Sepulang sekolah April meminta izin pada ayah dan ibunya tentang kepergiannya besok, karena merasa tidak enak dengan Hendra jadi April setelah pulang sekolah langsung bertanya pada orangtuanya. Ayah dan ibunya menyetujui asal April bisa menjaga diri dan berhati hati.
Setelah selesai meminta izin April langsung pergi kekamar dan membuka buka pelajaran yang tadi di bahas di sekolah dan mengerjakan pr, ketika sedang belajar ponsel nya berbunyi ada pesan masuk dari nomor yang tidak di kenal.
" Isi pesan'' Halo April gimana besok bisa apa nggak? gue Hendra.
April menjawab" Iyha kak aku udah tanya sama ortu katanya boleh.
" Besok aku jemput jam 7 yha.
" Iyha kak.
Pesan berakhir April melanjutkan belajarnya jam dinding menunjukkan jam 8 malam setelah selesai semua April merebahkan badannya di kasur dan mulai tidur.
Ke esokan harinya April bangun dan langsung pergi mandi lalu bersiap siap keluar dari kamar membantu ibunya memasak setelah itu sarapan hingga dia sudah selesai semua kini April tinggal menunggu kedatangan Hendra, April menunggu Hendra di ruang tamu. Tak berapa lama kemudian Hendra datang dan April segera keluar.
" Kamu udah siap" tanya Hendra.
" Iyha kak" jawab April singkat.
" Ayo berangkat" ajak Hendra untuk segera berangkat.
Kemudian mereka berangkat jalanan sangat ramai karena hari minggu sambil berbincang bincang di jalan April bertanya tanya mau kemana sebenarnya mereka, karena sampai sekarang April masih penasaran kemana mereka akan pergi, tapi tetap saja Hendra tidak ingin menjawabnya karena dia ingin memberi kejutan pada April. Setelah melewati jalan yang begitu jauh dan berliku liku akhirnya mereka sampai di pantai.
" Pril kita udah sampai taraa baguskan" Seperti orang yang sedang memberi kejutan hendra melebarkan tangannya sambil menunjuk ke arah pantai.
" Iyha kak bagus banget, padahal aku gak pernah ke pantai loh" April melihat gerakan Hendra seperti orang yang mau memberi kejutan, dan April pun memang terkejut, April belum pernah ke pantai jadi matanya berbinar ketika melihat air laut berwarna biru. dan begitu indah di pandang mata.
" Aku pintar kan bisa menebak apa yang kamu suka" Hendra memuji dirinya sendiri dengan bangga.
" Emangnya kakak tau tentang aku?" April mencoba meledek Hendra.
" Ya gak tau sih tapi mulai sekarang aku akan cari tau tentang kamu hehehe" berbicara seolah merasa serius.
" Ih buat apa? emang kakak peduli sama aku?" April merasa kalau sikap Hendra sangat aneh.
" Buat ngedeketin kamu" Hendra gombalin April dengan gayanya yang sok cool.
" Selaluuuu begitu bercandanya" April merasa geram dengan sikap Hendra yang selalu ngegombal.
" Eh kalau yang ini serius gak bercanda loh" berusaha berbicara dengan serius.
" Aku gak percaya aku mau main main aja lah dari pada nanggepin gombalan kakak mulu" April nggak peduli dengan perkataan Hendra.
April meninggalkan hendra sendiri, April pun bermain main air lalu Hendra mulai menyusul April dan ikut bermain bersama dengannya, mereka sangat menikmati kebersamaan dengan begitu bahagia.
Hendra mulai membangun bangunan dari pasir, April yang dari dulu memang suka sama bangunan bangunan kecil melihat apa yang di bangun oleh Hendra dia pun merasa terkagum kagum dia tidak pernah menyangka kalau seorang Hendra bisa membuat bangunan sebagus itu.
" Kakak membangun apa?'' April penasaran dengan bangunan yang dibuat oleh Hendra.
" Membangun rumah masa depan bersama kamu nantinya" Hendra mulai nggombal lagi.
" Ih selalu nge gombal deh" April menggerutu didepan Hendra.
" Selalu gak percaya sama ucapan aku" ucap Hendra dengan santainya.
" Yha emang kakak tuh selalu bercanda kok" April lebih memonyongkan bibirnya.
" Yaudah kalau kamu gak mau" bersikap tak acuh pada April.
April menjawab dengan senyuman.
Hari sudah mulai siang mereka memutuskan untuk pulang karena sudah puas main mainnya dan juga jalannya yang cukup jauh bisa memakan waktu yang banyak mereka memutuskan untuk pulang sekarang jika terus di tunda mungkin akan malam sampai di rumah.
Setelah sampai dirumah ternyata waktu menunjukkan jam 2 perjalanannya memakan waktu 2 jam, April terlihat begitu kecapekan, mungkin karena perjalanan yang sangat jauh yang membuat dia terlihat capek.
" Kakak gak mampir dulu" April berusaha menanyakan pada Hendra siapa tau Hendra ingin mampir kerumahnya.
" Gak usah deh gue langsung pulang aja" ucap Hendra yang masih duduk di atas motornya.
" Yaudah makasih yha kak buat hari ini" April berterima kasih karena sudah diajak jalan jalan ke pantai.
" Siap tuan putri ku, aku juga berterima kasih karena kamu sudah mau aku ajak jalan jalan" sambil mengangkat tangannya seperti orang hormat.
" Eh apaan sih kak tuan putri" jawab April dengan spontan.
" Emang kamu tuan putri ku" jawab Hendra dengan santai.
" Becanda lagi deh yaudah kakak pulang aja daripada disini terus bikin aku tambah melayang layang nanti" April merasa sangat malu dengan perkataan Hendra yang selalu ngegombal dari tadi.
" Eh kenapa kok gitu?'' Hendra bingung dengan perkataan April, dia merasa mungkin April sudah mulai tertarik dengannya.
" Ya abisnya kakak selalu nge gombalin aku jadinya kan aku melayang layang" jawab April dengan malu malu.
" Heheheh yaudah gue pulang dulu" pamit Hendra sambil tersenyum melihat April begitu malu.
" Iyha kakak hati hati di jalan.
" Oke siap tuan putri.
April merasa sangat bahagia bisa jalan jalan ke pantai sama orang yang dia suka bermain main air dan pasir membuat jantung April terasa mau copot jika terus memikirkannya, April begitu bahagia hari ini semoga nanti bakal ada hari baik lagi untuknya.
Sampai di kamar April masih memikirkan tentang Hendra dan bertanya tanya'' Kak Hendra udah punya pacar belum yha? kok gue gak mikirin itu ya? nanti kalau dia ternyata udah punya pacar gimana ? apa aku harus merelakan dia? atau aku jadi orang ketiga aja ? eh apaan sih yang gue pikirin ini'' April memukul mukul kepalanya karena masih memikirkan hal hal yang tidak seharusnya dia pikirkan.
April memutuskan untuk mandi daripada terus duduk sambil memikirkan Hendra lebih baik dia mandi dan menenangkan pikirannya, jika terus memikirkan Hendra mungkin sekarang April sudah hampir gila karena otaknya sudah di penuhi dengan wajah Hendra yang begitu memikat hatinya.
Meskipun April tidak ingin memikirkan Hendra tapi tetap saja wajah Hendra selalu melayang layang dalam pikiran April dan membuatnya tersenyum sendiri sudah seperti orang yang tidak waras. Ketika April sudah selesai mandi dia lebih memilih belajar untuk pelajaran besok daripada dia harus memikirkan hal hal yang aneh aneh mending dia belajar kan lebih bermanfaat buat dia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Caramelatte
eyoo kakak aim kambekk yuhuuuu mangattzzz
2020-11-30
1
Nurtiana
like
2020-11-29
1
Nurtiana
suka
2020-11-29
1