberapa waktu untuk kiara menceritakan kisahnya.
"Waktu aku kelas 5 SD.Bunda meninggal karena sakit."kata Kiara dengan wajah yg sedih
"Maaf ya Ki kita gak tau,kita malah buat kamu sedih gini."kata Luna sambil memeluk kiara.
"Gak pa pa kok."kata kiara dengan senyum.
"Terus ayah kamu sering jenguk kamu disini Ki?"tanya Ajeng yg dijawab kiara dengan gelengan kepala.
"Tapi uang bulanan tetap dikirim kan?".canda Tari yg dijawab gelengan lagi oleh kiara.
"Lha terus?"kata ketiga sahabat nya bingung.
"Ki cerita ke kita kalo kamu ada apa apa,jangan dipendam sendiri.maaf kalo kita kepo tentang hidup kamu.Karna kita dah nganggep kamu sahabat,saudara kita sendiri."kata luna.
"Makasih ya gaes,aku beruntung punya sahabat kaya kalian."kata Kiara sambil memeluk ke3 sahabatnya itu.setelah itu Kiara pun mulai menceritakan kisah pilu hidupnya.
"Sebenarnya aku sudah lama tidak ketemu ayah. Kalo mau diceritain panjang".Kata Kiara sambil menghela nafas.
"Gak pa pa Ki,kita mau dengerin kok.Maaf kalo kita terkesan kepo.Tapi kita beneran peduli sama kamu".Kata Luna.
"Dulu setelah Bunda meninggal,waktu itu Ayah pulang dari luar kota.Ayah pulang dengan membawa seorang wanita beserta 2 orang anaknya.Awalnya aku bingung,terus ayah memperkenalkan nya sebagai istri baru Ayah."cerita kiara
"Kehidupan kami dulu sebelum bunda meninggal,sangat bahagia.Walaupun harus hidup sederhana tapi setiap hari penuh cinta.Tapi setelah mendapat mama dan saudara baru,dulu aku berpikir hidup ku akan lebih bahagia.tapi ternyata salah,ternyata itu adalah awal dari penderitaan yg harus aku alami."cerita Kiara berhenti karena mengingat luka yg dulu ia alami.
"Mungkin benar kata orang ,kalo Ibu tiri itu jahat.persis kayak cerita Cinderella,tapi sayang dikehidupan ini gak ada ibu peri yg bisa membantu aku"kata Kiara dengan senyum kecut.
"Setelah mereka datang dikehidupan ku,sikap Ayah berubah.Dulu sikap Ayah hangat, suka bercanda.kasih sayangnya sekejap hilang menjadi dingin."
"Setiap hari cacian dan makian selalu mereka tunjukan pada ku.Ayah pun begitu,Ayah yg aku kenal penyabar,lembut.sekejap menjadi pemarah,kasar."
"Walaupun aku tak melakukan kesalahan pun mereka selalu marah marah sama aku.Apa yg aku lakukan selalu salah Dimata mereka.Tak hanya cacian sering juga kekerasan fisik aku alami."kata Kiara sambil menghela nafas panjang.
.
..
...
.....
.....
.....
......
.......
Bersambung...
Mau tau lanjutan kisah kiara?
Jangan kemana mana
Pantengin terus ya
Terima kasih 😁
Jangan lupa like n komen nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments